Anda di halaman 1dari 19

(MPE)

Sistem Perdaganan Efek dan


Mekanisme Perdagangan
Efek di Bursa Efek Indonesia
Kelompok 3
Eka Ria Nazmi Pani (921421051)
Inul Hemeto (921421041)
Isti Juwisti Hippy (921421052)
Sistem Perdagangan Efek
Sebelum mengetahui lebih dalam fungsi dan cara kerja sistem perdagangan di
Bursa Efek Indonesia , maka perlu mengetahui perbedaan antara Dealer driven
Market dan Order driven Market terlebih dahulu.
1. Dealer driven (Quote Driven) dan Order driven

Pasar order driven menampilkan seluruh bid (harga


dimana seseorang siap membeli) dan ask (harga dimana Pasar dealer driven hanya fokus pada bid dan ask
seseorang siap menjual). dari market maker (dealer).

Pasar order driven adalah pasar dimana seluruh Pasar dealer driven hanya menampilkan tawaran bid
order dari pembeli dan penjual ditampilkan, dengan rincian dan ask dari market maker, atau dealer. Para market maker
pada harga berapa mereka bersedia membeli atau menjual ini akan memberikan harga bid dan ask yang bersedia
suatu efek dan banyaknya efek yang bersedia mereka beli mereka terima pada saat itu. Pada pasar ini order untuk
atau jual pada harga tersebut. Jika seseorang memberikan 1000 lembar saham A pada harga Rp300 tidak ditampilkan.
order 1000 saham A pada harga Rp300 per lembar, order Namun demikian, jika terdapat satu market maker (dealer)
tersebut akan ditampilkan di pasar dan dapat dilihat oleh untuk saham tersebut, dealer itu akan menampilkan bid dan
pihak- pihak yang memiliki akses informasi tersebut. ask-nya. Kita dapat membeli dan menjual saham A pada
harga-harga tersebut.
2. Online Trading, Remote trading, dan Direc Market Access

- Online sarana sistem perdagangan yang disediakan oleh sejumlah Anggota Bursa bagi para nasabah-
nasabahnya untuk dapat secara langsung melakukan pesanan beli dan/atau jual efek. Dengan Online
trading trading ini, nasabah melalui jaringan internet dapat melakukan pesanan dimanapun nasabah tersebut
berada.

- Remote sistem perdagangan jarak jauh yang dapat dilakukan oleh Anggota Bursa dari kantornya
masing-masing dimana setiap order langsung dikirim ke sistem perdagangan Bursa Efek
trading (JATS) tanpa perlu memasukkan order melalui lantai bursa. Order dapat dilakukan di mana
saja sepanjang terhubung dengan sistem perdagangan Bursa.

- Direct order yang langsung dapat diinputkan oleh pihak tertentu yang mempunyai Izin untuk
Market mengunakan DMA yang berkedudukan di negara lain untuk memasukan order
pemesanan secara langsung ke sistem perdagangan Bursa Efek
Access
3. Jakarta Automated Tranding System (JATS)

Jakarta Automated Tranding System yang disingkat JATS adalah sistem terkomputerisasi yang diterapkan di
Bursa Efek Indonesia.. Sesuai namanya , sistem ini memungkinkan order (pesanan) beli dan jual dicatat oleh
sistem (JATS) dan sistem tersebut akan langsung mencocokan jumlah lembar saham dan harga saham antara
order beli dan jual yang masuk hingga terjadi transaksu jual beli.

