Anda di halaman 1dari 5

Brief Review Kondisi Lingkungan Internal

Manajemen : Saat ini PT Waskita Karya memiliki 1,986 orang (2019) dengan
porsi 70,48 % merupakan pegawai tetap dan 29,52% merupakan pegawai
tidak tetap.

Marketing : PT Waskita Karya lebih suka mengakuisisi proyek swasta seperti


proyek pembangunan tol yang mangkrak. Selain itu juga PT Waskita Karya
menggarap projek dari pemerintah seperti pembangunan infrastruktur

Finance accounting : Waskita pun mencatatkan rugi bersih Rp7,38 triliun pada
2020. Nilai itu berbalik dari laba bersih senilai Rp938,14 miliar pada 2019.
Production or Operation : Dalam menjalankan seluruh kegiatan perusahaan,
Waskita selalu menggunakan standar GCG sebagai pedoman dasar
dengan prinsip transparansii, akuntabilitas, independensi, tanggungjawab,
dan kewajaran.

Research and development : Pengadaan elektronik ( E-procurement) untuk


menciptakan proses pengadaan yang lebih cepat, efisien, transparansi dan
terintegrasi untuk mengurangi biaya operasional.

Management Information System : EWS merupakan salah satu fungsi


pengendalian proses bisnis Waskita Karya.
Brief Review Kondisi Lingkungan
Eksternal
Pesaing : Entry barrier di bisnis kontruksi memerlukan modal yang besar dan
persaingan yang ketat (PT. PP, PT. WIKA, dsb). Selain itu reputasi PT.
Waskita Karya yang sudah dikenal baik dan merupakan BUMN yang sering
handle projek pemerintah.
Pemasok : merupakan subkontraktor perusahaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek yang sedang dijalankan oleh perusahaan. Pentingnya
selektif dalam memilih pemasok.
Pelanggan : Pelanggan utama dari waskita adalah dari konstruksi (pemerintah
dan swasta)
Lembaga keuangan : dengan status BUMN, waskita bisa mendapatkan
kemudahan pinjaman dana dari bank BUMN.
Pemerintah : Status BUMN menjadikan waskita sangat dipengaruhi oleh
kebijakan pemerintah.
Politik : PT Waskita merupakan BUMN, semua keputusan politik
pemerintah berpengaruh ke perusahaan. Selain itu, sebagai BUMN
tentunya sering mendapatkan Project dari pemerintah.
Ekonomi : Pembangunan infrastruktur tidak akan pernah mati. Selalu akan
ada pembangunan, baik jalan tol, bendungan, hingga pemindahan
ibukota yang baru.
Sosial : Kebiasaan masyarakat Indonesia yang suka naik kendaraan
pribadi, sehingga kebutuhan jalan tol baik akan terus tumbuh. Selain
itu, masyarakat yang suka investasi properti, akan menyebabkan
pertumbuhan di sektor properti.
Teknologi : Menurut mantan Menteri dan Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, Armida Alisjahbana, kemajuan teknologi di
Indonesia masih rendah. Namun, PT Waskita terus berupaya untuk
menghadirkan teknologi yang lebih modern.
Hukum : segala keputusan yang dibuat harus mempertimbangkan
peraturan pemerintah.
Lingkungan : Indonesia merupakan negara yang luas. Sehingga masih
banyak potensi yang bisa dikembangkan kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai