Anda di halaman 1dari 22

PASAR MODAL

Resume Minggu ke - 6

Kelompok 1 :

Siti Novita Nur Afdilah ( 041711233246 )

Astrid Andriani ( 041811233003 )

Siti Asmaul Khusna ( 041811233004 )

Faradiba Rahmalia ( 041811233020 )

Rommy Sigit Fernanda ( 041811233059 )

Muhammad Riyan Milanda ( 041811233136 )

Ahmad Alfian Rozaan ( 041811233160 )

Jeremia Singgih Prayogo ( 041811233165 )

Adam Fahrezi ( 041811233171 )

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2021
1. Jenis mekanisme transaksi efek
1.1. Mekanisme Perdagangan Saham
Berikut merupakan proses pelaksanaan perdagangan saham di bursa :
a) Pra pembukaan
Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli sesuai dengan
ketentuan perdagangan Harga Pembukaan terbentuk berdasarkan akumulasi jumlah penawaran
jual dan permintaan beli terbanyak pada harga tertentu pada periode Pra-pembukaan.
b) Pra penutupan dan Penutupan
Pada masa Pra-Penutupan, Anggota Bursa dapat memasukkan penawaran jual dan atau
permintaan beli sesuai dengan ketentuan perdagangan. JATS melakukan proses pembentukan
Harga Penutupan dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan beli pada Harga
Penutupan berdasarkan price dan time priority. Dalam Pelaksanaan Pasca Penutupan, Anggota
Bursa Efek memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli pada Harga Penutupan, dan
JATS memperjumpakan secara berkelanjutan (continuous auction) atas penawaran jual dengan
permintaan beli untuk Efek yang sama secara keseluruhan maupun sebagian pada Harga
Penutupan berdasarkan time priority.
1.2. Pasar Reguler dan Pasar Tunai
Penawaran jual dan atau permintaan beli yang telah dimasukkan ke dalam JATS NEXT-G
diproses oleh JATS NEXT-G dengan memperhatikan:
a) Prioritas harga (price priority)
Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi memiliki prioritas terhadap permintaan beli
pada harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual pada harga yang lebih rendah memiliki
prioritas terhadap penawaran jual pada harga yang lebih tinggi.
b) Prioritas Waktu (time Priority)
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan pada harga yang sama, JATS NEXT-G
memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang diajukan terlebih dahulu.
Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada saat penawaran jual
dijumpakan (match) dengan permintaan beli oleh JATS NEXT-G.
1.3. Pasar Negosiasi
Perdagangan Efek di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses tawar menawar secara
individual (negosiasi secara langsung) antara:
a) Anggota Bursa
b) Nasabah melalui satu Anggota Bursa
c) Nasabah dengan Anggota Bursa
Selanjutnya hasil kesepakatan dari tawar menawar tersebut diproses melalui JATS
NEXT-G. Anggota Bursa dapat menyampaikan penawaran jual dan atau permintaan beli melalui
papan tampilan informasi (advertising) dan bisa diubah atau dibatalkan sebelum kesepakatan
dilaksanakan di JATS NEXT-G. Kesepakatan mulai mengikat pada saat terjadi penjumpaan
antara penawaran jual dan permintaan beli di JATS NEXT-G.
1.4. Penyelesaian Transaksi Bursa
Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Reguler dan Pasar Tunai antara Anggota Bursa
jual dan Anggota Bursa beli dijamin oleh KPEI.
a) Transaksi Bursa Pasar Reguler wajib diselesaikan pada Hari Bursa ke-2 (T+2).
b) Transaksi Bursa Pasar Tunai wajib diselesaikan pada Hari Bursa yang sama (T+0).
c) Penyelesaian Transaksi Bursa yang dilakukannya di Pasar Reguler dan Pasar Tunai akan
ditentukan oleh KPEI melalui proses Netting dan dilakukan melalui pemindahbukuan Efek
dan atau dana ke rekening Efek Anggota Bursa yang berhak yang berada pada KSEI.

