Anda di halaman 1dari 10

LAMPIRAN

Keputusan Direksi
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
Nomor : Kep-021/DIR/KPEI/0922
Tanggal : 12 September 2022

PERATURAN KPEI NOMOR: II-9

KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS WARAN


TERSTRUKTUR (STRUCTURED WARRANT)

I. DEFINISI

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

I.1. Waran Terstruktur adalah Efek yang diterbitkan oleh Penerbit yang memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli atau menjual Underlying Waran Terstruktur pada harga dan waktu
tertentu sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 8 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
8/POJK.04/2021 tentang Waran Terstruktur.

I.2. Waran Terstruktur Jenis Call adalah Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli Underlying Waran Terstruktur pada Harga Pelaksanaan dan Tanggal Pelaksanaan yang
telah ditetapkan pada awal penerbitan sebagaimana diatur dalam penjelasan Pasal 24 huruf d
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2021 tentang Waran Terstruktur.

I.3. Waran Terstruktur Jenis Put adalah Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
menjual Underlying Waran Terstruktur pada Harga Pelaksanaan dan Tanggal Pelaksanaan yang
telah ditetapkan pada awal penerbitan sebagaimana diatur dalam penjelasan Pasal 24 huruf d
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2021 tentang Waran Terstruktur.

I.4. Pelaksanaan Hak Waran Terstruktur adalah penukaran Waran Terstruktur berdasarkan Harga
Pelaksanaan yang telah ditetapkan.

I.5. Penerbit adalah Pihak yang menerbitkan Waran Terstruktur melalui penawaran umum yang
merupakan Anggota Kliring dan/atau memiliki perikatan dengan Anggota Kliring sebagaimana
diatur dalam Pasal 1 Angka 9 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 8/POJK.04/2021 tentang
Waran Terstruktur.

I.6. Hari Bursa adalah hari diselenggarakannya perdagangan Efek di Bursa yaitu hari Senin sampai
dengan hari Jumat, kecuali hari tersebut merupakan hari libur nasional atau dinyatakan sebagai
hari libur Bursa oleh Bursa.

I.7. Tanggal Pelaksanaan adalah tanggal penukaran Waran Terstruktur secara fisik dan/atau secara
tunai.

1/10
I.8. Tanggal Penyelesaian adalah tanggal pemenuhan kewajiban Anggota Kliring yang dilakukan
setelah 2 (dua) Hari Bursa dari Tanggal Pelaksanaan.

I.9. Harga Penyelesaian adalah harga yang menjadi acuan pada saat Pelaksanaan Hak Waran
Terstruktur.

I.10. Harga Penutupan (Closing Price) adalah harga yang terbentuk pada saat sesi Pra-penutupan
atau harga perdagangan terakhir jika tidak terdapat harga yang terbentuk pada saat sesi Pra-
penutupan.

I.11. Harga Pelaksanaan adalah harga penukaran Waran Terstruktur dengan Underlying Waran
Terstruktur dan/atau dana pada Tanggal Pelaksanaan.

I.12. Underlying Waran Terstruktur adalah Efek yang menjadi dasar transaksi Waran Terstruktur.

I.13. Daftar Hasil Kliring (DHK) adalah dokumen elektronik yang memuat perincian hak dan
kewajiban Efek Bersifat Ekuitas dan/atau dana masing-masing Anggota Kliring dalam rangka
penyelesaian Transaksi Bursa.

I.14. Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari Transaksi Bursa
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 4 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.

I.15. Anggota Kliring adalah Anggota Bursa Efek atau pihak lain, yang memenuhi persyaratan untuk
mendapatkan layanan jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa berdasarkan
peraturan Lembaga Kliring dan Penjaminan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 6 Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi
Bursa.

I.16. Anggota Bursa Efek adalah Perantara Pedagang Efek yang telah memperoleh izin usaha dari
Otoritas Jasa Keuangan dan telah memperoleh persetujuan keanggotaan Bursa untuk
mempergunakan sistem dan/atau sarana Bursa dalam rangka melakukan kegiatan perdagangan
Efek di Bursa sesuai dengan Peraturan Bursa.

