POLUSI INDUSTRI Polutan di alam atau industri; logam berat;

organokonlorin dari pestisida; Gunung

A. Pencemaran Air kegiatan;
Pencemaran air adalah semua B. Pencemaran Gas
hal yang berkaitan tentang penyebab Polutan utama dalam atmosfer
kerusakan kualitas air baik tentang pada mulanya, polutan udara terdeteksi oleh
jenis bahan pencemari atau sensorik (persepsi tanpa peralatan)
sumbernya. Kota air limbah, juga  SO2 menyebabkan lapisan perak
disebut limbah, adalah sebuah menjadi hitam, tanaman yang rusak
kompleks campuran yang dan situasi ekstrim yang
mengandung air (biasanya lebih dari menyebabkan pernapasan keras
99%) bersama dengan kontaminan  ozon yang menyebabkan karet dan
bahan sintetis terganggu,
organik dan anorganik, baik
dikonsentrasi tinggi merangsang air
ditangguhkan maupun dibubarkan.
mata
 Treatment Proces (Proses Pengaruh untuk tanaman dan manusia.
Pengobatan) Dalam lingkungan biotik adalah kandungan
 pengobatan fisik belerang, Nitroge, Fluor, hidrogen sulfida
 pengobatan biologis dengan PB oksida.
 proses kimia Kontrol emisi gas
 Primary Treatment Process Ada 3 cara umum untuk mengurangi :
 Screening Bar screens 1 mengurangi atau menghilangkan emisi
 Mechanical yang tidak perlu.
cutting/shredding 2. menghasilkan emisi gas yang baik untuk
Lingkungan
Comminutor
3. transfer emisi gas yang tidak diperlukan
 Grid removal Grit chambers
dengan
 Primary settling penyerapan, ada mentransfer gas ke dalam
Sedimentation air atau deposisi molekul gas menjadi padat
 Secondary Treatment Proces Permukaan
 Trickling filters
 Activated sludge treatment C. Pencemaran Padat
 Modification of the activated Jenis limbah padat
sludge process  Kota limbah padat (MSW): non-
 Other secondary treatment berbahaya limbah padat dari sebuah
processes kota, kota, desa yang membutuhkan
 Tertiary Treatment rutin atau pengumpulan dan
 Effluent polishing pengangkutan berkala ke pengolahan
 Phosphorus removal atau pembuangan situs
 Nitrogen removal  NON kotamadya padat limbah:
 Land treatment of wastewater termasuk industri proses limbah,
konstruksi dan pembongkaran
Global & pencemaran Regional sampah, pembuangan sampah,
limbah tambang, limbah pertanian.
polutan: pengendapan asam; C02 CFC
reaksi atom.
Pengumpulan limbah padat
Koleksi termasuk penyimpanan sementara
atau transfer ke kendaraan koleksi dan
Transportasi ke situs tempat limbah
mengalami pengolahan dan pembuangan
akhir. Pengumpulan limbah adalah fase
paling mahal, sebagian besar karena padat
karya.
Pengolahan limbah padat
Tujuannya mengurangi total volume dan
berat, mengubah bentuknya dan
memperbaiki penanganannya, untuk
memulihkan sumber daya alam dan energi
dalam limbah bahan untuk digunakan
kembali atau didaur ulang, pengolahan
limbah kota yang paling banyak digunakan
proses termasuk pembakaran, shredding,
baling dan kompos.
Insinerasi
adalah oksidasi termal dengan tungku suhu
sekitar 815-1400 C. Hasil insinerasi :
-POC (produk pembakaran lengkap): CO2,
H2O.
-PIC (produk dari pembakaran tidak
lengkap): CO2, Hydrocarbon, Amine, asam
organik, polycyclic organik
materi, dll.
-Komposisi hasil insinerasi dipengaruhi oleh
Karakteristik limbah. Persyaratan insinerasi
adalah oksigen yang berlebihan untuk
meminimalkan yang PIC.
Pirolisis
Adalah proses dekomposisi termal yang
terjadi di Total ketiadaan oksigen. Produk
dari pirolisis: gas yang mudah terbakardan
residu campuran cair
Keuntungan:
• temperatur operasi rendah
• tidak perlu untuk kelebihan udara sehingga
kurang buang gas
• oleh-produk yang mudah terbakar
Gasifikasi
Adalah pembakaran tidak lengkap dalam
ketiadaan oksigen parsial, Memungkinkan
penghancuran limbah berbahaya yang efisien
pada suhu yang lebih rendah daripada
pembakaran,Penghancuran termal dipastikan
dengan kombinasi tingginya tingkat oksidasi
suhu tinggi diikutin pengurangan suhu.
Shreeding and Pulverizing
Pengurangan ukuran limbah padat kota
seperti memotong dan merobek, di mana
penghancur mengacu pada tindakan
menghancurkan dan menggiling.
Composting
adalah suatu proses di mana porsi organik
MSW diizinkan untuk mendekomposisi di
bawah kontrol kondisi dengan tindakan
bakteri, jamur dan lainnya Mikroorganisme
dengan kontrol yang tepat dari kelembaban,
suhu dan aerasi, tanaman kompos dapat
mengurangi volume bahan organik bahan
sebanyak 50 persen.
Co-composting
Contoh menarik dari limbah terintegrasi
adalah Co-composting kota limbah padat dan
limbah Lumpur. Limbah Lumpur
menambahkan nitrogen, fosfor dan elemen
lain yang memperkaya limbah padat dan
membantu proses pengomposan
Recycling
Pengolahan bahan-bahan yang sudah
dianggap limbah padat menjadi bahan yang
berguna kembali.