Sebelumnya BEI mengunakan sistem perdagangan JATS-NextG Versi 1.11 menjadi JATS-NextG versi 2.0,
pengembangan ini memiliki beberapa perbaikan dari sistem sebelumnya. Secara umum perbedaan utama dari
pengembangan ini adalah peningkatan kapasitas sistem perdagangan ini sendiri dalam hal mendukung
keberlanjutan mekanisme perdagangan efek kedepanya.
4. Sistem Keamanan dan Konfigurasi JATS

Agar terselenggaranya perdagangan yang teratur, wajar dan efisien, Bursa Efek Indonesia memiliki
beberapa sistem keamanan dan konfigurasi untuk JATS agar selalu available untuk digunakan :

1. Bursa Efek Indonesia memliki 2 tempat yang disebut dengan Main site (utama) dan DRC site (Disaster
Recovery Site) yang bertujuan untuk memastikan bahwa sistem perdagangan selalu siap digunakan.
2. DRC Site digunakan sebagai back-up dari Main site, server JATS yang berada pada DRC selalu juga
dipastikan siap digunakan apabila dibutuhkan.
3. Bursa Efek Indonesia dan juga pihak-pihak yang terkait dalam mekanisme perdagangan efek di pasar
modal mengunakan jaringan yang disebut dengan Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM).
4. JTPM juga dilindungi dengan high-end firewall dan sistem autentikasi sehingga Bursa Efek Indonesia
menjanjikan ketersediaan sistem perdagangan sebesar 99,91% setiap tahun-nya.
Mekanisme Perdagangan
Efek di Bursa Efek
Indonesia
1. Proses & Prosedur Jual Beli Efek

Menjadi nasabah di perusahaan efek Pelaksanaan order nasabah

Verifikasi dan validasi order

Transaksi terjadi (matched)

Penyelesaian transaksi (settlement)


2. Pelaksanaan pesanan nasabah oleh anggota bursa efek
1. Anggota Bursa Efek (AB) yang menerima pesanan dari nasabahnya untuk melakukan transaksi dan atau akan melakukan
transaksi untuk kepentingannya sendiri atas Efek yang tercatat di Bursa, wajib melaksanakan transaksi tersebut melalui sistem
perdagangan Bursa.
2. AB Efek wajib melakukan verifikasi atas setiap pesanan yang diterima dari nasabahnya
3. Pesanan jual dan atau beli yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh AB hanya pesanan terbatas (limit order)
4. Setiap instruksi dan pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat di bagian Pemasaran yang memuat data waktu dan nomor urut,
nomor rekening nasabah, jumlah dan nama (atau kode) Efek, batasan harga, jenis transaksi (jual/beli), serta keterangan
mengenai status nasabah (asing/lokal), dan instruksi khusus, jika ada sebelum dimasukan ke JATS.
5. Pesanan jual dan atau beli yang telah disetujui oleh AB wajib diteruskan ke JATS satu per satu per pesanan nasabah (tidak
digabung) berdasarkan urutan waktu (prioritas waktu) disetujuinya pesanan tersebut.
6. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke JATS wajib dilengkapi dengan data identitas tunggal nasabah
(Single Investor Identity/SID).
7. Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya boleh
ditransaksikan oleh AB di Pasar RegulerAB hanya dapat memberikan pesanan titipan jual atau beli kepada AB lain apabila AB
yang bersangkutan dalam keadaan dikenakan larangan sementara melakukan aktivitas perdagangan di Bursa (suspensi)
3. Segmen Pasar Di Bursa dan Penyelesaian Transaksi Bursa

