Proposal Timbang Terima
Proposal Timbang Terima
PRAKTIK KEPERAWATAN 10
(MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN)
DI RUANG SAHADEWA RSUD SANJIWANI GIANYAR
OLEH:
Ni Luh Putu Ary Apriliyanti (P07120216017)
Ni Made Tariani (P07120216018)
Putu Indah Permata Sari (P07120216019)
Ni Putu Novia Hardiyanti (P07120216020)
Ni Wayan Mujani (P07120216021)
Ni Putu Nur Adiana Dewi (P07120216022)
Ni Nyoman Murti Apsari Dewi (P07120216023)
I Gusti Ayu Intan Adriana Sari (P07120216024)
KELAS 3A SEMESTER VI/ D-IV KEPERAWATAN
A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional.
Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri
perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang fektif antar
perawat, maupun dengan tim kesehatan yang lain. Salah satu bentuk komunikasi
yang harus ditingkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift (timbang terima
pasien) (Nursalam, 2008: 195).
Timbang terima pasien (operan) merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan
pasien.
Disini dituntut tugas manajer keperawatan untuk merencanakan,
mengorganisir, memimpin dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang tersedia
untuk memberikan asuhan keperawatan seefektif dan seefisien mungkin bagi
individu keluarga dan masyarakat (Gillis,1996). Salah satu strategi untuk
mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan keperawatan dalam
pembenahan manejemen keperawatan, karena dengan adanya faktor kelola yang
optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan keefektifan pembagian
pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan klien terhadap
pelayanan keperawatan.
Salah satu upaya yang dapat di gunakan untuk meningkatkan pelayanan
keperawatan klien adalah dengan melakukan timbang terima saat pergantian dinas.
Timbang terima merupakan teknik atau cara menerima sesuatu (laporan) yang
berkaitan dengan keadaan klien. Timbang terima dilakukan oleh Perawat primer ke
perawat asosiate yang bertanggung jawab pada dinas sore atau dinas malam.
Timbang terima yang efektif dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Tujuan dari timbang terima adalah agar semua perawat dapat mengikuti
perkembangan klien secara paripurna, meningkatkan kemampuan komunikasi antar
perawat dan yang lebih penting adalah agar terjadi suatu hubungan kerjasama antar
perawat serta terlaksananya asuhan perawatan terhadap klien yang
berkesinambungan .
B. Nama Kegiatan
Pelaksanaan timbang terima pada saat pergantian dinas di Ruang Sahadewa.
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan yang
komprehensif
2. Tujuan khusus
a. Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.
b. Meningkatkan hubungan kerjasama yang bertanggung jawab antar anggota
tim perawat serta terlaksana asuhan keperawatan terhadap klien yang
berkesinambungan.
D. Manfaat
1. Bagi Perawat
- Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat
- Menjalin hubungan kerjasama dan bertanggung jawab antar perawat.
- Pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang berkesinambungan.
- Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.
2. Bagi Pasien
- Klien dapat menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.
E. Pelaksanaan
1. Hari/ tanggal : Rabu, 24 April 2019
2. Waktu : 08.00 – 08.30 WITA
3. Tempat : Ruang Sahadewa RSUD Sanjiwani
F. Peserta
Kegiatan ini dihadiri oleh :
1. Kepala Ruangan Ruang Sahadewa
2. Mahasiswa praktik manajemen Politeknik Kesehatan Denpasar Prodi D IV
Keperawatan
G. Penutup
Demikian proposal ini dibuat , atas perhatiannya disampaikan terima kasih.
Penanggung jawab
BAB II
LANDASAN TEORI
Rencana tindakan
Kepala Ruangan
Membimbing, mengarahkan dan menyelesaikan masalah/problem
solving
1. Metode
a. Diskusi
b. Tanya Jawab
2. Media
a. Status Klien
b. Buku timbang terima
c. Alat tulis
d. Sarana dan prasarana keperawatan
3. Pengorganisasian
Kepala Ruangan :
Perawat Primer (pagi) :
Perawat Associate (pagi) :
Perawat Associate (sore) :
Perawat Associate (malam) :
Perawat Associate (libur) :
Pembimbing/Supervisior :
4. Uraian Kegiatan
a. Prolog
Pada hari……jam……seluruh perawat (PP dan PA), shift pagi dan sore
serta kepala ruangan berkumpul di ners station untuk melakukan timbang
terima
b. Sesi 1 di ners station
Kepala ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa
dan kemudian mempersilahkan PP dinas pagi untuk melaporkan keadaan
dan perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang akan berdinas
selanjutnya (sore). PP dan PA shift sore memberikan klarifikasi keluhan,
intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum),
intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum dan persiapan yang
perlu dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang dan lain-lain),
hal yang belum jelas atas laporan yang telah disampaikan. Setelah
melakukan timbang terima di ners station berupa laporan tertulis dan lisan,
kemudian diteruskan di ruangan perawatan pasien.
c. Sesi 2 si ruang perawatan pasien
Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama melihat ke tempat
pasien. PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung
kepada pasien atau keluarga yang nemngalami masalah khusus. Untuk
pasien yang tidak mengalami masalah khusus, kunjungan tetap dilaksanakan.
Lamanya kunjungan tidak lebih 5 menit per pasien. Bila terdapat hal-hal
yang bersifat rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapar
dilakukan di ners station setelah kunjungan ke pasien.
d. Epilog
Kembali ke ners station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat
rahasia. Setelah proses timbang terima selesai dilakukan, maka kedua PP
mendata laporan timbang terima dengan diketahui oleh kepala ruangan
e. Evaluasi
1) Struktur (input)
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang yang telah
tersedia antara lain: catatan timbang terima, status klien, dan kelompok
shift timbang terima. Kepala ruangan selalu memimpin kegiatan timbang
terima yang dilaksanakan pada pergantian shift, yaitu malam ke pagi dan
pagi ke sore. Kegiatan timbang terima pada shift sore ke malam dipimpin
oleh perawat primer yang bertugas saat itu.
2) Proses
Proses timbang terima dipimpin oleh kepala ruangan dan dilaksanakan
oleh seluruh perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift.
Timbang terima pertama dilakukan di ners station kemudian ke ruang
perawatan pasien dan kemudian lagi ke ners station. Isi timbang terima
mencakup jumlah pasien, diagnosis keperawatan dan intervensi yang
belum/sudah dilakukan. Waktu untuk setiap pasien tidak lebih dari 5
menit saat klarifikasi ke pasien.
3) Hasil
Timbang terima dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Stiap perawat
dapat mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat
berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA