Anda di halaman 1dari 6

2.

6 Sistem Perdagangan
2.6.1 Imobilisasi Vs Dematerialisasi
Pelaksanaan perdagangan tanpa warkat dapat ditempuh dengan dua cara :
Imobilisasi
Dengan imobilisasi, saham masih dapat dipegang sendiri oleh investor apabila investor yang
bersangkutan menginginkannya. Apabila investor hendak menjual sahamnya, maka saham
tersebut harus diregistrasikan terlebih dahulu di KSEI. Sekitar satu minggu kemudian, saham
tersebut baru dapat dijual melalui broker efek setelah menerima konfirmasi bahwa
registrasinya sudah selesai. Kekurangannya adalah investor akan kehilangan momentum
harga yang baik apabila harga dipasar sudah turun pada saat dijual.
Dematerialisasi
Berarti tidak terdapat lagi saham yang beredar di masyarakat. Investor hanya menerima
konfirmasi bulanan secara tertulis tentang status kepemilikannya. Saham yang dibeli
nasabah akan dikredit dan saham yang dijual akan didebit oleh Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI) secara elektronik ke rekening perusahaan sekuritas. Perusahaan sekuritas
saham kemudian akan mengkredit dan mendebit saham ke sub-rekening investor di
perusahaan tersebut.

2.6.2 Floor Trading Vs Floorless Trading
Floor Trading
Perdagang di bursa secara manual ini pada mulanya dapat berjalan lancar karena jurnlah
efek yang tercatat di bursa, rnaupun pialang yang terlibat di lantai bursa masih terbatas.
Namun, dalam perkembangan bursa, terutama sejak terjadi boom pasar modal pada akhir
tahun 1989, jumlah efek yang tercatat dan pialang yang terlibat meningkat dengan pesat.
Penambahan jumlah emiten dan jumlah anggota bursa menyebabkan jumlah pialang di
lantai bursa cukup padat. Hal tersebut menimbulkan masalah operasional, antara lain :
1. Dengan manual, jumlah transaksi perhari sangat terbatas.
2. Kecepatan dan ketepatan alokasi oleh petugas bursa juga terbatas.
3. Pada saat pasar ramai memungkinkan terjadinya kesalahan tulis yang bisa berakibat
fatal.
4. Kondisi pasar tidak memberikan kesempatan yang sarna kepada para pialang.
5. Kesempatan untuk menulis order di papan tergantung pada fisik pialang yang
bertugas di lantai perdagangan.
6. Memungkinkan timbulnya kolusi antara pialang untuk memainkan suatu efek.
7. Biaya per unit transaksi cukup tinggi.
8. Masih tersisanya order yang belum sampai teralokasi saat itu juga, karena kecepatan
dan ketepatan alokasi sistem perdagangan manual yang terbatas.

Dengan adanya masalah dan keterbatasan tersebut, maka, pengembangan di bursa menjadi
terbatas dan dampak lebih lanjut adalah likuiditas pasar terbatas. Hal ini disebabkan
kapasitas manual hanya sanggup menangani transaksi perhari maksimum 3.800 transaksi.
Jika terjadi transaksi melebihi jumlah tersebut, proses administrasi yang dilakukan anggota
bursa maupun petugas bursa menjadi lambat dan memer!ukan waktu yang lama untuk
penyelesaiannya.
Floorless Trading
Mekanisme transaksi saham di bursa efek sebenarnya cukup rumit. PT Bursa Efek Indonesia
(BEI) telah menghentikan aktivitas perdagangan saham melalui lantai bursa, yang digantikan
dengan perdagangan jarak jauh melalui sistem elektronik atau biasa disebut perdagangan
floorless. JATS (Jakarta Automatic Trading System), sistem perdagangan saham secara
otomatis dengan menggunakan komputer di Bursa Efek Indonesia. Dikenal dengan nama lain
Electronic Trading. Lawannya adalah floor trading.
1) Remote Trading
Remote Trading adalah perdagangan jarak jauh yang dapat dilakukan oleh anggota
bursa dari kantor anggota bursa masin-masing. Sistem perdagangan ini merupakan
pengembangan lebih jauh dari sistem JATS. Dengan sistem ini, setiap order anggota
bursa akan dikirirn ke sistem perdagangan Bursa Efek Jakarta (JATS) tanpa perlu
memasukkan order rmelalui lantai bursa. Proses memasukan order hanya dapat
dilakukan melalui komputer yang ada di kantor anggota bursa.
Sistem Remote Trading yang akan diterapkan BEJ adalah perdagangan jarak jauh
dengan host to host order (Jilting interface) bagi anggota bursa. Aplikasi ini akan
menghubungkan BOFIS anggota bursa dengan sistem perdagangan BEl. Ini berarti
setiap anggota bursa harus memiliki BOFIS ( Brokerage Office formatioll System )
yang bisa dihubungkan dengan JATS melalui jaringan komunikasi WAN I Wide Area
Network di luar gedung bursa.
2) Online Trading
On Line trading adalah sistem perdagangan jarak jauh yang memungkinkan pemodal
(anggota bursa) untuk memasukkan order (buy atau sell) via keyboard dengan
ekksekusi seketika (real time) langsung dari fasilitas teknologi yang tersedia seperti
Internet, telepon ponsel, dll.
Negara Asia yang telah melakukan perdagangan saham online adalah Jepang,
dengan situs-situs broker : Nomura Securities, Nikko Securities dan Daiwa
Securities. Kemudian Korea Selatan dengan situs-situs broker LG Securities, Samsung
Securities dan Daishin Securities. Di Indonesia infrastruktur online trading belum
tersedia, namun pelakunya cukup banyak, umumnya melakukan trading ke Pasar
Saham USA.

