Anda di halaman 1dari 5

Instrumen Efek Derivatif Dalam Pasar Modal

Derivatif merupakan bentuk instrumen lain yang diperdagangkan di pasar modal selain saham dan obligasi. Derivatif merupakan instrumen turunan efek yang dibentuk berdasarkan suatu jaminan asset efek tertentu atau underlying asset. Pada dasarnya derivatif adalah perjanjian atau kesepakatan dua pihak yang berkontrak untuk melakukan tindakan perdagangan efek tertentu. Derivatif disebut turunan karena nilanya diperoleh berdasarkan turunan dari instrumen lain, derivatif merupakan instrumen yang sangat beresiko dan harus dipergunakan secara berhati-hati. Karena instrumen derivatif adalah instrumen turunan, maka nilainya selalu terhubung dengan aset finansial yang bersangkutan (underlying asset). Selain itu nilai derivatif juga tergantung pada masa hidup pasarnya, jika masa hidup pasarnya habis, maka derivatif tidak ada lagi nilainya. Instrumen derivatif pada umumnya dipergunakan untuk menangkal kerugian investor atau sarana hedging, maka untuk mengantisipasi ketidak pastian pasar atau dipresiksi sekuritas mengalami penurunan maupun peningkatan harga, maka investor akan mengupayakan keamanan harga sekuritasnya dengan instrumen derivatif. Selain itu, derivatif menjadi sarana spekulasi ataupun arbitrase dalam perdagangan di pasar modal. Dengan mengadakan kontrak derivatif untuk spekulasi dan arbitrase investor akan memperoleh penghasilan lebih besar dengan modal yang lebih kecil dibandingkan bila ia melakukan transaksi atas harga per unit saham. Efek-Efek Derivatif yang terdapat di Pasar Modal antara lain right, warrant, option. Efek-efek ini pada dasarnya merupakan kerlanjutan dari efek yang telah terlebih dulu dipasarkan Indonesian Depository Receipt.

Right Right adalah instrumen derivatif yang ditawarkan kepada publik melalui pasar modal sesuai dengan mekanisme yang berlaku di pasar modal. Adapun yang dimaksud dengan right adalah penerbitan surat hak kepada pemegang saham lama perusahaan publik untuk membeli saham baru yang hendak diterbitkan. Dengan right itu pemegang saham lama berhak untuk didahulukan mendapatkan penawaran beli dari perusahaan secara proporsional pada harga yang telah ditetapkan

sebelumnya untuk jangka waktu pendek, tetapi pemilik right tidak mendapatkan deviden, karena ia bukan bukti pemilikan (equity)

Option Option menurut abdurrahman, suatu privelesa atau hak istimewa untuk membeli atau menjual, menerima atau menyerahkan harta benda yang diberikan sesuai dengan syarat-syarat yang tidak disetujui dan biasanya dengan ganti rugi atau harga. 1 Sedangkan daam hubungannya dengan saham menurut Jack Francis, option adalah hak kontraktual, tetapi bukan merupakan kewajiban yang diberikan kepada pemilik hak untuk menjual atau membeli sejumlah tertentu saham dengan harga tertentu pada suatu waktu tertentu.2 Option mempunyai dua tipe, yaitu call option dan put option. Yang dimaksud dengan call option adalah option to buy.3..the option grants the owner of the option the right to buy financial asset from other party.4 Opsi yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli tidak hanya saham, tetapi juga aset keuangan (financial asset) yang telah ditentukan jumlah, harga dan waktunya. Sedangkan put option adalah option to sell
5

the option grants the owner of the option the right to sell a financial asset to financial

asset.6 Menurut UUPM penejelasan Pasal 1 Angka 5, opsi adalah hak yang dimiliki oleh pihak untuk membeli atau menjual kepada pihak lain sejumlah efek pada harga dan dalam waktu tertentu. Pihak-pihak yang terkait dalam kontrak adalah : Option buyer; yakni pihak yang memutuskan akan membayar hak pada kontrak opsi, dan Option writer; adalah pihak penjual opsi pada kontrak opsi. Opsi terbagi menjadi dua tipe, yaitu : 1) Call Option; adalah kontrak atas hak untuk membeli sejumlah efek tertentu pada harga tertentu dan waktu tertentu. Pembeli opsi (option buyer) diberi hak untuk membeli surat berharga tertentu pada harga yang telah ditetapkan (exercise price) dengan membayar terlebih
1

A. Abdurrahman, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, PT Pradnya Paramita, Jakarta, 1991, hal. 756. 2 Jack Clark Francis, Investment, McGraw-Hill Inc., New York, USA, 1991, hal.675. 3 The Asian Wall Street Journal, Guide to Understanding Money and Investing in Asia, Lightbulp Press, Inc. and Dow Jones & Co., Inc., New York, 1998, hal. 137. 4 Frank Fabozzi, et. Al., Foundations of Financial Markets and Institutions, Third Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey, USA, 2002, hal. 9. 5 The Asian Wall Street Jornal, Log. Cit, hal. 137. 6 Fabozzi, et.al., Log. Cit., hal. 9.

