Disusun oleh:
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2024
TRANSAKSI EFEK
Tahapan transaksi dalam pasar modal terjadi melalui dua tahapan yaitu (1) pasar primer (primary
market) dan (2) pasar sekunder (secondary market).
Pasar primer merupakan pasar yang memperdagangkan obligasi dan saham yang baru
diterbitkan pertama kali oleh emiten kepada underwriter.
Pasar sekunder merupakan pasar yang memperdagangkan saham dan obligasi antar
investor setelah melewati masa penawaran di pasar primer.
Kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek, pinjam-meminjam Efek, atau kontrak lain
mengenai Efek atau harga Efek
Transaksi antar Perusahaan Efek atau antara Perusahaan Efek dengan Pihak lain yang
tidak diatur oleh Bursa Efek, dan transaksi antar Pihak yang bukan Perusahaan Efek.
1. Transaksi Regular Definisi: Transaksi efek yang dilakukan nasabah di pasar sekunder
tanpa pembiayaan dari perusahaan efek. Persyaratan:
a. Telah membuka rekening efek (bagi nasabah retil) atau memiliki perjanjian
tertulis (bagi nasabah Kelembagaan) di Perusahaan Efek
b. Transaksi repo/reverserepo
Definisi: Transaksi Efek yang dilaksanakan oleh Perusahaan Efek untuk kepentingan
rekening nasabahnya sesuai dengan kontrak antara Perusahaan Efek dengan nasabah
tersebut.
Definisi: Transaksi melalui pemesanan Efek dalam Penawaran Umum oleh pemodal yang
tidak mempunyai rekening Efek pada Perusahaan Efek
Transaksi Efek antara Perusahaan Efek dengan nasabah kelembagaan tertentu yang
didasarkan pada perjanjian antara Perusahaan Efek dengan nasabah kelembagaan tersebut
seperti perusahaan asuransi, Reksa Dana, bank atau lembaga keuangan lainnya yang tidak
mempunyai rekening Efek pada Perusahaan Efek tersebut
Peraturan mengenai Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa saat ini diatur dalam POJK No.
26/POJK.04/2014 menggantikan Peraturan III.B.6 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi
Bursa dan III.B.7 tentang Dana Jaminan.
B.1 Definisi
2) Dana Jaminan adalah kumpulan dana dan/atau Efek yang diadministrasikan dan
dikelola oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan yang digunakan untuk melakukan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan
3) Cadangan Jaminan adalah akumulasi dana yang berasal dari penyisihan laba bersih
Lembaga Kliring dan Penjaminan dalam bentuk kas atau setara kas yang digunakan untuk
melakukan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa oleh Lembaga Kliring dan
Penjaminan
4) Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari Transaksi Bursa.
5) Netting adalah kegiatan Kliring yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi setiap
Anggota Kliring untuk menyerahkan atau menerima sejumlah saldo Efek tertentu untuk
setiap jenis Efek yang ditransaksikan dan untuk menerima atau membayar sejumlah saldo
dana untuk seluruh atau setiap jenis Efek yang ditransaksikan.
6) Anggota Kliring adalah Anggota Bursa Efek atau pihak lain, yang memenuhi
persyaratan untuk mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian
Transaksi Bursa berdasarkan peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan.
7) Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek, pinjam meminjam
Efek, atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek
C. Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah Dan Transaksi Short
Selling Oleh Perusahaan Efek (Peraturan Bapepam Nomor V.D.6)
1). Jaminan Awal adalah sejumlah dana dan atau Efek yang wajib disetor nasabah
kepada Perusahaan Efek sebagai Jaminan Pembiayaan pada saat pembukaan Rekening
Efek Pembiayaan Transaksi Marjin atau Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short
Selling.
2). Jaminan Pembiayaan adalah sejumlah dana dan atau Efek milik nasabah yang
ditahan oleh Perusahaan Efek sebagai jaminan untuk penyelesaian Transaksi Marjin atau
Transaksi Short Selling.
4). Perjanjian Pembiayaan adalah perjanjian antara Perusahaan Efek dengan nasabah
yang memuat hak dan kewajiban terkait dengan pembiayaan penyelesaian transaksi Efek
nasabah oleh Perusahaan Efek yang dapat berupa pembiayaan dana dan atau pembiayaan
Efek.
5). Posisi Long adalah saldo Efek dalam akun tertentu di buku pembantu Efek yang
menunjukkan sejumlah Efek yang dimiliki oleh Perusahaan Efek atau sejumlah Efek
yang wajib diserahkan oleh Perusahaan Efek kepada nasabah.
