Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEKANISME PERDAGANGAN

KELOMPOK 1
1. MUHAMAD
ALAMSYAH
BAYANGKARA
21420111
2. MARIO RICHARDO
21420100
3. I NYOMAN
TRISATYA 21420006

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA

2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Pengetahuan dan Keterlibatan Konsumen”. Hal yang mendorong
dalam penulisan makalah ini adalah penulis ingin melaksanakan tugas mata kuliah.
Makalah ini tentunya masih jauh dari sempurna. Untuk kesempurnaan makalah ini
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.

Surabaya, September 2023

PENULIS

DAFTAR ISI
Halaman Judul .................................................................................................1

Daftar isi ..........................................................................................................2

Bab I Pendahuluan............................................................................................3

Bab II isi ...........................................................................................................5

Daftar Pustaka................................................................................................17
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia investasi di Indonesia saat ini semakin pesat. Semakin banyak
masyarakat yang tertarik dan masuk ke bursa untuk melakukan investasi. Hal ini
membuktikan semakin berkembangnya dunia investasi yang kemudian membuat para
pengelola dana menciptakan berbagai produk untuk ditawarkan kepada masyarakat. Pada
dasarnya investasi merupakan kegiatan penempatan dana pada aset tertentu pada periode
tertentu dengan harapan memperoleh imbal hasil yang diinginkan. Salah satu bidang investasi
sangat berkembang saat ini adalah investasi di pasar modal. Selain menjadi wadah yang
mempertemukan pihak-pihak yang membutuhkan dana (emiten) dan pihak-pihak yang
kelebihan dana (investor), berinvestasi di pasar modal juga dapat memberikan tambahan
pendapatan berupa capital gain dan dividen bagi investor. Investor pada umumnya
merupakan pihak yang tidak menyukai risiko tetapi menginginkan pengembalian yang
maksimal.Meskipun investasi di pasar modal menjanjikan tingkat pengembalian yang lebih
tinggi, namun perlu diingat bahwa semakin besar pengembalian, maka risiko-nya akan
semakin besar pula. Sebagai seorang investor yang rasional sebaiknya harus memperhatikan
bagaimana investasi dapat menghasilkan pengembalian yang optimal pada tingkat risiko yang
minimal.Oleh karena itu, investor dapat mengurangi risiko dengan melakukan diversifikasi
dalam portofolio

2. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana mekanisme perdagangan saham di BEI?


2. Bagaimana etika di pasar modal?
3. Pihak pihak mana saja yang terlibat di pasar modal?

3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui mekanisme perdagangan saham di BEI


2. Untuk mengetahui etika di pasar modal
3. Untuk mengetahui pihak pihak yang terlibat di pasar modal

BAB II
PEMBAHASAN

1. Mekanisme Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia

Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas


JATS. Perdagangan saham di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang
juga menjadi anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa bertanggung jawab terhadap seluruh
transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah.

A. Proses Pelaksanaan Perdagangan di Bursa

B. Proses Pelaksanaan Perdagangan Secara Remote

A. Pelaksanaan Perdagangan
Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas
JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang
juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap
seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh
Transaksi Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum
dalam Daftar Transaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain
karena:

 Kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam rangka
Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh
Bursa.
 Kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau
permintaan beli ke JATS.
 Kelalaian atau kesalahan IT Officer Remote Trading dalam pengoperasian Peralatan
Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek.

B. Penyelesaian Akutansi
Segmen Pasar Waktu Penyelesaian Transaksi
Pasar Reguler Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya Transaksi Buras (T+3)

Pasar Tunai Hari Bursa yang sama dengan terjadinya Transaksi Bursa (T+0)

Pasar Negosiasi Berdasarkan kesepakatan antara Anggota Bursa jual dengan


Anggota Bursa Beli
C. Pesanan Nasabah

Pesanan yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh Anggota Bursa adalah pesanan
terbatas (limit order), yaitu pesanan yang dilaksanakan oleh Anggota Bursa
sampai dengan batas harga yang ditetapkan oleh nasabahnya. Penawaran jual dan
atau permintaan beli nasabah atas Efek selain HMETD hanya boleh
ditransaksikan oleh Anggota Bursa di Pasar Reguler, kecuali nasabah
menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa penawaran jual atau
permintaan belinya ditransaksikan di Pasar Tunai atau Pasar Negosiasi.

