Anda di halaman 1dari 35

ASESSMENT GERIATRI

PEREMPUAN 84 TAHUN DENGAN HIPERTENSI GRADE II DAN MILD


COGNITIVE IMPAIRMENT

Disusun Oleh:
Aida Umar (030.14.007)
Nur Hadi Kuswoyo (030.14.149)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE 19 AGUSTUS – 26 OKTOBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

Lanjut usia atau lansia adalah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas, Pada
seorang lanjut usia mulai terjadi penurunan fisik dan fisiologis yang signifikan,
sehingga terjadi perubahan penampilan, penurunan fungsi pancaindera, pertahanan
tubuh, dan fungsi organ secara keseluruhan sehingga rentan terhadap penyakit.1
Masalah yang sering dijumpai pada pasien geriatri adalah sindrom geriatri yang
meliputi: imobilisasi, instabilitas, inkontinensia, insomnia, depresi, infeksi, defisiensi
imun, gangguan pendengaran dan penglihatan, gangguan intelektual, kolon irritable,
impecunity, dan impotensi.2
Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik
system kardiovaskular, yang diakibatkan oleh multifaktorial. Batasan normal
berbeda-beda tergantung dari pedoman yang digunakan, namun secara garis besar,
tekanan darah sistolik <140 mmHg dan diastolik <90 mmHg. Secara epidemiologi di
Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, angka kejadian
hipertensi di Indonesia mencapai 25,6%, dengan perempuan (28,8%), laki-laki
(22,8%). Karena penyebab hipertensi merupakan multifaktorial, seperti gaya hidup
(makanan, aktivitas), gangguan fungsi organ pada usia tua, obat-obatan, dan lainnya,
maka pencegahan menjadi tombak utama untuk mengurangi prevalensi hipertensi
hingga perburukan akibat hipertensi, seperti stroke dan penyakit jantung.3,4
Seiring dengan penambahan usia, proses penuaan juga terjadi pada otak
sehingga terjadi perubahan dalam kemampuan kognitif. Fungsi kognitif merupakan
salah satu komponen intelektual yang paling utama dan berperan penting menentukan
kualitas hidup seseorang.5 Mild cognitive impairment (MCI) merupakan kondisi
gangguan kognitif yang melampaui batas perubahan yang diharapkan akibat penuaan
normal, namun kemampuan fungsional umum masih berfungsi normal.5

2
Pada tahun 2002, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aging, Demografi,
dan Memory Study di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 5,4 juta orang (22,2%)
yang berusia ≥ 71 tahun menderita Mild Cognitive Impairment.6 Amerika
memperkirakan prevalensi Mild Cognitive Impairment antara 18,8% – 28,3% pada
usia lanjut. Pada negara di kawasan Asia, prevalensi Mild Cognitive Impairment
mencapai 17,1%.6 Menurut Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Kementerian
Kesehatan,6 prevalensi mild cognitive impairment pada usia lanjut di Indonesia
sekitar 32,4%. 5

Selain karena proses degeneratif, risiko impairment mild cognitive dapat


diakibatkan oleh berbagai faktor seperti jenis kelamin, obesitas, merokok, hipertensi,
diabetes melitus, hiperlipidemia, stroke, radikal bebas, trauma otak, infeksi serebral,
epilepsi, tumor otak, gangguan jantung (termasuk gagal jantung kronik dan aritmia),
dan genetik. 5

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini angka harapan hidup laki-laki
dan perempuan meningkat dari tahun sebelumnya. Hal ini diketahui dengan angka
harapan hidup laki-laki dan perempuan pada tahun 2018 adalah sebesar 69 tahun dan
73 tahun. Hal ini menunjukkan semakin baiknya pelayanan kesehatan di Indonesia,
namun seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup, maka akan semakin
meningkat pula penyakit degenaratif atau penyakit tidak menular lainnya.6

3
BAB II

IDENTITAS PASIEN

2.1 Identitas Pasien

Nama : Ny. S
Usia : 84 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir : Jakarta, 31 Desember 1935
Alamat : Jl. Mampang Prapatan XIV RT/RW 008/004
Agama : Islam
Riwayat pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama orang terdekat :Ny. M
Jumlah anak :4 Pria: 0 Wanita: 4
Jumlah cucu : 32
Jumlah cicit : 33
Pembiayaan kesehatan : BPJS

2.2 Riwayat Medis/ Evaluasi Fisik


Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 10
September pukul 13.00 – 14.30 WIB di rumah pasien.

A. Riwayat Medis
1. Keluhan utama:
Pusing sejak 1 minggu yang lalu

2. Keluhan tambahan:
Mudah lupa

4
3. Riwayat penyakit sekarang:
Ny. S mengeluh pusing sejak 1 minggu yang lalu, pusing dirasakan terasa diikat
dan tengkuk terasa sakit, dirasakan terus menerus dan semakin memberat sejak 3 hari
belakangan, pasien mengatakan pusing menghilang ketika dibawa istirahat dan
mengeluh pusing sejak kurang lebih 2 minggu yang lalu. Keluhan pasien tidak
disertai adanya demam, batuk, pilek, mual, muntah, pandangan ganda, selain keluhan
tersebut pasien juga mengeluh kaki terasa lemas, sering pegal pegal dan harus
merambat atau dibantu ketika jalan hal tersebut sudah sering dirasakan sejak kurang
lebih 1 tahun yang lalu. Pasien mengatakan mudah lupa, sering lupa lupa dirasakan
sejak lama dan tidak tahu tepatnya hal tersebut juga sering di keluhkan oleh keluarga
pasien kadang pasien sering mandi tengah malam jika ditanya pasien merasa kalau
masih siang dan tidak tahu kalau tengah malam. Keluhan lain seperti sesak, jantung
berdebar debar disangkal, BAB dan BAB dalam batas normal. Pasien mengatakan
mempunyai riwayat hipertensi tetapi pasien lupa kapan tepatnya pasien mengalami
hipertensi. pasien tidak rutin kontrol ke puskesmas dikarenakan susah mobilisasi ke
puskesmas tegal parang.
4. Riwayat penyakit dahulu
Pasien memiliki riwayat Hipertensi. Penyakit jantung, ginjal, flek paru, diabetes mellitus
disangkal oleh pasien

Riwayat penyakit lainnya


Riwayat penyakit jantung : Disangkal
Riwayat penyakit paru : Disangkal
Riwayat alergi makanan/obat-obatan : Disangkal

5. Riwayat pembedahan
Pasien riwayat operasi katarak di rumah sakit tebet pada bulan juni 2019.
6. Riwayat Opname Rumah Sakit
Tanggal/ tahun Rumah sakit Diagnosis/ penyakit
12/06/2019 RSUD Tebet Katarak

5
7. Riwayat kesehatan lain
a. Pemeriksaan gigi/ gigi palsu : Oral hygiene cukup baik, tidak
memakai gigi palsu
b. Lain-lain : Hipertensi
8. Riwayat alergi : Tidak ada
9. Kebiasaan
Merokok
 Apakah anda merokok? Tidak
 Apakah orang terdekat atau disekitar anda merokok? Tidak
 Berapa batang rokok yang anda hisap setiap harinya? -
 Berapa jarak waktu dari bangun tidur dengan anda menghisap rokok pertama
setiap hari? -
 Apakah anda berminat untuk berhenti merokok? -
 Apabila anda memutuskan untuk berhenti merokok sama sekali dalam 2
minggu ke depan seberapa besar keyakinan anda untuk berhasil berhenti
secara total? -
Minum Alkohol
 Apakah anda minum minuman beralkohol ? Tidak
Olahraga
 Apakah anda melakukan olahraga ? Tidak
 Jenis olah raga yang biasa anda lakukan? Tidak ada
 Berapa kali dalam seminggu? Tidak pernah
 Berapa lama intensitas waktu Anda melakukan olahraga tersebut?–
Minum kopi :-
Kesimpulan: Pasien sudah tidak merokok, tidak minum beralkohol, tidak
mengkonsumsi kopi, dan tidak berolahraga.

6
10. Obat- obatan yang di konsumsi saat ini

Dengan Resep Dokter Dosis dan Pemakaian


Amlodipin 1x 5 mg
Vitamin B kompleks 1 x 1 tablet
11. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat dengan
perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
Setiap Sering Kadang Jarang Tidak
waktu sekali kadang sekali pernah
a. Berapa seringkah bulan yang lalu
masalah kesehatan anda menghalangi √
kegiatan anda, (mis.Pergi
mengunjungi teman, aktivitas sosial)
b. Berapa seringkah bulan lalu anda √
merasa gugup ?
c. Berapa seringkah bulan lalu anda √
merasa tenang dan damai ?
d. Berapa seringkah bulan lalu anda √
merasa sedih sekali ?
e. Berapa seringkah bulan lalu anda √
merasa bahagia ?
f. Berapa seringkah bulan lalu anda √
merasa begitu sedih sampai serasa tak
ada sesuatupun yang mungkin
menghiburnya ?
g. Selama bulan lalu, berapa seringnya √
perasaan depresi anda mengganggu
kerja anda sehari-hari ?
h. Selama bulan lalu, merasa tak ada √
yang diharapkan lagi
i. Selama bulan lalu, berapa sering anda √
merasa tak diperhatikan keluarga ?
j. Berapa sering selama bulan lalu anda √
merasa ingin menangis apa saja
k. Selama bulan lalu, berapa sering anda √
merasa bahwa hidup ini sudah tak ada
gunanya lagi ?

7
Kesimpulan : Tidak didapatkan tanda-tanda gangguan mood(depresif) pada pasien
ini dalam 1 bulan terakhir

12. Status fungsional


a. ADL dasar dan Instrumental
Bisa sendiri Perlu bantuan Tergantung orang
sepenuhnya seseorang lain sepenuhnya
Mandi √
Ambulansi √
Transfer √
Berpakaian √
Berdandan √
BAB / BAK √
Makan √
Sediakan makan √
Atur keuangan √
Atur minum obat- √
obatan
Bertelepon √
Kesimpulan : Pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari namun memiliki
keterbatasan yang memerlukan bantuan orang lain.

8
b. Keterbatasan Fungsional
Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasikegiatan anda
berikut ini?
Aktivitas >3 bulan < 3 bulan Tak
Terbatasi
Berbagai pekerjaan berat (mis. Angkat √
barang, lari)
Berbagai pekerjaan sedang √
(mis.menggeser meja / almari, angkat
barang belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah yang biasa √
dikerjakan
Mengerjakan pekerjaan (di kantor / √
sehari-hari)
Naik bukit / naik tangga √
Membungkuk, berlutut, sujud √
Berjalan kl.100 meter √
Makan, mandi, berpakaian ke WC √

Kesimpulan : Didapatkan keterbatasan fungsional dalam melakukan pekerjaan


sedang-berat.
B. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda Vital
Baring Duduk Berdiri
Tekanan darah 180/100 174/90 170/90
Nadi / menit 76 (reguler) 76 (reguler) 78 (regular)
Laju respirasi / menit 20 21 20

2 bulan yl 1 bulan yl Saat ini


Berat badan 35
Tinggi badan 135
BMI 19,2

9
2. Status Generalis
Keadaaan kulit :kering sekali/ biasa/ basah
 Bercak kemerahan : tidak ada
 Lesi kulit lain : tidak ada
 Curiga keganasan : tidak ada
 Dekubitus : tidak ada
Pendengaran

Ya Tidak
Dengar suara normal
 Kanan √
 Kiri √
Pakai alat bantu dengar √
Serumen impaksi √

Penglihatan
Ya Tidak
Dapat membaca huruf surat kabar
 Tanpa kaca mata √
 Dengan kaca mata Tidak memakai kacamata
Terdapat katarak/tidak
 Kanan √
 Kiri √
Dapatan Normal Abnormal (jelaskan) Tidak
funduskopi diperiksa
Kanan √
Kiri √

10
Mulut
Buruk Baik
Higiene mulut √
Ada Tidak
Gigi palsu √
Lecet di bawah gigi palsu - -
Lesi yang lain (kalau ada - -
jelaskan)

Leher
Normal Abnormal (jelaskan)
Derajat gerak √
Kel. Tiroid √

Bekas luka pada tiroid : tidak ada


Massa lain : tidak ada
Kelenjar limfe membesar/tidak (bila ya jelaskan) : tidak teraba membesar
Dada (Paru dan Kardiovaskular)
Massa teraba/tidak, bila ya: kanan/kiri, jelaskan : tidak teraba massa
Kelainan lain : tidak ada
Paru Kiri Kanan
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi :
 suara dasar Vesikuler Vesikuler
 suara tambahan - -

11
a. Jantung
- Irama Regular Ireguler

- Bising Ya Tidak

- Gallop Ada Tidak

Lain-lain (jelaskan)

Abdomen
Hati membesar/tidak : tidak
Massa abdomen lain : tidak ada
Bising/bruit : tidak ada
Nyeri tekan : tidak ada
Cairan asites : tidak ada
Limpa membesar/tidak : tidak

Rektum/ anus : tidak dilakukan pemeriksaan


Genital/ pelvis : tidak dilakukan pemeriksaan
Muskuloskletal
Tak Tl. Bahu Siku Tangan Pinggul Lutut Kaki
ada blkg
Deformitas √
Gerak √ √ √
terbatas
Nyeri √
Benjolan √
peradangan √

12
Neurologik/ Psikologik
A. Status Mental
Baik Terganggu
Orientasi
Orang √
Waktu √
Tempat √
Situasi √
Daya ingat
Sangat lampau √
Baru terjadi √
Ingat obyek stlh 5 menit segera √
(mengulang)

Kuisioner pendek / portable tentang Status Mental :


Betul Salah
Tanggal berapakah hari ini ? √
Hari apakah hari ini ? √
Apakah nama tempat ini ? √
Berapakah nomor telpon rumah/hp anda ? √
Berapakah usia anda ? √
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn) ? √
Siapa nama gubernur sekarang ? √
Nama gubernur sebelum ini ? √
Nama ibumu sebelum menikah ? √
20 dikurang 3 dan seterusnya √