1.5. Pasar Negosiasi


Waktu penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara AB jual dan AB beli dan diselesaikan secara per transaksi (tidak Netting).
Bila tidak ditetapkan, penyelesaian Transaksi Bursa dilakukan selambat-lambatnya pada Hari
Bursa ke2 setelah terjadinya transaksi (T+2) atau Hari Bursa yang sama dengan terjadinya
transaksi (T+0) khusus untuk Hari Bursa terakhir perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu. Penyelesaian Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi dilakukan dengan pemindahbukuan
secara langsung oleh Anggota Bursa jual dan Anggota Bursa beli dan tidak dijamin KPEI.
1.6. Mekanisme Perdagangan Obligasi dan Sukuk di Bursa
a) Fixed Income Trading System Fixed Income Trading System (FITS) adalah sarana
perdagangan obligasi dan sukuk yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia. Obligasi dan
Sukuk yang dapat ditransaksikan melalui sistem FITS ini adalah Obligasi dan Sukuk yang
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Mekanisme perdagangan Obligasi Dan Sukuk melalui
sistem FITS merupakan transaksi yang terintegrasi antara sistem perdagangan, kliring dan
penyelesaian.
Segmen Pasar di Bursa Perdagangan melalui sistem FITS terdiri dari dua papan
perdagangan yaitu :
- Pasar Reguler Outright; merupakan mekanisme perdagangan secara lelang
berkesinambungan secara anonym (anonymous continuous auction) dengan metode
pembentukan harga yang didasarkan atas prioritas harga dan waktu (price and time priority).
- Pasar Negosiasi; merupakan fasilitas yang memungkinkan para Anggota Bursa melakukan
pelaporan hasil kesepakatan transaksi yang telah terjadi sesama Anggota Bursa atau dengan
pihak lain.
1.7. Mekanisme Perdagangan Derivatif di Bursa
Pelaksanaan Perdagangan Produk Derivatif yang diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia saat ini ada 2 (dua), yaitu Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) LQ-45 dan KBSUN.
Anggota Bursa Efek bertanggung jawab atas seluruh transaksi Derivatif yang dilakukan di Bursa
baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. Perdagangan Derivatif
diselenggarakan melalui JATS berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang. Penawaran jual
dan/atau permintaan beli produk derivatif yang diterima oleh JATS diproses oleh JATS dengan
memperhatikan prioritas harga (price priority). Dalam hal penawaran jual dan/atau permintaan
beli diajukan pada harga yang sama JATS memberikan prioritas kepada penawaran jual dan/atau
permintaan beli yang diajukan terlebih dahulu (time priority).
2. Penjaminan penyelesaian transaksi bursa
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa adalah kewajiban Lembaga Kliring dan
Penjaminan untuk seketika dan langsung mengambil alih tanggung jawab Anggota Kliring yang
gagal memenuhi kewajibannya berkaitan dengan penyelesaian Transaksi Bursa dan untuk
menyelesaikan transaksi tersebut pada waktu dan cara yang sama sebagaimana diwajibkan
kepada Anggota Kliring yang bersangkutan.
2.1. Dana Jaminan
Dana Jaminan adalah kumpulan dana dan/atau Efek yang diadministrasikan dan dikelola
oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan yang digunakan untuk melakukan Penjaminan
Penyelesaian Transaksi Bursa oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan.
2.2. Cadangan Jaminan
Cadangan Jaminan adalah akumulasi dana yang berasal dari penyisihan laba bersih
Lembaga Kliring dan Penjaminan dalam bentuk kas atau setara kas yang digunakan untuk
melakukan Penjaminan Penyelesaian Penyelesaian Transaksi Bursa oleh Lembaga Kliring dan
Penjaminan.
2.3. Kliring
Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari Transaksi Bursa.
2.4. Netting
Netting adalah kegiatan Kliring yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi setiap
Anggota Kliring untuk menyerahkan atau menerima sejumlah saldo Efek tertentu untuk setiap
jenis Efek yang ditransaksikan dan untuk menerima atau membayar sejumlah saldo dana untuk
seluruh atau setiap jenis Efek yang ditransaksikan.
2.5 Anggota Kliring
Anggota Kliring adalah Anggota Bursa Efek atau pihak lain, yang memenuhi persyaratan
untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa
berdasarkan peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan.
2.6 Agunan
Agunan adalah dana, Efek, dan/atau instrumen keuangan lainnya milik Anggota Kliring
sebagai jaminan yang dapat digunakan oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan untuk
menyelesaikan Transaksi Bursa dan/atau untuk menyelesaikan kewajiban Anggota Kliring
kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan.
2.6 Rekening Jaminan
Rekening Jaminan adalah Rekening Efek Anggota Kliring pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian untuk menempatkan Agunan berbentuk Efek dan/atau dana yang dapat
digunakan oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan untuk menyelesaikan Transaksi Bursa dan/atau
untuk menyelesaikan kewajiban Anggota Kliring tersebut kepada Lembaga Kliring dan
Penjaminan.
2.7 Efek Tidak Dijamin
Efek Tidak Dijamin adalah Efek yang ditetapkan oleh Bursa Efek dan Lembaga Kliring
dan Penjaminan berdasarkan persyaratan tertentu yang penyelesaian transaksinya tidak dijamin.
Related Case :
PERLINDUNGAN HUKUM INVESTOR DI PASAR MODAL MELALUI FUNGSI
PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA.
Perlindungan hukum investor berperan penting untuk menarik investasi di pasar modal
karena investasi akan mengalir ke tempat yang mendatangkan keuntungan optimal dan mampu
menjamin bahwa investasi dan keuntungan akan diperoleh. Oleh karena itu diperlukan
mekanisme transaksi yang dapat menjamin transaksi agar tidak terjadi gagal serah atau gagal
bayar. Sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan, KPEI berfungsi sebagai mitra pengimbang
yang menggantikan kedudukan para pihak melalui novasi subyektif. Selanjutnya, KPEI
menjamin penyelesaian transaksi bursa dengan menggunakan sumber-sumber keuangan yang ada
dengan tetap membebankan kewajiban pada Anggota Kliring untuk mengganti (subrogasi).
untuk mengoptimalkan Dana Jaminan yang dikelola oleh KPEI, perlu dipertimbangkan
penggunaan konsep trust sebagai dasar hukum. Melalui trust,KPEI akan bertindak sebagai
trustee (legal owner)yang dapat mengelola dan menginvestasikan dana secara optimal,
sedangkan penerima manfaatnya(beneficial owner)adalah kepentingan industri pasar modal.
Penggunaan konseptrus yang menganut dual ownership ini perlu diadaptasi dan disesuaikan
dengan sistem hukum Indonesia yang tidak mengenai dual ownership.
Oleh karena itu perlu dirujuk penggunaan konsep trust dalam POJK No.
25/POJK.03/2016 Tentang Perubahan Atas POJK No. 27/POJK.03/2015 Tentang Kegiatan
Usaha Bank Berupa penitipan dengan Pengelolaan (Trust) sebagai pengembangan jasa
perbankan.

3. Pembiayaan Transaksi Efek


Untuk meningkatkan kegiatan investasi di pasar modal, pemerintah melalui
Bapepam-LK mengizinkan diberikannya fasilitas-fasilitas tertentu dalam melakukan
perdagangan efek. Fasilitas tersebut adalah fasilitas pembiayaan transaksi efek dan fasilitas short
selling. Kedua fasilitas ini diatur oleh Bapepam- LK di dalam Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6
tentang Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabahnya,
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-09/PM/1997 (Peraturan Bapepam-LK V.D.6 Tahun 1997)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bapepam-LK No. V.D.6 tentang Pembiayaan
Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah dan Transaksi Short Selling Oleh
Perusahaan Efek, Keputusan Ketua Bapepam No. Kep- 258/BL/2008 (Peraturan Bapepam-LK
V.D.6 Tahun 2008).
Fasilitas pembiayaan transaksi efek diberikan oleh perusahaan efek kepada nasabahnya
dalam rangka perdagangan marjin (margin trading). Dapat dikatakan bahwa transaksi ini
merupakan cara bertransaksi di bursa dengan berhutang karena penyelesaian transaksi beli dalam
hal ini dilakukan dengan menggunakan biaya dari perusahaan efek yang menjalankan kegiatan
usahanya sebagai Perantara Pedagang Efek.
Melalui fasilitas pembiayaan transaksi efek ini, nasabah dapat melakukan pembelian efek
lebih besar dari dana yang dimilikinya. Dalam melaksanakan fasilitas ini, investor sebagai
penerima fasilitas maupun perusahaan efek sebagai pemberi fasilitas harus memenuhi beberapa
syarat yang ditentukan di dalam Peraturan Bapepam-LK, khususnya Peraturan Bapepam-LK No.
V.D.6. Investor yang ingin menggunakan fasilitas ini terlebih dahulu harus menjadi nasabah dari
sebuah perusahaan efek yang Ia inginkan untuk memberikan fasilitas tersebut. Investor juga
diharuskan membuka Rekening Efek Reguler pada perusahaan efek tersebut terlebih dahulu
kemudian membuka Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin.
Fasilitas short selling merupakan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan efek kepada
investor agar investor dapat melakukan penjualan efek dimana efek yang dimaksud tersebut tidak
dimiliki oleh investor. Dalam hal ini maka perusahaan efek yang akan menyediakan efek yang
akan dijual tersebut. Transaksi efek yang dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas ini
umumnya disebut dengan transaksi short selling. Transaksi semacam ini seringkali dilakukan
ketika investor melihat bahwa harga suatu efek akan turun terus. Karena investor memperkirakan
bahwa harga efek tersebut akan turun terus maka Ia kemudian mengambil kesempatan untuk
menjual efek itu sekarang dan sesaat kemudian membelinya dengan harga yang lebih rendah.

4. Kontrak Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek


Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor/POJK.04/2019 Tentang Kontrak Berjangka dan
Opsi atas Efek atau Indeks Efek dijelaskan sebagai berikut:
● Bab I Ketentuan Umum
○ Pasal 1 menjelaskan tentang definisi Bursa Efek, Lembaga Kliring dan
Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Kontrak Berjangka, Opsi, Kontrak,
Likuidasi Kontrak, Posisi Terbuka, Transaksi Saling Hapus, Underlying, Anggota Bursa Efek,
Anggota Kliring, dan Transaksi Short Selling.
● Bab II Penyelenggaraan Perdagangan dan Penyelesaian Kontrak
○ Pasal 2: Penyelenggaraan perdagangan Kontrak hanya dapat dilakukan oleh Bursa
Efek yang telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.
○ Pasal 3: Kliring dan penjaminan atas perdagangan Kontrak hanya dapat dilakukan
oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
○ Pasal 4: (1) Dalam hal penyelesaian Kontrak dilaksanakan dengan penyerahan
dana, penyelesaian transaksi Kontrak wajib melibatkan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang
telah memperoleh izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan.
○ Pasal 5: Penyelesaian Kontrak sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat 1 dapat
dilakukan oleh Anggota Kliring dan/atau Anggota Bursa Efek yang memiliki perjanjian dengan
Anggota Kliring.
○ Pasal 6: Perdagangan Kontrak hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa Efek
yang memenuhi ketentuan Bursa Efek terkait dengan Kontrak.
● Bab III Tata Cara Persetujuan Kontrak
○ Pasal 7: Setiap Kontrak yang akan diperdagangkan di Bursa Efek wajib
memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
○ Pasal 8 menjelaskan tentang kewajiban atas setiap Kontrak yang akan
diperdagangkan di Bursa Efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan dan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (jika penyelesaian Kontrak dilaksanakan dengan penyerahan
Efek).
○ Pasal 9: Dalam hal Underlying suatu Kontrak berupa Efek bersifat utang, Bursa
Efek wajib menggunakan harga pasar wajar Underlying yang diterbitkan oleh Lembaga Penilaian
Harga Efek.
○ Pasal 10 menjelaskan tentang tata cara permohonan persetujuan Kontrak disertai
dengan dokumen.
○ Pasal 11: (1) Dalam rangka memproses permohonan persetujuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10, Otoritas Jasa Keuangan memberikan persetujuan atau penolakan atas
permohonan persetujuan Kontrak paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak permohonan
diterima secara lengkap oleh Otoritas Jasa Keuangan.
● Bab IV Peraturan Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan dan
Anggota Bursa Efek
○ Pasal 12 menjelaskan hal-hal yang wajib diatur oleh Bursa Efek ketika
menyelenggarakan perdagangan Kontrak.
○ Pasal 13 menjelaskan hal-hal yang wajib diatur dalam rangka pelaksanaan kliring,
penjaminan, dan penyelesaian transaksi Kontrak, Lembaga Kliring dan Penjaminan.
○ Pasal 14 menjelaskan tentang kewajiban yang harus dipenuhi oleh Anggota Bursa
Efek yang memberikan layanan jasa perantara pedagang Efek atas Kontrak
○ Pasal 15 menjelaskan tentang Peraturan terkait Pembiayaan Transaksi Efek Oleh
Perusahaan Efek Bagi Nasabah Dan Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek.
● Bab V Pengumuman
○ Pasal 16: Bursa Efek yang akan menyelenggarakan perdagangan Kontrak wajib
menerbitkan informasi tertulis atas jenis Kontrak dan mengumumkan paling kurang dalam media
elektronik berbahasa Indonesia dan laman (website) Bursa Efek paling lambat 10 (sepuluh) hari
sebelum transaksi atas Kontrak dimulai.
● Bab VI Kewajiban Lanjutan
○ Pasal 17: Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan dan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (jika penyelesaian Kontrak di laksanakan dengan penyerahan
Efek) wajib menetapkan parameter tertentu dan melakukan kajian kelayakan kembali atas setiap
Underlying yang diperdagangkan sekurang-kurangnya sekali dalam 12 (dua belas) bulan.
○ Pasal 18: Dalam hal Bursa Efek menambah Underlying berupa Efek atau indeks
Efek, Bursa Efek wajib melaporkan penambahan Underlying tersebut kepada Otoritas Jasa
Keuangan.
○ Pasal 19: Bursa Efek wajib menyampaikan laporan terkait dengan transaksi atas
Kontrak meliputi perdagangan, pengawasan perdagangan dan pengenaan sanksi paling lambat
pada hari kerja berikutnya.
● Bab VII Ketentuan Sanksi (Pasal 20)
● Bab VIII Ketentuan Peralihan
○ Pasal 21:
(1) Peraturan Bursa Efek dan Lembaga Kliring dan Penjaminan yang mengatur terkait
Kontrak sebelum berlakunya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini, tetap berlaku sebelum
terdapat penyesuaian peraturan terkait Kontrak.
(2)Bursa Efek dan Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib menyesuaikan peraturan
terkait Kontrak paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai
berlaku.
● Bab IX Ketentuan Penutup
○ Pasal 22: Pada saat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku,
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-39/PM/20013 tanggal 31 Oktober
2003 tentang Kontrak Berjangka Dan Opsi Atas Efek Atau Indeks Efek, beserta Peraturan
Nomor III.E.I yang merupakan lampirannya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
○ Pasal 23: Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Related Case:
Perdagangan produk derivatif Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) di Indonesia
pertama kali diluncurkan oleh Bursa Efek Surabaya pada 13 Agustus 2001 dengan menggunakan
underlying Indeks LQ-45. Berikutnya pada 27 April 2004, mulai diperdagangkan indeks Dow
Jones Industrial Average dan Dow Jones Japan Titans 100. Meskipun sudah diluncurkan sejak
lama, sampai dengan tahun 2015 produk KBIE belum aktif diperdagangkan. Setelah sekian lama
tidak ada transaksi, pada 2016 Bursa Efek Indonesia mengaktifkan kembali produk KBIE LQ-45
(LQ-45 Futures), dengan melakukan beberapa penyempurnaan baik dari spesifikasi produk,
mekanisme transaksi dan sistem perdagangan, sehingga diharapkan dapat menjadi salah satu
instrumen investasi alternatif untuk investor selain produk ekuitas seperti saham, waran,
HMETD, dan ETF.
5. Pengelolaan Investasi Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1995

Pada UU No. 8 Tahun 1995 dinyatakan bahwa pengelolaan Reksa Dana, baik yang
berbentuk perseroan maupun yang berbentuk kontrak investasi kolektif, dilakukan oleh Manajer
Investasi berdasarkan kontrak. Kontrak pengelolaan Reksa Dana berbentuk perseroan dibuat oleh
direksi dengan Manajer Investasi, sedangkan kontrak pengelolaan Reksa Dana terbuka berbentuk
kontrak investasi kolektif dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.
Manajer Investasi Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan dan kontrak investasi kolektif
wajib menghitung nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio setiap hari bursa berdasarkan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam. Nilai saham Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan
dan nilai unit penyertaan kontrak investasi kolektif ditentukan berdasarkan nilai aktiva bersih.

