Anda di halaman 1dari 3

Langkah 2: Identifiaksi Kewajiban Penyerahan Barang Atau Jasa

Identifikasi kontrak dilakukan dari aspek performance obligations, yaitu apakah ada kewajiban
untuk menyerahkan barang atau jasa atas suatu kontrak. Identifikasi kewajiban dilakukan atas
setiap kontrak sehingga dapat ditelusuri apakah dalam satu kontrak dengan pelanggan hanya
timbul satu kewajiban atau banyak kewajiban. Untuk menentukan apakah terdapat lebih dari satu
kewajiban, perlu dilakukan evaluasi atas distinctiveness atas setiap promise dan performance
obligation dalam kontrak. Jika suatu performance obligation tidak sangat tergantung (highly
dependent) atau memiliki keterkaitan (interrelated) dengan kewajiban lain dalam kontrak, maka
setiap performance obligation harus dicatat secara terpisah. Jika masing-masing jasa bersifat
interdependent dan interrelated, jasa digabung dan dilaporkan sebagai single performance
obligation.

Langkah 3: Identifikasi Harga Transaksi

Harga transaksi merupakan sejumlah consideration yang diharapkan akan diterima dari
pelanggan. Harga mudah ditentukan jumlahnya, apabila pelanggan hanya membayar fixed
amount consideration. Namun beberapa kondisi lain perlu diperhitungkan, antara lain: variable
consideration, time value of money, non-cash consideration, consideration paid or payable to
customers.

 Variable consideration.
Perusahaan menggunakan nilai yang diharapkan, yang merupakan jumlah probabilitas-
tertimbang, atau jumlah yang paling mungkin dalam kisaran jumlah yang mungkin untuk
memperkirakan pertimbangan variabel. Oleh karena itu perusahaan hanya dapat
mengakui pertimbangan variabel jika (1) mereka memiliki pengalaman dengan kontrak
yang sama dan dapat memperkirakan jumlah pendapatan kumulatif, dan (2) berdasarkan
pengalaman, sangat mungkin bahwa tidak akan ada penghapusan yang signifikan dari
pendapatan sebelumnya yang telah diakui. Jika kriteria ini tidak terpenuhi, pengakuan
pendapatan dibatasi.
 Time value of money.
Perusahaan menghitung nilai waktu uang jika kontrak melibatkan komponen pembiayaan
yang signifikan. Ketika transaksi penjualan melibatkan komponen pembiayaan yang
signifikan (contohnya bunga dikenakan berdasarkan pertimbangan untuk dibayar seiring
berjalannya waktu), nilai wajar ditentukan dengan mengukur imbalan yang diterima atau
dengan mendiskontokan pembayaran menggunakan tingkat bunga yang dibebankan.
 Non-Cash Consideration.
Perusahaan terkadang menerima pertimbangan dalam bentuk barang, jasa, atau
pertimbangan non tunai lainnya. Ketika situasi ini terjadi, perusahaan umumnya
mengakui pendapatan berdasarkan nilai wajar dari apa yang diterima. Selain itu,
perusahaan terkadang menerima kontribusi (misalnya, Sumbangan dan hadiah).
Kontribusi sering berupa beberapa jenis aset (misalnya, Sekuritas, tanah, bangunan, atau
penggunaan fasilitas) tetapi itu bisa berupa pengampunan hutang. Dalam kasus ini,
perusahaan mengakui pendapatan untuk nilai wajar imbalan yang diterima. Demikian
pula, pelanggan terkadang menyumbangkan barang atau jasa, seperti peralatan atau
tenaga kerja, sebagai pertimbangan untuk barang yang disediakan atau layanan yang
dilakukan. Pertimbangan ini harus diakui sebagai pendapatan berdasarkan nilai wajar dari
pertimbangan yang diterima.
 Consideration Paid or Payable to Customers.
Perusahaan sering melakukan pembayaran kepada pelanggan mereka sebagai bagian dari
pengaturan pendapatan. Pertimbangan tersebut dapat mencakup diskon, potongan harga,
kupon, produk dan layanan gratis. Secara umum, elemen-elemen ini mengurangi
pertimbangan yang diterima dan pendapatan yang harus diakui.

Langkah 4: Alokasi Harga Transaksi

Alokasi harga dilakukan berdasarkan relative fair value kepada masing-masing performance
obligation. Ukuran fair value terbaik adalah harga jual barang atau jasa di pasar secara
standalone basis. Jika tidak terdapat standalone price maka dipakai best estimate atas harga jual
barang atau jasa seandainya dijual secara standalone basis.

Langkah 5: Pengakuan Pendapatan

Perusahaan memenuhi performance obligation-nya ketika pelanggan telah memperoleh


pengendalian atas barang atau jasa tersebut. Sebagaimana kita ketahui Indikasi perubahan
pengendalian atas barang atau jasa adalah sebagai berikut: 1) perusahaan telah menerima hak
pembayaran atas aset; 2) perusahaan telah melakukan transfer atas legal title asset; 3) perusahaan
melakukan transfer kepemilikan fisik atas aset; 4) pelanggan telah memiliki risks and rewards
dari kepemilikannya; dan 5) pelanggan telah menerima aset.

Anda mungkin juga menyukai