Anda di halaman 1dari 17

Investasi dan Pasar Modal

Pertemuan 4
Mekanisme di Pasar Modal

Rudi Kurniawan
Tujuan & Manfaat Go Public
Konsekuensi Go Public
 Sharing kepemilikan : Prosentase
kepemilikan berkurang
 Kewajiban Pelaporan
 Keputusan/kebijakan harus
memperhatikan
Kepentingan publik- Good Corporate

Governance
 Harus mengikuti peraturan-peraturan
OJK dan Bursa Efek Indonesia,
termasuk aspek keterbukaan
Proses Penawaran Umum Saham kepada publik
Dokumen Utama IPO

1. Penjelasan tentang Perseroan (sejarah, kegiatan usaha, kinerja


keuangan dan operasional);
2. Penjelasan tentang rencana IPO (tujuan IPO, jumlah saham, profesi
penunjang, dll);
3. Laporan keuangan auditan 3 tahun buku terakhir, termasuk laporan
keuangan interim auditan jika IPO menggunakan data interim;
4. Legal audit report;
5. Proyeksi keuangan 3 tahun
Persyaratan Pencatatan Awal
SAHAM OBLIGASI
Papan Utama Papan Pengembangan Korporasi Daerah
Efektif ojk Efektif OJK Efektif OJK Efektif OJK
Badan hukum Badan hukum Badan hukum Pemerintah Daerah
Perusahan Terbatas Perusahan Terbatas Indonesia Dati I / Dati II / Kotamadya

Minimal Operasional Minimal Operasional Minimal Operasional Wajib memenuhi


3 tahun 1 tahun 3 tahun ketentuan penerbitan
Obligasi Daerah yang
Laporan Keuangan Laporan Keuangan Laporan Keuangan berlaku:
Auditan > 3 tahun Auditan > 12 bulan Auditan > 3 tahun
Peraturan MenKeu dan
Opini LK: Opini LK: Opini LK: Bapepam-LK
WTP (2 tahun) WTP Min. WDP
Aktiva Berwujud Bersih Aktiva Berwujud Bersih Minimum ekuitas
> Rp. 100 Miliar > Rp. 5 Miliar Rp. 20 Miliar
- Boleh rugi, namun berdasarkan proyeksi Pemeringkatan Efek
keuangan 2 tahun telah memperoleh laba min. BBB-
(khusus sektor tertentu 6 tahun)

Jumlah Min. Pemegang Saham Jumlah Min. Pemegang Saham


bukan pengendali bukan pengendali
> 100 juta saham atau 35% dari > 50 juta saham atau 35% dari
modal disetor modal disetor

Jumlah Pemegang Saham Jumlah Pemegang Saham


Min. > 1000 PS Min. > 500 PS
- Perjanjian Emisi
Full Commitment
Peranan Profesi & Lembaga
Penunjang
Proses Penawaran Umum Saham & Obligasi

Emiten BEI menyampaikan


ojk
(Kontrak Pernyataan
+ Pendahuluan) Pendaftaran
Penjamin Emisi
AKUNTAN PUBLIK Pernyataan Pendaftaran
KONSULTAN HUKUM EFEKTIF
NOTARIS
PENILAI
PEMERINGKAT (Obligasi)
GUARANTOR (Obligasi) PASAR PERDANA Penawaran Umum Perdana
WALI AMANAT (Obligasi) (IPO)
KUSTODIAN (PT KSEI)

Tercatat &
PASAR SEKUNDER Diperdagangkan
BURSA EFEK
Alur Proses Penawaran Umum
(Sebelum Efektif)
Alur Proses Penawaran Umum
(Setelah Efektif)
Ukuran Sukses Penawaran Umum
SEGMEN PASAR DI BEI
 Pasar Reguler (Reguler Trade). Pasar lelang
(auction market) dengan satuan perdagangan
round lot. Satu lot = 100 lembar (di BEI). 1 lot =
100 lembar (di NYSE).
 Pasar Tunai (Cash Trade). Pasar dengan cash and
carry untuk transaksi odd lot.
 Pasar Negosiasi (Negotiation). Pasar tawar-
menawar antar-anggota bursa atau antar-
investor melalui satu anggota bursa. Umumnya
untuk transaksi dalam jumlah besar (block). Block
trade minimum lembar (di BEI). Block trade
minimum lembar (di NYSE).
 Non-reguler Trade Lain. Odd lot trade (transaksi
dibawah 100 lembar) cross trade (transaksi tutup
sendiri, transaksi jual dan beli dengan jumlah dan
harga yang sama oleh seorang broker), foreign
board trade (transaksi oleh investor asing).
Pelaksanaan Mekanisme Perdagangan Saham
Penawaran jual dan atau permintaan beli yang
telah dimasukkan ke dalam JATS NEXT-G diproses
oleh JATS NEXT-G dengan memperhatikan:
•Prioritas harga (price priority)
Permintaan beli pada harga yang lebih tinggi
memiliki prioritas terhadap permintaan beli pada
harga yang lebih rendah, sedangkan penawaran jual
pada harga yang lebih rendah memiliki prioritas
terhadap penawaran jual pada harga yang lebih
tinggi.
•Prioritas Waktu (time Priority)
Bila penawaran jual atau permintaan beli diajukan
pada harga yang sama, JATS NEXT-G memberikan
prioritas kepada permintaan beli atau penawaran
jual yang diajukan terlebih dahulu.
Pengurangan jumlah Efek pada JATS NEXT-G baik
pada penawaran jual maupun pada permintaan beli
untuk tingkat harga yang sama tidak mengakibatkan
hilangnya prioritas waktu. Transaksi Bursa di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai terjadi dan mengikat pada
Kelompok Kerja Fraksi Harga Maksimum Perubahan*
<200,- Rp1,- Rp10,- Satuan dan Waktu
Rp200,- < Rp500,- Rp2,- Rp20,-
Rp500,- < Rp2.000,- Rp5,- Rp50,- Perdagangan
Rp2.000,- < Rp5.000,- Rp10,- Rp100,-
>= Rp5.000,- Rp25,- Rp250,-  Perdagangan di Pasar
Reguler dan Pasar Tunai
harus dalam satuan
perdagangan (round
lot) Efek atau
kelipatannya, yaitu 100
(seratus) efek.
 Perdagangan di Pasar
Negosiasi tidak
menggunakan satuan
perdagangan
(tidak round lot).
Auto Rejection
Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke
dalam JATS NEXT-G adalah harga penawaran yang masih berada di
dalam rentang harga tertentu. Bila Anggota Bursa memasukkan
harga diluar rentang harga tersebut maka secara otomatis akan
ditolak oleh JATS NEXT-G (auto rejection).
Auto Rejection Auto Rejection
No Harga Acuan Atas Bawah Batasan Volume
per order
>35% <Rp50,- atau <7% > 50.000 lot atau 5%
1 Rp50,- s.d. Rp200,- dari jumlah efek
tercatat (mana yang
>25% <7% lebih kecil)
2 >Rp200,- s.d. Rp5.000,-

>20% <7%
3 > Rp5.000,-
Biaya transaksi
Anggota Bursa wajib membayar biaya transaksi kepada Bursa, KPEI dan KSEI yang dihitung
berdasarkan nilai per transaksi Anggota Bursa sebagai berikut :
Pasar Reguler Pasar Tunai Pasar Negosiasi
Biaya Transaksi BEI 0,018% 0,018% 0,018%

Biaya Kliring KPEI 0,009% 0,009% 0,009%

Biaya Penyelesaian KSEI 0,003% 0,003% 0,003%

Dana Jaminan KPEI 0,010% 0,010% -

PPN 10% 0,003% 0,003% 0,003%

PPh Final 0,1%*


0,100% 0,100% 0,100%
(Hanya Transaksi Jual)
Total 0,143% (Jual) 0,143% (Jual) 0,133% (Jual)
0,043% (Beli) 0,043% (Beli) 0,033% (Beli)
Tugas
“Apakah IPO benar-benar mampu menghasilkan keuntungan instan?”
Sekia
n

Anda mungkin juga menyukai