Dalam mengelola investasi, Reksa Dana dilarang menerima dan/atau memberikan


pinjaman secara langsung serta membeli saham atau Unit Penyertaan Reksa Dana lainnya.
Semua kekayaan Reksa Dana wajib disimpan pada Bank Kustodian yang tidak terafiliasi dengan
Manajer Investasi yang mengelola Reksa Dana tersebut. Reksa Dana juga wajib menghitung
nilai aktiva bersih dan mengumumkannya.

Kontrak penyimpanan kekayaan Reksa Dana berbentuk perseroan dibuat oleh direksi
Reksa Dana dengan Bank Kustodian. Sedangkan kontrak penyimpanan kekayaan investasi
kolektif dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian.

Saham Reksa Dana terbuka berbentuk perseroan diterbitkan tanpa nilai nominal. Saat
pendirian Reksa Dana berbentuk perseroan, setidaknya 1% dari modal dasar Reksa Dana harus
sudah ditempatkan dan disetor. Pembelian kembali saham Reksa Dana berbentuk perseroan dan
pengalihan lebih lanjut saham tersebut dapat dilakukan tanpa persetujuan RUPS. Dana yang
digunakan untuk membeli kembali saham Reksa Dana berbentuk perseroan berasal dari
kekayaan Reksa Dana.

Reksa Dana berbentuk perseroan tidak diwajibkan membentuk dana cadangan. Besarnya
dana cadangan sendiri disesuaikan berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam.

Related Case: Berdasarkan data yang diterima Investor Daily, Senin (29/3), tren dana
kelolaan reksa dana Syailendra Capital terus meningkat sejak 2016. Dalam lima tahun, rata-rata
pertumbuhan dana kelolaan Syailendra Capital mencapai 54% atau sebesar Rp 25,23 triliun
dengan memperhitungkan produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dan kontrak
pengelolaan dana (KPD).
6. Reksadana
a. Gambaran Reksadana secara umum
Reksadana adalah salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung
risiko atas investasi mereka.

Reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki
waktu dan pengetahuan yang terbatas.

Umumnya, reksadana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun


dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.

Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut, yaitu :

pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal.

Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan

ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

Dengan demikian, dana yang ada dalam reksadana merupakan dana bersama para
pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana
tersebut.

Related Case :

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 28 Agustus 2020 turun 0,46 persen ke level
5.346,66. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 28/08/2020 pukul 17.00 WIB) benchmark
obligasi pemerintah tercatat di level 6,8 persen pada 28 Agustus 2020.

Di tengah melemahnya IHSG, reksadana pasar uang dapat dijadikan pilihan untuk
investasi jangka pendek. Reksadana pasar uang berisikan instrumen pasar uang yang terbilang
stabil, seperti deposito bank dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun.
(https://www.bareksa.com/berita/reksa-dana/2020-08-31/reksadana-hari-ini-ihsg-melema
h-return-reksadana-pasar-uang-ini-masih-stabil)

b. Reksadana Syariah

Reksadana Syariah adalah wadah untuk mengumpulkan dana masyarakat yang dikelola
oleh Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham,
obligasi, dan instrumen pasar uang yang disesuaikan dengan ketentuan dan prinsip syariah Islam
antara lain dengan portofolio penempatan dana di instrumen keuangan syariah seperti saham
syariah dan sukuk.

Related Case :

PT Xdana Investa Indonesia kembali meluncurkan aplikasi reksa dana terbaru. Xdana
Syariah adalah aplikasi khusus untuk produk reksa dana syariah yang pertama kali diluncurkan
di Indonesia.

Peluncuran Aplikasi Xdana Syariah dihadiri oleh Hasan Fawzi (Direktur Pengembangan
Bursa Efek Indonesia), Fadilah Kartikasasi (Direktur Pasar Modal Syariah - OJK), Mohammad
Suryadi (Komisaris Utama PT Xdana Investa Indonesia), Djoko Koostanto (Komisaris PT Xdana
Investa Indonesia), Li Ming Suryaputra (Direktur PT Xdana Investa Indonesia), dan Imas Suryati
Sihombing (Direktur PT Xdana Investa Indonesia).

Indonesia dengan mayoritas penduduk adalah Muslim, menjadikan produk investasi berbasis
syariah sebagai produk potensial. Produk berbasis syariah atau produk syariah mengalami
pertumbuhan yang signifikan dalam 5 tahun terakhir, terutama produk reksadana syariah.

Pada 2014 ada 74 produk reksa dana syariah dan pada 2019 mereka meningkat menjadi 242
produk. Dengan demikian total aset atau dana kelolaan produk reksa dana syariah pada 22 Maret
2019 telah mencapai 34,62 triliun atau tumbuh sekitar 24,7% dari tahun 2017.

(https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/08/19/reksa-dana-syariah-pertama-di-indonesia)

7. Exchange – Trade Fund dan Reksadana Penyertaan Terbatas


a. Exchange Trade Fund
ETF adalah Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang unit penyertaannya
diperdagangkan di Bursa Efek. Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk ini
diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek. ETF merupakan penggabungan
antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme saham dalam hal
transaksi jual maupun beli.

Berikut adalah Perbedaan ETF denga Reksadana pada umumnya

Stock Mutual Fund ETF


Perdagangan melalui Via Manajer Investasi atau ● Dealer Partisipan di Pasar
Agent Penjual Reksa Dana Primer
● Broker manapun di Pasar
Sekunder

Minimum pembelian 1 unit Pasar primer: Creation unit ( = 1000


lot = 100.000 unit)
Pasar sekunder: 1 Lot (100 unit)
Biaya Transaksi Biaya pembelian dan Sesuai dengan biaya komisi
penjualan kembali (umumnya broker/broker fee
1% hingga 3%)
Risiko Transaksi Risiko Manajer Investasi dari Dapat dikontrol (lebih rendah)
pengelolaan portofolio karena transaksi jual/beli ETF dapat
dilakukan setiap saat selama jam
bursa berlangsung
Nilai Aktiva Bersih per Perhitungan NAB/UP Perhitungan indikasi NAB/UP
Unit Penyertaan dilakukan satu kali setelah (iNAV) dilakukan setiap saat selama
(NAB/UP) penutupan jam Perdagangan
di BEI

Harga Akhir hari Real time


Underlying Saham Indeks Acuan
Settlement T+7 (tujuh hari setelah T+2 (dua hari setelah transaksi
transaksi dilakukan) dilakukan)
Dealer Partisipan Tidak ada Ada
Berikut ini merupakan keunggulan investasi pada ETF dibandingkan dengan alternatif
investasi lainnya:

1. Mudah dan Fleksibel: dapat dijual dan dibeli kapapun selama jam perdagangan seperti
layaknya saham
2. Rendah Biaya dan Risiko: Managemen Fee relative lebir rendah dibandingkan reksadana.
Biaya transaksi ETF di pasar sekunder sesuai dengan komisi broker. Risiko rendah karna
likuiditas terjamin.
3. Cakupan Luas: Memiliki 1 ETF = memiliki puluhan saham-saham unggulan. ETF yang
ditawarkan juga variatif.
4. Transparan: Informasi mengenai ETF dan saham-saham dapat diakses kapanpun dan dimana
pun.

Tujuan dari berinvestasi ETF adalah sebagai berikut:

a. Diversifikasi: Diversifikasi secara otomatis atas beberapa saham unggulan dalam sekali
order.

b. Fleksibilitas: Memanfaatkan fleksibilitas jual/beli yang tinggi, karena dapat langsung


melakukan pembelian maupun penjualan ETF selama jam bursa berlangsung selayaknya saham.

b. Reksa dana Penyertaan Terbatas

Reksa Dana Penyertaan Terbatas adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana
dari Pemodal Profesional, yang selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi pada
portofolio Efek atau portofolio yang berkaitan langsung dengan proyek, misalkan Sektor Riil,
sektor infrastruktur dan lain lain. Pemodal yang memiliki kemampuan untuk membeli Unit
Penyertaan dan melakukan analisis risiko terhadap Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi
Kolektif Penyertaan Terbatas disebut Pemodal Profesional. Unit Penyertaan Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas hanya ditawarkan secara terbatas
hanya kepada Pemodal Profesional dan dilarang ditawarkan melalui Penawaran Umum dan atau
dilarang dimiliki oleh 50 (lima puluh) Pihak atau lebih.
Keuntungan memiliki Reksa Dana KIK Penyertaan Terbatas

1. Pengelolaan secara professional: RDPT dikelola manajer investasi yang terdaftar dan
berpengalaman sehingga pengelolaan investasi RDPT secara sistematis dan profesional
dalam hal mikro dan makro ekonomi, pemilihan kelas aset, instrumen, counter-party,
penentuan jangka waktu penempatan, tujuan investasi, diversifikasi investasi, serta
administrasinya.
2. Hasil Investasi yang kompetitif: RDPT memberikan imbal hasil yang kompetitif jika
dibandingkan investasi dengan jangka waktu yang sama.
3. Transparansi: RDPT ditawarkan melalui penawaran terbatas yang harus mengikuti
peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan. RDPT memberikan informasi
yang transparan kepada publik mengenai komposisi aset dan instrumen portfolio
investasi, resiko yang dihadapi, biaya-biaya yang timbul. Selain itu untuk proses
pembukuan dilakukan oleh pihak independen selain Manajer Investasi yaitu Bank
Kustodian dan wajib untuk diperiksa oleh Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan.

Contoh Kasus: Data Exchange Traded Fund (ETF)

1. R-ABFII: Reksa Dana Asian Bond Fund - Indonesia Bond Index Fund. Underlying Obligasi.
Manajer investasinya adalah PT Bahana TCW Investment Management
2. R-LQ45X: Reksa Dana Premier ETF LQ-45. Underlying Saham. Manajer investasinya
adalah PT Indo Premier Investment Management
3. XIIT: Reksa Dana Premier ETF IDX30. Underlying Saham. Manajer Investasinya
adalah PT Indo Premier Investment Management
4. XIIC: Reksa Dana Premier ETF Indonesia Consumer. Underlying Saham. Manajer
Investasinya adalah PT Indo Premier Investment Manageme