13
Jumlah kesalahan
0–2 kesalahan: baik
3–4 kesalahan: gangguan intelek ringan
5–7 kesalahan: gangguan intelek sedang
7 – 10 kesalahan: gangguan intelek berat
Kesimpulan : Terdapat gangguan intelek sedang pada status mental pasien
B. Perasaan hati/ afeksi: baik
C. Umum
Normal Abnormal (jelaskan)
Syaraf otak (gangguan n.VII) √
Motorik : - kekuatan √
- tonus √
Sensorik : - tajam √
- raba √
- getaran √
Refleks
Sereblar : - jari ke hidung √
- tumit ke ujung kaki √
- romberg √
Gerak langkah √
Kesimpulan : pasien tidak mengalami parese pada keempat tungkai, dan
tidak terdapat defisit neurologis.
D. Tanda- tanda lain
Ya Tidak Bila Ya, jelaskan
Tremor saat istirahat √
Regiditas cogwebell √
Bradikinesia √
Tremor intense √
Gerakan tak sadar √
Refleks patologis √
Kesimpulan : Tidak terdapat kelainan

14
E. PENILAIAN RISIKO JATUH PASIEN LANJUT USIA

NO RISIKO SKALA HASIL

1 Gangguan gaya berjalan (diseret, menghentak, berayun) 4 0

2 Pusing atau pingsan pada posisi tegak 3 0

3 Kebingungan setiap saat (contoh:pasien yang mengalami 3 0


demensia)

4 Nokturia/Inkontinen 3 0

5 Kebingungan intermiten (contoh pasien yang mengalami 2 0


delirium/Acute confusional state)

6 Kelemahan umum 2 0

7 Obat-obat berisiko tinggi (diuretic, narkotik, sedative, 2 1


antipsikotik, laksatif, vasodilator, antiaritmia,
antihipertensi, obat hipoglikemik, antidepresan,
neuroleptic, NSAID)

8 Riwayat jatuh dalam 2 bulan terakhir 2 0

9 Osteoporosis 1 0

10 Gangguan pendengaran dan/atau penglihatan 1 0

11 Usia 70 tahun ke atas 1 1

Jumlah 2
Tingkat risiko :

 Risiko rendah bila skor 1-3  Lakukan intervensi risiko rendah


 Risiko tinggi bila skor ≥ 4  Lakukan intervensi risiko tinggi
Kesimpulan : pasien mempunyai resiko jatuh yang rendah

15
C. Data Laboratorik
Hasil pemeriksaan darah laboratorium tanggal 13 juni 2019
HASIL LABORATORIUM RSUD TEBET

NILAI
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN RUJUKAN KETERANGAN
Hb 11.6 g/dL 11.7-15.7
Ht 34.8 % 40-52
Leukosit 9.5 ribu/uL 5-10
Trombosit 6.80 ribu/uL 3.8-11
Gula Darah Sewaktu 101 mg/dL <200

D. Hasil Pemeriksaan tambahan lain


Tidak ada

16
E. Daftar Masalah dan Rencana Penanganan
Aspek Indikator Problem/ Perencanaan Pendekatan Komprehensif Indikator
Diagnostik
Biologis  Pusing 1. Memberikan edukasi tentang penyakit  Keluarga mengerti tentang
yang diderita, komplikasi, dan keluhan yang dialami pasien
terapinya kepada pasien dan keluarga  Membaiknya keadaan pasien
2. Menganjurkan pasien untuk melakukan setelah dilakukan latihan gerak
latihan gerak di dalam rumah,
3. (Rencana pengobatan: Latihan cara
bangun dari tempat tidur)
Biologis  Hasil tekanan darah 1. Memberikan edukasi kepada pasien dan  Pasien dan keluarga memahami
180/100 mmHg keluarga pasien tentang keluhan yang tentang penyakit hipertensi
selama ini dikeluhkan oleh pasien yang  Pasien rutin melakukan
merupakan komplikasi dari penyakit pemeriksaan kesehatan ke
hipertesi, tentang hipertensi, puskesmas
penatalaksanaan, termasuk edukasi  Pasien meminum obat darah
tentang pengobatan hipertensi yang tinggi secara rutin
teratur dan efek sampingnya, serta  Pasien mengkonsumsi makanan
kemungkinan komplikasi lainya yang sehat dan bergizi, namun
dapat yang terjadi jika tidak minum dengan kadar garam yang
obat antihipertensi. rendah
2. Edukasi kepada pasien dan keluarga
untuk menjalani diet rendah garam
yang disarankan oleh Kementerian
Kesehatan RI.
3. Rutin memeriksakan tekanan darah dan
meminum obat antihipertensi secara
teratur

