Disusun Oleh:
Aida Umar (030.14.007)
Nur Hadi Kuswoyo (030.14.149)
Lanjut usia atau lansia adalah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas, Pada
seorang lanjut usia mulai terjadi penurunan fisik dan fisiologis yang signifikan,
sehingga terjadi perubahan penampilan, penurunan fungsi pancaindera, pertahanan
tubuh, dan fungsi organ secara keseluruhan sehingga rentan terhadap penyakit.1
Masalah yang sering dijumpai pada pasien geriatri adalah sindrom geriatri yang
meliputi: imobilisasi, instabilitas, inkontinensia, insomnia, depresi, infeksi, defisiensi
imun, gangguan pendengaran dan penglihatan, gangguan intelektual, kolon irritable,
impecunity, dan impotensi.2
Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik
system kardiovaskular, yang diakibatkan oleh multifaktorial. Batasan normal
berbeda-beda tergantung dari pedoman yang digunakan, namun secara garis besar,
tekanan darah sistolik <140 mmHg dan diastolik <90 mmHg. Secara epidemiologi di
Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, angka kejadian
hipertensi di Indonesia mencapai 25,6%, dengan perempuan (28,8%), laki-laki
(22,8%). Karena penyebab hipertensi merupakan multifaktorial, seperti gaya hidup
(makanan, aktivitas), gangguan fungsi organ pada usia tua, obat-obatan, dan lainnya,
maka pencegahan menjadi tombak utama untuk mengurangi prevalensi hipertensi
hingga perburukan akibat hipertensi, seperti stroke dan penyakit jantung.3,4
Seiring dengan penambahan usia, proses penuaan juga terjadi pada otak
sehingga terjadi perubahan dalam kemampuan kognitif. Fungsi kognitif merupakan
salah satu komponen intelektual yang paling utama dan berperan penting menentukan
kualitas hidup seseorang.5 Mild cognitive impairment (MCI) merupakan kondisi
gangguan kognitif yang melampaui batas perubahan yang diharapkan akibat penuaan
normal, namun kemampuan fungsional umum masih berfungsi normal.5
2
Pada tahun 2002, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aging, Demografi,
dan Memory Study di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 5,4 juta orang (22,2%)
yang berusia ≥ 71 tahun menderita Mild Cognitive Impairment.6 Amerika
memperkirakan prevalensi Mild Cognitive Impairment antara 18,8% – 28,3% pada
usia lanjut. Pada negara di kawasan Asia, prevalensi Mild Cognitive Impairment
mencapai 17,1%.6 Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Kementerian
Kesehatan,6 prevalensi mild cognitive impairment pada usia lanjut di Indonesia
sekitar 32,4%. 5
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini angka harapan hidup laki-laki
dan perempuan meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini diketahui dengan angka
harapan hidup laki-laki dan perempuan pada tahun 2018 adalah sebesar 69 tahun dan
73 tahun. Hal ini menunjukkan semakin baiknya pelayanan kesehatan di Indonesia,
namun seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup, maka akan semakin
meningkat pula penyakit degenaratif atau penyakit tidak menular lainnya.6
3
BAB II
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. S
Usia : 84 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : Jakarta, 31 Desember 1935
Alamat : Jl. Mampang Prapatan XIV RT/RW 008/004
Agama : Islam
Riwayat pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama orang terdekat :Ny. M
Jumlah anak :4 Pria: 0 Wanita: 4
Jumlah cucu : 32
Jumlah cicit : 33
Pembiayaan kesehatan : BPJS
A. Riwayat Medis
1. Keluhan utama:
Pusing sejak 1 minggu yang lalu
2. Keluhan tambahan:
Mudah lupa
4
3. Riwayat penyakit sekarang:
Ny. S mengeluh pusing sejak 1 minggu yang lalu, pusing dirasakan terasa diikat
dan tengkuk terasa sakit, dirasakan terus menerus dan semakin memberat sejak 3 hari
belakangan, pasien mengatakan pusing menghilang ketika dibawa istirahat dan
mengeluh pusing sejak kurang lebih 2 minggu yang lalu. Keluhan pasien tidak
disertai adanya demam, batuk, pilek, mual, muntah, pandangan ganda, selain keluhan
tersebut pasien juga mengeluh kaki terasa lemas, sering pegal pegal dan harus
merambat atau dibantu ketika jalan hal tersebut sudah sering dirasakan sejak kurang
lebih 1 tahun yang lalu. Pasien mengatakan mudah lupa, sering lupa lupa dirasakan
sejak lama dan tidak tahu tepatnya hal tersebut juga sering di keluhkan oleh keluarga
pasien kadang pasien sering mandi tengah malam jika ditanya pasien merasa kalau
masih siang dan tidak tahu kalau tengah malam. Keluhan lain seperti sesak, jantung
berdebar debar disangkal, BAB dan BAB dalam batas normal. Pasien mengatakan
mempunyai riwayat hipertensi tetapi pasien lupa kapan tepatnya pasien mengalami
hipertensi. pasien tidak rutin kontrol ke puskesmas dikarenakan susah mobilisasi ke
puskesmas tegal parang.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat Hipertensi. Penyakit jantung, ginjal, flek paru, diabetes mellitus
disangkal oleh pasien
5. Riwayat pembedahan
Pasien riwayat operasi katarak di rumah sakit tebet pada bulan juni 2019.
6. Riwayat Opname Rumah Sakit
Tanggal/ tahun Rumah sakit Diagnosis/ penyakit
12/06/2019 RSUD Tebet Katarak
5
7. Riwayat kesehatan lain
a. Pemeriksaan gigi/ gigi palsu : Oral hygiene cukup baik, tidak
memakai gigi palsu
b. Lain-lain : Hipertensi
8. Riwayat alergi : Tidak ada
9. Kebiasaan
Merokok
Apakah anda merokok? Tidak
Apakah orang terdekat atau disekitar anda merokok? Tidak
Berapa batang rokok yang anda hisap setiap harinya? -
Berapa jarak waktu dari bangun tidur dengan anda menghisap rokok pertama
setiap hari? -
Apakah anda berminat untuk berhenti merokok? -
Apabila anda memutuskan untuk berhenti merokok sama sekali dalam 2
minggu ke depan seberapa besar keyakinan anda untuk berhasil berhenti
secara total? -
Minum Alkohol
Apakah anda minum minuman beralkohol ? Tidak
Olahraga
Apakah anda melakukan olahraga ? Tidak
Jenis olah raga yang biasa anda lakukan? Tidak ada
Berapa kali dalam seminggu? Tidak pernah
Berapa lama intensitas waktu Anda melakukan olahraga tersebut?–
Minum kopi :-
Kesimpulan: Pasien sudah tidak merokok, tidak minum beralkohol, tidak
mengkonsumsi kopi, dan tidak berolahraga.
6
10. Obat- obatan yang di konsumsi saat ini
7
Kesimpulan : Tidak didapatkan tanda-tanda gangguan mood(depresif) pada pasien
ini dalam 1 bulan terakhir
8
b. Keterbatasan Fungsional
Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasikegiatan anda
berikut ini?
Aktivitas >3 bulan < 3 bulan Tak
Terbatasi
Berbagai pekerjaan berat (mis. Angkat √
barang, lari)
Berbagai pekerjaan sedang √
(mis.menggeser meja / almari, angkat
barang belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah yang biasa √
dikerjakan
Mengerjakan pekerjaan (di kantor / √
sehari-hari)
Naik bukit / naik tangga √
Membungkuk, berlutut, sujud √
Berjalan kl.100 meter √
Makan, mandi, berpakaian ke WC √
9
2. Status Generalis
Keadaaan kulit :kering sekali/ biasa/ basah
Bercak kemerahan : tidak ada
Lesi kulit lain : tidak ada
Curiga keganasan : tidak ada
Dekubitus : tidak ada
Pendengaran
Ya Tidak
Dengar suara normal
Kanan √
Kiri √
Pakai alat bantu dengar √
Serumen impaksi √
Penglihatan
Ya Tidak
Dapat membaca huruf surat kabar
Tanpa kaca mata √
Dengan kaca mata Tidak memakai kacamata
Terdapat katarak/tidak
Kanan √
Kiri √
Dapatan Normal Abnormal (jelaskan) Tidak
funduskopi diperiksa
Kanan √
Kiri √
10
Mulut
Buruk Baik
Higiene mulut √
Ada Tidak
Gigi palsu √
Lecet di bawah gigi palsu - -
Lesi yang lain (kalau ada - -
jelaskan)
Leher
Normal Abnormal (jelaskan)
Derajat gerak √
Kel. Tiroid √
11
a. Jantung
- Irama Regular Ireguler
√
- Bising Ya Tidak
√
- Gallop Ada Tidak
√
Lain-lain (jelaskan)
Abdomen
Hati membesar/tidak : tidak
Massa abdomen lain : tidak ada
Bising/bruit : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Cairan asites : tidak ada
Limpa membesar/tidak : tidak
12
Neurologik/ Psikologik
A. Status Mental
Baik Terganggu
Orientasi
Orang √
Waktu √
Tempat √
Situasi √
Daya ingat
Sangat lampau √
Baru terjadi √
Ingat obyek stlh 5 menit segera √
(mengulang)
13
Jumlah kesalahan
0–2 kesalahan: baik
3–4 kesalahan: gangguan intelek ringan
5–7 kesalahan: gangguan intelek sedang
7 – 10 kesalahan: gangguan intelek berat
Kesimpulan : Terdapat gangguan intelek sedang pada status mental pasien
B. Perasaan hati/ afeksi: baik
C. Umum
Normal Abnormal (jelaskan)
Syaraf otak (gangguan n.VII) √
Motorik : - kekuatan √
- tonus √
Sensorik : - tajam √
- raba √
- getaran √
Refleks
Sereblar : - jari ke hidung √
- tumit ke ujung kaki √
- romberg √
Gerak langkah √
Kesimpulan : pasien tidak mengalami parese pada keempat tungkai, dan
tidak terdapat defisit neurologis.
D. Tanda- tanda lain
Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat √
Regiditas cogwebell √
Bradikinesia √
Tremor intense √
Gerakan tak sadar √
Refleks patologis √
Kesimpulan : Tidak terdapat kelainan
14
E. PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA
4 Nokturia/Inkontinen 3 0
6 Kelemahan umum 2 0
9 Osteoporosis 1 0
Jumlah 2
Tingkat risiko :
15
C. Data Laboratorik
Hasil pemeriksaan darah laboratorium tanggal 13 juni 2019
HASIL LABORATORIUM RSUD TEBET
NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN KETERANGAN
Hb 11.6 g/dL 11.7-15.7
Ht 34.8 % 40-52
Leukosit 9.5 ribu/uL 5-10
Trombosit 6.80 ribu/uL 3.8-11
Gula Darah Sewaktu 101 mg/dL <200
16
E. Daftar Masalah dan Rencana Penanganan
Aspek Indikator Problem/ Perencanaan Pendekatan Komprehensif Indikator
Diagnostik
Biologis Pusing 1. Memberikan edukasi tentang penyakit Keluarga mengerti tentang
yang diderita, komplikasi, dan keluhan yang dialami pasien
terapinya kepada pasien dan keluarga Membaiknya keadaan pasien
2. Menganjurkan pasien untuk melakukan setelah dilakukan latihan gerak
latihan gerak di dalam rumah,
3. (Rencana pengobatan: Latihan cara
bangun dari tempat tidur)
Biologis Hasil tekanan darah 1. Memberikan edukasi kepada pasien dan Pasien dan keluarga memahami
180/100 mmHg keluarga pasien tentang keluhan yang tentang penyakit hipertensi
selama ini dikeluhkan oleh pasien yang Pasien rutin melakukan
merupakan komplikasi dari penyakit pemeriksaan kesehatan ke
hipertesi, tentang hipertensi, puskesmas
penatalaksanaan, termasuk edukasi Pasien meminum obat darah
tentang pengobatan hipertensi yang tinggi secara rutin
teratur dan efek sampingnya, serta Pasien mengkonsumsi makanan
kemungkinan komplikasi lainya yang sehat dan bergizi, namun
dapat yang terjadi jika tidak minum dengan kadar garam yang
obat antihipertensi. rendah
2. Edukasi kepada pasien dan keluarga
untuk menjalani diet rendah garam
yang disarankan oleh Kementerian
Kesehatan RI.
3. Rutin memeriksakan tekanan darah dan
meminum obat antihipertensi secara
teratur
Psikologis Hasil tes penapisan 1. Melakukan pemantauan ada tidaknya Pasien tetap aktivitas melakukan
depresi pada geriatri tanda-tanda depresi pada pasien, dan kegiatan sehari-hari, baik di dalam
tidak didapatkan ada tidaknya penurunan fungsi kognitif rumah maupun di lingkungan
18
tanda-tanda secara berkala sekitar rumah
kemungkinan depresi 2. Meminta pasien/keluargnya untuk Hasil tes penapisan depresi dan
pada pasien dalam 1 menghubungi apabila terjadi perubahan pemeriksaan status mental tetap
bulan terakhir suasana hati dan penurunan daya ingat baik
Pada pemeriksaan serta perubahan tingkah laku yang
status mental, pasien signifikan
memiliki status mental
baik tanpa adanya
gangguan intelektual
Sosial Berdasarkan tes 1. Memberikan edukasi kepada keluarga Pasien tidak mengalami
ada/tidaknya pasien bahwa pasien perlu dipantau dan keterbatasan dalam pekerjaan yang
hambatan status dibantu dalam melakukan aktivitasnya ringan pada pemeriksaan ADL
fungsional dalam sehari-hari secara berkala
melakukan kegiatan 2. Memberikan saran kepada keluarga Lantai rumah tampak bersih,
sehari-hari pasien untuk memperhatikan keadaan penerangan cukup, barang di
(ADL/Activity Daily rumah beserta lingkungannya, seperti rumah tertata dengan baik
Living), pasien kebersihan lantai, penerangan, serta Pasien tetap aktif berkegiatan di
memiliki keterbatasan penataan barang di rumah, sehingga dalam maupun luar rumah
dalam melakukan mempermudah pasien dalam
pekerjaan sedang- melakukan aktivitasnya.
berat. 3. Edukasi kepada keluarga untuk
19
Pasien cukup aktif medukung pasien dalam menjalani
mengikuti kegiatan di aktivitasnya baik di dalam maupun luar
lingkungan rumahnya rumah dengan tetangga, sesuai dengan
Pasien tinggal kemampuannya dan jika perlu
bersama anak dan menggunakan alat bantu dan
mantunya, pasien didampingi oleh keluarga
memiliki hubungan
yang baik dengan
anggota keluarganya
20
F. Laporan Lanjutan
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis pada pasien ini adalah
hipertensi, dan Mild Cognitive Impairment (MCI)
Komunikasi
22
Informasi
23
Terapi Farmakologik
Melanjutkan obat yang sudah diberikan rutin dari Puskesmas Kelurahan Tegal
Parang
Terapi Non-farmakologik
24
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pasien merupakan seorang perempuan berusia 84 tahun dengan hipertensi dan mild
cognitive impairment. Dari asesmen geriatri yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pasien memiliki hendaya fisik berupa keterbatasan fungsional dalam melakukan pekerjaan
yang sedang sampai berat.
Pada kunjungan pertama dilakukan informed concent, bina rapport, anamnesis, dan
pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk mencari masalah yang ada pada pasien. Selanjutnya
pasien dan keluarga diberikan edukasi terhadap masalah kesehatannya serta penanganannya yang
dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan kesehatannya serta pencegahan dari komplikasi
yang dapat terjadi. Keluarga pasien disarankan kembali untuk tetap memeriksakan kesehatan ke
dokter terkait keluhannya.
Pada kunjungan kedua dan ketiga, dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik lanjutan,
dan pemeriksaan tekanan darah. Kemudian didapatkan ternyata masih terdapat beberapa
masalah. Namun pasien dan keluarga sudah melakukan beberapa hal yang telah
diberitahukan kepada pasien dan keluarganya pada kunjungan kedua. Selain itu diberikan
edukasi ulang bila keluarga masih ada yang belum dimengerti pada kunjungan pertama
maupun kedua. Kepada keluarga terdekat ditekankan pula untuk selalu memberi perhatian
serta motivasi kepada pasien agar tetap semangat dalam menjalankan kegiatan sehari dan
agar tetap menjadi produktif walaupun dengan keterbatasan yang ada.
3.2 Saran
Diharapkan dalam pembuatan laporan asesmen geriatri selanjutnya, peneliti dapat memberikan
edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai masalah hipertensidan Mild Cognitive Impairment
lebih menyelurh dan lebih detail agar dapat lebih mudah dipahami sehingga dilaksanakan dengan
baik. Penjelasan nutrisi untuk pasien secara menyeluruh diperlukan guna menjaga kesehatan dari
pasien.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
Lampiran 5.
Geriatric Giant
Geriatric Giant Ada(√)/Tidak(x)
Imobilisasi X
Instabilitas √
Inkontinensia X
Penurunan Intelektual √
Infeksi (Pneumonia) X
Kerusakan pada pendengaran dan
X
pengelihatan
Konstipasi X
Isolation (Depresi) X
Malnutrisi X
Impecunity (Poverty) X
Iatrogenic X
Insomnia X
Imunodefisiensi X
Impoten X
Irritable bowel X
1. Imobilisasi
Pada pasien Ny, S tidak ditemukan tanda imobilisasi karena pasien masih bias berjalan
di sekitar rumah setiap hari, walaupun jika untuk berjalan kaki dan bangun berdiri dari
tempat tidur atau dari duduk terkadang pasien merasa kesulitan, tapi keinginannya untuk
tetap sehat masih cukup kuat.
27
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. faktor intrinsik pada pasien adalah karena usia pasien
84 tahun dimana fungsi otot melemah dan penurunan fungsi sensoris sedangkan faktor
risiko ekstrinsik (terdapat di lingkungan) adalah lantai kamar mandi yang licin, tidak
terdapat karpet karet, alat bantu untuk berjalan hanya dengan tongkat, setelah kejadian
tersebut dari kamar pasien ke di kamar mandi dibuatkan pegangan di dinding untuk pasien
berjalan kekamar mandi.
5. Infection (infeksi)
Setelah dilakukan anamnesis kepada pasien maupun keluarganya didapatkan kesimpulan
pasien tidak memiliki riwayat infeksi seperti penyakit TB Paru. Pasien selama ini memiliki
riwayat penyakit bukan infeksi berupa hipertensi. Keluhan nyeri saat BAK juga disangkal
dan gejala-gejala infeksi seperti demam, kebingunan, adanya penurunan nafsu makan tiba-
tiba, badan menjadi lemas, dan adanya perubahan tingkah laku juga disangkal.
28
7. Isolation (Depression)
Pasien tidak memiliki tanda-tanda Isolation (terisolasi) dan depresi. Hal ini dibuktikan
dari saat wawancara mengenai penapisan depresi pasien menjawab bahwa dia selalu merasa
senang dan bersyukur atas hidupnya selama ini, pasien juga tinggal bersama anak yang
selalu memperhatikan dan selalu memberi kasih sayang kepada pasien.
8. Inanition (malnutrisi)
Pada pasien ini tidak ditemukan malnutrisi hal ini dikarenakan pasien makan makanan
yang bergizi dan tidak memiliki gangguan makan seperti anoreksia. Dan pasien tidak
memiliki penurunan nafsu makan serta tidak memiliki gangguan menelan.
9. Impecunity (kemiskinan)
Impecunity (kemiskinan), Pada pasien ini pasien tidak bekerja dan hanya dirumah saja
kegiatannya. Tetapi untuk kehidupan sehari-hari dan keperluan pasien didapatkan dari
biaya anaknya. Jadi kebutuhan sehari-hari pasien masih tercukupi.
10. Iatrogenic
Iatrogenics (iatrogenesis), karakteristik yang khas dari pasien geriatri yaitu
multipatologik, seringkali menyebabkan pasien tersebut perlu mengkonsumsi obat yang
tidak sedikit jumlahnya. Pada pasien, tidak ada riwayat pengobatan pereda nyeri. Dan untuk
hipertensi pasien rutin mengkonumsi obat. Untuk keluhan sakit kuning disangkal oleh
pasien dan keluarganya. Dan keluhan BAK sakit atau gangguan ginjal disangkal juga oleh
pasien dan keluarganya.
11. Insomnia
Pasien mengaku tidak ada masalah sulit tidur, pasien masih bisa tidur sesuai dengan
jadwal biasa dia tidur.
29
13. Impotence
Pasien saat ini sudah tidak pernah kepikiran lagi untuk melakukan hubungan suami istri
karena suami sudah meninggal.
30
RENCANA PENANGGULANGAN PADA MASALAH
GERIATRIC GIANT NY. S, 84 TAHUN
31
(Kunjungan 1 pada Selasa, 10 September 2019)
32
(Kunjungan 2 pada Kamis, 26 september 2019)
33
(Kunjungan 3 pada Kamis, 3 oktober 2019)
34
35