I.17. Pasar Reguler adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa dilaksanakan berdasarkan proses
tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan (continuous auction market) oleh Anggota
Bursa Efek dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa ke-2 setelah terjadinya Transaksi
Bursa (T+2).

I.18. Pasar Reguler Tunai (Pasar Tunai) adalah pasar dimana perdagangan Efek di Bursa
dilaksanakan berdasarkan proses tawar-menawar secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market) oleh Anggota Bursa Efek dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari
Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0).

I.19. Bursa adalah PT Bursa Efek Indonesia.

2/10
I.20. KPEI adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia.

I.21. KSEI adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

I.22. Biaya Pemeliharaan Waran Terstruktur adalah biaya yang dikenakan kepada Penerbit pada
saat dilakukannya penerbitan Waran Terstrukur.

I.23. Laporan Penyelesaian Kewajiban (LPK) adalah dokumen elektronik yang diterbitkan oleh
KPEI setiap Hari Bursa untuk Anggota Kliring yang memuat status pemenuhan hak dan
kewajiban masing-masing Anggota Kliring.

I.24. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa adalah kewajiban Lembaga Kliring dan
Penjaminan untuk seketika dan langsung mengambil alih tanggung jawab Anggota Kliring yang
gagal memenuhi kewajibannya berkaitan dengan penyelesaian Transaksi Bursa dan untuk
menyelesaikan transaksi tersebut pada waktu dan cara yang sama sebagaimana diwajibkan
kepada Anggota Kliring yang bersangkutan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 1 Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi
Bursa.

I.25. Agunan adalah dana, Efek, dan/atau instrumen keuangan lainnya milik Anggota Kliring sebagai
jaminan yang dapat digunakan oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan untuk menyelesaikan
Transaksi Bursa dan/atau untuk menyelesaikan kewajiban Anggota Kliring kepada Lembaga
Kliring dan Penjaminan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 7 Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.

I.26. Agunan Bebas adalah Agunan yang tidak dibekukan (unblocked collateral) oleh KPEI.

I.27. Dana Jaminan adalah kumpulan dana dan/atau Efek yang diadministrasikan dan dikelola oleh
Lembaga Kliring dan Penjaminan yang digunakan untuk melakukan Penjaminan Penyelesaian
Transaksi Bursa oleh Lembaga Kliring dan Penjaminan sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka
2 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014 tentang Penjaminan Penyelesaian
Transaksi Bursa.

I.28. Transaksi Bursa adalah kontrak yang dibuat oleh Anggota Bursa Efek sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek mengenai jual beli Efek, pinjam meminjam Efek,
atau kontrak lain mengenai Efek atau harga Efek sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Angka 28
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

I.29. Nasabah adalah Nasabah Anggota Kliring Individual dan Nasabah Anggota Kliring Umum
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan KPEI Nomor II-3 tentang Anggota Kliring.

I.30. Margin adalah sejumlah Agunan yang dibekukan (blocked collateral) oleh KPEI untuk
kepentingan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.

3/10
I.31. Waran Terstruktur Jatuh Tempo adalah Waran Terstruktur yang telah berakhir masa
berlakunya.

I.32. Term Sheet adalah dokumen yang berisi spesifikasi Waran Terstruktur berkaitan dengan
Penawaran Umum sebagaimana tercantum Pasal 1 Angka 21 dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 8/POJK.04/2021 tentang Waran Terstruktur.

II. AGUNAN ATAS TRANSAKSI WARAN TERSTRUKTUR DAN/ATAU WARAN


TERSTRUKTUR JATUH TEMPO

II.1. Jenis, persyaratan penempatan serta penarikan Agunan oleh Anggota Kliring dalam rangka
melakukan Transaksi Waran Terstruktur ditetapkan sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor
II-12 tentang Penempatan Agunan untuk Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas dan Unit
Penyertaan Produk Investasi Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif serta Pinjam Meminjam
Efek.

II.2. Agunan atas Transaksi Waran Terstruktur dan/atau Waran Terstruktur Jatuh Tempo digunakan
oleh KPEI untuk keperluan sebagai berikut:
II.2.1. menentukan batasan transaksi (trading limit) sesuai jenis instrumen keuangan dan
perhitungan yang ditentukan oleh KPEI.
II.2.2. membekukan Agunan (blocked collateral) setelah transaksi Waran Terstruktur
dan/atau Waran Terstruktur Jatuh Tempo terjadi dengan perhitungan yang ditentukan
oleh KPEI.
II.2.3. menyelesaikan hak dan kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI.
II.2.4. menyelesaikan kegagalan pemenuhan kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI.

II.3. Dalam rangka menjalankan fungsi Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa dan pengendalian
risiko atas Waran Terstruktur dan/atau Waran Terstruktur Jatuh Tempo, KPEI berwenang
melakukan hal-hal sebagai berikut:
II.3.1. melakukan perhitungan risiko terhadap setiap Transaksi Waran Terstruktur dan/atau
Waran Terstruktur Jatuh Tempo.
II.3.2. menetapkan batasan transaksi setiap Anggota Kliring yang dihitung berdasarkan nilai
Agunan Bebas dan faktor pengalinya.
II.3.3. melakukan pembatasan transaksi terhadap setiap Anggota Kliring.

III. PERHITUNGAN RISIKO ATAS TRANSAKSI WARAN TERSTRUKTUR DAN/ATAU


WARAN TERSTRUKTUR JATUH TEMPO

III.1. Perhitungan risiko terhadap transaksi Waran Terstruktur dan/atau Waran Terstruktur Jatuh
Tempo yang dilakukan oleh Anggota Kliring dilaksanakan dengan menetapkan Margin.

4/10
III.2. KPEI berwenang melakukan perhitungan risiko untuk penetapan kebutuhan Margin terhadap
Anggota Kliring untuk keperluan sebagai berikut:
III.2.1. menyelesaikan posisi hak dan kewajiban Transaksi Waran Terstrukturnya dalam Pasar
Reguler dan Pasar Tunai;
III.2.2. menyelesaikan kewajiban Waran Terstruktur Jatuh Tempo.

III.3. Dalam hal Agunan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Margin, maka Anggota Kliring
wajib memenuhi kebutuhan Agunan tambahan yang ditetapkan oleh KPEI.

III.4. Parameter risiko yang digunakan dalam perhitungan risiko penyelesaian Transaksi Waran
Terstruktur dan/atau Waran Jatuh Tempo ditetapkan dalam Surat Edaran KPEI.

IV. KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA ATAS WARAN


TERSTRUKTUR DI PASAR SEKUNDER

IV.1. Tata cara Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Waran Terstruktur di Pasar
Sekunder ditetapkan sesuai dengan tata cara pelaksanaan Kliring dan Penjaminan Penyelesaian
Transaksi Bursa sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II-5 tentang Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Efek Bersifat Ekuitas.

IV.2. Pelaksanaan atas Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Waran Terstruktur
dilakukan KPEI terhadap Anggota Kliring.

V. KLIRING DAN PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI WARAN TERSTRUKTUR


JATUH TEMPO

V.1. Penyelesaian atas Transaksi Waran Terstruktur Jatuh Tempo dilakukan secara tunai.

V.2. KPEI melakukan Kliring dan Penyelesaian atas Waran Terstruktur Jatuh Tempo pada Tanggal
Penyelesaian ketika Waran Terstruktur jenis Call dan/atau Waran Terstruktur jenis Put memiliki
nilai positif (in the money).

V.3. KPEI menghitung kewajiban Penerbit yang merupakan Anggota Kliring dan Anggota Kliring
yang ditunjuk oleh Penerbit atas Waran Terstruktur Jatuh Tempo pada Tanggal Pelaksanaan,
dengan menggunakan Harga Penyelesaian yaitu rata-rata Harga Penutupan Underlying Waran
Terstruktur di Pasar Reguler selama 5 (lima) Hari Bursa sebelum Tanggal Pelaksanaan untuk
diselesaikan pada Tanggal Penyelesaian.

V.4. KPEI melakukan pembulatan atas kewajiban Waran Terstruktur Jatuh Tempo, baik terhadap
Harga Penyelesaian maupun terhadap volume kewajiban Waran Terstruktur yang dijelaskan
lebih lanjut dalam Surat Edaran KPEI.

5/10
V.5. Kewajiban Penerbit yang merupakan Anggota Kliring dan Anggota Kliring yang ditunjuk oleh
Penerbit atas Waran Terstruktur Jatuh Tempo dilakukan secara netting dengan Transaksi Bursa
di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dengan Tanggal Penyelesaian yang sama sebagaimana yang
diatur dalam Peraturan II-5 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas
Efek Bersifat Ekuitas.

V.6. KPEI menyediakan DHK yang merupakan tagihan KPEI kepada Anggota Kliring sebagaimana
yang dimaksud dalam butir V.5. Peraturan ini, dalam rangka penyelesaian Transaksi Waran
Terstruktur Jatuh Tempo sebagaimana yang diatur dalam Peraturan II-5 tentang Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Efek Bersifat Ekuitas.

V.7. Pemenuhan kewajiban Anggota Kliring kepada KPEI dilakukan dengan ketentuan sebagaimana
diatur dalam Peraturan II-5 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas
Efek Bersifat Ekuitas.

V.8. Anggota Kliring bertanggung jawab terhadap kewajiban penyelesaian Waran Terstruktur Jatuh
Tempo berdasarkan tagihan DHK sesuai dengan Peraturan ini.

V.9. Pemenuhan kewajiban Anggota Kliring atas Waran Terstruktur Jatuh Tempo dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut:

V.9.1. Dilakukan pada Tanggal Penyelesaian sesuai DHK.

V.9.2. Pemindahbukuan dana dalam rangka pemenuhan kewajiban Anggota Kliring


sebagaimana dimaksud dalam butir V.7. Peraturan ini dalam rangka penyelesaian
Transaksi Bursa bersifat final dan tidak dapat dibatalkan oleh Anggota Kliring.

V.9.3. Dalam hal terjadi keterlambatan pemindahbukuan dana terkait penyelesaian Transaksi
Bursa atas Efek Bersifat Ekuitas sebagaimana dimaksud dalam butir V.8., maka
penyelesaian dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan II-5 tentang Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Efek Bersifat Ekuitas.

V.9.4. KPEI dapat secara berkala melakukan pemindahbukuan dana ke rekening distribusi yang
terdapat di KSEI, hingga pukul 14.00 WIB.

V.9.5. KSEI melakukan pendistribusian dana yang telah diterima dari KPEI ke rekening
partisipan sebagai pemegang Waran Terstruktur sesuai dengan ketentuan di KSEI.

V.10. Berdasarkan status pemenuhan kewajiban Anggota Kliring, KPEI menyediakan LPK paling
lambat pukul 19.30 WIB pada Hari Bursa dilaksanakannya penyelesaian kewajiban Transaksi
Waran Terstruktur Jatuh Tempo.