(Rencana pengobatan : Vitamin B


kompleks 3x1 tablet)
Biologis  Mudah lupa 1. Edukasi tentang penyakit yang diderita,  Meningkatkan fungsi memori,
(Gangguan memori komplikasi, dan penanganannya kepada serta mengurangi keluhan
jangka pendek) pasien dan keluarga. memori dan meningkatkan
2. Edukasi pasien untuk konsultasi dan kualitas kehidupan sehari-hari.
melakukan memory training program
untuk perawatan daya ingat (stimulasi
memori)

Psikologis  Hasil tes penapisan 1. Melakukan pemantauan ada tidaknya  Pasien tetap aktivitas melakukan
depresi pada geriatri tanda-tanda depresi pada pasien, dan kegiatan sehari-hari, baik di dalam
tidak didapatkan ada tidaknya penurunan fungsi kognitif rumah maupun di lingkungan

18
tanda-tanda secara berkala sekitar rumah
kemungkinan depresi 2. Meminta pasien/keluargnya untuk  Hasil tes penapisan depresi dan
pada pasien dalam 1 menghubungi apabila terjadi perubahan pemeriksaan status mental tetap
bulan terakhir suasana hati dan penurunan daya ingat baik
 Pada pemeriksaan serta perubahan tingkah laku yang
status mental, pasien signifikan
memiliki status mental
baik tanpa adanya
gangguan intelektual
Sosial  Berdasarkan tes 1. Memberikan edukasi kepada keluarga  Pasien tidak mengalami
ada/tidaknya pasien bahwa pasien perlu dipantau dan keterbatasan dalam pekerjaan yang
hambatan status dibantu dalam melakukan aktivitasnya ringan pada pemeriksaan ADL
fungsional dalam sehari-hari secara berkala
melakukan kegiatan 2. Memberikan saran kepada keluarga  Lantai rumah tampak bersih,
sehari-hari pasien untuk memperhatikan keadaan penerangan cukup, barang di
(ADL/Activity Daily rumah beserta lingkungannya, seperti rumah tertata dengan baik
Living), pasien kebersihan lantai, penerangan, serta  Pasien tetap aktif berkegiatan di
memiliki keterbatasan penataan barang di rumah, sehingga dalam maupun luar rumah
dalam melakukan mempermudah pasien dalam
pekerjaan sedang- melakukan aktivitasnya.
berat. 3. Edukasi kepada keluarga untuk

19
 Pasien cukup aktif medukung pasien dalam menjalani
mengikuti kegiatan di aktivitasnya baik di dalam maupun luar
lingkungan rumahnya rumah dengan tetangga, sesuai dengan
 Pasien tinggal kemampuannya dan jika perlu
bersama anak dan menggunakan alat bantu dan
mantunya, pasien didampingi oleh keluarga
memiliki hubungan
yang baik dengan
anggota keluarganya

20
F. Laporan Lanjutan

Tanggal Problem Kegiatan


Diagnostik

10  Hipertensi  Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik menyeluruh


September  MCI (Mild dan edukasi kepada pasien mengenai masalah
2019 Cognitive kesehatan yang dialaminya
Imparaintme  Edukasi sesuai dengan pendekatan komprehensif,
nt) mencakup aktivitas fisik dan lingkungan rumah yang
nyaman bagi pasien (dirinci ditabel diatas)
 Menganjurkan pasien untuk minum obat dengan benar
sesuai anjuran dokter, baik dosis maupun waktu
minum serta kepatuhan minum obat.
 Menganjurkan pasien untuk mengubah pola makan
dengan makan makanan diet hipertensi ( rendah garam
)
 Berkeliling melihat kondisi lingkungan di dalam dan
luar rumah pasien.
 Mengajarkan latihan fisik sederhana kepada pasien agar
tetap aktif, dan latihan gerak untuk mengurangi
keluhan pusing
 Edukasi pasien untuk konsultasi dan melakukan
memory training program untuk perawatan daya ingat
(stimulasi memori)
 Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 170/90 mmHg
 Edukasi kepada keluarga pasien untuk mengendalikan
makan makanan mengandung garam
 Anamnesis : pusing ketika beranjak dari tempat tidur
ataupun tempat duduk, dan mudah lupa
26  Hipertensi  Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik lanjutan
September  MCI (Mild  Mengobservasi kegiatan sehari-hari pasien dan apakah
2019 Cognitive terdapat perubahan atau tidak setelah diberikan edukasi.
Imparaint  Memberikan tempat penyimpanan obat agar pasien tidak
ment) lupa jadwal minum obat.
 Keluarga pasien sudah mengganti lampu rumah menjadi
lebih terang, barang yang berserak di lantai juga mulai
ditata ke lemari
 Pasien mulai makan rendah garam dan tinggi serat
 Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 140/80 mmHg
03 Oktober  Hipertensi  Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik lanjutan
2019  MCI (Mild  Mengobservasi hasil dari latihan fisik sederhana serta
Cognitive kegiatan sehari-hari pasien.
Imparaintme  Keluarga pasien sudah membantu pasien untuk
nt) melakukan latihan fisik sederhana dan membantu
memberitahu gerakan-gerakan tersebut kepada pasien.
 Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 140/80 mmHg

