Disusun Oleh :
Febri Christian Trisna Putra
2106679021
1. Kondisi Klien
Ibu Siti Huriah usia 36 tahun dibawa ke RSUD Kota Bogor dengan keluhan sesak nafas dan
batuk berdahak sejak 2 bulan lalu karena menderita TB Paru dan sudah menjalani
pengobatan TB sejak 2 bulan lalu. Klien terpasang infus D5% + aminophilin dan oksigen via
Simpel mask 3 liter/menit. Klien tinggal besama suami, anak, ibu kandung dan sauranya
dalam satu rumah. Ibu Siti hurih mengatakan merasa khawatir dan selalu kepikiran akan
penyakit yang dideritanya, Ibu Nuriyati juga mengatakan ingin cepat sembuh agar dapat
beraktivitas kembali seperti biasa. Saat dilakukan pemeriksaan, TD: 120/70 mmHg, Nadi:
94x/menit, RR: 33x/menit, SpO2: 94%.
2. Pengertian Ansietas
Ansietas adalah rasa takut yang tidak jelas disertai dengan perasaan ketidakpastian dan
ketidakberdayaan (Videbeck, 2020) Rasa takut disebabkan oleh paparan fisik atau psikologis
dari situasi yang mengancam sehingga ansietas adalah respons emosional terhadap penilaian
tersebut. Ansietas adalah respons emosional terhadap ancaman yang tidak spesifik dimana
individu mengantisipasi bahaya, malapetaka, atau kemalangan yang akan datang (Herdman et
al., 2021). Ansietas merupakan perasaan was-was, khawatir serta takut yang tidak jelas
dimana keadaaan terasa akan mengancam yang disertai dengan respons otonom yang
memperingatkan individu akan adanya bahaya dan menyebabkan individu untuk bertindak
menghadapi ancaman (Keliat et al., 2019). Rasa takut disebabkan oleh paparan fisik atau
psikologis dari situasi yang mengancam sehingga ansietas adalah respons emosional terhadap
penilaian tersebut. Ansietas juga merupakan keadaan emosi tanpa objek tertentu dimana hal
ini dipicu oleh hal yang tidak diketahui dan menyertai semua pengalaman baru, seperti
masuk sekolah, memulai pekerjaan baru atau melahirkan anak. Jadi ansietas adalah respons
emosional berupa perasaan waswas, khawatir serta ketakutan yang tidak jelas disertai dengan
perasasaan ketidakpastian dan ketidakberdayaan.
Ibu Siti Huriah usia 36 tahun dibawa ke RSUD Kota Bogor dengan keluhan sesak nafas
dan batuk berdahak sejak 2 bulan lalu karena menderita TB Paru dan sudah menjalani
pengobatan TB sejak 2 bulan lalu. Ibu Siti hurih mengatakan merasa khawatir dan
selalu kepikiran akan penyakit yang dideritanya.
3. Rentang Respons ansietas
Berdasarkan rentang respons ansietas pada gambar diatas, dapat diketahui bahwa terdapat
rentang respons adaptif hingga respons maladaptive dari ansietas pada setiap tahapannya.
Peplau (1963) dalam Stuart (2016) mengidentifikasi ada empat tingkat ansietas yang dapat
dipaparkan sebagai berikut
Ansietas ringan, dapat dikaitkan dengan ketegangan hidup sehari-hari. Pada tahap ini,
lapang persepsi seseorang akan meningkat dan seseorang akan merasa waspada, dan
akan meningkatkan kemampuan mendengar, melihat dan menangkap lebih dari
sebelumnya. Ansietas ringan juga dapat menyebabkan seseorang jadi termotivasi belajar
dan menghasilkan kreativitas.
Ansietas sedang, pada tahap ini lapang persepsi seseorang sudah mulai menyempit
sehingga seseorang akan berfokus pada hal yang penting saja, menyebabkan individu
akan kurang melihat, mendengar dan menangkap tetapi masih dapat mengikuti perintah
jika diarahkan.
Ansietas berat, pada tahap ini terjadi penurunan yang signifikan terhadap lapang
persepsi individu, cenderung fokus pada hal detail dan tidak dapat berpikir pada hal
lain.
Panik, dikaitkan dengan ketakutan atau terror, biasanya individu yang sampai pada
tahap panik tidak akan dapat melakukan hal-hal walaupun dengan arahan. Kepanikan
memiliki gejala diantaranya peningkatan aktivitas motoric, penurunan kemampuan
untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyempit, tidak bisa memikirkan
hal yang rasional. Kondisi panik yang berkepanjangan akan menyebabkan kelelahan
bahkan kematian, tetapi panik dapat diobati dengan aman.
4. Tanda dan Gejala Ansietas
Mayor
Subjektif: Objektif:
1. Mengeluh sakit kepala 1. Gelisah
2. Mengeluh tidak napsu makan 2. Tampak tegang
3. Merasa lemas dan khawatir 3. Sulit tidur dan tidak lelap
4. Gangguan pencernaan
Minor
Subjektif: Objektif :
1. Mengeluh takut 1. Gemetar
2. Mengeluh cepat Lelah 2. Menangis
3. Merasa tidak berdaya 3. Aktivitas sehari-hari terbengkalai
4. Sulit berkonsentrasi
Tanda dan gejala yang dialami oleh Ibu Siti Huriah antara lain sering merasa
khawatir,takut mengeluh cepat lelah, sedikit mengalami gangguan pencernaan
(anoreksia) dan sulit tidur.
Kesimpulan: klien memiliki riwayat penyakit Tb Paru sejak 2 bulan lalu. Mengalami gangguan
nutrisi dengan penurunan BB 6 kg, pola hidup baik, tidak mengkonsumsi alcohol, kopi, tidak
rokok, napza dan obat terlarang. Tidak ada alergi makanan, ada riwayat penyakit fisik yang
diturunkan yitu DM dan tidak ada riwayat gangguan jiwa di keluarga.
b. Sosial budaya
No Faktor Sosialbudaya Keterangan
3 Suku, agama, kegiatan ibadah/spiritual Klien suku sunda, beragama islam dan
taat melaksanakan kegiatan ibadah
seorang muslim
Kesimpulan: klien berpendidikan SMA, sejak sakit sudah tidak bekerja dan berpenghasilan,
untuk kebutuhan sehari-hari dipenuhi oleh suami. Sejak sakit kehidupan sosial klien
terganggu, sudah jarang mengikuti kegiatan sosial namun klien masih taat beribadah
dirumah sesuai agama yang dianutnya.
c. Psikologis
No Faktor Psikologis Keterangan
Kesimpulan: klien Terdiagnosa TB Paru 2 bulan lalu dan harus minum obat setiap hari. peran
sebagai ibu dan istri terganggu karena sakit, motivasi yang tinggi dalam menjani pengobatan
dan berharap untuk segera sembuh dari penyakitnya agar dapat beraktivitas kembali seperti
biasa.
2. Respon Afektif
Respon Afektif adalah suatu perasaan yang muncul. Pada penilaian stresor, respon
afektif yang utama adalah reaksi gembira, sedih, takut, marah, menerima, tidak
percaya, antispasi atau takjub (Stuart, 2016).
- Merasa tidak bahagia
- Sedih dan sering menangis
- Sulit menikmati kegiatan harian
- Kehilangan minat / gairah
3. Respon Fisiologis
Respon fisiologis fight-or-flight menstimulasi divisi simpatik saraf otonom dan
meningkatkan aktifitas aksis pituitary adrenal. Stress dibuktikan mempengaruhi
sistem kekebalan tubuh sehinggga mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
melawan penyakit (Stuart, 2016). Gejala penyakit fisik akan memperburuk kondisi
ansietas yang dimiliki klien.
- Nadi dan tekanan darah meningkat
- Tidak nafsu makan
- Diare / konstipasi
- Gelisah
- Berkeringat
- Tangan gemetaran
- Sakit kepala
- Sulit tidur
- Mudah lelah
4. Respon perilaku
Respon perilaku sebagai hasil dari respon fisiologis dan emosional, begitu juga
analisis kognitif dari suatu situasi yang menimbulkan stress (Stuart, 2016).
- Gerakan meremas tangan
- Bicara berlebihan dan cepat
- Perasaan tidak aman
- Pekerjaan sehari-hari terganggu
- Tidak mampu melakukan kegiatan harian
5. Respon social
- Ketidakmampuan untuk berkomunikasi
- Acuh dengan lingkungan
- Penurunan kemampuan bersosialisasi
- Sulit berinteraksi dengan orang lain
Kesimpulan: Total skore evaluasi tanda dan gejala adalah 30 artinya klien mengalami ansietas
sedang.
8. Sumber Koping
Sumber koping merupakan kekuatan yang dimiliki individu dalam berepon terhadap
berbagai stresor yang dihadapi. Dengan mengetahui sumber koping yang dimiliki klien
perawat dapat menentukan tindakan yang tepat dalam melakukan asuhan keperawatan.
Sumber koping terdiri dari kemampuan individu (personal abilities), dukungan sosial
(social support), ketersediaan materi (material assets), dan kepercayaan atau positive
beliefs (Stuart, 2016) yang meliputi:
1. Personal ability
Kemampuan individu (personal abilities) merupakan hal-hal yang terkait individu itu
sendiri dalam memecahkan masalah, seperti motivasi, pengetahuan, kemampuan
memecahkan masalah dan lain-lain. Kemampuan yang diharapkan pada klien dengan
ansietas adalah mampu mengatasi gejala ansietas yang dimiliki. Kemampuan ini
dapat dicapai melalui pemberian Terapi Keperawatan Ners dan Terapi Keperawatan
EVALUASI KEMAMPUAN KLIEN DAN KELUARGA
DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN ANSIETAS
Nama pasien : Ibu Siti Huriah Ruangan : Sempur
2. Positif belief
Sumber harapan untuk mempertahankan koping seseorang dalam situasi yang paling
tidak diharapkan. Keyakinan dan gambaran positif seseorang dapat menjadi dasar dari
harapan yang dapat mempertahankan koping adaptif walaupun dalam kondisi penuh
stresor. Keyakinan harus dikuatkan untuk membentuk keyakinan positif (kognitif)
dan dapat menguatkan afektif, kestabilan fisiologis tubuh, perilaku konstruktif dan
sosial yang baik (Stuart, 2016).