6/10
VI. PENJAMINAN DAN PENYELESAIAN DIPERCEPAT WARAN TERSTRUKTUR
(EARLY TERMINATION)

VI.1. KPEI dapat melakukan Kliring dan Penyelesaian dipercepat atas Waran Terstruktur ketika
terdapat kondisi – kondisi sebagai berikut :
VI.1.1. Berdasarkan perintah oleh Otoritas Jasa Keuangan;
VI.1.2. Berdasarkan informasi yang diterima dari Bursa;
VI.1.3. Anggota Kliring mengalami kondisi gagal dalam pemenuhan kewajiban atas
Transaksi Bursa lainnya; dan/atau
VI.1.4. Terdapat kondisi yang menurut pertimbangan KPEI dapat menyebabkan
timbulnya keraguan atas kemampuan Anggota Kliring dalam pemenuhan
kewajibannya.
VI.2. Dalam hal terjadi kondisi-kondisi yang tercantum dalam butir VI.1. Peraturan ini, maka
berlaku penyelesaian sebagai berikut:
VI.2.1. KPEI akan menentukan Tanggal Pelaksanaan baru atas Waran Terstruktur yang
dipercepat penyelesaiannya.
VI.2.2. KPEI melakukan penyelesaian dipercepat atas Waran Terstruktur, termasuk
perhitungan hak dan kewajiban serta proses penyelesaian sebagaimana yang
tercantum dalam butir V Peraturan ini.

VII. KEGAGALAN PEMENUHAN KEWAJIBAN WARAN TERSTRUKTUR JATUH TEMPO


OLEH ANGGOTA KLIRING

VII.1. Dalam hal Anggota Kliring tidak memenuhi seluruh atau sebagian kewajiban penyerahan
dana atas Waran Terstruktur Jatuh Tempo kepada KPEI sesuai DHK, maka Anggota
Kliring dinyatakan gagal bayar.

VII.2. Penjaminan Penyelesaian Transaksi Waran Terstruktur Jatuh Tempo dilaksanakan


berdasarkan Peraturan II-5 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa
atas Efek Bersifat Ekuitas.

VII.3. KPEI mengenakan sanksi atas kegagalan pemenuhan kewajiban Waran Terstruktur Jatuh
Tempo sesuai Peraturan KPEI terkait sanksi.

7/10
VIII. TRANSAKSI WARAN TERSTRUKTUR YANG DIKECUALIKAN

Dalam hal Transaksi Bursa atas Waran Terstruktur yang dilakukan oleh Anggota Kliring termasuk
kategori Efek Tidak Dijamin dan/atau Transaksi Dipisahkan, maka untuk proses Kliring,
Penyelesaian Transaksi Bursa dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa serta biaya kliring
dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa dan kontribusi Dana Jaminan, mengacu kepada
Peraturan Nomor II-15 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Efek Tidak
Dijamin dan Transaksi Dipisahkan atas Efek Bersifat Ekuitas.

IX. BIAYA KLIRING PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DAN BIAYA


PEMELIHARAAN ATAS WARAN TERSTRUKTUR

IX.1. Anggota Kliring wajib membayar biaya Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi
Bursa kepada KPEI atas Waran Terstruktur sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
Peraturan Nomor II-5 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas
Efek Bersifat Ekuitas.

IX.2. Penerbit Waran Terstruktur wajib membayar biaya pemeliharaan (maintenance fee) Waran
Terstruktur kepada KPEI dihitung berdasarkan nilai per-Term Sheet Penerbit sebesar
Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) yang ditagihkan melalui Anggota Kliring.

IX.3. Kewajiban sebagaimana dimaksud dalam butir IX.2. Peraturan ini tidak termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) serta kewajiban perpajakan lainnya,
jika ada dan dibayarkan melalui KPEI sebagai pemotong pajak.

IX.4. Kewajiban pembayaran biaya sebagaimana dimaksud dalam butir IX.2. Peraturan ini wajib
disetor oleh Anggota Kliring ke KPEI paling lambat pada hari kalender ke-12 bulan
berikutnya.

IX.5. Dalam hal hari kalender ke-12 sebagaimana dimaksud butir IX.4. Peraturan ini jatuh pada
hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka kewajiban dimaksud efektif pada Hari
Bursa berikutnya.

