Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DAN

ASUHAN
KEPERAWATAN
ASMA

Oleh Kelompok 3

1. Sisca Puspitasari

2. Ayu Mayang. P
DEFINISI

– Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran nafas yang melibatkan banyak
sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan
hiperresponsivitas saluran nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang
berupa mengi, sesak nafas, dada terasa berat, batuk terutama malam hari dan
atau dini hari. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruktif saluran nafas
yang luas, bervariasi dan sering kali bersifat reversible dengan atau tanpa
pengobatan. (Boushey 2005; Bousquet 2008)
KLASIFIKASI ASMA

Berdasarkan etiologinya Berdasarkan Keparahan Berdasarkan kegawatan


Asma: Penyakit : Asma :

1. Ekstrinsik (alergik) 1. Asma intermiten 1. Asma Bronchiale


2. Intrinsik (non alergik) 2. Asma persisten ringan 2. Status asmatikus
3. Asma gabungan 3. Asma persisten sedang 3. Asmatic emergency
(moderate)
4. Asma persisten berat
(severe)
Etiologi
Faktor
Faktor Presipitasi
Predisposisi

Olah raga/ aktifitas


Alergen Perubahan cuaca Lingkungan kerja
jasmani yang berat
Manifestasi Klinis
Gejala lain :
Gejala awal :

• Takipnea
• Gelisah
• Diaphorosis
• Fatigue (kelelahan)
• Batuk • Tidak toleran terhadap aktivitas: makan,
• Dispnea berjalan, bahkan berbicara.
• Mengi (whezzing) • Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang
• Gangguan kesadaran, disbanding inspirasi
• Sianosis sekunder
hyperinflasi dada
• Gerak-gerak retensi karbondioksida
• Tachicardi
seperti : berkeringat, takikardia, dan
• Pernafasan cepat dangkal pelebaran tekanan nadi.
PATOFISIOLOGI
Bronkokonstriksi, edema mukosa
dan sekresi berlebihan

Obstruksi jalan napas

Atelektasis Hiperventilasi

Meningkatnya kerja
Pernapasan
Tidak sepadannya ventilasi
/ perfusi
Kelelahan Obstruksi

Hipoksemia Hiperkapnia

Asidosis respiratori
Pemeriksaan Penunjang

– 1. Pemeriksaan sputum
– 2.  Pemeriksaan darah
– 3.  Foto rontgen
– 4.  Pemeriksaan faal paru
– 5.  Elektrokardiografi
PENATALAKSANAAN

NON FARMAKOLOGIK
– PENYULUHAN
– MENGHINDARI FAKTOR PENCETUS
– FISIOTERAPI
PENGOBATAN
Medikasi asma ditujukan untuk mengatasi dan mencegah gejala obstruksi
jalan napas, terdiri atas :
1. Pengontrol (Controllers)
Pengontrol adalah medikasi asma jangka panjang untuk mengontrol asma,
diberikan setiap hari untuk mencapai dan mempertahankan keadaan asma
terkontrol pada asma persisten. Pengontrol sering disebut pencegah, yang
termasuk obat pengontrol :
1. Kortikosteroid inhalasi
2. Metilsantin
3. Antihistamin generasi ke dua (antagonis -H1) dan lain-lain.
Count...
2. Pelega (Reliever)
Prinsipnya untuk dilatasi jalan napas melalui relaksasi otot polos, memperbaiki
dan atau menghambat bronkostriksi yang berkaitan dengan gejala akut seperti
mengi, rasa berat di dada dan batuk, tidak memperbaiki inflamasi jalan napas
atau menurunkan hiperesponsif jalan napas.
Termasuk pelega adalah :
1. Agonis beta2 kerja singkat
2. Kortikosteroid sistemik. (Steroid sistemik digunakan sebagai obat pelega bila
penggunaan bronkodilator yang lain sudah optimal tetapi hasil belum tercapai,
penggunaannya dikombinasikan dengan bronkodilator lain).
3. Antikolinergik
4. Adrenalin
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF


2. GANGGUAN PERTUKARAN GAS
3. GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
4. RESIKO TINGGI INFEKSI
5. KURANG PENGETAHUAN TENTANG KONDISI, DAN PENGOBATAN
BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF
(Airway Clearance,
Ineffective)
– ETIOLOGI: Bronchospasme;
Peningkatan produksi sekresi;
Sekresi liat, kental.
– TANDA DAN GEJALA:
Sulit bernapas;
Perubahan kecepatan/kedalam pernapasan;
penggunaan otot bantu pernapasan;
suara napas abnormal (wheezing, ronchi, crackles);
Batuk (persisten), dengan/tanpa sputum.

– HASIL YANG DIHARAPKAN:


Mempertahankan patency jalan napas;
Suara napas bersih;
Menunjukkan perilaku untuk meningkatkan bersihan jalan napas, misal., batuk
efektif dan ekspektorasi sekresi.
GANGGUAN PERTUKARAN GAS
(Gas
Exchange,
– ETIOLOGI Impaired)
:Obstruksi jalan napas oleh sekresi, bronkospasme

– TANDA DAN GEJALA:


Dyspnea;
Gelisah;
Tidak mampu mengeluarkan sekresi;
Nilai ABGs abnormal (Hipoksia dan hiperkapnia);
Perubahan tanda-tanda vital;
Penurunan toleransi aktivitas.

– HASIL YANG DIHARAPKAN:


Menunjukkan peningkatan ventilasi dan oksigansi jaringan adequat dengan nilai
ABGs dalam rentang normal;
Bebas dari gejala gangguan pernapasan;
Berpartisipasi dalam tindakan pengobatan dan perawatan sesuai kemampuan /
kondisi.
GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI
(Nutrition,
Altered, less Than Body Requirements)
– ETIOLOGI: Dyspnea;
Fatigue;
Produksi sputum;
Anoreksia, nausea / vomiting.
– TANDA DAN GEJALA:
Berat badan turun;
Penurunan massa otot, tonus otot kurang baik;
Perubahan sensasi perasa;
Enggan makan, tidak nafsu makan.
– HASIL YANG DIHARAPKAN:
Menunjukkan penambahan berat badan sesuai tujuan;
Menunjukkan perilaku / perubahan pola hidup untuk memperoleh dan / atau
mempertahankan berat badan yang sesuai.
RESIKO TINGGI INFEKSI

– ETIOLOGI: (Infection, Hight Risk For)


– Pertahanan primer tidak adequat (penurunan kerja cilliary, stasis sekresi
respiratory)
– Pertahanan sekunder tidak adequat (adanya infeksi,
immunosuppresi) penyakit kronik, malnutrisi.
– TANDA DAN GEJALA:
– Sesuai dengan tanda dan gejala aktual.
– HASIL YANG DIHARAPKAN:
– Mencapai kesembuhan tepat pada waktunya tanpa komplikasi;
– Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah / mengurangi
resiko infeksi.
KURANG PENGETAHUAN TENTANG
KONDISI, PENGOBATAN

– ETIOLOGI:
– Kurang informasi / tidak mengerti terhadap informasi;
– Misinterpretasi terhadap informasi;
– Keterbatasan pengetahuan.
– TANDA DAN GEJALA:
– Memerlukan informasi;
– Tidak tepat melakukan instruksi;
– Berkembang komplikasi yang seharusnya dapat dicegah.
– HASIL YANG DIHARAPKAN:
– Menyatakan mengerti kondisi / proses penyakit dan pengobatan;
– Mengidentifikasi hubungan tanda / gejala saat ini dengan proses penyakit dan
menghubungkan dengan faktor penyebab;
– Memulai perubahan pola hidup dan berpartisipasi dalam cara pengobatan /
perawatan.
SELAMAT BELAJAR
SOMAGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai