Pertemuan 4
Mekanisme di Pasar Modal
Rudi Kurniawan
Tujuan & Manfaat Go Public
Konsekuensi Go Public
Sharing kepemilikan : Prosentase
kepemilikan berkurang
Kewajiban Pelaporan
Keputusan/kebijakan harus
memperhatikan
Kepentingan publik- Good Corporate
Governance
Harus mengikuti peraturan-peraturan
OJK dan Bursa Efek Indonesia,
termasuk aspek keterbukaan
Proses Penawaran Umum Saham kepada publik
Dokumen Utama IPO
Tercatat &
PASAR SEKUNDER Diperdagangkan
BURSA EFEK
Alur Proses Penawaran Umum
(Sebelum Efektif)
Alur Proses Penawaran Umum
(Setelah Efektif)
Ukuran Sukses Penawaran Umum
SEGMEN PASAR DI BEI
Pasar Reguler (Reguler Trade). Pasar lelang
(auction market) dengan satuan perdagangan
round lot. Satu lot = 100 lembar (di BEI). 1 lot =
100 lembar (di NYSE).
Pasar Tunai (Cash Trade). Pasar dengan cash and
carry untuk transaksi odd lot.
Pasar Negosiasi (Negotiation). Pasar tawar-
menawar antar-anggota bursa atau antar-
investor melalui satu anggota bursa. Umumnya
untuk transaksi dalam jumlah besar (block). Block
trade minimum lembar (di BEI). Block trade
minimum lembar (di NYSE).
Non-reguler Trade Lain. Odd lot trade (transaksi
dibawah 100 lembar) cross trade (transaksi tutup
sendiri, transaksi jual dan beli dengan jumlah dan
harga yang sama oleh seorang broker), foreign
board trade (transaksi oleh investor asing).
Pelaksanaan Mekanisme Perdagangan Saham
Penawaran jual dan atau permintaan beli yang
telah dimasukkan ke dalam JATS NEXT-G diproses
oleh JATS NEXT-G dengan memperhatikan:
•Prioritas harga (price priority)
Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi
memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada
harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual
pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas
terhadap penawaran jual pada harga yang lebih
tinggi.
•Prioritas Waktu (time Priority)
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan
pada harga yang sama, JATS NEXT-G memberikan
prioritas kepada permintaan beli atau penawaran
jual yang diajukan terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah Efek pada JATS NEXT-G baik
pada penawaran jual maupun pada permintaan beli
untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan
hilangnya prioritas waktu. Transaksi Bursa di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada
Kelompok Kerja Fraksi Harga Maksimum Perubahan*
<200,- Rp1,- Rp10,- Satuan dan Waktu
Rp200,- < Rp500,- Rp2,- Rp20,-
Rp500,- < Rp2.000,- Rp5,- Rp50,- Perdagangan
Rp2.000,- < Rp5.000,- Rp10,- Rp100,-
>= Rp5.000,- Rp25,- Rp250,- Perdagangan di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai
harus dalam satuan
perdagangan (round
lot) Efek atau
kelipatannya, yaitu 100
(seratus) efek.
Perdagangan di Pasar
Negosiasi tidak
menggunakan satuan
perdagangan
(tidak round lot).
Auto Rejection
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke
dalam JATS NEXT-G adalah harga penawaran yang masih berada di
dalam rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa memasukkan
harga diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis akan
ditolak oleh JATS NEXT-G (auto rejection).
Auto Rejection Auto Rejection
No Harga Acuan Atas Bawah Batasan Volume
per order
>35% <Rp50,- atau <7% > 50.000 lot atau 5%
1 Rp50,- s.d. Rp200,- dari jumlah efek
tercatat (mana yang
>25% <7% lebih kecil)
2 >Rp200,- s.d. Rp5.000,-
>20% <7%
3 > Rp5.000,-
Biaya transaksi
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang dihitung
berdasarkan nilai per transaksi Anggota Bursa sebagai berikut :
Pasar Reguler Pasar Tunai Pasar Negosiasi
Biaya Transaksi BEI 0,018% 0,018% 0,018%