Pasar Reguler Pasar Tunai Pasar Negosiasi

Pasar reguler adalah pasar pasar dimana perdagangan


pasar dimana perdagangan
dimana perdagangan efek di efek di Bursa
saham di bursa dilaksanakan
bursa dilaksanakan dilaksanakan berdasarkan
menggunakan satuan lembar
berdasarkan proses tawar proses tawar-menawar
berdasarkan kesepakatan
menawar secara lelang yang secara lelang yang
antara penjual dan pembeli
Berkesinambungan Berkesinambungan
tanpa harus mengacu pada
(continuous auction market) (continuousauctionmarket)
besaran fraksi harga.
oleh Anggota Bursa Efek oleh Anggota Bursa Efek
Penyelesaiannya dapat
melalui JATS yang melalui JATS yang
dilakukan sesuai
berlangsung pada dua sesi berlangsung hanya pada sesi
kesepakatan, atau T+0 khusus
perdagangan dan pertama saja dari dua sesi
untuk hari bursa terakhir
penyelesaiannya dilakukan perdagangan setiap harinya
perdagangan HMETD dan
pada Hari bursa ke-3 setelah yang berlangsung di Bursa
maksimal T+3 jika kedua
terjadinya transaksi bursa Efek. Penyelesaiannya
belah pihak tidak
(T+3). dilakukan pada hari bursa
menetapkan waktu
yang sama dengan
penyelesaian.
terjadinya transaksi bursa
(T+0).
4. Proses tawar menawar
Di Pasar Reguler dan Pasar Tunai Di Pasar Negosiasi
Tawar menawar pada sesi perdagangan di pasar reguler dan Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Negosiasi
pasar tunai berpedoman pada harga pembukaan. Penawaran dilakukan melalui proses tawar-menawar secara individual
jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam (negosiasi secara langsung) antar Anggota Bursa Efek (AB) atau
JATS diproses oleh JATS dengan memperhatikan prioritas antar nasabah melalui satu AB atau antara nasabah dengan AB
harga (price priority). yang selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar-menawar
tersebut diproses melalui JATS.
Dalam hal penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada
harga yang sama, JATS memberikan prioritas kepada Anggota Bursa Efek yang memberikan informasi penawaran
permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih jual dan atau permintaan beli melalui tampilan informasi dapat
dahulu (time priority). mengubah atau membatalkan penawaran jual dan atau
permintaan beli tersebut.
Sebelum transaksi bursa terjadi, Anggota Bursa Efek (AB) dapat
mengubah atau membatalkan penawaran jual dan atau Apabila Harga Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi hasil
permintaan beli yang sudah dimasukkan ke JATS, dengan kesepakatan berada di luar batasan Auto Rejection yang
beberapa ketentuan. ditetapkan di Pasar Reguler, maka Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan harus melaporkan kepada Bursa alasan dan
tujuan dilakukannya transaksi dimaksud, dalam jangka waktu
paling lambat hari Bursa berikutnya.
5. Jam dan sesi perdagangan

Secara umum sesi perdagangan di bursa efek Indonesia dibagi menjadi beberapa sesi
yakni :
1. sesi Pre-opening,
2. Sesi 1 dan 2,
3. Sesi Pre-closing dan Sesi Post-closing.
6. Fraksi harga dan auto rejection

Fraksi Harga Merupakan satuan perubahan harga yang digunakan dalam melakukan penawaran jual atau
permintaan beli.

Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS adalah harga penawaran
yang masih berada di dalam rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang
harga tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh JATS (Auto Rejection).
7. Mekanisme Transaksi Marjin dan Shortselling

Pelaksanaan Transaksi Marjin dan atau Transaksi Short Selling dilakukan sesuai dengan Peraturan
Bapepam dan LK Nomor V.D.6. tentang Pembiayaan Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek Bagi
Nasabah dan Transaksi Short Selling oleh Perusahaan Efek serta Peraturan Bursa terkait Transaksi
Marjin dan Transaksi Short Selling.

Transaksi Marjin adalah transaksi pembelian Efek untuk kepentingan nasabah yang dibiayai oleh
Perusahaan Efek. Atau dapat dikatakan pembelian suatu saham dengan cara sebagian pembelian
menggunakan dana sendiri dan sebagiannya menggunakan dana yang dipinjam dari anggota bursa
efek Indonesia .

Transaksi Short Selling adalah transaksi penjualan Efek dimana Efek dimaksud tidak dimiliki oleh
penjual pada saat transaksi dilaksanakan. Atau dapat dikatakan penjualan suatu saham dimana
penjual belum memiliki saham tersebut pada waktu transaksi dilakukan.
8. Efek Tidak Dijamin dan Transaksi dipisahkan
Efek Tidak Dijamin adalah Efek yang ditetapkan oleh Bursa Efek dan Lembaga Kliring dan Penjaminan berdasarkan persyaratan
tertentu yang penyelesaian transaksinya tidak dijamin sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 26/POJK.04/2014 Tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.

Efek dengan Transaksi Dipisahkan


Penyelesaian Transaksi Bursa berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Lembaga Kliring dan Penjaminan atau atas
perintah Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 10 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor26/POJK.04/2014 Tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.

Kriteria Untuk Efek tidak dijamin dan transaksi dipisahkan yang berlaku saat ini adalah sebagai berikut:
-Pola Transaksi
-Volume Transaksi
- Frekuensi Transaksi
- Fluktuasi Harga
- Konsentrasi kepemilikan efek
- Informasi lain yang bersifat material
9. Biaya transaksi
Anggota Bursa Efek wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa (tidak termasuk biaya kliring dan settlement) sebagai kontribusi atas
penyediaan fasilitas oleh Bursa kepada Anggota Bursa Efek. Biaya dihitung berdasarkan nilai per transaksi Anggota Bursa Efek yang
bersangkutan sebagai berikut:
1. Untuk transaksi di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sebesar 0,018% (nol koma nol satu delapan perseratus) dari nilai per transaksi, atau
minimum Rp20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) per bulan
2. Untuk transaksi di Pasar Negosiasi berdasarkan kebijakan Bursa;
3. Untuk biaya transaksi jasa kliring penjaminan efek Indonesia adalah sebesar 0,009% (nol koma nol nol sembilan perseratus) dari nilai per
transaksi.
4. Untuk biaya transaksi setelmen kepada KSEI adalah sebesar 0,003% (nol koma nol nol tiga perseratus) dari nilai per transaksi.
5. PPN dan PPH diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan SE-06/PJ4/1997 Dirjen Pajak Tanggal 20 Juni 1997 Perihal Pelaksaan pemungutan
Pajak Penghasilan atas Penghasilan Penjualan saham di Bursa Efek.
10. Penghentian Perdagangan
Dalam rangka menjaga terlaksananya perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien, bursa dapat
melakukan:
1. Penghentian sementara pelaksanaan perdagangan atas suatu Efek tertentu di Bursa apabila terjadi
pergerakan harga yang tidak wajar atas Efek tersebut
2. Jika penghentian sementara terjadi, maka transaksi Bursa yang sudah terjadi sebelum dihentikannya
perdagangan tetap berlaku kecuali apabila terdapat inkonsistensi data, kesalahan data dan atau hilangnya
data Transaksi Bursa pada JATS yang disebabkan karena tidak berfungsinya JATS
3. Bursa menghentikan sementara perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan atau Waran
apabila perdagangan saham yang mendasari diterbitkannya Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dan atau
Waran tersebut dihentikan sementara
4. Untuk menjaga kelangsungan perdagangan Efek di Bursa, maka Bursa dapat menerapkan sistem dan tata
cara perdagangan lainnya sesuai dengan rencana kelangsungan usaha (business continuity plan) yang
telah memperoleh persetujuan OJK
KESIMPULAN

Sistem perdagangan yang digunakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Jakarta Automated Trading System atau
biasa disebut JATS yang pertama kali digunakan sejak tanggal 22 Mei 1995, JATS memiliki fungsi Untuk
mengotomasi perdagangan efek secara real time berdasarkan time priority dan price priority atau biasa juga disebut
dengan continous auction atau lelang berkesinambungan selama waktu perdagangan.
Perdagangan di BEI didasarkan pada sistem order yang artinya investor harus menghubungi perusahaan sekuritas,
membuat perjanjian tertulis dan membuka Rekening Efek atas namanya. Perusahaan sekuritas kemudian
menjalankan order yang diminta nasabah. Sebuah perusahaan sekuritas juga dapat melakukan transaksi pembelian
dan penjualan saham atas nama mereka sebagai bagian dari portofolio perusahaan.
THANKS!

Anda mungkin juga menyukai