Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah
memberikan rahmatNya sehingga penyusunan pedoman praktikum Biologi ini
dapat terselesaikan dengan baik. Pedoman praktikum ini disusun bagi
mahasiswa program studi Sarjana Keperawatn, STIKes Santo Borromeus yang
mengikuti mata kuliah Biologi agar dapat melaksanakan praktikum dengan
sebaik-baiknya.

Pedoman praktikum ini dapat disusun dengan bantuan dari berbagai pihak.
Ucapan terima kasih kami sampaikan ke berbagai pihak yang telah
memberikan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan Pedoman Praktikum ini

Penulis berharap semoga Pedoman praktikum ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat membantu khususnya bagi para mahasiswa yang
menempuh mata kuliah Biologi ini. Penulis menyadari bahwa Pedoman
Praktikum ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi
terus meningkatkan kualitas dan kesempurnaan Pedoman Praktikum ini.

Penulis

Tim Mata Kuliah Biologi

STIKes Santo Borromeus

ANATOMI FISIOLOGI SEL


TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah meyelesaikan praktikum, praktikan diharapkan dapat :
1. Mengetahui beberapa sel
2. Mengetahui histologi beberapa organ
3. Mengetahui histologi beberapa sel

A. SEL
Ilmu yang mempelajari sel disebut sitologi, sedangkan ilmu yang mempelajari
jaringan disebut histologi. Sel merupakan satuan unit terkecil dari kehidupan. Terdapat
dua tipe dasar sel berdasarkan tingkatan organisasi bagian dalam dari sel, dari sudut
pandang struktural dan fungsional yaitu tipe pertama sel prokariotik (pro, sebelum:
karyon : nukleus) yang terdapat pada bakteri dan ganggang biru. (panjangnya 1-5
milimikron), materi hereditasnya yaitu DNA yang tersebar dalam sel dan tidak tertutup
oleh lapisan membran. Sel ini tidak memiliki histon (protein dasar spesifik) terikat pada
DNA dan umumnya tidak memiliki organel bermembran. Tipe kedua yaitu sel eukariotik
(eu:baik), yang merupakan karakteristik semua organisme, kecuali bakteri dan
ganggang biru. Ukuran selnya lebih besar, dengan inti jelas yang diliputi oleh selaput
inti pada tumbuhan, DNA terdapat di dalam kromososm yang terdapat pada nukleus.
Selain nucleus dalam kloroplas terdapat berbagai macam plastida. Kloroplas
mengandung klorofil yang berfungsi dalam fotosintesis. Berbeda dengan kebanyakan
sel hewan, pada protoplast sel tumbuhan terdapat bagian yang berisi cairan yaitu
vakuola, dan cairan di dalamnya disebut cairan vakuola. Tonoplast adalah bagian
sitoplasma yang membatasi cairan vakuola. Aktivitas sel dapat menghasilkan cadangan
makanan dan bahan sisa yang dinamakan zat ergastik. Contoh zat ergastik adalah zat
lemak, butir protein, tannin dan berbagai macam Kristal.

Susunan, Bentuk, dan Ukuran Sel

Susunan sel yang teratur dihasilkan oleh pembelahan sel yang teratur pula yaitu dalam
bidang pembelahan yang sama. Sekelompok sel dapat tersusun secara kompak atau
dapat juga secara renggang (terdapat ruang antar sel). Ruang antar sel dibentuk oleh
cara pemisahan dinding sel yang bersangkutan atau skizogen, tetapi dapat pula dengan
larutnya beberapa sel yang asalnya menempati ruang antar sel itu yang dinamakan
lisigen. Ukuran sel bervariasi. Sel parenkim memiliki diameter sepanjang 0.01 mm.
Serat kayu dan serat floem Angiospermae sepanjang 1-3 mm, Gymnospermae
sepanjang 2-8 mm. Serat yang amat panjang yaitu 20-250 mm terdapat pada
Urticaceae dan monokotil tertentu.

Perkembangan Sel
Semua sel dibentuk oleh sel sebelumnya dengan caa pembelahan sel. Pada
pembelahan tersebut dinding sel tidak langsung terlibat. Sel anak akan tumbuh
sehingga mencapai ukuran sel induk. Pada tumbuhan terdapat tiga macam cara
tumbuh sel sebagai berikut:
1. Pertumbhan meluncur

Adalah peristiwa sewaktu proses tumbuh, yang terjadi peluncuaran dinding sel
melalui dinding sel yang berhimpitan, sehingga terjadi daerah-daerah kontak baru
pada sel tersebut dengan selsel di dekatnya, yang tadinya tidak berhubungan
sama sekali. Contoh yaitu pembentukan pemula kambium, ketika keliling lingkaran
kambium pembuluh bertambah.

2. Pertumbuhan intrusive

Adalah perluasan secara berbeda (diferensial) dari dinding sel. Pertumbuhan


ukuran dinding terjadi secara lokal, dimana arah tonjolan bagian sel yang baru
bertambah, itu terjadi di antara dua sel berdekatan atau ke dalam ruang antar sel.

3. Pertumbuhan Simplatis

Adalah pertumbuhan dalam ukuran yang dialami oleh keseluruhan kelompok sel
muda dengan penyesuaian dalam bentuk secara bersama. Ketiga cara tumbuh
diatas terdapat pada tumbuhan. Pertumbuhan Simplatis ádalah khas bagikelompok
sel pada awal pertumbuhan. Perbedaan antara pertumbuhan meluncur dan
intrusive menyangkut tarafnya saja. Perbedaan bergantung pada definisi tentang
ujung sel. Bila hanya sebagain kecil pada ujung sel menjalani proses tumbuh dan
memperoleh kontak baru dengan dinding sel lain, maka disebut tumbuh intrusive.

STRUKTUR SEL TUMBUHAN


Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu dengan yang lainnya dalam ukuran,
bentuk, struktur dan fungsinya, semua sel tumbuhan mempunyai persamaan
dalam beberapa hal , yang terdiri dari: 1) Dinding sel, 2) Protoplas 3) Rongga yang
disebut vakuola sel.
1. Dinding sel tumbuhan

Memiliki struktur yang komplek dan dapat dibedakan atas : Lamela tengah,
dinding primer dan dinding sel sekunder. Semua sel mempunyai lamela tengah
dan dinding primer, sedangkan dinding sekunder hanya didapatkan pada sel-sel
tipe tertentu.

Lamela tengah, merupakan lapisan perekat antar sel yang terdiri dari air dan
zat-zat pectinbersifat koloid, plastis yang memungkinkan adanya gerakan
gerakan dan penyesuaian sebelum selselitu mencapai ukuran dan bentuk
dewasa. Dinding primer, adalah dinding pertama yang dibentuk pada waktu
pembentukan sel baru,dibentuk hanya satu lapisan terdiri dari selulosa dan
hemiselulosa. Dinding sekunder, dinding ini terdiri dari lapisan-lapisan. Sel ini
terdiri dari slulosa, tidak dapat lagi menambah volume dan sukar kembali ke
sifat embrionik. Sel ini berfungsi sebagaimekanik (penguat). Meskipun sel
dikelilingi dinding primer, namun pada tempat-tempat tertentu terdapat benang
benang halus yang disebut plasmodesmata, sehingga dapat menghubungkan
antarsel dan memudahkan berlalunya nutrisi ke dalam sel. Selama
pembentukan dinding primer menimbulkan lekukan-lekukan yang disebut
noktah. Komponen utama dinding sel adalah selulosa, yang terdiri dari 10.000
unit glukosa yang terjalin berupa benang-benang yang disebut mikrofibril.
Sedangkan unsur lainnya pada dinding sel tertentu adalah lignin, suberin dan
kitin.

2. Protoplas
Secara struktural, sel dipisahkan ke dalam protoplas dan dinding sel yang
menyelubunginya. Protoplas mengandung macam-macam struktur protoplasma
dan benda-benda didalamnya yang tak hidup serta bersifat organik tau non
organik.

3. Sitoplasma
adalah zat protoplasma yang ada diluar inti, selaput plasma merupakan lapisan
pembatas sitoplasma. Selaput ini menyelubungi seluruh protoplas termasuk
plasmodesmata, tempat yang mungkin terjadi hubungan dengan sel lain.

4. Nukleus
Nukleus/inti bertugas mengontrol kegiatan yang terjadi di sitoplasma. Di dalam
nucleus terdapat kromosom yang berisi materi genetic (DNA).Sitoplasma,
Fungsi utama kehidupan berlangsung di sitoplasma. Hampir seluruh kegiatan
metabolism berlangsung di dalam ruangan berisi cairan kental ini. Di dalam
sitoplasma terdapat organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental
(merupakan koloid, namun tidak homogen) yang disebut matriks Plastida
merupakan organel sitoplasma terbesar dalam tumbuhan. Bentuk dan
ukurannya bervariasi, namun umumnya berbentuk pining kecil bikonvek. Variasi
plastida berdasarkan pada warnanya, yaitu leukoplas (tidak berwarna).
Kloroplas (hijau) dan kromoplas (merah, jingga tua atau kuning).

5. Leukoplas
Terdapat dalam sel-sel yang tidak terkena sel matahari, seperti sel-sel yang
terdapat dalam tanah. Fungsi leukoplas adalah pusat sintesis dan penyimpanan
cadangan makanan seperti pati.

6. Kloroplas
Mengandung klorofil yaitu suatu campuran pigmen yang memberi warna hijau
berfungsi unruk fotosintesis. Struktur kloroplas terdiri dari matriks berprotein
tidak berwarna disebut stroma terbungkus oleh dua selaput yang berpasangan
disebut lamella. Pada jarak yang tidak teratur, lamella melebar membentuk
gelombang pipih disebut tilakoid. Tilakoid bertumpuk-tumpuk membentuk
struktur grana. Klorofil terletak dalam selaput tilakoid dan lamella antar grana.

7. Kromoplas
Mengandung pigmen-pigmen lain daripada klorofil dan menentukan timbulnya
warna sebagian besar warna merah, jingga dan kuning. Pigmen-pigmen ini
banyak didapatkan pada mahkota bunga, atau buah yang berwarna misalnya
cabai merah.

8. Mitokondria
Adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup.
Organel ini paling penting karena di sinilah proses perombakan atau
katabolisme untuk menghasilkan energy atau tenaga bagi berlangsungnya
proses hidup, dihasilkan dalam bentuk adenosina trifosfat. Dengan demikian,
mitokondria adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.

9. Ribosom
Adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat
sintesis protein.

10. Aparatus Golgi

Adalah organel yang terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi
membrane.terutama amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam
sekresi, Jadi fungsi utama Apparatus golgi ialah untuk sekresi.

11. Vakuola
Merupakan rongga dalam sel yang berisi larutan yang berisi bahan organik dan
anorganik, seperti cadangan makanan atau hasil sampingan metabolisme.
Vakuola tidak berwarna.

STRUKTUR SEL HEWAN


1. Nukleus
Adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung
sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA. Fungsi utama
nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel.

2. Sitoplasma
Adalah bagian sel yang terbungkus membran sel. Pada sel eukariota,
sitoplasma adalah bagian non-nukleus dari protoplasma. Pada sitoplasma
terdapat sitoskeleton, berbagai organel dan vesikuli, serta sitosol yang berupa
cairan tempat organel melayang-layang di dalamnya. Sitosol mengisi ruang sel
yang tidak ditempati organel dan vesikula dan menjadi tempat banyak reaksi
biokimiawi serta perantara transfer bahan dari luar sel ke organel atau inti sel.
3. Mitokondria
Adalah organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup.
organel ini paling penting karena di sinilah proses perombakan atau katabolisme
untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi berlangsungnya proses hidup,
dihasilkan dalam bentuk adenosina trifosfat. Dengan demikian, mitokondria
adalah "pembangkit tenaga" bagi sel.

4. Ribosom
Adalah organel kecil dan padat dalam sel yang berfungsi sebagai tempat
sintesis protein. Retikulum Endoplasmik sebagai perluasan membran yang
saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau lubang seperti tabung
di dalam sitoplsma. Lubang/saluran tersebut berfungsi membantu gerakan
substansisubstansi dari satu bagian sel ke bagian sel lainnya. Terdapat
duadaerah RE yang struktur dan fungsinya berbeda jelas, sekalipun
tersambung, RE halus dan RE kasar.RE halus diberi nama demikian karena
permukaan sitoplasmiknya tidak mempunyai ribosom. REkasar tampak kasar
melalui mikroskop elektron karena ribosom menonjol di permukaan sitoplasmik
membran. Ribosom juga dilekatkan pada sisi sitoplasmik membran luar
selubung nukleus yang bertemu dengan RE kasar. RE halus berfungsi dalam
berbagai macam proses metabolisme, termasuk sintesis lipid, metabolism
karbohidrat, dan menawarkan obat dan racun. Jadi fungsi RE adalah
mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan genetic
antara inti sel dengan sitoplasma. REkasar berfungsi Mensintesis lemak dan
kolesterol Aparatus Golgi adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi
sel. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai
pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap
sel hewan memiliki 10hingga 20 badan Golgi. Mikrotubula adalah organel sel ,di
dalam sitoplasma semua sel eukariot, Mikrotubula terdiri dari molekul-molekul
bulat protein globular yang disebut tubulin.

5. Aparatus Golgi

Adalah organel yang terdiri dari setumpuk saku pipih yang dibatasi membrane.
Terutama amat penting dalam sel-sel yang secara aktif terlibat dalam sekresi,
jadi fungsi utama apparatus golgi ialah untuk sekresi.
6. Sentriol
Sel hewan dan beberapa mikroorganisme mengandung 2 sentriol yang
terdapat dalam sitoplasma didekat permukaan sebelah luar nukleusnya. Setiap
sentriol terdiri atas silindersebanyak 9 mikrotubula.

B. JARINGAN

Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama. Beberapa jaringan terdiri atas satu macam sel dan ada yang terdiri dari
beberapa macam sel. Selama proses evolusi sel-sel metazoa berangsur-angsur
dimodifikasi dan dikhususkan sehingga meningkatkan efisiensi fungsi. Proses
pengkhususan sel ini disebut diferensiasi sel.

JARINGAN HEWAN

Terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium,


jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Jaringan epitel terdiri atas satu atau
banyak lapis sel, yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara
embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di
bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian
dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan ikat berfungsi
untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat
terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler. Secara
embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis
matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya.
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini
terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi
karena adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis
otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos

JARINGAN TUMBUHAN

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan
antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan
kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.
1. Jaringan Meristem

Jaringan Meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta
belum berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain: Titik
tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang
atau disebut juga tumbuh primer.
Protektif
Sel-selnya pipih dengan permukaan atas dan bawahnya sejajar tetapi sisinya dapat
tersusun tidak beraturan, sel-sel ini melindungi yang ada dibawahnya. Sel-selpada
jaringan pelindung (protektif) dijumpai pada permukaan akar, batang,dan daun.
Perisikel
Merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks dan
silinder pusat. Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara
xylem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Kambium sekunder
(kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat pada permukaan batang
atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus ke arahluar
membentu sel gabus pengganti epidermis dan ke arah dalam membentuk sel feloderm
hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada
tumbuhan.

2. Jaringan Parenkim

Adalah jaringan yang selnya berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai
pengisi bagian tubuh tumbuhan. Ciri-ciri khas jaringan ini adalah sel-selnya
berukuran besar, berdinding tipis dan susunannya renggang sehingga banyak
ruang antar sel dan vakuolanya besar. Jaringan ini terletak Pada korteks dan
empulur batang dan akar, pada buah, serta di antara xylem dan floem.

3. Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terdapat pada tubuh sebelah luar. Jaringan
epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa
ruang antar sel. Jaringan epidermis umumnya tidak berklorofil, kecuali pada epidermis
tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar stomata. Fungsi jaringan epidermis
antara lain:

1. Pelindung, tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda.
2. Peresap air dan mineral pada akar yang muda. Oleh karena itu akar-akar yang muda
epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
3. Untuk penguapan air yang berlebiha, bisa melalui evaporasi atau gutasi
4. Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang
permukaannya bergabus.

4. Jaringan kolenkim

Jaringan kolenkim adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel hidup yang memiliki
selulosa tebal, penebalan yang utama terjadi pada sudut-sudutnya. Jaringan ini
biasanya berkelompok membentuk untaian atau silinder. Jaringan ini terletak pada
bagian terluar batang dan urat daun. Fungsinya sebagai penyokong dan memperkuat
organ.

5. Jaringan Sklerenkim

Jaringan Sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian dinding
selnya mengalami penebalan. Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di
antara xylem dan floem. Sklerenkim ada dua jenis, yaitu berbentuk fiber (serat)
misalnya rami, dan slereida padakulit kacang atau kulit biji. Fungsi jaringan sklerenkim
adalah sebagai alat penyokong danpelindung.

6. Jaringan Xylem

Terdapat pada bagian kayu tanaman, fungsinya menyalurkan air dari akar menuju
bagian atastanaman.

7. Jaringan Floem

Terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke
seluruh bagian tumbuhan.
METODE KERJA

Praktikum dilakukan secara berkelompok. Mahasiswa bekerja dalam


kelompokkelompok terdiri atas 5-6 mahasiswa setiap kelompoknya. Setiap kelompok
mempersiapkan preparat, mengamati, mencatat dan melakukan diskusi bersama
asisten yang bertugas. Setelah praktikum selesai setiap praktikan mengumpulkan
Lembar Kerja Praktikum (LK) yang telah bersisi gambar dan keterangan hasil
pengamatan.

ALAT DAN BAHAN

Alat:
Alat-alat yang digunakan untuk kegiatan pengamatan preparat dapat dipinjam dari
petugas Lab praktikum. Alat yang harus dipersiapkan adalah seperangkat anatomi set
dan mikroskop.
Bahan:
Hewan: preparat otot/daging, hepar, limpa usus, tulang dan lain-lainnya. Tumbuhan:
akar, batang dan daun beraneka tumbuh-tumbuhan.

Langkah Kerja
 Amati bagian-bagian dari jaringan tumbuhan dan hewan.
 Pelajari bagian-bagian tersebut.
 Gambar bagian-bagian organ yang terlihat dan komunikasikan dengan para asisten.
 Lakukan diskusi dengan Asisten dan teman satu kelompok

Evaluasi
1. Jelaskan apa yang dimaksud sel prokariot dan eukariot?
2. Sebutkan perbedaan dasar antara sel hewan dan sel tumbuhan ?
3. Apa yang dimaksud dengan mitokondria? Sebutkan fungsi juga fungsinya?
4. Apa yang dimaksud dengan Retikulum E?
DIFUSI DAN OSMOSIS

TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:
a. Mengetahui hubungan osmosis dengan tekanan turgor dan plasmolisis pada
sel tumbuhan.
b. Mengetahui perubahan – perubahan sel pada saat terjadinya plasmolisis dan
hemolisis

B. DIFUSI DAN OSMOSIS

Difusi adalah perpindahan/pergerakan molekul suatu zat dari tempat yang


konsentrasinya tinggi ke tempat yang konsentrasinya rendah. Pergerakan molekul air
melalui membran sel merupakan proses difusi khusus yang disebut osmosis.
Osmosis yaitu perpindahan molekul air dari tempat yang konsentrasinya tinggi
ke tempat yang konsentrasinya rendah melalui selaput membran semipermeabel, artinya
permeable untuk molekul air tetapi impermeable untuk molekul zat lain.
Dengan perkataan lain air berdifusi dari larutan encer (konsentrasi air tinggi/konsentrasi
zat terlarut rendah) ke larutan pekat (konsentrasi air rendah/ konsentrasi zat terlarut
tinggi).
Jika suatu sel ditempatkan dalam larutan encer, terjadi perpindahan air ke dalam sel dan
sel menjadi mengembang. Medium di sekitar sel dikatakan hipotonik terhadap
sitoplasma dalam sel. Sebaliknya jika sel ditempatkan dalam larutan pekat medium di
sekitar sel dikatakan hipertonik terhadap sitoplasma dalam sel, maka akan terjadi
perpindahan molekul air keluar sel. Sedangkan jika konsentrasi air pada kedua sisi
membran sama (antara sel dengan medium sekitarnya) dikatakan isotonik. Pada
praktikum ini akan dipelajari hubungan osmosis dengan tekanan turgor dan plasmolisis
pada sel tumbuhan. Sel tumbuhan mempunyai dinding sel yang rigid/ kaku sehingga
pada saat sel tumbuhan berada pada medium hipotonik, sel hanya akan menahan air
dalam jumlah terbatas. Pertambahan volume air akan mendesak membran sel sehingga
menimbulkan suatu tekanan yang disebut tekan turgor, tetapi sel hewan tidak memiliki
dinding sel, sehingga sel dapat pecah atau mengalami lisis apabila tekanan yang
mendesak membran selnya cukup tinggi. Sedangkan apabila sel tumbuhan kehilangan
air karena medium disekitarnya hipertonik, maka sel akan menjadi plasmolisis. Kondisi
sitoplasma kehilangan air dan menyusut volumenya sehingga dapat menyebabkan
terlepas dari dinding sel, begitu pula pada sel hewan, sel akan mengalami krenasi
(pengerutan).

METODE KERJA

Alat dan Bahan


1. Beaker Glass 250 ml
2. Pisau
3. Millimeterblock
4. Silet
5. Object glass dan cover glass
6. Mikroskop
7. Pipet dan pinset
8. Timbangan
9. Jangka sorong
10. Kentang/ pepaya muda
11. Aquades
12. Larutan NaCl 0,9%, 2%, dan 10%.
13. Daun Rhoe discolor
14. Eritrosit tikus
15. Larutan HCl pekat
16. Telur puyuh

Prosedur Kerja
1. Tekanan Turgor
a. Buat 2 buah potongan pepaya/ kentang dengan ukuran panjang 8 cm, lebar 1
cm, dan tinggi 1 cm.
b. Masukan 1 potongan pepaya/ kentang dalam beaker glass yang berisi aquades
dan 1 potongan lain dalam beaker glass berisi larutan NaCl 10%, rendam
selama 30 menit.
c. Ukur kembali panjang, lebar, dan tinggi masing-masing potongan pepaya/
kentang yang telah direndam pada larutan yang berbeda dan tentukan pula
berapa mm lengkungan yang terjadi dengan menggunakan milimeterblok
2. Plasmolisis
a. Buat sayatan tipis epidermis bawah daun Rhoe discolor yang berwarna ungu dan
letakan di atas object glass yang telah ditetesi air kemudian tutup dengan cover
glass.
b. Amati di bawah mikroskop dengan pembesaran lemah kemudian pembesaran
lebih kuat dan gambar.
c. Pada object glass tersebut, tambahkan larutan NaCl 2% dengan meneteskannya
pada salah satu sisi cover glass. Kelebihan cairan diisap dengan kertas saring/
tissue.
d. Biarkan selama 10 menit kemudian amati dan gambar keadaan selnya.
Bandingkan dengan sel sebelum diberi larutan NaCl 2%.

3. Hemolisis
a. Sediakan 3 buah object glass yang masing-masing telah ditetesi dengan larutan
NaCl 0,9%, aquades, dan NaCl 2%.
b. Pada masing-masing object glass tersebut, tambahkan setetes eritrosit tikus lalu
tutup dengan cover glass, amati di bawah mikroskop dan gambarkan selnya.

4. Osmosis melalui membran semipermeabel


a. Siapkan 3 buah beaker glass yang masing-masing berisi larutan NaCl 0,9 %,
aquades, NaCl 10 % dan masukkan masing-masing telur pada setiap beaker
glass yang telah berisi larutan yang berbeda.
b. Biarkan selama 1 jam kemudian tentukan kembali ukuran dan berat masing
masing telur yang telah direndam pada larutan yang berbeda.

5. Sediakan 3 butir telur, buatlah 100 ml campuran HCl : Aquades (60 ml : 40 ml) dan
masukkan telur ke dalam larutan tersebut. Biarkan beberapa lama sampai
cangkang kapurnya larut. Tentukan ukuran (diameter, panjang, dan pendek)
dengan jangka sorong serta beratnya.

Anda mungkin juga menyukai