Pendahuluan
Tujuan pembelajaran yang akan dicapai dimana Peserta ajar dapat mengetahui tentang : Tujuan aktivitas transaksi money market Pengertian secara umum aktivitas money market Karateristik aktivitas money market Instrumen dan risiko-risiko yang terkait Peranan Bank Indonesia dalam aktivitas money market
Pendahuluan
Cakupan Bahasan - Terminologi - Unsur-unsur money market - Pengertian umum money market - Mekanisme Transaksi - Strategi Transaksi - Transaksi dengan Bank Indonesia
2. Peserta Pasar
Peserta Langsung Adalah para pelaku pasar yang secara langsung melakukan transaksi satu sama lain dengan penyelesaian transaksi melalui sistim kliring, yakni : - Bank Sentral (BI) - Bank Komersiil
4. Harga
Adalah tingkat bunga yang disepakati oleh kedua beleh pihak untuk periode tertentu yang dinyatakan dalam persen secara tahunan ( % p.a ) Quotation BID RATE OFFER RATE
Harga yang ditawarkan oleh Borrower Harga yang diminta oleh Lender
quoting + -
bid
spread
offer
asking
5. Jangka Waktu
Adalah periode pinjaman yang dihitung sejak tanggal penyerahan dana sampai dengan tanggal jatuh temponya. Misalnya : O/N Overnight (sehari) 1 WK 1 Minggu 1 MO 1 Bulan 1 YR 1 Tahun
Pendahuluan
Tujuan Transaksi Money Market
1. Banking Pengelolaan likiditas yang optimal. Excess: Mengoptimalkan kelebihan dana bank dengan return bunga yang maksimal dan tetap memperhatikan resiko yang ada. Shortage: Menutupi kekurangan likiditas bank dengan biaya bunga yang paling minimal. 2. Trading Memperoleh pendapatan dari net interest income dalam aktivitas trading. Net interest income adalah selisih antara pendapatan bunga dan dan biaya bunga yang bernilai positif
Terminologi
Contract Date atau Negotiation Date atau Trade Date Adalah tanggal saat transaksi money market dilaksanakan. Value Date atau Settlement Date/Delivery Date Adalah tanggal dimana penyerahan dana dilaksanakan. Value Today Adalah transaksi yang penyerahannya sama dengan tanggal transaksi (same day/cash settlement). Value Tom Adalah transaksi dengan penyerahan pada hari kerja berikutnya (satu hari kerja setelah tanggal transaksi). Value Spot Transaksi valuta Spot adalah transaksi dengan penyerahan dua hari kerja berikutnya setelah tanggal transaksi. Maturity Date Adalah tanggal jatuh tempo suatu transaksi atau berakhirnya kontrak.
Terminologi
Tenor atau Jangka Waktu Adalah jangka waktu lamanya suatu dana yang dipinjam atau dipinjamkan dalam transaksi money market (mulai val date s/d mat date). Lending/Placement Adalah penempatan sejumlah dana untuk jangka waktu tertentu dimana lender menerima kompensasi berupa pendapatan bunga dari borrower. Borrowing Adalah peminjaman sejumlah dana untuk jangka waktu tertentu dimana borrower harus membayar biaya bunga kepada lender. Deal Done Adalah terjadinya kontrak transaksi. Spread Adalah selisih harga antara sisi bid dan sisi offer yang diberikan oleh quoting bank.