D. Satuan Perdagangan
Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai harus dalam satuan perdagangan
(round lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 100 (seratus) efek. Perdagangan di Pasar
Negosiasi tidak menggunakan satuan perdagangan (tidak round lot). Satuan
Perubahan Harga (Fraksi) sesuai Peraturan II-A-Kep-00023/BEI/04-2016:

KELOMPOK HARGA FRAKSI HARGA MAKSIMUM PERUBAHAN

< Rp 200 Rp 1,00 Rp 10,00

Rp 200,00 to < Rp 500,00 Rp 5,00 Rp 50,00

Rp 500,00 to < Rp 2,000,00 Rp 10,00 Rp 100,00

Rp 2,000,00 to < Rp 5,000,00 Rp 25,00 Rp 250,00

> Rp 5,000,00 Rp 50,00 Rp 500,00

Fraksi dan jenjang maksimum perubahan harga di atas berlaku untuk satu Hari Bursa penuh
dan disesuaikan pada Hari Bursa berikutnya jika Harga Penutupan berada pada rentang harga
yang berbeda. Jenjang maksimum perubahan harga dapat dilakukan sepanjang tidak
melampaui batasan persentase auto rejection.

Auto Rejection

Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke dalam JATS
NEXT-G adalah harga penawaran yang masih berada di dalam rentang harga
tertentu. Bila Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang harga tersebut
maka secara otomatis akan ditolak oleh JATS NEXT-G (Auto Rejection).

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No.


Kep-00055/BEI/03-2023 perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan
Efek Bersifat Ekuitas, batasan persentase Auto Rejection pada Pasar Reguler dan
Pasar Tunai akan disesuaikan secara bertahap. Penyesuaian batasan persentase
Auto Rejection tahap II (auto rejection simetris) yang efektif diberlakukan pada
Senin, 4 September 2023.

· Harga penawaran jual atau penawaran beli saham,yakni :


 Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh lima
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp
50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan dari Rp 200,- (dua ratus rupiah);
 Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh lima
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp
200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan dari Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);
Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang
harga di atas Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).

E. Etika Di Pasar Modal

Bernard Black, profesor hokum Northwestern University Amerika Serikat


pernah menulis bahwa eksistensi pasar modal satu dan lain hal merupakan sebuah keajaiban
karena investor bersedia menyerahkan bagian dalam kurung besar uangnya untuk membeli
hak tak berwujud, dengan nilai atas hak itu sangat ditentukan oleh kualitas informasi yang
diberikan oleh penjual hak tersebut. Dengan kata lain nilai atas hak tersebut ditentukan oleh
kejujuran penjual oleh hal itu.

Kita perlu memberikan penekanan pada sebuah kata kunci yang melandasi kegiatan di
pasar modal, yaitu kejujuran. Kejujuran dianggap sama dan sebangun dengan keterbukaan
(Disclosure). Padahal keduanya merupakan sebuah sikap yang berada pada kuadran berbeda.
Keterbukaan hanya menyangkut prosedur, sesuatu yang sifatnya legalitas formal, sementara
kejujuran mencakup sebuah sikap mental dan nilai-nilai etika.
A. Prinsip Keterbukaan dan Pasar Modal

Prinsip keterbukaan dalam pasar modal dibutuhkan karena diharapkan dapat meminimalisir
pelanggaran etika. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi pelanggaran etika, antara
lain :

a. Kebutuhan individu atau golongan


b. Tidak ada pedoman
c. Perilaku dan kebiasaan individu yang terakumulasi dan tak dikoreksi
d. Lingkungan yang tidak etis
e. Perilaku dari komunitas

B. Etika Bagi Emiten

Dalam penanaman modal investor menilai kondisi dan kinerja perusahaan ,


sebagai pihak pasif didalam perusahaan investor berpotensi menjadi pihak yang dirugikan
dalam kaitannya dengan keandalan informasi. Hal ini disebabkan karena banyak celah yang
belum diatur oleh peraturan dan sifat akuntansi berbagai alternatif dalam menyajikan kondisi
atau aktivitas ekonomi emiten. Dengan adanya upaya Emiten untuk menyajikan informasi
yang bersifat menyesatkan akan diminimalisir dan dikoreksi oleh akuntan publik, sehingga
investor dapat menggunakan informasi Emiten (Perusahaan Publik) yang memiliki informasi
orang dalam dilarang melakukan pembelian atau penjualan efek Emiten atas perusahaan
publik yang dimaksud. Termasuk dalam pengertian “orang dalam” menurut pasal tersebut
adalah corporate insiders. Seacara teknis insiders dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :

1) Tradisional Insiders

Meruapakan pihak yang dalam fiduciary position didalam emiten. Seperti komisaris,
direktur, pegawai , dan pemegang saham.

2) Temporary Insiders
Merupakan pihak luar perusahaan yang memiliki hubungan trust dan confidence
dengan perusahaan atau memiliki hubungan jangka pendek yang mengakibatkan
fiduciaty position obligation mereka kepada perusahaan.

Beberapa macam praktik penyimpangan yang terjadi pada pasar modal :

1. Penipuan
Penipuan menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 90 yaitu membuat
pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak mengungkapan fakta
material agar pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang
terjadi pada saat pernyataan untuk menguntungkan atau menghindarkan kerugian
untuk diri atau pihak lain dengan tujuan memengaruhi pihak lain untuk membeli atau
menjual efek.
2. Marking the close
Merupakan tindakan merekayasa harga permintaan atau penawaran efek pada saat
atau mendekati saat penutupan perdagangan dengan tujuan membentuk harga efek
yang tinggi pada hari perdagangan berikutnya.
3. Painting the tape
Merupakan kegiatan perdagangan antara rekening efek satu dengan rekening efek
lainyang masih berada dalam penguasaan satu pihak.

C. Etika Bagi Investor


Didalam melakukan investasi pasar modak kebanyak investor akan lebih selektif terhadap
investasi yang akan dilakukan pada perusahaab , suatu investor juga akan melihat dari sisi
etika yang ditujukan kepada produk dan jasa perusahaan tersebut. Bagi investor yang
tidak aktif menjalankan bisnis itu sendiri terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan
yaitu :

1) Pendekatan Negatif
Disebut juga teori penghindaran dimana para investor yang beretika akan menghindari
investasi pada perusahaan tidak disukai dan bertentangan dengan prinsip etika bisnis
yang dianutnya.
2) Pendekatan Positif
Didalam penerapannya investor akan menyusun daftar perusahaan yang mampu
memiliki etika bisnis yang sesuai dengan yang dianutnya.
3) Pendekatan Aktif
Dengan pendekatan ini investor akan melakukan investasi dibidang bisnis yang
menurutnya tidak sesuai dengan etika bisnis yang umum dianutnya.

2. Pihak – Pihak Yang Terkait Di Pasar Modal


Dalam mewujudkan Pasar Modal yang bermanfaat dan dipercaya, maka banyak
lembaga yang terkait di dalamnya. Keterlibatan para pelaku pasar modal bersifat terus
menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan lembaga itu
sendiri. Lembaga-lembaga tersebut adalah :
1. Pengatur Pasar Modal
 BAPEPAM
 SEC (AS)
2. Instansi Pemerintah Terkait
 Departemen Kehakiman
 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
3. Lembaga Swasta Terkait
Kelompok ini sering disebut sebagai profesi penunjang, antara lain:
 Akuntan Publik
 Notaris
 Konsultan Hukum
 Penilai (appraiser)
Konsultan Efek
Dalam mewujudkan Pasar Modal yang bermanfaat dan dipercaya, maka banyak
lembaga yang terkait di dalamnya. Keterlibatan para pelaku pasar modal bersifat terus
menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan lembaga itu
sendiri. Lembaga-lembaga tersebut adalah :
1. Pengatur Pasar Modal
 BAPEPAM
 SEC (AS)
2. Instansi Pemerintah Terkait
 Departemen Kehakiman
 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
3. Lembaga Swasta Terkait
Kelompok ini sering disebut sebagai profesi penunjang, antara lain:
 Akuntan Publik
 Notaris
 Konsultan Hukum
 Penilai (appraiser)
Konsultan EfekDalam mewujudkan Pasar Modal yang bermanfaat dan dipercaya, maka
banyak lembaga yang terkait di dalamnya. Keterlibatan para pelaku pasar modal
bersifat terus menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan
lembaga itu sendiri. Lembaga-lembaga tersebut adalah :
1. Pengatur Pasar Modal
 BAPEPAM
 SEC (AS)
2. Instansi Pemerintah Terkait
 Departemen Kehakiman
 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
3. Lembaga Swasta Terkait
Kelompok ini sering disebut sebagai profesi penunjang, antara lain:
 Akuntan Publik
 Notaris
 Konsultan Hukum
 Penilai (appraiser)
 Konsultan Efek

4. Pelaku Pasar Modal


- Emiten
- Pemodal (investor)
- Lembaga Penunjang
a. Penjamin Emisi (underwriter)
b. Penanggung (Guarantor)
c. Wali Amanat (Trustee)
d. Perantara Pedagang Efek (Pialang, Broker), mencakup:
1. Sales
2. Dealer
3. Floor Trader
e. Manajer Investasi
f. Perusahaan Surat Berharga/ Efek/ Sekuritas
DAFTAR PUSTAKA

Situmorang,M Paulus,2008.Pengantar pasar modal,(jakarta : mitra wacana media)

Anggora Pandji, Piji Pakarti,2001. Pengantar Pasar Modal, Cet. Iii (Jakarta: Rineka Cipta)

Soemitra Andri, 2009. Bank &LembagaKeuanganSyari’ah (Jakarta: KencanaPrenada Media


Group)

Anda mungkin juga menyukai