Contoh kasus Reksadana Penyertaan Terbatas: Salah satu contoh RDPT dalam bentuk USD
adalah Reksa Dana Penyertaan Terbatas Bahana Industrial Fund-1 USD yang dikelola oleh PT
Bahana TCW Investment Management. Ada juga Reksa Dana Penyertaan Terbatas Danareksa
BUMN Fund 2012, yang dikelola oleh PT Danereksa Invesment Management

8. Efek Beragun Aset


Pengertian
Efek Beragun Aset yang selanjutnya disebut ”EBA” adalah portofolio efek yang terdiri
dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan kartu
kredit, tagihan yang timbul di kemudian hari (future receivables), Kumpulan Piutang, pemberian
kredit termasuk kredit pemilikan rumah atau apartemen, Efek bersifat utang yang dijamin oleh
Pemerintah, sarana peningkatan kredit (Credit Enhancement)/Arus Kas (Cash Flow), serta aset
keuangan setara dan aset keuangan lain yang berkaitan dengan aset keuangan tersebut.

Manfaat Efek Beragun Aset


Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh, baik oleh investor maupun originator.
Dari sisi investor ada beberapa manfaat yang didapatka melalui pembelian instrumen ini
yakni:
1. Sebagai suatu alternatif pendanaan jangka panjang yakni untuk masa 3 tahun
hingga 10 tahun dimana kontrak investasi kolektif EBA akan lebih menarik bagi investor
dibanding dengan surat utang yang lain seperti obligasi dan promes, karena didukung dengan
aset yang likuid dengan risiko yang relatif kecil.
2. Meski penerbit EBA (Originator) pailit, tagihannya akan senantiasa tetap ada, ini
berbeda dari pembeli obligasi atau promes yang akan kehilangan dananya kalau perusahaan
penerbit obligasi atau promes yang bersangkutan mengalami kepailitan.
Beberapa Keunggulan Dari EBA

1. Biaya dana yang murah, para penerbit EBA akan mengelaurkan biaya yang lebih
murah dimana dengan meningkatnya rating atas kualitas piutang yang dijaminkan yang berarti
terjaminnya pasokan arus kas dari EBA sehingga dapat ditawarkan dengan tingkat pengembalian
rendah untuk investor dan investornya menyukainya karena investasinya lebih aman.
2. Efisiensi penggunaan modal dengan adanya EBA maka struktur neraca
perusahaan akan semakin besar daya ungkitnya (leverage) dimana pengelolaan manajemen
keuangan perusahaan akan semakin pruden taat asas dan efisien dalam menggunakan dana yang
dimiliki karena relatif tingginya struktur daya ungkit (leverage) sebagai akibat dari adanya EBA
tersebut.
3. Diversifikasi sumber pembiayaan bukan hanya bisa dilakukan oleh perusahaan
besar tetapi juga oleh perusahaan kecil atau perusahaan non-investasi.
4. Sumber likuiditas khususnya untuk perusahaan menengah kecil yang sering
menghadapi masalah peminjaman secara tradisional maka sekuritisasi sangat membantu
perkembangan perusahaan tersebut.
5. Keterbukaan informasi publik yang lebih minim daripada metide pembiayaan
lain, dimana meskipun EBA ditawarkan untuk umum, sisi keterbukaan dari penerbit (issuer)
tidak dituntut seperti halnya tuntutan keterbukaan pada emiten dari efek yang lain.

Beberapa risiko yang mungkin ditimbulkan efek beragun aset

1. Risiko suku bunga, di mana EBA akan mengalami fluktuasi harga akibat
pengaruh dari perubahan suku bunga. Harga EBA cenderung turun bila terjadi peningkatan suku
bunga.
2. Pelunasan lebih awal (early call), akan mempengaruhi yield yang diterima bila
terjadi pelunasan lebih awal.
3. Gagal bayar, pemegang EBA akan mengalami kerugian apabila debitur dari aset
jaminan mengalami kebangkrutan atau tidak mampu membayar tepat pada waktunya atas bunga
dari pinjaman pokok.

Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset


Menurut “Peraturan OJK Nomor 65 /POJK.04/2017 tentang Pedoman Penerbitan dan
Pelaporan Efek Beragun Aset Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif” :
Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset yang selanjutnya disingkat KIK-EBA
adalah kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian yang mengikat pemegang efek
beragun aset dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi
kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.
Terdapat beberapa istilah yang harus di pahami :
1. Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara manajer investasi dan bank
kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana manajer investasi diberi wewenang
untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk
melaksanakan penitipan kolektif.
2. Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek
untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah,
kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
3. Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang
berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain,
menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
4. Bank Kustodian adalah bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari
Otoritas Jasa Keuangan sebagai Kustodian.
5. Kreditur Awal (Originator) adalah Pihak yang telah mengalihkan aset
keuangannya kepada para pemegang Efek Beragun Aset secara kolektif dimana aset keuangan
tersebut diperoleh Pihak yang bersangkutan karena pemberian pinjaman, penjualan, dan/atau
pemberian jasa lain yang berkaitan dengan usahanya.
6. Penyedia Jasa (Servicer) adalah Pihak yang bertanggung jawab untuk memproses
dan mengawasi pembayaran yang dilakukan debitur, melakukan tindakan awal berupa peringatan
atau hal lain karena debitur terlambat atau gagal memenuhi kewajibannya, melakukan negosiasi,
menyelesaikan tuntutan terhadap debitur dan jasa lain yang ditetapkan dalam kontrak.

