75%(4)75% menganggap dokumen ini bermanfaat (4 suara)
6K tayangan15 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus. Ia menjelaskan pengertian pasien berkebutuhan khusus, tujuan, fase-fase, dan teknik-teknik komunikasi terapeutik. Selain itu, dibahas pula komunikasi yang tepat untuk berbagai jenis gangguan seperti penglihatan, pendengaran, wicara, kesadaran, bahasa asing dan gangguan kognitif.
Deskripsi Asli:
JJ
Judul Asli
Komunikasi Teraupetik Pada Pasien Dengan Kebutuhan Khusus(1)
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus. Ia menjelaskan pengertian pasien berkebutuhan khusus, tujuan, fase-fase, dan teknik-teknik komunikasi terapeutik. Selain itu, dibahas pula komunikasi yang tepat untuk berbagai jenis gangguan seperti penglihatan, pendengaran, wicara, kesadaran, bahasa asing dan gangguan kognitif.
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi terapeutik pada pasien dengan kebutuhan khusus. Ia menjelaskan pengertian pasien berkebutuhan khusus, tujuan, fase-fase, dan teknik-teknik komunikasi terapeutik. Selain itu, dibahas pula komunikasi yang tepat untuk berbagai jenis gangguan seperti penglihatan, pendengaran, wicara, kesadaran, bahasa asing dan gangguan kognitif.
KEBUTUHAN KHUSUS Kelompok 12 : 1. Akhmad Fuadillah 2. Ikhsan Alfizinoor 3. Yoema Pertiwi Pengertian Pasien Berkebutuhan Khusus
■ Pasien berkebutuhan khusus adalah seseorang dengan karakteristik
khusus yang berbeda dengan orang pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. ■ Istilah lain bagi pasien berkebutuhan khusus adalah orang luar biasa dan orang cacat . Karena karakteristik dan hambatan yang dimilki, mereka memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka Komunikasi Terapeutik ■ Komunikasi adalah pengiriman atau tukar menukar informasi, ide dan sebagainya ( Oxford Dictionary, 1956 ).Komunikasi terapeutik adalah hubungan perawat-klien yang harmonis sehingga perawat dapat merubah prilaku klien untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (stuart & sunden). ■ Komunikasi terapeutik adalah proses dimana perawat yang menggunakan pendekatan terencana mempelajari klien. Tujuan komunikasi terapeutik Tujuan Komunikasi Terapeutik adalah : ■ Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila pasien percaya pada hal yang diperlukan. ■ Mengurangi keraguan, membantu dalam hal mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya. ■ Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri. Fase – fase dalam komunikasi terapeutik Fase komunikasi terapeutik dalam hubungan perawat pasien terdiri dari 4 fase yaitu : ■ Fase preinteraksi ■ Fase perkenalan / orientasi ■ Fase kerja ■ Fase terminasi Tehnik – tehnik komunikasi terapeutik Menurut Wilson, Kneils, Stuart & sundeen ■ Identifikasi tema tehnik-tehnik komunikasi yaitu: ■ Diam ( Silence ) ■ Mendengarkan ■ Memberi informasi ■ Menunujukkan penerimaan ■ Saran ■ Broad opening ■ Memberikan penghargaan ■ Mengulang ( Restarting ) ■ Memberi kesempatan untuk memulai ■ Klarifikasi pembicaraan ■ Mengarahkan pembicaraan ■ Menganjurkan untuk meneruskan ■ Membagi persepsi pembicaraan ■ Refleksi ■ Meringkas Sikap Komunikasi Terapeutik Sikap komunikasi terapeutik adalah : Berhadapan (Arti dari posisi ini adalah “ saya siap untuk anda “). Mempertahankan kontak mata ( Kontak mata pada level yang sama berarti menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi). Membungkuk kearah klien. (Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau mendengar sesuatu). Mempertahankan sikap terbuka ( Tidak melipat kaki atau tangan, menunjukkan keterbukaan untuk berkomunikasi) . Tetap rileks (Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi dalam memberi respon pada klien) . Komunikasi dengan pasien kebutuhan khusus ■ Pasien dengan Gangguan Penglihatan ■ Pasien dengan Gangguan Pendengaran ■ Pasien dengan Gangguan Wicara ■ Pasien Yang Tidak Sadar ■ Pasien Berbahasa Asing ■ Pasien dengan Tingkat Pengetahuan Rendah Atau Gangguan Kematangan Kognitif. Teknik-teknik yang digunakan dgn pasien kebutuhan khusus. 