Anda di halaman 1dari 3

INVESTIGASI KASUS PEMBANGUNAN KARST MAHANGKALIAT

DI KALIMANTAN TIMUR

Provinsi Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua,


Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat, dengan luas wilayah 127.346,92 km2
berdasarkan data Provinsi Kalimantan Timur dalam Angka 2018. Dari segi geografis
Provinsi Kalimantan Timur berbatasan dengan Kalimantaan Utara, Kalimantan Selatan,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Negara Malaysia, serta Timur Laut Sulawesi dan
Selat Makasar (BPS, 2018). Kalimantan Timur merupakan salah satu pintu gerbang
pembangunan di wilayah Indonsesia bagian Timur, daerah ini dikenal sebagai produksi kayu
dan hasil pertambangan, mempunyai ratusan sungai yang tersebar di seluruh
kabupaten/kota sebagai sarana angkutan utama selain angkutan darat, serta terdapat
sungai terpanjang yaitu sungai Mahakam dengan kekayaan yang melimpah menyimpanan
cadangan ekosistem yang melimpah (BPS, 2015). Ekosistem yang melipah berdasarkan
peta tipe ekosistem hutan, yang disusun oleh TNC dan WWF terdiri dari delapan satuan
ekosistem yaitu ekosistem pegunungan, sub pegunungan, dataran rendah, karst, kerangas,
mangrove, rawa air tawar, dan rawa gambut. Pada Provinsi Kalimantan Timur terdapat
potensi ekosistem karst yang melimpah, menurut Ford dan Williams (1989) ekosistem karst
merupakan kawasan yang memiliki karakteristik relief dan drainase yang khas disebabkan
karena derajat pelarutan batuan-batuan yang insentif. Luas Kawasan karst yang terdapat di
Kalimantan Timur mencapai 3.642.880 ha, hamparan kars terbesar terletak di Kabupaten
Berau dan Kabupaten Kutai Timur dengan luasan 2.145.301 ha sekitar 59% dari luasan
karst Kalimantan Timur (KemenLH, 2016).
Menurut Okttariadi, dkk 2011, karst merupakan suatu proses pelarutan batuan yang
berhubungan dengan proses pelapukan batuan serta pengurangan massa batuan/tanah
dalam proses akhir dari siklus fluvial. Dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumberdaya
Mineral Nomor 17 Tahun 2012 pasal 1 merupakan bentang alam yang terbentuk akibat
pelarutan air pada batu gamping atau dolomit. Ciri-ciri Kawasan karst terdapat cekungan
tertutup atau lembah kering dalam berbagai ukuran dan bentuk, terdapat gua dari sistem
drainase/sungai permukaan. Ciri krast secara morfologi di bagi menjadi 2 garis besar, yaitu
bentuk positif dan negatif, bentuk karst positif yaitu merupakan bentuk morfologi karst yang
cenderung naik terhadap permukaan bumi sedangkan bentuk negatif merupakan morfologi
karst yang cendrung turun terhadap permukaan bumi.
Karst berfungsi sebagai simpanan dan sumber air, terdapat pendapat mengenai tipe
zona hidrologis di daerah krast menurut Williams (1983 dalam Ritter, dkk, 1995, dalam
Jauhari, 2017) yaitu zona satu merupakan bagian atas bagian kering (zona vados) sirkulasi
air dapat berjalan dengan bebas, zona dua bagian bawah (zona epikaristik preaktif, jenuh
secara permanen, zona tiga merupakan bagian dari peralihan (zona epikaristik) merupakan
kondisi yang kadang kering, dan kadang jenuh. Fungsi kras dalam bidang ekologi,
merupakan suatu hubungan timbal balik antara komponen abiotic dan biotik di dalam
Kawasan kars sehingga membentuk sebuah ekosistem yang unik, serta dapat memberikan
dampak positif bagi lingkungan.berfungsi sebgaiai penyerap karbon dioksida sebagai proses
karsitifikasi, pengembangan ilmu pengetahuan, kars sebagai bentang alam merupakakn
fungsi kehidupan yang bersentuhan dengan manusia dan dapat memberi manfaat besar
apabila dilestarikan. Di Kalimantan Timur terdapat Karst Manggaliat yang terdapat di daerah
Sanggkulirang merupakan karst Manggaliat terbesar di Asia Tenggara. Oleh karena itu
maka, perlu dilakukan kajian terkait Kawasan lindung kars yang berfungsi sebagai Kawasan
industry sebagai upaya melindungi serta melestarikan karst agar dapat menjaga
keseimbangan yang memberikan pengaruh besar bagi penghidupan yang layak, serta
pemerintah mengambil kebijakan dalam melestarikan karst.
Kawasan karst Mangkaliat yang berada di Kalimantan Timur berada di daerah
Sangkulirang Kabupaten Berau dengan luas area mencapai 170.000 ha dengan ketinggian
mencapai 1.100 m, terdapat 240 goa dengan 30 goa berisikan peninggalan pra sejarah
berupa lukisan dan peniggalan purbakala (DLH Kab.Berau, 2016). Kawasan karst
Mangkaliat menyimpan ekosistem yang unik dan langka. Merupakan bentang alam kompak
dan tidak terpisahkan dari 13 kecamatan dan 111 desa, Kawasan karst merupakan hulu dari
lima sungai utama yang ada di Berau dan Kutai Timur Sungai Tabalar, Sungai Lesan,
Sungai Pesab Sungai Bengalon dan sungai Karangan yang merupakan sumbr air utama
bagi masyarakat pesisir Mangkaliat. Kasawasn kars Manggaliat secara ekonomi merupakan
Kawasan hutan sebagai pusat pengambilan Gagaru, madu hutan dan sarang wallet (DLH
Kab.Berau, 2016).

Referensi:
Badan Pusat Statistik. 2018. Provinsi Kalimantan Timur Dalam Angka 2018. Agustus. BPS
Provinsi Kalimantan Timur. Samarinda.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Berau. Rencana Strategis Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Berau Tahun 2016-2021. Dinas
Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Berau. Berau.
Jauhari, Arif. 2017. Fungsi Karst Sebagai Penyangga Kehidupan – Karst Watuputih Rembang.
KMPA Giri Bahama dan Masyarakat Speleologi Indonesia : Semarang.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2016. Potret dan Rencana Pengelolaan
Ekosistem Karst Kalimantan. Pusat Pengendalian dan Pembangunan Ekoregion
Kalimantan. Balikpapan.
Nraini, Fahad. 2012. Kajian Karakteristik dan Potensi Kawasan Karst untuk Pengembangan
Ekowisata di Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai