Anda di halaman 1dari 10

Mengenal Jenis Pasar dan Mekanisme Transaksi Pasar Modal

Indonesia
Mekanisme transaksi pasar modal bergantung kepada pasar apa yang sedang
berlangsung. Dengan demikian untuk mengetahui mekanisme transaksinya,
mari kita lihat jenis pasar apa saja yang berlaku di pasar modal.

[Baca Juga: Mau Coba Main Saham? Kenali Dulu Apa Itu Pasar Modal]

Pasar Perdana dan Pasar Sekunder

Dilihat dari waktu transaksinya, pembagian jenis pasar terbagi menjadi 2 yaitu
Pasar Perdana (primer) dan Pasar Sekunder. Transaksi di pasar perdana adalah
transaksi ketika pertama kali surat berharga dijual ke masyarakat. Sedangkan
transaksi di pasar sekunder terjadi ketika saham atau obligasi sudah dicatatkan
di bursa.

#1 Pasar Perdana

Pasar perdana merupakan pasar di mana saham diperdagangkan untuk


pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Di sini, biasanya
saham pertama kali ditawarkan oleh emiten melalui underwriter kepada
investor dengan mekanisme Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering
– IPO).

Untuk mempermudah memahami dan membedakan diantara pasar perdana


dan pasar sekunder, mari kita bandingkan dengan analogi jual beli mobil baru
dan mobil bekas.

Bapak Ronald adalah seorang profesional yang sedang butuh mobil baru.
Untuk itu pak Ronald memilih mobil merek X buatan PT ABCDE. Karenanya pak
Ronald menghubungi Dealer yang ditunjuk oleh PT ABCDE untuk menjual
mobilnya.

Setelah bertemu dengan dealer, Bapak Ronald menyerahkan sejumlah uang


sebagai pembayaran, dan kemudian mobil yang dibeli diantar ke rumahnya.
Setelah menerima pembayaran pun, dealer segera menyerahkan hasil
penjualan kepada PT ABCDE. Dalam hal ini Bapak Ronald membeli mobil dari
pasar perdana.

Dalam analogi ini, PT ABCDE mewakili Emiten yang akan go public, Bapak
Ronald mewakili investor, dealer mobil mewakili Underwriter atau Penjamin
Emisi.

#2 Pasar Sekunder

Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana setelah perusahaan


melepas sahamnya. Transaksi jual beli saham di pasar sekunder dilangsungkan
di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah tercatat di bursa saham, artinya saham
perusahaan tersebut bisa bebas ditransaksikan oleh publik, sesuai banyaknya
permintaan dan penawaran.

Nah, pasar sekunder di bursa pun dapat dianalogikan dengan jual beli mobil
bekas. Setelah cukup lama Bapak Ronald membeli mobil dari PT ABCDE, kini
pak Ronald ingin menjual mobilnya. Dalam kasus ini pak Ronald dapat
menghubungi showroom mobil bekas.

Di waktu bersamaan, Ibu Siska sedang membutuhkan mobil yang sesuai


dengan keuangannya, dimana berarti bu Siska ingin membeli mobil bekas. Bu
Siska mendatangi showroom mobil bekas dan dipertemukan dengan Pak
Ronald untuk tawar menawar harga. Dalam kasus ini PT ABCDE sudah tidak
dilibatkan dalam transaksinya.

Dalam analogi ini, showroom mobil bekas mewakili Bursa Efek Indonesia (BEI),
Bapak Ronald dan Ibu Siska mewakili investor yang akan mentransaksikan
sahamnya, dealer showroom mobil bekas mewakili Pialang atau Perantara
pedagang efek.

Bila kita menggunakan software online trading saham untuk membeli saham,
biasanya kita bertransaksi di pasar sekunder. Nah, pasar sekunder ini dibagi
menjadi 3, yaitu Pasar Reguler, Pasar Negosiasi dan Pasar Tunai.

#3 Perbedaan Pasar Perdana dan Pasar Sekunder

Seperti analogi yang telah dijelaskan di atas maka kita dapat merinci
perbedaan antara pasar perdana dan pasar sekunder, yaitu:

Pasar Perdana Pasar Sekunder

Harga saham tetap Harga berfluktuasi sesuai kekuatan pasar

Tidak dikenakan komisi Dibebankan komisi untuk pembelian dan penjualan

Hanya untuk pembelian


Bisa juga untuk mentransaksikan Right dan Warrant
saham

Pemesanan dilakukan
Pemesanan dilakukan melalui anggota bursa
melalui agen penjual

Jangka waktu terbatas Jangka waktu tidak terbatas

Sebelum melihat lebih jauh ke bawah, ada baiknya Anda membaca Ebook:
Panduan Berinvestasi Saham Untuk Pemula yang telah kami susun khusus
untuk Anda. Ebook ini berisikan berbagai materi yang perlu Anda ketahui
dalam memulai berinvestasi saham. Dapatkan secara gratis dengan klik tombol
berikut:

Pasar Reguler, Pasar Negosiasi, dan Pasar Tunai

BEI menggolongkan perdagangan saham pasar sekunder dalam tiga pasar:

1. Pasar Reguler
2. Pasar Negosiasi
3. Pasar Tunai

#1 Pasar Reguler

Pasar reguler adalah pasar dimana para investor melakukan transaksi dengan
kenaikan harga yang sudah ditentukan oleh fraksi harga. Perhatikan tabel di
bawah, misalnya pada kelompok harga Rp50 – Rp200, fraksi harganya adalah
Rp1, ini berarti pada kelompok harga ini, perubahan harga sahamnya ada pada
kelipatan 1.

Kelompok Harga (Rp) Fraksi Harga (Rp)

50-200 1

200-500 2

500-2.000 5

2.000-5.000 10

>5.000 25

Dengan demikian, tidaklah mungkin untuk menjual saham dengan harga


Rp70,5 karena diwajibkan harganya adalah kelipatan Rp1. Karenanya untuk
menjual harga di luar fraksi harga yang ditentukan, dapat melalui pasar
negosiasi. Perlu diingat juga, saham-saham di pasar reguler diperdagangkan
dalam satuan perdagangan “lot”. Sekarang 1 lot adalah 100 lembar.

Transaksi saham menggunakan mekanisme tawar menawar yang berlangsung


secara terus menerus selama periode perdagangan. Mekanisme tawar-
menawar berlangsung secara lelang yang berkesinambungan (continuous
auction market) oleh anggota bursa efek melalui JATS (Jakarta Automated
Trading System) dan penyelesaiannya dilakukan pada hari bursa ke-3 setelah
terjadinya transaksi bursa (t+3). Maka, boleh dibilang harga saham bisa
berubah terus setiap waktu. Harga-harga yang terjadi di pasar ini akan
digunakan sebagai dasar perhitungan indeks di BEI.

Tawar menawar yang terjadi di pasar reguler, dilakukan dengan pemasangan


harga beli (bid), dan harga jual (offer) oleh para pialang. Pemasangan ini
ditayangkan di papan elektronik BEI dan dapat dilihat secara umum dan
transparan. Bid dan Offer ini akan bergerak sesuai dengan dinamika pasar
sampai bertemu harga yang sama barulah terjadi transaksi.

Selain itu, agar tidak terjadi spekulasi harga yang berlebihan oleh pasar, bursa
efek pun menetapkan batas atas dan batas bawah Auto Rejection dengan
tujuan menjaga agar harga saham tidak berubah terlalu tinggi atau terlalu
rendah agar perdagangan tetap berjalan secara wajar. Batas auto rejection
tersebut dapat dilihat di tabel berikut.

Saham Reguler Saham IPO

Kelompok Harga
(Rp)
Batas Batas
Batas Atas Batas Atas
Bawah Bawah

<200 35% 35% 70% 70%

200-5.000 25% 25% 50% 50%

>5.000 20% 20% 40% 40%


Selain adanya batas auto rejection, bursa efek juga menetapkan batas bawah
Rp50 di saham reguler, dimana harga saham tidak mungkin berada di bawah
Rp50. Perlu dicatat, batas auto rejection dan batas bawah Rp50 ini tidak
berlaku untuk Right dan Warrant.

#2 Pasar Negosiasi

Pasar negosiasi dilaksanakan berdasarkan tawar menawar individual antara


anggota Bursa Beli dan anggota Bursa Jual dengan berpedoman pada kurs
terakhir di pasar reguler, dan tidak secara lelang yang berkesinambungan (non
continuous auction market) dan penyelesaiannya dapat dilakukan berdasarkan
kesepakatan anggota bursa efek. Tawar menawar yang terjadi tidak dilakukan
di pasar bursa efek, tetapi tetap dalam pengawasan bursa.

Dalam pasar negosiasi, perdagangan tidak memakai satuan lot, melainkan


dengan satuan lembar, karena itu pasar negosiasi biasanya dipilih bila jumlah
lembar saham investor tidak genap 1 lot (100 lembar). Selain itu di dalam pasar
negosiasi, investor juga bisa melakukan transaksi pada harga berapapun tanpa
terpengaruh oleh fraksi harga saham yang berlaku di pasar reguler.

Ada sedikit aturan di dalam pasar negosiasi, dikarenakan pasar negosiasi tidak
berlaku batasan auto rejection, maka jika investor ingin melakukan transaksi di
luar batas harga auto rejection, maka anggota bursa wajib melapor pada BEI
alasan dan tujuan dari transaksi yang bersangkutan tersebut.