6). Posisi Short adalah saldo Efek dalam akun tertentu di buku pembantu Efek yang
menunjukkan sejumlah Efek yang dijual oleh Perusahaan Efek untuk kepentingannya
sendiri dan atau kepentingan nasabah, tetapi pada saat dijual Efek dimaksud belum
dimiliki oleh Perusahaan Efek dan atau belum diserahkan oleh nasabah kepada
Perusahaan Efek
7). Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin adalah rekening Efek nasabah yang
khusus dipergunakan untuk aktivitas Transaksi Marjin.
8). Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling adalah rekening Efek nasabah
yang khusus dipergunakan untuk aktivitas Transaksi Short Selling.
9). Saldo Debit adalah saldo dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin atau
Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling yang menunjukkan jumlah uang
yang wajib dibayar oleh nasabah kepadaPerusahaan Efek.
10). Saldo Kredit adalah saldo dana dalam rekening Efek nasabah yang menunjukkan
kewajiban Perusahaan Efek kepada nasabah dan atau yang menunjukkan jaminan
termasuk
Jaminan Pembiayaan dalam Rekening Efek Pembiayaan Transaksi Marjin atau Rekening
Efek Pembiayaan Transaksi Short Selling.
11). Transaksi Marjin adalah transaksi pembelian Efek untuk kepentingan nasabah yang
dibiayai oleh Perusahaan Efek.
12). Transaksi Short Selling adalah transaksi penjualan Efek dimana Efek dimaksud
tidak dimiliki oleh penjual pada saat transaksi dilaksanakan.
D. Kontrak Berjangka Dan Opsi Atas Efek Atau Indeks Efek (KBIE)
KBIE selain diatur didalam Peraturan III.E.1 tentang Kontrak Berjangka dan Opsi atas Efek Atau
Indeks Efek juga diatur dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor II.E tentang Perdagangan
Kontrak Berjangka Indeks Efek LQ-45
1. Jaminan adalah dana dan atau Efek yang dapat digunakan oleh Lembaga Kliring dan
Penjaminan untuk menyelesaikan Transaksi Bursa atas Kontrak atau untuk
menyelesaikan kewajiban anggota kliring kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan.
2. Kontrak Berjangka adalah suatu perjanjian yang mewajibkan para Pihak untuk
membeli atau menjual sejumlah Underlying pada harga dan dalam waktu tertentu di masa
yang akan datang.
4. Likuidasi Kontrak adalah penutupan Posisi Terbuka anggota kliring oleh Lembaga
Kliring dan Penjaminan.
5. Opsi adalah hak yang dimiliki oleh Pihak untuk membeli atau menjual kepada Pihak
lain atas sejumlah Efek pada harga dan dalam waktu tertentu.
6. Posisi Terbuka adalah posisi Kontrak baik jual maupun beli yang belum diselesaikan
7. Transaksi Saling Hapus adalah transaksi yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek
untuk menyelesaikan Kontrak dengan posisi berlawanan, baik itu jual maupun beli atas
Kontrak yang sama.
8. Underlying adalah Efek, indeks Efek, sekumpulan Efek atau indeks sekumpulan Efek
yang menjadi dasar transaksi Kontrak
D.2.1 Definisi
1) Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE) LQ-45 adalah janji untuk menjual atau
membeli kontrak Indeks Efek LQ-45 dengan penyelesaian di waktu yang akan datang,
yang mewajibkan setiap Pihak untuk memenuhi perjanjian tersebut pada saat jatuh tempo.
2) Indeks Efek adalah indeks dari Efek atau sekumpulan Efek, baik yang berasal dari
Efek yang tercatat di Bursa Efek lokal maupun Bursa Efek negara lain.
4) Harga KBIE LQ-45 adalah angka yang terbentuk berdasarkan perjumpaan penawaran
jual dan permintaan beli KBIE LQ-45 yang dilakukan oleh Anggota Bursa Efek di Bursa.
5) Fraksi Harga KBIE LQ-45 adalah satuan perubahan Harga KBIE LQ-45 yang
digunakan dalam melakukan penawaran jual dan/atau permintaan beli KBIE LQ-45.
6) Angka Pengganda (Multiplier) KBIE LQ-45 adalah nilai Rupiah yang mewakili
satu Harga KBIE LQ-45.
7) Pasar KBIE LQ-45 adalah pasar dimana perdagangan KBIE LQ-45 di Bursa
dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek.