Pada asesmen geriatrik (Summary)

Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis pada pasien ini adalah
hipertensi, dan Mild Cognitive Impairment (MCI)

Rencana Perawatan Terpadu / Comprehensive Care

Komunikasi

 Membina komunikasi yang baik antara pasien dengan keluarga seperti


menjelaskan maksud kedatangan dan menjelaskan apa yang akan dilakukan.
 Mengajak pasien dan keluarga berkomunikasi dan diskusi tentang keluhan pasien
dan mengijinkan bertanya bila ada yang ingin ditanyakan

22
Informasi

 Menginformasikan tentang masalah yang dialami pasien kepada pasien dan


keluarganya
 Menjelaskan terapi yang diberikan saat ini dan terapi lanjutan yang dibutuhkan
bagi pasien
 Menjelaskan ke keluarga pasien bahwa pasien butuh pertolongan keluarga untuk
menjalani aktivitas sehari-hari
Edukasi

 Mengedukasi pasien untuk meminum obat secara teratur


 Mengedukasi pasien untuk rutin memeriksa kesehatan dan mendapatkan
pengobatan ke puskesmas sebelum obat habis.
 Mengedukasi pasien untuk mengurangi makanan yang tinggi lemak, garam dan
gula yang berlebih. Perbanyak mengkonsumsi makanan yang rendah garam,
tinggi protein, serat dan vitamin seperti buah-buahan dan sayuran.
 Selalu menjaga kebersihan diri serta lingkungannya, selain itu memakai alas kaki
tidak licin di dalam rumah, menggunakan alas kaki yang nyaman, tertutup, dan
tidak licin apabila berjalan kaki di luar rumah.
 Menyarankan pasien dan keluarga pasien untuk lebih aktif dalam mengikuti
kegiatan sosial dan bersosialisasi dengan warga sekitar, untuk meningkatkan
kepercayaan diri sehingga dapat menjadi lebih produktif
 Memberikan saran kepada keluarga pasien, yaitu agar selalu menjaga kebersihan
lantai, agar lantai tidak licin dan didalam kamar mandi agar diberi karpet karet,
diberi pegangan, sumber penerangan (lampu) harus cukup, tidak mengunci pintu
saat berate di kamar mandi, merapihkan rumah agar tidak ada barang yang
berserakan, memberikan tongkat kepada pasien agar mempermudah berjalan.
Dan menempatkan kamar pasien di lantai dasar dengan ranjang pendek.

23
Terapi Farmakologik

 Melanjutkan obat yang sudah diberikan rutin dari Puskesmas Kelurahan Tegal
Parang

Terapi Non-farmakologik

 Anjuran untuk melanjutkan pengobatan ke puskesmas secara rutin untuk


memeriksaan keadaan pasien.
 Edukasi pasien untuk konsultasi dan melakukan memory training program untuk
perawatan daya ingat (stimulasi memori)
 Mengubah gaya hidup dari segi makanan yang bergizi, olahraga ataupun
aktivitas fisik yang rutin.

24
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasien merupakan seorang perempuan berusia 84 tahun dengan hipertensi dan mild
cognitive impairment. Dari asesmen geriatri yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
pasien memiliki hendaya fisik berupa keterbatasan fungsional dalam melakukan pekerjaan
yang sedang sampai berat.

Pada kunjungan pertama dilakukan informed concent, bina rapport, anamnesis, dan
pemeriksaan fisik secara menyeluruh untuk mencari masalah yang ada pada pasien. Selanjutnya
pasien dan keluarga diberikan edukasi terhadap masalah kesehatannya serta penanganannya yang
dapat dilakukan untuk mengurangi permasalahan kesehatannya serta pencegahan dari komplikasi
yang dapat terjadi. Keluarga pasien disarankan kembali untuk tetap memeriksakan kesehatan ke
dokter terkait keluhannya.

Pada kunjungan kedua dan ketiga, dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik lanjutan,
dan pemeriksaan tekanan darah. Kemudian didapatkan ternyata masih terdapat beberapa
masalah. Namun pasien dan keluarga sudah melakukan beberapa hal yang telah
diberitahukan kepada pasien dan keluarganya pada kunjungan kedua. Selain itu diberikan
edukasi ulang bila keluarga masih ada yang belum dimengerti pada kunjungan pertama
maupun kedua. Kepada keluarga terdekat ditekankan pula untuk selalu memberi perhatian
serta motivasi kepada pasien agar tetap semangat dalam menjalankan kegiatan sehari dan
agar tetap menjadi produktif walaupun dengan keterbatasan yang ada.