3. Social Support
Dukungan sosial adalah dukungan untuk individu yang didapat dari keluarga, teman,
kelompok atau orang-orang disekitar klien dan dukungan terbaik yang diperlukan
oleh klien adalah dukungan dari keluarga terutama caregiver.
2 Kemampuan caregiver
a. Mengidentifikasi masalah √
b. Mengambil keputusan √
c. Merawat anggota keluarga yang sakit -
d. Memodifikasi lingkungan -
e. Menggunakan fasilitas kesehatan √
f. Manajemen stress -
g. Manajemen beban -
4. Material asset
Material asset merujuk pada uang dan barang serta layanan yang bisa dibeli dengan
uang. Pada umumnya sumber dana meningkatkan kemampuan seseorang untuk
memilih koping pada hampir semua situasi yang menimbulkan stress (Stuart, 2016).
No Material Asset Ya / Tidak
9. Status mental
- Penampilan
- Pembicaraan
- Aktivitas Motorik
- Interaksi selama wawancara
- Alam perasaan
- Afek
- Persepsi
- Isi piker
- Tingkat kesadaran
- Daya ingat
- Kemampuan berhitung dan konsentrasi
- Penilaian
- Daya tilik diri
Ansietas
3. Visit 3
Tindakan keperawatan ners kepada keluarga
- D/Ansietas T/TKK Ansietas
- Dilakukan pada pertemuan ketiga 1 kali
- Tindakan nya yaitu:
1) Kaji masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien yang mengalami
ansietas.
2) Jelaskan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan proses terjadinya
ansietas serta mengambil keputusan merawat klien.
3) Latih keluarga cara merawat dan membimbing klien mengatasi ansietas sesuai
dengan arahan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.
4) Latih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung perawatan ansietas klien.
5) Diskusikan tanda dan gejala ansietas yang memerlukan rujukan segera serta
menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
4. Visit 4
Terapi Keperawatan Kelompok (TKT)
- D/Ansietas T/TKS Ansietas
- Dilakukan pada pertemuan ketiga 1 kali
- Tindakan keperawatan spesialis: Terapi suportif
1. Sesi 1: Identifikasi masalah dan sumber pendukung di dalam dan di luar
keluarga.
2. Sesi 2: Latihan menggunakan sistem pendukung dalam keluarga.
3. Sesi 3: Latihan menggunakan sistem pendukung luar keluarga.
4. Sesi 4: Evaluasi hasil dan hambatan penggunaan sumber pendukung.
1 2 3 4 5
Individu Pengkajian+TK TKJS; Pendampingan Mandiri
N Thought
tarik nafas Stopping
dalam, distraksi, (penghentian
hipnosis lima jari pikiran)
dan kegiatan
spritual (dipilih
pasien)
Keluarga FPE Pendampingan Mandiri
Kelompok TKS
DAFTAR PUSTAKA
Evan, K., Nizette, D., & O’Brien, A. (2020). Psychiatric & Mental Health Nursing in UK.
Elsevier. https://remote-lib.ui.ac.id:2224/nursing/#!/content/book/3-s2.0-
B978070208024101001X
Grajek, M., Krupa-Kotara, K., Białek-Dratwa, A., Sobczyk, K., Grot, M., Kowalski, O., &
Staśkiewicz, W. (2022). Nutrition and mental health: A review of current knowledge about
the impact of diet on mental health. Frontiers in Nutrition, 9(August).
https://doi.org/10.3389/fnut.2022.943998
Herdman, T. H., Kamitsuru, S., & Camila Takáo Lopes. (2021). NURSING DIAGNOSES
Definitions and Classification 2021-2023 (Twelfth Ed). Thieme Medical Publishers, Inc.
Keliat, B. A., Hamid, A. Y. S., PUTRI, Y. S. E., Daulima, N. H. ., Wardani, I. Y., Susanti, H.,
Hargiana, G., & Panjaitan, R. U. (2019). Asuhan Keperawatan Jiwa. Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Rao, T. S. S., Asha, M. R., Ramesh, B. N., & Rao, K. S. J. (2008). Understanding nutrition,
depression and mental illnesses. Indian Journal of Psychiatry, 50(2), 77.
https://doi.org/10.4103/0019-5545.42391
Richards, G., & Smith, A. (2015). Caffeine consumption and self-assessed stress, anxiety, and
depression in secondary school children. Journal of Psychopharmacology, 29(12), 1236–
1247. https://doi.org/10.1177/0269881115612404
Stuart, G. W. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart (B. A. Keliat & J.
Pasaribu (eds.); 10th ed). Elsevier.
Videbeck, S. L. (2020). Psychiatric mental health nursing 8th edition. In Nursing Clinics of
North America. Wolters Kluwer. https://doi.org/10.3928/0279-3695-19870801-16