8) Harga Penyelesaian Final (HPF) adalah harga yang digunakan untuk penentuan hak
dan kewajiban Anggota Bursa Efek pada hari jatuh tempo.
9) Harga Penyelesaian Harian (HPH) adalah harga yang digunakan untuk penentuan
hak dan kewajiban harian Anggota Bursa Efek.
10) Daftar Hasil Kliring Kontrak Berjangka dan Opsi (DHK-Kontrak Berjangka
dan Opsi) adalah dokumen elektronik yang memuat perincian hak dan kewajiban
masing- masing Anggota Bursa Efek yang timbul dari Transaksi Bursa Kontrak
Berjangka dan/atau Opsi.
11) Laporan Penyelesaian Kewajiban Kontrak Berjangka dan Opsi (LPK Kontrak
Berjangka dan Opsi ) adalah dokumen yang memuat status pemenuhan hak atau
kewajiban uang dari masing-masing Anggota Bursa Efek terkait Transaksi Kontrak
Berjangka dan/atau Opsi.
12) Anggota Bursa Efek (AB) adalah Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin
usaha dari Otoritas Jasa Keuangan sebagai Perantara Pedagang Efek atau Penjamin Emisi
Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995
tentang Pasar Modal (UUPM) dan telah memperoleh Persetujuan Keanggotaan Bursa
untuk mempergunakan sistem dan/atau sarana Bursa dalam rangka melakukan kegiatan
perdagangan Efek di Bursa sesuai dengan Peraturan Bursa.
13) Liquidity Provider Kontrak Berjangka adalah Anggota Bursa Efek yang telah
mendapat persetujuan dari Bursa untuk dapat memperdagangkan Kontrak Berjangka dan
Opsi, dan mempunyai kewajiban untuk melakukan penawaran jual dan permintaan beli
Kontrak Berjangka setiap Hari Bursa guna mendukung terciptanya likuiditas
perdagangan Kontrak Berjangka tersebut.
14) Jakarta Automated Trading System (JATS) adalah sistem perdagangan Efek yang
berlaku di Bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan
menggunakan sarana komputer.
15) Auto Rejection KBIE LQ-45 adalah penolakan secara otomatis oleh JATS terhadap
penawaran jual dan/atau permintaan beli KBIE LQ-45 yang dimasukkan ke JATS akibat
dilampauinya batasan harga yang ditetapkan oleh Bursa.
PERATURAN TERKAIT REKSADANA DAN PRODUK INVESTASI LAINNYA
EBA adalah surat berharga yang dapat berupa surat utang, surat partisipasi, atau turunannya yang
diterbitkan oleh penerbit EBA melalui sekuritisasi aset, yang pembayarannya terutama
bersumber dari kumpulan aset keuangan yang dijual oleh kreditor asal (originator) kepada
penerbit EBA. Melalui proses sekuritisasi aset, kreditor asal mendapatkan dana kembali tanpa
harus menunggu pelunasan pinjaman dari para peminjam (debitor). Dengan begitu, dana tersebut
dapat digunakan oleh originator tersebut untuk mendukung ekspansi ataupun memperbaiki
struktur keuangan
G. Reksa Dana KIK Real Estate atau Dana Investasi Real Estate (DIRE)
G.1 Gambaran Umum DIRE
DIRE atau dikenal juga sebagai Real Estate Investment Trust (REIT) adalah salah satu sarana
investasi baru yang secara hukum di Indonesia akan berbentuk KIK.
DIRE adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan kembali pada aset real estat, aset yang berkaitan dengan real estat atau
kas dan setara kas. DIRE merupakan sebuah alternative pendanaan real estate/ property yang
efisien. Selama ini perusahaan property di Indonesia masih menggunakan dana segar melalui
skema IPO
Karakteristik DIRE:
a. Investasi dilakukan pada aset Real Estate, yaitu tanah secara fisik termasuk bangunan yang ada
di atasnya
b. Memiliki pendapatan yang relatif statbil
c. Aset yang berkaitan dengan real estat adalah efek perusahaan real estat yang tercatat di Bursa
Efek dan atau diterbitkan oleh perusahaan real estat
d. Aset yang menjadi portofolio dana investasi real estat berbentuk KIK harus memiliki hukum
yang kuat, sah dan mudah ditransaksikan
e. Seluruh atau sebagian besar Pendapatan (minimal 90% dari laba bersih) wajib didistribusikan
kepada investor