Contoh Kasus :
Bank Tabungan Negara (BTN) mempunyai tagihan atas pinjaman KPR (Kredit
Kepemilikan Rumah) dan BTN ingin mendapatkan dan lagi untuk mendani KPR baru. BTN
bekerja sama dengan berbagai pihak yakni perusahaan sekuritas untuk menerbitkan EBA dengan
jaminan tagihan atas KPR yang dimiliki oleh BTN tersebut.

9. Reksa dana KIK Real Estate atau Dana Investasi Real Estate (DIRE)
Dana Investasi Real Estate (DIRE) adalah suatu kegiatan atau sarana investasi dengan
mengumpulkan dana atau modal dari pihak investor, yang mana dana ini dikelola oleh
perusahaan investasi untuk diinvestasikan secara langsung ke aset properti, membeli saham, dan
obligasi dari perusahaan properti.
Investasi properti melalui sarana DIRE juga sudah memiliki legalitas secara hukum
dalam bentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK). Di mana, dana yang dikelola oleh Manajer
Investasi (MI) sebesar 80% dari dana pengolalaannya diinvestasikan ke real estate di mana
50%nya harus berbentuk real estate langsung.
Keuntungan dan Risiko Dana Investasi Real Estate (DIRE)
Berinvestasi dalam DIRE memiliki banyak keuntungan, antara lainnya adalah sebagai
berikut:
1. Bagi investor
a. Investor tidak harus memiliki dan mengelola aset real estate secara langsung.
b. DIRE dapat melakukan diversifikasi investasi, sehingga mengurangi risiko bagi investor
2. Bagi pengembang
Dapat memperoleh keuntungan cepat untuk aset real estate yang mungkin memerlukan
waktu balik modal yang lama, karena telah menjualkan asetnya kepada investor yang tergabung
dalam KIK-DIRE.

Mekanisme Dana Investasi Real Estate (DIRE)


Dalam pembentukan DIRE, maka akan melalui beberapa tahap berikut ini:

1. Pengembang/pemilik akan memindahkan/menjual aset real estate ke dalam KIK-DIRE.


Aset tersebut dapat meliputi:
a. Gedung Perkantoran
b. Gedung Pertokoan/Mall/Pusat Perbelanjaan
c. Gudang
d. Cold Storage
e. Rumah Sakit
f. Apartemen Sewa
g. Hotel/Resor/Villa
h. Papan Reklame/Videotron
i. Data Center
j. Gedung Parkir
k. Sentra PKL/Hawker Center
2. Pihak pengelola melakukan penawaran umum atau terbatas atas unit penyertaannya
berupa saham.
a. Saham ini dapat kemudian diperjualbelikan setelah penawaran umum DIRE
apabila investor tidak lagi ingin melanjutkan investasinya dalam sebuah DIRE.
Peraturan dan Ketentuan Dana Investasi Real Estate (DIRE)
Tentunya dalam setiap investasi ada aturan dan ketentuan yang melingkupinya. Dalam DIRE,
beberapa ketentuan dan peraturan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Peraturan No IX.C.15 tentang pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum


oleh Dana Investasi Real Estate berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
2. Peraturan No IX.C.16 tentang pedoman mengenai bentuk dan isi prospektus dalam
rangka penawaran umum DIRE.
3. Peraturan No IX.M.1 tentang pedoman bagi MI dan bank kustodian yang melakukan
pengelolaan DIRE.
4. Peraturan No IX.M.2 tentang pedoman kontrak investasi kolektif DIRE.

Related case:
Di Indonesia sendiri produk Dana Investasi Real Estate (DIRE) masih belum begitu
populer dibanding dengan negara tetangga, Singapura. Setidaknya ada beberapa Manajer
Investasi (MI) yang tertartik untuk meracik dan membuat produk DIRE di pasar modal
Indonesia, salah satu adalah Cipta Asset Management yang telah merilis produk kedua DIRE
mereka di awal tahun 2020 ini. Berikut daftar produk DIRE yang diluncurkan oleh PT Ciptadana
Asset Management:
1. DIRE Ciptadana Properti Ritel Indonesia
2. DIRE Ciptadana Properti Perhotelan Padjajaran
Produk-produk DIRE ini melibatkan properti milik Solo Grand Mall dan Hotel Padjajaran Suite.
Daftar Pustaka

https://www.bareksa.com/berita/reksa-dana/2020-08-31/reksadana-hari-ini-ihsg-melemah
-return-reksadana-pasar-uang-ini-masih-stabil

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2019/08/19/reksa-dana-syariah-pertama-di-indon
esia

https://jurnal.hukumonline.com/a/5d5ae038d374850c4f0760e7/perlindungan-hukum-inve
stor-di-pasar-modal-melalui-fungsi-penjaminan-penyelesaian-transaksi-bursa

https://idxchannel.okezone.com/read/2018/11/30/278/1984897/penyelesaian-transaksi-bu
rsa-kini-menjadi-dua-hari

https://www.republika.co.id/berita/qorw5u370/transaksi-pasar-modal-ditetapkan-sesuai-s
yariah

https://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/regulasi/klasifikasi-bapepam/bursa-efek/Page
s/iii-b-6-penjaminan-penyelesaian-transaksi-bursa.aspx

Anda mungkin juga menyukai