2.6.3 National Trading System
Suatu negara dapat menyelenggarakan national trading system dengan 3 cara, yaitu :
1. Branch System adalah satu bursa efek memiliki banyak Kantor Cabang di kota kota
besar/kecil
2. Cental Exchange adalah satu bursa efek memiliki anggota bursa yang tersebar diseluruh
negeri dan yang melakukan perdagangan dalam satu sistem jaringan perdangan.
3. Intermarket Trading System adalah bursa efek yang berdiri di kota kota besar, yang
masing masing berbadan hukum sendiri
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih salah satu metode jaringan
terbaik adalah :
a. Efisiensi biaya operasional
b. Pemerataan menjadi anggota bursa bagi pengusaha pengusaha daerah
c. Dampah terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional dan pertumbuhan ekonomi
daerah

Sistem Central Exchange

Sebelum remote trading Setelah remote trading
Anggota Bursa (Pers Broker)
1. Nasabah melakukan order
2. Proses Order
3. Verifikasi/Validasi Order
4. Penerusan order ke Floor
Trader via telepon
Anggota Bursa (Pers Broker)
1. Nasabah melakukan order
2. Proses Order
3. Verifikasi/Validasi Order
4. Konfirmasi matched
order ke nasabah
5. Proses back office
Bursa Efek Jakarta
5. Masukkan order ke JATS
6. Konfirmasi status order ke Kantor
Broker

Anggota Bursa (Pers Broker)
7. Konfirmasi matched
order ke nasabah
8. Proses Back Office






Trading Floor BEJ
tempat berkumpul 200
anggota bursa firm
manager JATS trader
Kantor broker kota
Medan AB-BEJ
Kantor broker diluar
gedung BEJ
AB - BEJ
Kantor broker kota
besar lainnya
AB - BEJ
Kantor broker kota
Semarang
AB - BEJ
Kantor broker kota
Surabaya
AB - BEJ
Kantor broker kota
Makasar
AB-BEJ
Sistem Kantor Cabang : Sebuah Konsep




2.6.4 Intermarket Trading System
Agar bursa efek di kota kota besar di Indonesia likuid perdagangannya, sistem perdagangan
yang digunakan oleh semua bursa efek harus ada dalam satu sistem jaringan perdagangan dan
penyelesaian. Pasar Modal di Indonesia secara teknis sudah memenuhi syarat untuk
melaksanakan sistem perdagangan efek dalam satu jaringan perdagangan dan penyelesaian,
yang beroperasi secara nasional dengan metode Internarket Trading System. Infrastuktur nya
mencakup keberadaan fasilitas seperti sistem komunikasi satelit Palapa, scripless trading,
kustodian, sentral kliring, lending & borrowing, dan remote trading.

Kantor Pusat BEI
BEI Cabang
Malang
BEI Cabang
Makasar
BEI Cabang Lainnya
BEI Cabang Medan
BEI Cabang
Semarang
BEI Cabang
Surabaya


Mesin Utama
Perdangana
BE Semarang AB-
BESEM
Anggota Kliring
BE Medan AB-BEM
Anggota Kliring
Sentral Kliring
Sentral Kustodian
KPEI-KSEI Jakarta
BE Kota Besar
Lainnya AB-KBL
Anggota Kliring
BE Denpasar AB-BED
Anggota Kliring
BE Jakarta AB-BEJ
Anggota Kliring
BE Makasar AB-BEMA
Anggota Kliring
BE Surabaya AB-BES
Anggota Kliring

Anda mungkin juga menyukai