IX.6. Keterlambatan pembayaran biaya jasa Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi
Bursa dan biaya pemeliharaan (maintenance fee) kepada KPEI dikenakan denda sebesar
1% (satu perseratus) dari jumlah biaya yang harus dibayar untuk setiap hari kalender
keterlambatan, yang dihitung setelah batas waktu sebagaimana dimaksud dalam butir IX.4.
dan IX.5. Peraturan ini dengan jumlah denda maksimal sebesar Rp500.000.000 (lima ratus
juta Rupiah).

8/10
IX.7. Dalam hal Anggota Kliring tidak memenuhi kewajiban pembayaran biaya Kliring dan
Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa, biaya pemeliharaan (maintenance fee), dan
Dana Jaminan kepada KPEI paling lambat 5 (lima) Hari Bursa setelah lampaunya jangka
waktu sebagaimana dimaksud dalam butir IX.4. dan IX.5. Peraturan ini, maka KPEI berhak
melakukan tindakan sebagaimana diatur dalam butir VI.1. Peraturan ini.

X. DANA JAMINAN UNTUK PENERBITAN WARAN TERSTRUKTUR

X.1. Anggota Kliring wajib membayar kontribusi Dana Jaminan untuk setiap Transaksi Bursa
Waran Terstruktur dan/atau transaksi Waran Terstruktur Jatuh Tempo sebagaimana diatur
dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi
Bursa dan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan tentang Kontribusi Dana Jaminan
Berdasarkan Nilai Transaksi dan/atau setiap penerbitan Waran Terstruktur.

X.2. Anggota Kliring wajib membayar kontribusi Dana Jaminan untuk setiap Transaksi Waran
Terstruktur sebesar 0,01% (satu persepuluh ribu) dari nilai setiap Transaski Bursa Waran
Terstruktur.

X.3. Anggota Kliring wajib membayar kontribusi Dana Jaminan untuk setiap Transaksi Bursa
atas Waran Terstruktur Jatuh Tempo sebesar 0,003% (tiga perseratus ribu) dari nilai
penerbitan Waran Terstruktur.

X.4. KPEI dapat melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam butir VI.1. Peraturan ini
apabila Anggota Kliring tidak dapat memenuhi ketentuan dalam butir X.3. di atas.

X.5. Kontribusi Dana Jaminan sebagaimana dimaksud dalam butir X.1. Peraturan ini
menggunakan mekanisme sebagaimana diatur dalam Peraturan Nomor II-5 tentang Kliring
dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa atas Efek Bersifat Ekuitas.

X.6. Kontribusi Dana Jaminan sebagaimana tercantum dalam butir X.3. Peraturan ini wajib
disetor oleh Anggota Kliring ke KPEI paling lambat pada hari kalender ke-12 bulan
berikutnya.

X.7. Dalam hal hari kalender ke-12 sebagaimana dimaksud butir X.6. Peraturan ini jatuh pada
hari Sabtu atau hari Minggu atau hari libur maka kewajiban dimaksud efektif pada Hari
Bursa berikutnya.

X.8. Keterlambatan pembayaran kutipan Dana Jaminan atas Penyelesaian Transaksi Bursa
kepada KPEI dikenakan denda sebesar 1% (satu perseratus) dari jumlah Dana Jaminan
yang harus dibayar untuk setiap hari kalender keterlambatan, yang dihitung setelah batas
waktu sebagaimana dimaksud dalam butir X.6. dan X.7. Peraturan ini, dengan jumlah
denda maksimal sebesar Rp500.000.000 (lima ratus juta Rupiah).

9/10
X.9. Dalam hal Anggota Kliring tidak memenuhi kewajiban pembayaran Dana Jaminan kepada
KPEI paling lambat 5 (lima) Hari Bursa setelah lampaunya jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam butir X.6. dan X.7. Peraturan ini, maka KPEI berhak melakukan tindakan
sebagaimana diatur dalam butir VI.1. Peraturan ini.

Ditetapkan di Jakarta, tanggal 12 September 2022.

Iding Pardi Antonius Herman Azwar


Direktur Utama Direktur

10/10

Anda mungkin juga menyukai