1. Berikut adalah teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan dgn pasien gangguan Pengelihatan : Sedapat mungkin ambil posisi yang dapat dilihat klien bila ia mengalami kebutaan parsial atau sampaikan secara verbal keberadaan atau kehadiran perawat ketika Anda berada di dekatnya. Identifikasi diri Anda dengan menyebutkan nama dan peran Anda. Berbicara dengan menggunakan nada suara normal karena kondisi klien tidak memungkinkannya menerima pesan non verbal secara visual. Nada suara Anda memegang peranan besar dan bermakna bagi pasien. Terangkan alasan Anda menyentuh atau mengucapkan kata kata sebelum melakukan sentuhan pada pasien. Ketika Anda akan meninggalkan ruangan atau hendak memutus komunikasi / pembicaraan, informasikan kepadanya. Orientasikan klien pada suara suara yang terdengar di sekitarnya. Orientasikan klien pada lingkungannya bila pasien di pindah ke lingkungan yang asing baginya Berikut adalah teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan dengan pasien gangguan pendengaran : Orientasikan kehadiran diri Anda dengan cara menyentuh klien atau memposisikan diri di depan pasien. Usahakan menggunakan bahasa yang sederhana dan bicaralah dengan perlahan untuk memudahkan pasien membaca gerak bibir Anda. ■ Gunakan bahasa pantomim bila memungkinkan Usahakan berbicara dengan posisi tepat di depan dengan gerakan sederhana dan perlahan. pasien dan pertahankan sikap tubuh dan mimik ■ Gunakan bahasa isyarat atau bahasa jari bila Anda wajah yang lazim. bisa dan diperlukan. Jangan melakukan pembicaraan ketika Anda ■ Apabila ada sesuatu yang sulit untuk sedang mengunyah sesuatu ( misalnya makanan dikomunikasikan, cobalah sampaikan pesan dalam bentuk tulisan atau gambar ( simbol ). atau permen karet ) Berikut adalah teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan dengan pasien gangguan wicara : Perawat benar - benar dapat memperhatikan mimik dan gerak bibir pasien. Usahakan memperjelas hal yang disampaikan dengan mengulang kembali kata kata yang diucapkan pasien. Mengendalikan pembicaraan supaya tidak membahas terlalu banyak topik. Mengendalikan pembicaraan sehingga menjadi lebih rileks dan pelan. Memperhatikan setiap detail komunikasi sehingga pesan dapat diterima dengan baik. Apabila perlu, gunakan bahasa tulisan dan simbol. Apabila memungkinkan, hadirkan orang yang terbiasa berkomunikasi lisan dengan pasien untuk menjadi mediator komunikasi. Berikut adalah teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan dengan pasien gangguan kesadaran : Berhati - hati ketika melakukan pembicaraan verbal dekat pasien karena ada kayakinan bahwa organ pendengaran merupakan organ terakhir yang mengalami penurunan penerimaan rangsang pada individu yang tidak sadar dan yang menjadi pertama kali berfungsi pada waktu sadar. Maka perawat harus berhati - hati tidak mengatakan sesuatu pada pasien yang tidak sadar atau pada jarak pendengaran, hal hal yang tidak akan mereka katakan pada pasien yang sepenuhnya sadar. Ambil asumsi bahwa pasien dapat mendengar pembicaraan kita. Usahakan mengucapkan kata dengan menggunakan nada normal dan memperhatikan materi ucapan yang kita sampaikan di dekat pasien. Ucapkan kata - kata sebelum menyentuh pasien. Sentuhan diyakini dapat menjadi salah satu bentuk komunikasi yang sangat efektif pada pasien dengan penurunan kesadaran Upayakan mempertahankan lingkungan setenang mungkin untuk membantu pasien pada komunikasi yang dilakukan. Berikut adalah teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan dengan pasien gangguan bahasa asing : Usahakan mengguanaka penerjemah ( jika memungkinkan ). Usahakan menggunakan kamus untuk menerjemahkan kata – kata. Usahakan berbicara dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan dengan nada suara normal. Usahakan menggunakan gerakan pantomim untuk membantu melakukan komunikasi. Berikut adalah teknik-teknik komunikasi yang dapat digunakan dengan pasien gangguan kematangan kognitif : ■ Berbicara dalam tema yang jelas dan terbatas. ■ Hindari menggunakan istilah yang membingungkan klien, usahakan menggunakan kata pengganti yang lebih mudah dimengerti, contoh, atau gambar dan simbol ■ Berbicaralah dengan menggunakan nada yang relatif datar dan pelan. ■ Apabila perlu, lakukan pengulangan dan tanyakan kembali pesan untuk memastikan kembali maksud pesan sudah diterima. ■ Berhati - hatilah dalam menggunakan teknik komunikasi non verbal karena dapat menimbulkan interprestasi yang berbeda pada klien. THANK FOR ATTENTION