Terminologi
Counterpart Pihak-pihak yang eligible untuk melakukan transaksi Gaps Adalah perbedaan tenor antara tenor lending dan tenor borrowing. Overborrowed (Long). Adalah kelebihan meminjam. Overlent (Short) Adalah kelebihan menempatkan/memberi pinjaman. Broker Suatu pihak atau perantara yang mempertemukan permintaan dan penawaran pasar antara peserta pasar tersebut. Dalam hal ini broker bertindak atas nama prinsipalnya, jadi tidak melakukan transaksi pinjam atau meminjamkan dana atas account mereka sendiri. Money market Line Maksimal plafon/limit penempatan dana Bank pada bank conterparty yang dilihat dari tingkat resiko bank yang bersangkutan. Money market line bersifat uncomitted
Terminologi
Discount Rate Adalah tingkat bunga yang pembayarannya dilaksanakaan dimuka atau pada tanggal valuta Promissory Note Adalah surat sanggup bayar yang diterbitkan oleh borrower, dimana borrower menyatakan kesanggupan membayar kewajiban-kewajibannya kepada pihak lender. Cash Flow Adalah catatan mengenai jumlah tagihan yang akan masuk/diterima (inflow) dan kewajiban yang akan dibayar (outflow) pada saat tertentu. SBI Surat hutang jangka pendek yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dalam rangka pelaksanaan kebijakan pengendalian moneter. Lelang SBI Adalah penjualan SBI yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang didasarkan atas kuantitas dan suku bunga tertentu yang ditargetkan.
Terminologi
Stop Out Rate (SOR) Adalah tingkat diskonto yang dihasilkan dari lelang dalam rangka mencapai target jumlah SBI yang akan dijual oleh Bank Indonesia. Pasar Perdana (Primary Market) SBI Adalah kegiatan perdagangan SBI yang pertama kali diterbitkan oleh Bank Indonesia. Pasar Sekunder (Secondary Market) SBI Adalah kegiatan perdagangan SBI di luar pasar perdana. BI-SSSS (Bank Indonesia Scriptless Securities Settlement System) Adalah sarana transaksi dengan Bank Indonesia termasuk penatausahaannya dan penatausahaan Surat Berharga secara elektronik dan terhubung langsung antara Peserta, penyelenggara dan Sistem BI-RTGS.
Terminologi
Broker atau Pialang Perusahaan yang mempunyai izin usaha sebagai perantara transaksi di pasar uang dengan cara mempertemukan pihak yang kekurangan dana dengan yang kelebihan dana (money market), dan berhak mendapatkan fee/komisi atas jasa yang dilakukannya. Giro Wajib Minimum (GWM) Adalah simpanan minimum yang harus dipelihara oleh bank umum baik dalam Rupiah maupun valuta asing. Saldo Giro Negatif (overdraft) Adalah saldo giro rekening Rupiah Bank Umum pada kantor Bank Indonesia yang menunjukkan angka negatif. Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) Adalah suku bunga antar bank untuk berbagai jangka waktu yang ditawarkan oleh bank-bank tertentu di Jakarta.
Terminologi
Pasar Uang Antar Bank Adalah kegiatan placement-borrowing antara 1 (satu) Bank dengan Bank lainnya. Suku Bunga PUAB Adalah suku bunga yang terjadi di PUAB pada 1 (satu) hari kerja sebelum hari penarikan kredit atau transaksi penjualan SBI secara Repo atau Outright, yang tercatat pada Pusat Informasi Pasar Uang. Transaksi Outright Adalah transaksi jual beli SBI atas dasar sisa jangka waktu SBI yang bersangkutan (tidak ada kewajiban bagi penjual untuk membeli kembali sebelum jatuh waktu). Transaksi Repo Adalah transaksi jual beli SBI yang belum jatuh tempo dengan perjanjian bahwa penjual wajib membeli kembali SBI yang bersangkutan sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan.
Pengertian Umum :
Arbitrage dan Gapping Arbitrage Adalah strategi trading dengan melakukan placement dan borrowing dengan jumlah dan jangka waktu yang sama. Gapping / Mismatch Adalah strategi trading dengan placement dan borrowing dengan adanya pembedaan jangka waktu antara jangka waktu placement dan dan jangka waktu borrowing. Strategi Gapping Bila interest rate cenderung akan NAIK : Borrow dengan jangka waktu panjang (LONG TERM) Lend dengan jangka waktu pendek (SHORT TERM) Bila interest rate cenderung akan TURUN : Borrow dengan jangka waktu pendek (SHORT TERM) Lend dengan jangka waktu panjang (LONG TERM)
Credit Risk Risiko yang terkait dengan repayment atas dana yang ditransaksikan
Liquidity Risk Risiko yang terkait dengan ekses likiditas sehubungan dengan transaksi yang dilaksankan
Market Risk Risiko yang berhubungan dengan volatilitas harga di pasar (interest/exchange rate)
Operational Risk Risiko yang terkait dengan kegiatan operasional dalam aktivitas transaksi (settlement, IT support, legal dll)
County Risk Risiko yang timbul karena perubahan kondisi suatu negara (politik, stabilitas ekonomi dll)
Borrower
Menyerahkan promes (promissory notes) atau surat sanggup kepada lender.
