Anda di halaman 1dari 23

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Helping Relationship

Lembah Andriani, Skep, Ns,


MMRS
KOMUN
IKASI
THERA
PEUTIK

INDIVIDU
SAKIT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Komunikasi terapeutik
(Purwanto, H., 1994) :

Komunikasi yang
direncanakan secara sadar,

Mempunyai tujuan yang


jelas

Kegiatannya dipusatkan
untuk kesembuhan klien
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Komunikasi profesional yang


mengarah pada tujuan
penyembuhan

Termasuk komunikasi
interpersonal dengan titik
tolak saling memberikan
pengertian antar perawat
dengan klien
TEKNIK
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Mendengar (listening)
Pertanyaan terbuka (broad
opening)
Identifikasi tema (theme
identification)
Diam (silence)
Mengulang (restating)
Klarifikasi (clarification)
Refleksi ( reflection)
TEKNIK
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Pemusatan (focusing)
Memberi informasi
(informing)
Saran (suggesting)
Membagi Persepsi
(sharing perception)
Humor (humor)
FASE FASE
HUBUNGAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
(Stuart, G.W.,Sundeen, S.J.,1987)

FASE PRAINTERAKSI
FASE INTERAKSI
FASE KERJA
FASE TERMINASI
FASE PRAINTERAKSI
TUGAS PERAWAT:

Eksplorasi perasaan, fantasi dan


ketakutan sendiri
Analisa kekuatan kelemahan
profesional diri
Dapatkan data tentang klien jika
mungkin
Rencanakan pertemuan pertama
TUGAS PERAWAT
FASE PERKENALAN / ORIENTASI
• Tentukan alasan klien minta
pertolongan
• Bina rasa percaya, penerimaan
dan komunikasi terbuka
• Rumuskan kontrak bersama
• Eksplorasi pikiran, perasaan dan
perbuatan klien
• Identifikasi masalah klien
• Rumuskan tujuan dengan klien
FASE KERJA
TUGAS PERAWAT:

Eksplorasi stressor yang tepat


Dorong perkembangan
kesadaran diri klien &
pemakaian mekanisme koping
yang konstruktif
Atasi penolakan perilaku
adaptif
FASE
TUGAS PERAWAT: TERMINASI
• Ciptakan realitas
perpisahan
• Bicarakan proses terapi
dan pencapaian tujuan.
Saling mengeksplorasi
perasaan penolakan &
kehilangan, sedih,
marah dan perilaku lain
Pengertian Gangguan Fisik

Suatu keadaan
dimana
seseorang
mempunyai
kekurangan
pada anggota
tubuh
Gangguan Fisik

Gangguan
Pendengaran
Gangguan
Penglihatan
Gangguan Wicara
Gangguan Pendengaran

Teknik Komunikasi pada klien gangguan


pendengaran
•Orientasikan kehadiran kita dengan menyentuh
klien
•Gunakan bahasa sederhana dan perlahan
•Usahakan posisi bicara di depan klien Jangan
melakukan pembicaraan ketika kita sedang
menguyah
KOMUNIKASI NON VERBAL
• Bila memungkinkan gunakan gerakan pantomin yang
sederhana dan wajar
• Pakai bahasa Isyarat atau gunakan bahasa jari
• Pakai pesan dalam bentuk tulisan, gambar, atau simbul
yang mudah dimengerti
Gangguan
penglihatan
 Gangguan penglihatan bisa terjadi karena
kerusakan organ maupun bawaan
Tehnik FASE PRAINTERAKSI
Komunikasi Pasien Gangguan
Penglihatan:

Berdiri perawat dg posisi yg bisa dilihat


klien

Sampaikan secara verbal kehadiran kita


Berbicara dg menggunakan nada suara
normal
Terangkan alasan kita menyentuh dan
atau mengucapkan kata- kata
Komunikasi pada pasien
gangguan wicara
 Gangguan wicara terjadi akibat kerusakan
organ lingual, kerusakan pita suara, ataupun
gangguan persyarafan
Yang perlu diperhatikan pada
komunikasi dg pasien
gangguan wicara
 Perhatikan mimik dan gerak bibir pasien
 Mengulang kembali kata kata yang diucapkan klien

 Komunikasi dengan nada suara yang jelas dan


perlahan
 Gunakan bahasa isyarat, tulisan , gambar dan
simbul yang umum digunakan
 Hadirkan orang yang terbiasa berkomunikasi
dengan klien
HAMBATAN DALAM
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
KEBUNTUAN TERAPEUTIK

KLIEN: PERAWAT:

• RESISTENS: upaya klien • KONTERTRANSFERENS:


untuk tetap tidak menyadari kebuntuan terapeutik yang
aspek penyebab ansietas dibuat oleh perawat
yang dialaminya
• PELANGGARAN BATASAN:
• TRANSFERENS: respons perawat melampaui batasan
tidak sadar dimana klien hubungan terapeutik dan
mengalami perasaan dan membina hubungan sosial,
sikap terhadap perawat yang ekonomik, atau personal
pada dasarnya terkait dengan dengan klien
tokoh kehidupannya yang lalu
MENGATASI
KEBUNTUAN TERAPEUTIK

Perawat harus tahu tentang kebuntuan


terapeutik & mengenali perilaku tsb.
Klarifikasi & refleksi perasaan
Gali latar belakang perawat-klien
Bertanggung jawab terhadap kebuntuan
terapeutik & dampak negatif proses terapeutik
Tinjau kembali hubungan, area kebutuhan dan
masalah klien
Bina kembali kerjasama perawat-klien yg
konsisten

Anda mungkin juga menyukai