Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ria Lusiana

Npm : 21130310112

Kelas : 3A3 Akuntansi

DERIVATIF DAN REPO SAHAM

A. Derivatif

Berdasarkan dari pengertian Robert W. Kolb dan James A. Overdahl


derivatif di definisikan sebagai kontrak yang bersifat bilateral atau perjanjian
dalam penukaran dengan penurunan nilai yang berasal dari produk turunan biasa
dari aset, kurs acuan atau indeks sebagai acuan awal (underlying). Sedangkan
menurut John C. Hull dalam bukunya yang berjudul Options, Futures and Other
Derivatif di artikan sebagai instrumen keuangan yang nilainya tergantung pada
atau berasal dari nilai-nilai variabel dari kontrak lain atau lebih tepatnya dari mana
kontrak derivatif itu berasal (underlying).

Terdapat klasifikasi derivatif pertama derivatif berbasis forward (forword-


based derivative), derivatif berbasis option (option-based derivative), derivatif
keuangan (financial derivatif) merupakan derivative di mana varibel yang
mendasarinya adalah instrumen keuangan. Derivatif pasar modal dianggap
sebagai instrumen keuangan yang nilainya didasari pada produk turunan
(underlying product) atas instrumen berupa saham, obligasi, indeks saham,
indeks obligasi serta instrument pasar modal lain, instrument tersebut biasa di
sebut efek.

Instrumen deriavatif digunakan oleh manajemen investasi, perusahaan


dan lembaga keuangan serta investor sebagai sarana lindung nilai (hedging) atas
portofolio yang mereka miliki tanpa mempengaruhi posisi fisik produk yang
menjadi acuan (underlying), terdapat dua jenis kontrak derivatif yang dikenal dari
cara perdagangannya.

Pertama derivatif yang ditransaksikan di luar bursa atau dikenal dengan


kontrak bilateral yang melibatkan dua pihak yang dilakukan di luar bursa
transaksi langsung antara para pihak atau pun tanpa pialang "over the counter
derivative" misalnya derivatif komoditas tertentu semisal melakukan kontrak
derivatif atas harga kopi dunia.

Kedua derivatif yang ditransaksikan dibursa yaitu sebuah kontrak derivatif


yang difasilitasi oleh bursa di mana kontrak tersebut menggunakan dealer
(anggota bursa) di Indonesia Transaksi Derivatif bisa ditransaksikan melalui
Bursa Efek Indonesia dan juga Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI)
atau juga yang di kenal dengan Indonesia Commodity and Derivatives Exchange
(ICDX)

Dasar hukum transaksi derivatif di atur melalui:

1. UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

2. Peraturan Pemerintah no.45 tahun 1995 tentang Penyelenggaraan


Kegiatan di Bidang Pasar Modal.

3. SK Bapepam No. Kep.07/PM/2003 Tgl. 20 Februari 2003 tentang


Penetapan Kontrak Berjangka atas Indeks Efek sebagai Efek

4. Peraturan Bapepam No. III. E. 1 tgl. 31 Okt 2003 tentang Kontrak


Berjangka dan Opsi atas Efek atau Indeks Efek

5. SE Ketua Bapepam No. SE-01/PM/2002 tgl. 25 Februari 2002 tentang


Kontrak Berjangka Indeks Efek dalam Pelaporan MKBD Perusahaan
Efek

6. Persetujuan tertulis Bapepam nomor S-356/PM/2004 tanggal 18


Februari 2004 perihal Persetujuan KBIE-LN (DJIA & DJ Japan Titans
100).

Instrumen derivatif terdapat di Pasar Modal Indonesia sebagai berikut:

1. Rights Issue adalah instrumen pasar modal berupa surat yang diterbitkan
oleh perusahaan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli tambahan saham pada penerbit saham baru.

2. Warrant (Waran) berasal dari kata covered warrant adalah surat berharga
yang dikeluarkan oleh perusahaan yang memberikan hak kepada
pemegang waran untuk membeli saham atau obligasi dari perusahaan
dengan persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya, biasanya
persyaratan mengenai harga, jumlah dan masa berlakunya warrant
tersebut. Harga warrant mengikuti harga saham yang menjadi underlying
ketika harga saham naik lebih tinggi pemilik waran akan mendapatkan
keuntungan karena akan bisa membeli saham dengan harga sesuai harga
awal biasanya terjadi pada saham setelah melakukan penawaran umum
perdana (initial public offering). Sebaliknya jika harga saham turun lebih
rendah maka pemilik waran juga akan mengalami kerugian
3. Option (Opsi) adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh
seseorang/lembaga yang bukan emiten (perusahaan publik) untuk
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham (call option)
dan menjual saham (put option) pada harga yang telah di tentukan
sebelumnya.

4. Kontrak Berjangka Indeks Saham merupakan salah satu instrument


turunan (derivatif) dari indeks saham khususnya indeks saham unggulan.
Berdasarkan peraturan Bapepamas kontrak berjangka di artikan sebagai
suatu perjanjian yang mewajibkan para pihak untuk membeli atau menjual
sejumlah underlying pada harga dan dalam waktu tertentu pada masa
yang akan datang.

B. Gadai Saham "Repo"

Berdasar Peraturan No. V-G Kep.-0036/DIR/KSEI/2015 Tentang Pelaporan


dan Penyelesaian Transaksi Repo, Transaksi repo "Transaksi Repuchase
Agreement" adalah transaksi kontrak jual atau beli efek dengan janji beli atau jual
kembali pada waktu dan harga yang telah di tetapkan

Repo saham atau biasa di sebut repurchase agreement pada dasarnya


repo sama saja dengan menggadaikan barang di pegadaian namun repo dapat di
gadaikan kepada perorangan atau institusi. Latar belakang Gadai Saham adalah
atas kebutuhan dana tertentu oleh pemegang efek saham, namun pemilik saham
tidak menginginkan saham yang dimiliki untuk dijual, sehingga pemilik saham
menggadaikan kepada pihak tertentu dengan syarat pengembalian pada waktu
tertentu, plus bunga repo

Risiko gadai saham jika pada tanggal yang di tentukan pemilik saham
tidak dapat melakukan pembelian atas saham yang di gadaikan kepada pihak
lain. Sehingga pemegang repo dapat menjual atau menggadaikan lagi kepada
pihak tertentu tergantung pada isi kontrak repo awal. Namun pemegang repo
juga memiliki resiko atas saham yang di pegang yakni penurunan saham di
bawah nilai repo, yang memungkinkan pemegang saham mengalami keruglan
walaupun jika saham yang dipegang digadaikan atau dijual pada pihak lain.

Anda mungkin juga menyukai