Anda di halaman 1dari 4

Belajar Saham Dari Nol Banget

Saham adalah dokumen elektronik yang merupakan bukti kepemilikan dari sebuah perusahaan
terbuka yang bisa diperjual belikan oleh investor lainnya dengan satuan perlembar saham atau
bisa disebut dengan pdf. Pdf yang diperdagangkan di bursa saham antara satu inestor ke investor
lain.

Kepemilikan perusahan pribadi/owner kepemilikan 100% keuntungan 100%. Lalu bagaimana


dengan kepemilikan IPO? Keuntungan owner di pecah dijual ke public jadi bisa dapat
keuntungan dari publik, contoh owner 60% sedangkan public 40% tetapi owner tetap dapat
tunjangan/gaji dari perusahaan. public sendiri dibagi menjadi 2 investor institusi dan investor
ritel, kalau seperti ini control di tentukan oleh rapat umum pemegang saham. Tetapi keuntungan
juga dibagi kalau pemilik memutuskan untuk mengambil keuntungan tapi itu juga tidak harus.
Investor ritel mendapat keuntungan dari jualbeli saham.

Saham juga bisa digambarkan sebagai profil, sering kali di gambarkan ketika harga saham suatu
perusahaan sedang naik maka fundamental perusahaanya dikatakan bagus, namun sebaliknya
ketika harga sahamnya turun makan dapat di gambarkan bahwa fundamentalnya jelek. Padahal
realitanya tidak seperti itu sama dengan profil picture manusia yang tidak harus sama dengan
aslinya

3 Pemilik pemegang saham yaitu ; Pemilik , investor instoitusi, dan investor ritel

1. Pemilik atau pemegang atau mayoritas dia bisa menentukan berapa banyak saham yang
dijual di publik pada saat review, dia bisa menentukan untuk jual 40% atau 30%, dia bisa
memilih jabatan dari perusahaan yang akan di jual sahamnya dan juga berhak untuk
menentukan gaji dan menentukan arah tujuan dan strategi perusahaan
2. Investor institusi jika memiliki saham dalam jumlah besar pendapatnya akan di dengar
oleh manajemen dan pemilik perusahaan, dapat meminta untuk menempatkan orang
strategis di perusahaan
3. Investor ritel hak investor ritel membaca laporan keuangan jadi perusahan-perusahan itu
diwajibkan untuk melaporkan keuangan 3 bulan sekali paling lambat 1 tahun sekali,
investor ritel dapat juga memprediksi harga saham dan berhak untuk menjual saham ke
investor lain atau anda mendapatkan deviden sesuai dengan presentasi kepemikan saham.
Hak dari pemegang saham ritel yaitu mengikuti RUPS

Siapakah yang mengatur pergerakan harga saham?

Jadi ada beberapa versi tentang siapa yang mengatur harga naik atau turunnya harga saham

1. Versi komentator atau akademisianalis/media jadi kalau versi komentator saham ketika
harga saham sedang naik tugas komentator saham adalah mencari berita baik atau factor
positif dari faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham yang kondisi pospek masa
depan masa lalu lalu seterusnya cari lah dari alasan-alasan hal yang menyatakan
penyebab kenaikan harga sahamnya, kalau harga sahamnya turun berarti harus mencari
berita buruk atau faktor negative yang mempengaruhi harga saham dibawah.
2. Versi dukun saham atau rekomendasi saham banyak gaya dari dukun saham bursa ada
yang menghitung ombak draw, menghitung wife satu, wife dua, dan wife tiga untuk
memprediksi harga saham. Jadi versi komentator saham dan dukun saham sama dia
hanya fokus menjual ramalan bukan treding.

Dari versi dua ini tidak ada yang benar, jadi naik turunnya harga saham itu ditentukan
oleh mekasnisme bit dan over contoh jika anda membeli 350.000 lot saham BCA di harga
satu lembarnya yaitu 3.870 maka saham BCA akan secara langsung naik 25% detik itu
juga secara instan karena ditentukan mekanisme biofuel harga saham akan naik dengan
mudah oleh investor yang punya banyak uang dan akan diturunkan dengan mudah oleh
investor yang punya banyak saham. Setiap buersa efek Indonesia tidak pernah meminta
pendapat komentator atau dukun saham untuk menentukan pergerakan harga saham jadi
itu realitanya.

Ada tiga hal yang harus kalian ketahui ketika terjun di dunia saham

1. MARKETCAP (Market capitalization)


Market cap adalah sebuah istilah bisnis yang menunjukan harga keseluruhan dari sebuah
saham perusahaan jumlah saham yang dilistingkan oleh perusahaan dikalikan dengan
harga saham saat ini. Jadi yang lebih mudah untuk menaikan marketcap adalah harga
saham.

2. ARA (Auto Rejection Atas) dan ARB (Auto Rejection Bawah)


Penggunaan istilah ARA dan ARB dalam dunia saham berkaitan erat dengan sifat saham
yang fluktuatif terkadang saham perusahaan tentu mengalami ARA, namun keesokan
harinya berganti setatus menjadi ARB, lalu ARA saham merupakan mekanisme
perdagangan yang berlaku di bursa saham Indonesia. ARA adalah istilah ketika harga
jual saham melebihi batas yang telah ditetapkan, penetapan batas dalam bentuk
persentase. Bursa efek Indonesia telah menetapakan batasan ARA dengan pertimbangan
harga jualnya yaitu:

HARGA SAHAM ACUAN NILAI ARA


Rp.50 sampai Rp.200 >35%
>Rp.200 sampai Rp.5.000 >25%
>Rp.5.000 >20%

Lalu pengertian saham ARB penggunaanya adalah untuk menentukan batas minimum
penurunan harga sebuah saham. Ketika nilai saham sudah mencapai ARB, system akan
melakukan penolakan untuk semua order pembelian. Dalam situasi ini normal pihak
Bursa efek Indonesia menetapkan niali ARB berkisar 20% sampai 35%, namun
keadaanya berubah akibat covid pada Maret 2020. Bursa efek Indonesia melakukan
koreksi ARB menjadi 10% hanya saja koreksi tersebut ternyata dianggap masih belum
sesuai, sehingga akhirnya terjadi kembali perubahan ARB menjadi 7%.

Tetapi manfaat ARA dan ARB saham bertujuan untuk menjaga agar pergerakan saham
dalam satu hari tidak terlalu ekstrim. ARA digunakan untuk memastikan kenaikan harga
saham tidak terlalu tinggi. Sementara ARB untuk memastikan harga saham tidak jatuh
telalu rendah.
3. TAKE PROFIT (TP) DAN CUT LOSS (CL)
Take profit adalah tindakan melakukan penjualan saham yang dimiliki atau yang telah
dibeli setelah mencapai level harga atau target yang direncanakan atau diinginkan.
Menentukan posisi mengambil keuntungan biasanya tergantung apakah anda seorang
trader ataukah investor, karena berkaitan dengan jangka waktunya. Sementara cut loss
adalah tindakan melakukan penjualan saham yang dimiliki untuk menghindari kerugian
yang lebih besar yang disebabkan oleh pergerakan harga berlawanan dengan yang
diperkirakan.
Ini adalah salah satu manajemen resiko menghindari kerugian yang lebih parah,
meskipun bagi trader/investor tindakan ini tidak menyenangkan. Penentuan di titik
beberapa anda melakukan cutloss biasanya disesuaikan dengan tingkat ketahanan resiko.
Dalam beberapan referensi para trader biasanya membatasi kerugian pada kisaran 3%
sampai 10%.

Anda mungkin juga menyukai