#3 Pasar Tunai

Pasar tunai sama persis seperti di pasar reguler, yang berbeda hanya sistem
pembayarannya. Di pasar reguler penyelesaian transaksi adalah t+3 (3 hari
setelah transaksi), sistem pembayaran di pasar tunai t+0 jadi dilakukan hari itu
juga. Pasar tunai tersedia untuk menyelesaikan kegagalan anggota Bursa dalam
memenuhi kewajibannya di pasar reguler dan pasar negosiasi. Misalnya pada
transaksi short selling. Pasar tunai dilaksanakan dengan prinsip pembayaran
dan penyerahan seketika (cash & carry).

#4 Perbedaan Pasar Reguler, Negosiasi, dan Tunai

Dengan melihat penjelasan di atas maka kita dapat merinci perbedaan antara
pasar reguler, negosiasi, dan tunai sebagai berikut:
Pasar Reguler Pasar Negosiasi Pasar Tunai

Harga terbentuk dari Jika tidak ada transaksi,


Harga terbentuk dari
kekuatan tawar harga mengikuti pasar
hasil negosiasi
menawar pasar reguler

Ada fraksi harga yang


Tidak ada fraksi harga Ada fraksi harga
ditentukan

Adanya batas auto Tidak ada auto



rejection rejection

Adanya batas bawah


Tidak ada batas Rp50 Ada batas bawah Rp50
harga Rp50

Memakai satuan
Memakai satuan lot Memakai satuan lot
lembar

Lama transaksi
Penyelesaian transaksi di Penyelesaian transaksi
berdasarkan
hari ke-3 langsung
kesepakatan

Jam perdagangan sesi 1 Jam perdagangan sesi Jam perdagangan hanya


dan sesi 2 1 dan sesi 2 ada di sesi 1

Tidak ada pra Tidak ada pra


Adanya pra pembukaan
pembukaan pembukaan

Tidak ada pra


Adanya pra penutupan
penutupan dan pasca –
dan pasca penutupan
penutupan

Dalam hal jam perdagangannya pun, jam perdagangan ketiga jenis pasar
tersebut dapat dilihat pada table berikut:

Dalam hal jam perdagangannya pun, jam perdagangan ketiga jenis pasar
tersebut dapat dilihat pada table berikut:
Keterangan Reguler Negosiasi Tunai

Anggota bursa
mamasukkan
Pra pesanan beli dan 08:45 –
– –
Pembukaan jual, hanya 08:55
berlaku bagi
saham LQ45

Permintaan dan
penawaran yang
dimasukkan saat
08:55 –
Pembukaan pra pembukaan – –
09:00
akan dibentuk
pada saat
pembukaan

Sesi
1 (Senin- 09:00 – 09:00 – 09:00 –

Kamis) 12:00 12:00 12:00

Sesi
09:00 – 09:00 – 09:00 –
1 (Jumat) –
11:30 11:30 11:30

Waktu bursa istirahat, tidak ada saham yang diperdagangkan


Istirahat

Sesi
2 (Senin- 13:30 – 13:30 –
– –
Kamis) 15:49 16:15

Sesi
14:00 – 14:00 –
2 (Jumat) – –
15:49 16:15
Keterangan Reguler Negosiasi Tunai

Anggota bursa
Pra mamasukkan 15:50 –
– –
Penutupan pesanan beli dan 16:00
jual

Permintaan dan
penawaran yang
dimasukkan saat
16:01 –
Penutupan pra penutupan – –
16:05
akan dibentuk
pada saat
penutupan

Sesi terakhir
perdagangan,
transaksi hanya
Pasca 16:05 –
bisa dilakukan – –
Penutupan 16:15
pada harga yang
dibentuk saat
penutupan

Kesimpulan
Anda sebenarnya tidak perlu memperhatikan pasar negosiasi dan pasar tunai,
karena jika Anda membuka rekening saham dan melakukan trading, seluruh
aktivitas jual beli saham hampir pasti seluruhnya terjadi di pasar reguler.

Untuk pasar perdana, Anda akan bertransaksi di dalamnya jika Anda membeli
saham dari perusahaan yang baru Go Public. Namun jika Anda tidak kebagian
pun, Anda juga masih dapat membelinya di pasar reguler, di pasar sekunder.

Apakah Anda pernah melakukan trading saham, obligasi, maupun reksa dana?
Apakah Anda mengetahui mekanisme transaksi pasar modal? Bagaimana
pendapat Anda setelah mengetahui mekanisme transaksi pasar modal di
Indonesia? Silakan beri komentar
Sumber Referensi:

 Widoatmodjo, Sawidji. 2015. Pengetahuan Pasar Modal untuk Konteks Indonesia.


Jakarta: Kompas Gramedia.

Sumber Gambar:

 Jual Beli – https://goo.gl/ACprrF


 Pasar Perdana dan Pasar Sekunder – https://goo.gl/3G6fOU
 Transaksi Saham – https://goo.gl/BeSO57
 Negosiasi – https://goo.gl/4rAAVd
 Tunai – https://goo.gl/SmlrBB

Anda mungkin juga menyukai