Dalam money market valas tidak diperlukan adanya promissory note seperti dalam mata uang rupiah. Keabsahan transaksi money market valuta asing adalah atas dasar deal conversation antar dealer dan konfirmasi tertulis yang dibuat oleh kedua belah pihak melalui back office settlementnya.
Simple Interest
I = P x r x ( t / 360 )
Case Study
Simple Interest
I = P x r x ( t / 360 )
I = 20,000,000,000 x 0.075 x ( 1 / 360 )
I = 4,166,666.67 P + I = 20,004,166,666.67 Tanggal 11 Juli 2010 : Bank Mandiri melakukan pembayaran sebesar IDR.20,004,166,666.67 kepada Bank BNI Transaction Date / Deal Date : 09 Juli 2010 Valuta Date : 10 Juli 2010 Maturity Date : 11 Juli 2010
Case Study
Call Money Antar Bank Rupiah
Hari Senin 12 Juli 2004 Bank Merdeka memerlukan Rupiah karena adanya penarikan mendadak dari nasabah cabang, sehingga posisinya Short IDR 20 bio. Dealer Bk.Merdeka menitipkan harga (Bid) di Broker Laba dengan rate 7.05% pa. Di lain pihak Bank Nuansa yang memiliki kelebihan dana juga menitipkan harga offer-nya di Broker Laba dengan rate 7.10% pa. Sehingga harga IDR Depo O/N yang ada di Broker Laba adalah 7.05%-7.10%. Apabila akhirnya harga yang disepakati antara kedua pihak adalah 7.08% pa, berikan ilustrasi cash flownya. Broker fee yang dikenakan oleh Broker Laba adalah 1/16% pa.
BANK MERDEKA
SETTLEMENT : BI - RTGS
BANK MERDEKA POSISI : SHORT IDR 20 BIO BID 7.05% 7.05%7.10% BROKERAGE DONE 7.08%
CFM.BORROWING
CFM.LENDING
Simple Interest
I = P x r x ( t / 360 )
I I P+I = 20,000,000,000 x 0.0708 x ( 1 / 360 ) = 3,933,333.33 = 20,003,933,333.33
Tanggal 13 Juli 2004 : Bank Merdeka melakukan pembayaran sebesar IDR.20,003,933,333.33 kepada Bank Nuansa.
Broker fee 1/16% pa yang dibayar oleh Bank Merdeka dan Bank Nuansa masingmasing sebesar = IDR 34,722.22 Fee dibayarkan setiap akhir bulan.
Case Study
Call Money Antar Bank Valas
Hari Senin 12 Juli 2004 Bank Merdeka memiliki saldo Long USD 40 mio. Untuk lebih mengoptimalkan penempatan dana supaya tidak idle, maka Dealer Bank Merdeka menempatkan dana tersebut ke Bank Kaze yang berada di Singapore dengan jangka waktu O/N. Rate yang diberikan oleh Bank Kaze adalah 1.26% pa. Apabila Bank Merdeka melakukan penempatan O/N USD 40 mio ke Bank Kaze, berapakah bunga yang akan diterima dari Bank Kaze pada saat jatuh tempo 13 Juli 2004?