dahulu suatu fee yang telah ditentukan kepada penjual opsi (option writer) yang disebut dengan call premium. Apabila harga di pasar pada saat jatuh tempo meningkat di atas harga yang diperjanjikan (exercise price) dan fee (call premium), maka biasanya pembeli opsi merealisasikan kontrak dan mendapatkan keuntungan. Namun bila harga turun dari harga yang diperjanjikan, biasanya pembeli opsi tidak merealisasikan kontrak dan ia mendapatkan kerugian sebesar call premium, sebab bila ia merealisasikan kontrak akan lebih merugi lagi. Bila harga pasar sepadan dengan harga kontrak dan fee, maka pembeli biasanya memilih untuk merealisasikan kontrak karena dapat memperoleh pembayaran pokok (pulang modal) atau mengalami break even point. 2) Put Option; adalah kontrak atas hak menjual sejumlah surat berharga pada harga tertentu pada tanggal tertentu. Pembeli put option mempunyai hak untuk menjual surat berharganya kepada penjual put option, sebagai imbalannya, pembeli opsi membayar put premium kepada penjual opsi. Apabila harga di pasar turun, pembeli opsi akan merealisasikan kontrak dengan membeli surat berharga di pasar dan menjualnya kepada penjual opsi dan mendapatkan keuntungan dari selisih harga pasar dengan harga exercise. Penjual opsi harus membeli surat berharga tersebut meski harganya klebih mahal daripada harga pasar, sehingga ia mengalami kerugian selisih harga pasar dengan harga kontrak, namun penjual kontrak telah memperoleh fee. Begitu pula sebaliknya, bila harga di pasar meningkat, maka pembeli opsi tidak merealisasikan kontrak dan mengalami kerugian sebesar premium atau fee yang telah dibayarkan kepada penjual opsi. Dalam transaksi opsi, penjual harus menerima keadaan dengan direalisasikan kontrak atau tidak, karena yang mempunyai hak untuk memutuskan dilaksanakan atau tidak suatu kontrak opsi adalah pembeli. Perusahaan yang surat berharganya menjadi obyek transaksi opsi tidak turut campur dalam kontrak opsi, karena pada dasarnya pelaku kontrak opsi tidak berhubungan langsung dengan perusahaan. Pelaku kontrak opsi tidak memperoleh dividen maupun hak suara perusahaan sampai ia menjadi pemegang saham perusahaan yang menjadi obyek transaksi. Suatu kontrak opsi biasanya meliputi empat hal yang dinyatakan jelas, yaitu : a) Jumlah saham yang dapat dibeli; b) Nama Perusahaan; c) Harga efek yang dijual pada watu realisasi (exercise pirce);

d) Tanggal jatuh tempo, yakni jangka waktu kapan dimulai hak dan waktu berakhirnya hak opsi.

Warrant (Waran/ Surat Saham) Warrant atau waran adalah suatu opsi untuk membeli sejumlah tertentu instrumen keuangan (saham) pada waktu tertentu dengan harga tertentu.7 Pada dasarnya warrant ini adalah sama dengan option, yaitu hak untuk membeli sejumlah saham, namun warrant ini dikeluarkan oleh pihak issuer atau perusahaan yang menerbitkan efek. Peraturan Nomor IX.1.2 menetapkan standar atau kualitas waran agar tidak menyesatkan dan merugikan pihak-pihak yang berkepentingan dengan penjualan dan pembelian waran tersebut. Peraturan tersebut juga mewajibkan emiten atau perusahaan publik untuk mengawasi peredaran dan mutasi waran serta berkoordinasi dengan para pihak yang terkait dengan penerbitan waran untuk mengantisipasi waran hilang atau dipalsukan. Kelemahan (disadvantage) dari waran adalah perolehan bunga yang lebih rendah, hilangnya kesempatan untuk mendapatkan capital gain dan menurunnya nilai earning per share (eps) karena saham terdilusi. Dalam emisi obligasi waran diterbitkan sebagai pemanis (sweetener) untuk menarik minat para calon pembeli obligasi. Menurut UUPM penjelasn Pasal 1 angka 5 waran adalah efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan yang memberi hak kepada pemegang efek untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga setelah 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek dimaksud diterbitkan.

John D. Martin (Haris Munandar penterjemah), Dasar-Dasar Manajeman Keuangan, cet. 2, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993, hal.295.

Daftar Pustaka

Abdurrahman, A., Ensiklopedia Ekonomi Keuangan dan Perdagangan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1991. Francis, Jack Clark, Investment, McGraw-Hill Inc., New York, USA, 1991. Martin, John D., (Haris Munandar penterjemah), Dasar-Dasar Manajeman Keuangan, cet.2, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 1993.
Fabozzi, Frank J., F. Modigliani, Frank J. Jones, and Micheal G. Ferri, Foundations of Financial Markets and Institutions, Third Edition, Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey, USA, 2002. The Asian Wall Street Journal, Guide to Understanding Money and Investing in Asia, Lightbulp Press, Inc. and Dow Jones & Co., Inc., New York, 1998.

Website: http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2242514-pengertianderivatif/#ixzz2OBaqEto5

Anda mungkin juga menyukai