3.2 Saran

Diharapkan dalam pembuatan laporan asesmen geriatri selanjutnya, peneliti dapat memberikan
edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai masalah hipertensidan Mild Cognitive Impairment
lebih menyelurh dan lebih detail agar dapat lebih mudah dipahami sehingga dilaksanakan dengan
baik. Penjelasan nutrisi untuk pasien secara menyeluruh diperlukan guna menjaga kesehatan dari
pasien.

25
DAFTAR PUSTAKA

1. (Pranarka K. Penerapan geriatrik kedokteran menuju usia lanjut yang sehat.


Universa Medicina. Oktober-Desember 2006; 25(4): 187-197
2. NorkinandWhite, 1995; Measurement of Joint Motion a Guideto Goniometry;
SecondEdition, F.A Davis Company , Philadelpia.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas).
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan
Republik Indonesia; 2013
4. Juananda D, Febriantara D. Inkontinensia Urin pada Lanjut Usia di Panti Werdha
Provinsi Riau. Riau: Fakultas Kedokteran Universitas Riau. 2017.hal.21-3
5. Abadi Kasmianto. Hipertensi dan Risiko Mild Cognitive İmpairment Pada Pasien
Usia Lanjut. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas İndonesia, Jurnal
Kesehatan Masyarakat Nasional, Jakarta Vol. 8 No. 3 tahun 2013: Hal 119-124
6. Fatimah RN. 2006; Mild Cognitive Impairment What do we do now? Blacksburg
Virginia. Center Of Gerontology 2. Wreksoatmodjo BR; Beberapa Kondisi Fisik
dan Penyakit yang Merupakan Faktor Resiko Gangguan Fungsi Kognitif, Bagian
Neurologi, 21 Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, Jakarta, CDK-212/vol/41
no.1, th 2014: pg 25-pg 32

26
Lampiran 5.

Geriatric Giant
Geriatric Giant Ada(√)/Tidak(x)
Imobilisasi X
Instabilitas √
Inkontinensia X
Penurunan Intelektual √
Infeksi (Pneumonia) X
Kerusakan pada pendengaran dan
X
pengelihatan
Konstipasi X
Isolation (Depresi) X
Malnutrisi X
Impecunity (Poverty) X
Iatrogenic X
Insomnia X
Imunodefisiensi X
Impoten X
Irritable bowel X

1. Imobilisasi
Pada pasien Ny, S tidak ditemukan tanda imobilisasi karena pasien masih bias berjalan
di sekitar rumah setiap hari, walaupun jika untuk berjalan kaki dan bangun berdiri dari
tempat tidur atau dari duduk terkadang pasien merasa kesulitan, tapi keinginannya untuk
tetap sehat masih cukup kuat.

2. Instability (Instabilitas dan Jatuh)


Pada bulan februari 2019 pasien mengatakan pernah mengalami jatuh saat mau mandi
terpeleset di kamar mandi. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pasien jatuh yaitu

27
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. faktor intrinsik pada pasien adalah karena usia pasien
84 tahun dimana fungsi otot melemah dan penurunan fungsi sensoris sedangkan faktor
risiko ekstrinsik (terdapat di lingkungan) adalah lantai kamar mandi yang licin, tidak
terdapat karpet karet, alat bantu untuk berjalan hanya dengan tongkat, setelah kejadian
tersebut dari kamar pasien ke di kamar mandi dibuatkan pegangan di dinding untuk pasien
berjalan kekamar mandi.

3. Incontinence (Inkontinensia Urin dan Alvi)


Pasien tidak memiliki inkontinensia urin dan tidak memiliki inkontinensia alvi karena
setiap pasien ingin BAK atau BAB, pasien selalu menuju ke kamar mandi sendiri, pasien
masih dapat menahan rasa ingin BAK atau BAB.

4. Intelectual Impairement (Gangguan Intelektual Seperti Demensia dan Delirium)


Pasien mempunyai gejala Mild Intelectual Impairement atau gangguan Intelektual ringan
hal ini dikarenakan pasien masih mengingat namanya, nama istrinya, nama anak dan lupa
nama beberapa cucunya, mengetahui dia berada dimana dan masih ingat makanan kemarin.
Namun, pasien tidak mengingat hari dan tanggal hanya ingat tahunnya saja.