SETTLEMENT : SWIFT
Simple Interest
I = P x r x ( t / 360 )
I I P+I = 40,000,000 x 0.0126 x ( 1 / 360 ) = 1,400 = 40,001,400
Tanggal 13 Juli 2004 : Bank Merdeka melakukan pembayaran sebesar USD 40,001,400 kepada Bank Kaze Singapore. Transaction Date / Deal Date : 12 Juli 2004 Maturity Date / Settlement Date / Delivery Date : 13 Juli 2004
Operasi Moneter merupakan implementasi dari kebijakan moneter oleh Bank Indonesia dalam rangka pengendalian moneter melalui Operasi Pasar Terbuka dan Standing Facilities. Operasi Pasar Terbuka yang selanjutnya disebut OPT merupakan kegiatan transaksi di pasar uang yang dilakukan oleh Bank Indonesia dengan Bank dan/atau pihak lain dalam rangka Operasi Moneter, sementara Standing Facilities merupakan kegiatan peminjaman dana (lending facility) dari Bank Indonesia kepada Bank dan/atau pihak lain dan penempatan dana (deposit facility) oleh Bank dan/atau pihak lain di Bank Indonesia dalam rangka Operasi Moneter.
Operasi Pasar Terbuka (OPT) terdiri dari 2 jenis, yaitu: 1. OPT Kontraksi OPT kontraksi dilakukan jika BI merasa Likiditas berlebih. Salah satu indikatornya adalah suku bunga PUAB yang turun tajam. Instrumen yang digunakan dalam OPT kontraksi ini adalah (i) Lelang SBI, (ii) Term Deposit, (iii) SUN outright jual, (iv) reverse repo SUN serta (v) sterilisasi valas dengan menjual USD/IDR ataupun melakukan swap jual USD/IDR. Sebagai counterpart Bank Indonesia dalam kegiatan OPT kontraksi adalah Bank/pihak lain yang mengalami kelebihan likuiditas. 2. OPT Ekspansi OPT ekspansi dilakukan apabila dari perkiraan perhitungan likuditas maupun dari indikator suku bunga di PUAB, pasar uang diperkiraan mengalami kekurangan likuiditas. Salah satu indikatornya adalah suku bunga PUAB yang naik tajam. Instrumen yang digunakan dalam OPT ekspansi ini adalah (i) Repo, (ii) SUN outright beli serta (iii) sterilisasi valas dengan membeli USD/IDR ataupun melakukan swap beli USD/IDR. Sebagai counterpart Bank Indonesia dalam kegiatan OPT ekspansi adalah Bank/pihak lain yang mengalami kekurangan likuiditas.
Term Deposit (TD) : Operasi Pasar Terbuka (OPT) Adalah aktivitas Bank Indonesia melalui intervensi di PUAB dalam rangka pengendalian likiditas pasar dan stabilitas interest rate. Sedangkan Term Deposit bagi Bank atau bagi peserta pasar uang adalah alternatif instrumen penempatan dana dengan relatif resiko yang lebih kecil dari interbank. Bersifat lelang dan selalu disertai dengan target indikatif yang akan diserap Bank Indonesia sebagai target operasi moneternya Tenor lebih dari 1 hari (tergantung kebutuhan operasi moneter Indonesia)
Repo dan Reverse Repo adalah transaksi dengan Bank Indonesia (placement / borrowing) dengan underlying surat berharga. Repo dilakukan ketika bank mengalami shortage dan reverse repo dilakukan ketika bank mengalami excess. Tenor lebih dari 1 hari (tergantung kebutuhan operasi moneter Bank Indonesia) Transkasi bersifat lelang dan instrument ini juga merupakan operasi pasar terbuka sehinga selalu terdapat target yang diingikan oleh Bank Indonesia.
Lelang SBI
- Pengertian : penjualan SBI yang dilakukan Bank Indonesia yang didasarkan atas target kuantitas dalam rangka pelaksanaan kebijakan pengendalian moneter - Waktu Pelaksanaan : setiap bulan pada hari Rabu minggu kedua atau hari berikutnya apabila hari Rabu adalah hari libur. - Penyelesaian transaksi pembelian SBI melalui lelang mingguan ini dilakukan pada satu hari setelah pengumuman hasil lelang (one day settlement).
Denominasi
Kelipatan 1 milyar rupiah
Suku Bunga
Nasabah bisa mengajukan penawaran besarnya bunga yang diajukan untuk ikut lelang, dengan kelipatan kenaikan bunga adalah 1 basis poin
Rumus :
P N r T
P=
= Proceed (nilai tunai) = Nilai Nominal = Tingkat suku bunga = Jangka waktu
BANK MERDEKA
BANK INDONESIA
PENGUMUMAN HASIL MELALUI S4 SBI Auct, Term Deposit dan Depo Facility O/N Terserap oleh Bank Indonesia
BANK MERDEKA
BANK INDONESIA
ORDER
CFM.HASIL
BROKERAGE CFM.HASIL
Contoh : 9 Juli 2010 BI (SBI Auction) untuk jangka waktu 28 hari. Total target IDR 3 Triliun. Bank BNI mengikuti lelang SBI 28 hari sebesar IDR 1.5 Triliun @6.30%pa. Bank Mandiri mengikuti lelang SBI 28 hari sebesar IDR 1 Triliun @6.35%pa. Bank BRI mengikuti lelang SBI 28 hari sebesar IDR 1 Triliun @6.37%pa. Bank mana yang akan mendapatkan hasil lelang, dan berapa jumlah rupiah yang akan terdebet oleh Bank Indonesia bagi Bank yang berhasil memenangkan lelang SBI tersebut?
SETTLEMENT : BI - RTGS
BANK NUANSA POSISI : INGIN JUAL SBI O/R OFFER BROKERAGE DONE
Dalam rangka menyempurnakan operasi moneter, Bank Indonesia akan memperpanjang profil jatuh waktu Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Perubahan tersebut akan dilakukan melalui perubahan pelaksanaan lelang SBI dari mingguan menjadi bulanan, dan melakukan penyerapan ekses likuiditas rupiah dengan lebih mengutamakan kepada SBI 3 bulan dan SBI 6 bulan. Pelaksanaan lelang dari mingguan menjadi bulanan diharapkan dapat mendorong bank mengelola likuiditasnya dalam rentang waktu yang lebih panjang. Adapun penyerapan ekses likuiditas yang mengutamakan SBI 3 dan 6 bulan diharapkan dapat mendorong berkembangnya transaksi di pasar uang dan pelaksanaan operasi moneter yang lebih efektif.
Implementasi penyempurnaan operasi moneter direncanakan mulai Juni 2010, dengan masa transisi selama 3 (tiga) bulan mulai 10 Maret 2010. Pada masa transisi, BI akan mengatur tenor penyerapan likuiditas sehingga jatuh waktunya dapat disesuaikan pada minggu kedua setiap bulannya. Pada masa transisi tersebut lelang SBI dapat memiliki tenor di luar kebiasaan dan target indikatif yang lebih besar dari biasanya. Secara bertahap lelang SBI yang masih dilaksanakan mingguan akan menjadi dwi-mingguan dan kemudian bulanan. Sejak masa transisi, upaya penyerapan ekses likuiditas sudah mulai diarahkan ke SBI 3 dan 6 bulan. Untuk memudahkan pelaku pasar uang dalam mengelola likuiditasnya di masa transisi, BI akan menetapkan kalender lelang SBI. Dalam rangka menjaga kecukupan likuiditas agar stabilitas suku bunga tetap terjaga, BI akan tetap mengoptimalkan penggunaan instrumen operasi moneter lainnya, seperti FASBI, Repo O/N, dan Fine Tune Operasi (Fine Tune Kontraksi maupun Ekspansi). Dengan demikian, tidak ada perubahan struktur instrumen operasi moneter yang ada saat ini. Sementara itu, pelaksanaan lelang SBI Syariah (SBIS) mengikuti jadwal lelang dan tenor SBI terpendek.
OPTIMALISASI
GWM BI
ARBITRAGE
I/B BI NIM
GAPPING
I/B BI
Copyright MM 2010
No.
Excess Placement Buy SBI Outright Buy SBI Aut Reverse Repo Depo Facility Term Deposit