5. Infection (infeksi)
Setelah dilakukan anamnesis kepada pasien maupun keluarganya didapatkan kesimpulan
pasien tidak memiliki riwayat infeksi seperti penyakit TB Paru. Pasien selama ini memiliki
riwayat penyakit bukan infeksi berupa hipertensi. Keluhan nyeri saat BAK juga disangkal
dan gejala-gejala infeksi seperti demam, kebingunan, adanya penurunan nafsu makan tiba-
tiba, badan menjadi lemas, dan adanya perubahan tingkah laku juga disangkal.

6. Impairement of hearing, vision and smell (gangguan pendengaran, penglihatan dan


penciuman)
Gangguan penciuman disangkal oleh pasien. Pasien tidak didapatkan gangguan
pendengaran karena saat di lakukan wawancara pasien masih dapat mendengar dengan
baik. Untuk gangguan penglihatan, pasien tidak memakai kacamata, masih dapat melihat
jarak jauh, namun jarak dekat kurang jelas.

28
7. Isolation (Depression)
Pasien tidak memiliki tanda-tanda Isolation (terisolasi) dan depresi. Hal ini dibuktikan
dari saat wawancara mengenai penapisan depresi pasien menjawab bahwa dia selalu merasa
senang dan bersyukur atas hidupnya selama ini, pasien juga tinggal bersama anak yang
selalu memperhatikan dan selalu memberi kasih sayang kepada pasien.

8. Inanition (malnutrisi)
Pada pasien ini tidak ditemukan malnutrisi hal ini dikarenakan pasien makan makanan
yang bergizi dan tidak memiliki gangguan makan seperti anoreksia. Dan pasien tidak
memiliki penurunan nafsu makan serta tidak memiliki gangguan menelan.

9. Impecunity (kemiskinan)
Impecunity (kemiskinan), Pada pasien ini pasien tidak bekerja dan hanya dirumah saja
kegiatannya. Tetapi untuk kehidupan sehari-hari dan keperluan pasien didapatkan dari
biaya anaknya. Jadi kebutuhan sehari-hari pasien masih tercukupi.

10. Iatrogenic
Iatrogenics (iatrogenesis), karakteristik yang khas dari pasien geriatri yaitu
multipatologik, seringkali menyebabkan pasien tersebut perlu mengkonsumsi obat yang
tidak sedikit jumlahnya. Pada pasien, tidak ada riwayat pengobatan pereda nyeri. Dan untuk
hipertensi pasien rutin mengkonumsi obat. Untuk keluhan sakit kuning disangkal oleh
pasien dan keluarganya. Dan keluhan BAK sakit atau gangguan ginjal disangkal juga oleh
pasien dan keluarganya.

11. Insomnia
Pasien mengaku tidak ada masalah sulit tidur, pasien masih bisa tidur sesuai dengan
jadwal biasa dia tidur.

12. Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)


Pasien tidak mengalami Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)

29
13. Impotence
Pasien saat ini sudah tidak pernah kepikiran lagi untuk melakukan hubungan suami istri
karena suami sudah meninggal.

14. Irritable bowel


Pada pasien tidak ditemukan Irritabel bowel. Hal ini di buktikan karena saat pasien
dilakukan anamnesis pada pasien dan keluarga, pasien tidak memilik diare dan gangguan
pencernaan

Sehingga dari penilaian Geriatric Giant dapat disimpulkan pasien mengalami


gangguan, Instability (Instabilitas dan Jatuh),Intelectual Impairement (Gangguan
Intelektual Seperti Demensia dan Delirium).

30
RENCANA PENANGGULANGAN PADA MASALAH
GERIATRIC GIANT NY. S, 84 TAHUN

1. Instability (Instabilitas dan Jatuh)


Memberi saran kepada pihak keluarga pasien agar memperhatikan jika pasien ingin
ke kamar mandi. Namun jika pasien menolak maka pintu kamar mandi tidak dikunci,
membuat pegangan disekitar kamar mandi dan ruangan dirumah, memasang karpet
karet di kamar mandi, memakai alat bantu jalan seperti tongkat, dan pasien memakai
sandal yang tidak licin.

2. Intelectual Impairement (Gangguan Intelektual Seperti Demensia dan


Delirium)
Memberi saran kepada keluarga pasien untuk lebih sering berkomunikasi kepada
pasien agar pasien sering me-Recall kembali ingatannya dan mengajak bermain catur
atau permainan lainnya yang cukup mengasah otak, karena saat ini pasien sudah sulit
untuk membaca buku dengan tulisan di buku yang terlalu kecil apalagi untuk mengisi
buku teka-teki silang.

31
(Kunjungan 1 pada Selasa, 10 September 2019)

32
(Kunjungan 2 pada Kamis, 26 september 2019)

33
(Kunjungan 3 pada Kamis, 3 oktober 2019)

34
35

Anda mungkin juga menyukai