Disusun oleh:
Muhammad Alkadri Anugrah
03014126
Iin Sakinah Dewi Muliadi
03014091
Pembimbing:
Ambar Wahyuningsih Roestam
BAB II
ASESMEN GERIATRI
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. B
Umur : 70 tahun
Jenis kelamin : Laki - Laki
Alamat : Jl. Lorong Obadiri
Riwayat pekerjaan : Pedagang
Nama orang terdekat : Ny. TN (anak kandung)
Jumlah anak : 2 wanita 1 laki - laki
Jumlah cucu : 9 perempuan 5 pria
Pembiayaan kesehatan: Jaminan, BPJS
2. Keluhan tambahan
Nyeri pada leher sejak 1 minggu yang lalu
9. Kebiasaan
Merokok
Apakah Anda merokok? Tidak
Apakah orang terdekat atau disekitar Anda merokok? Tidak
Berapa jarak waktu dari bangun tidur dengan Anda menghisap rokok pertama
setiap hari? -
Apakah Anda berminat untuk berhenti merokok? -
Apabila Anda memutuskan untuk berhenti merokok sama sekali dalam 2
minggu kedepan, seberapa besar keyakinan anda untuk berhasil berhenti secara
total? -
Minum Alkohol
Apakah Anda minum minuman beralkohol? Tidak
Olah raga
Apakah Anda melakukan olah raga rutin setiap harinya? Ya, jalan pagi
Berapa kali dalam seminggu? Jalan pagi setiap hari
Berapa lama intensitas waktu Anda melakukan olah raga tsb? 15 – 20 menit
Minum kopi? Iya
Berapa jumlah (gelas/cangkir) kopi yang Anda minum dalam sehari? 3 gelas
sehari
2. Keadaan kulit
Turgor kulit : baik Curiga keganasan : tidak ada
Lesi kulit lain : tidak ada Dekubitus : tidak ada
3. Pendengaran
Tabel 8. Pemeriksaan Telinga
Temuan Fisik YA TIDAK
Dengar suara normal √ -
Pakai alat bantu dengar - √
Cerumen impaksi - √
4. Penglihatan
Tabel 9. Pemeriksaan Mata
Temuan Fisik YA TIDAK
Dapat membaca huruf surat kabar
Tanpa kaca mata √ -
Dengan kaca mata - -
Terdapat katarak/tidak
Kanan - √
Kiri - √
5. Mulut
Tabel 10. Pemeriksaan Gigi dan Mulu
Temuan Fisik BAIK BURUK
Higiene mulut √ -
ADA TIDAK
Gigi palsu
Terpasang √ -
Lecet di bawah gigi palsu - √
Lesi yang lain (kalau ada jelaskan) - √
6. Leher
Tabel 11. Pemeriksaan Leher
Temuan Klinis Normal Abnormal (jelaskan)
Derajat gerak √ -
Kel. Tiroid √ -
Bekas luka tiroid : Massa lain : tidak ada
tidak ada
Kelainan limfa : tidak teraba membesar
7. Dada
Massa teraba : tidak ada Kelainan lain : tidak ada
Paru – paru
Tabel 12. Pemeriksaan Paru - paru
Temuan Klinis Kanan Kiri
Perkusi Sonor Sonor
Auskultasi
- Suara dasar Vesikuler Vesikuler
- Suara tambahan Rhonki (-) wheezing (-) Rhonki (-) wheezing (-)
Kardiovaskuler
Tabel 13. Pemeriksaan Jantung
Jantung
- Irama Reguler
- Bising Tidak ada
- Gallop Tidak ada
Bising Ada Tidak
- Karotis kiri √
- Karotis kanan √
- Femoralis kiri √
- Femoralis kanan √
Denyut nadi perifer Ada Tidak
- A. dorsalis pedis kiri √ (regular)
- A. dorsalis pedis kanan √ (regular)
- A. tibialis posterior kiri √ (regular)
- A. tibialis posterior kanan √ (regular)
Edema Ada Tidak
- Pedal √
- Tibial √
- Sakral √
8. Abdomen
Hati membesar : tidak ada Nyeri tekan : tidak ada
Massa abdomen lain : tidak ada Cairan asites : tidak ada
Bising/bruit : tidak ada Limpa membesar : tidak ada
9. Rektum/anus
Tabel 14. Pemeriksaan Anus
ADA TIDAK ADA
Tonus spchinter ani
Massa di rectum TIDAK DIPERIKSA
Impaksi fekal
10. Genital/pelvis
Tabel 15. Pemeriksaan Genital
ADA TIDAK ADA
Massa
Nyeri tekan TIDAK DIPERIKSA
Lain – lain
11. Muskuloskeletal
Tabel 16. Pemeriksaan Muskuloskeletal
Temuan klinis Ta Tl. Bah Sik Tanga Pinggu Lutu Kak
k blk u u n l t i
ada g
Deformitas √
Gerak terbatas √
Nyeri √
Benjolan/peradanga √
n
12. Neurologik dan psikologik
a. Status Mentalis
Tabel 17. Mini Mental Scale Examination (MMSE)
No Tes Nilai Maks. Nilai
.
ORIENTASI
1. Sekarang (tahun, musim, bulan, tanggal, 5 5
hari) apa?
2. Kita berada dimana? (negara, provinsi, kota, 5 5
gedung, ruang)
REGISTRASI
3. Pemeriksa menyebut 3 benda yang berbeda 3 3
kelompoknya selang 1 detik, responden
diminta mengulanginya.
ATENSI dan KALKULASI
4. Pengurangan 100 dengan 7 secara berurutan. 5 5
Atau responden diminta mengeja terbalik
kata “WAHYU”
MENGINGAT KEMBALI (RECALL)
5. Responden diminta menyebut kembali 3 3 3
nama benda di atas
BAHASA
6. Responden diminta menyebutkan nama 2 2
benda yang ditunjukan
7. Responden diminta mengulang kalimat 1 0
“tanpa kalau dan atau tetapi”
8. Responden diminta melakukan perintah: 3 3
“ambil kertas ini dengan tangan Anda,
lipatlah menjadi dua dan letakan di lantai”
9. Responden diminta membaca dan 1 1
melakukan yang dibacanya: “pejamkanlah
mata Anda”
10. Responden diminta menulis sebuah kalimat 1 1
secara spontan
11. Responden diminta menyalin 1 0
gambar
Total : 28
Skor MMSE :
0 – 10 : fungsi kognitif global buruk
11 – 20 : fungsi kognitif global sedang
21 – 30 : fungsi kognitif global masih relatif baik
Kesimpulan : fungsi kognitif global pasien masih relatif baik
F. LAPORAN LANJUTAN
Tabel 23. Laporan lanjutan.
Tanggal Problem diagnostik Kegiatan
28/11/2020 - Hipertensi terkontrol - Melakukan anamnesis, pemeriksaan
- Nyeri kepala dan leher fisik
belakang - Hasil anamnesis: sakit kepala dan nyeri
lutut.
- Hasil pemeriksaan fisik: TD: 140/80
mmHg; HR: 103 x/menit; RR: 24
x/menit; SpO2: 98%
- Memberikan edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien mengenai masalah dan
penyakit yang dialami pasien.
- Memberi edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien untuk tidak
mengonsumsi obat di luar anjuran
dokter.
- Mengedukasi pasien dan keluarga untuk
rutin memeriksakan pasien ke dokter.
29/11/2020 - Hipertensi terkontrol - Melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik lanjutan
- Hasil anamnesis: nyeri lutut.
- Hasil pemeriksaan fisik: TD: 155/90
mmHg; HR: 106 x/menit; RR: 20
x/menit; SpO2: 98%
- Mengedukasi pasien untuk beristirahat
jika lelah dan mengurangi mengangkat
beban berat.
- Memberi edukasi kepada pasien dan
keluarga pasien untuk tidak
mengonsumsi obat di luar anjuran
dokter.
- Mengedukasi pasien dan keluarga untuk
rutin memeriksakan pasien ke dokter.
- Pengkajian Fisik
o Melakukan pemeriksaan fisik pada pasien untuk mengetahui tentang
masalah kesehatan yang dialami.
o Memberikan edukasi kepada keluarga pasien bahwa pola makan pasien
perlu diawasi dengan ketat.
o Memberikan edukasi seputar pentingnya kontrol dan konsumsi obat
hipertensi secara teratur.
o Menganjurkan pasien untuk mengurangi aktivitas yang terlalu berat,
membebani lutut dan tidak memaksakan diri.
o Menyarankan pasien untuk menggunakan pengaman lutut
- Pengkajian Psikologis
o Memberikan tes tentang Geriatri Depression Scale dan status mental
untuk mengetahui terdapat gangguan depresi dan adanya gangguan kognitif.
o Meminta pasien/keluarganya untuk menghubungi apabila terjadi
perubahan suasana hati dan penurunan daya ingat serta perubahan tingkah
laku yang signifikan, karena lansia rawan mengalami depresi.
- Status Fungsional
o Memberikan tes tentang ADL, IADL, risiko jatuh untuk mengetahui
tingkat ketergantungan pasien dalam kehidupan sehari hari.
o Memberikan edukasi kepada keluarga pasien bahwa walaupun pasien
masih dapat beraktivitas, namun pasien perlu dipantau dalam sehari-hari.
- Status Nutrisi
o Melakukan skrining nutrisi untuk mengetahui tingkat risiko pasien
terhadap kondisi malnutrisi
o Memberikan edukasi tentang gizi seimbang agar pasien dapat mengatur
pola makan dengan baik dan benar.
o Memberikan edukasi mengenai makanan yang sebaiknya dihindari bagi
penderita hipertensi.
- Interaksi Diantara Hal Hal Tersebut
o Memberikan edukasi pada pasien dan keluarga pasien jika pasien tetap
menjaga kesehatan, meningkatkan aktivitas sehari hari, mengurangi faktor
risiko jatuh dan gizi seimbang dengan baik sehingga kehidupan pasien lebih
baik dan sehat sehingga beban untuk keluarga dapat berkurang.
GERIATRIC GIANT
Geriatric giant mencerminkan kondisi yang mempengaruhi sebagian besar lansia dan
menyebabkan ketidakmampuan dalam melakukan fungsi sehari-hari.
Geriatric Giant Ada(√)/Tidak(x)
Imobilisasi X
Instabilitas √
Inkontinensia X
Penurunan Intelektual X
Infeksi (pneumonia) X
Kerusakan pada pendengaran dan X
penglihatan
Konstipasi X
Isolation (Depresi) X
Malnutrisi X
Impecunity (Poverty) X
Iatrogenic X
Insomnia X
Imunodefisiensi X
Impoten X
1. Imobilisasi
Pada pasien Tn.B tidak ditemukan imobilisasi karena pasien masih bisa
berolahraga dengan berjalan pagi di sekitar rumah, walaupun jika untuk menaiki
tangga pasien mulai memerlukan bantuan, tapi keinginannya untuk tetap sehat
masih cukup kuat.
2. Instability (Instabilitas dan Jatuh)
Pasien tidak pernah terjatuh saat berjalan, tetapi dari kuesioner risiko jatuh,
pasien tergolong memiliki risiko jatuh tinggi.
3. Incontinence (Inkontinensia Urin dan Alvi)
Pasien tidak memiliki inkontinensia urin dan tidak memiliki inkontinensia
alvi karena setiap pasien ingin BAK atau BAB, pasien selalu menuju kekamar
mandi sendiri dan masih dapat menahan rasa ingin BAK atau BAB.
4. Intelectual Impairement (Gangguan Intelektual Seperti Demensia dan
Delirium)
Pasien tidak memiliki gangguan intelektual.
5. Infection (infeksi)
Saat dilakukan anamnesis, diketahui bahwa pasien tidak memiliki riwayat
infeksi seperti penyakit TB paru. Pasien memiliki riwayat penyakit non infeksi
berupa hipertensi dan gastritis. Keluhan nyeri saat BAK juga disangkal dan gejala-
gejala infeksi seperti demam, kebingunan, adanya penurunan nafsu makan tiba-tiba,
badan menjadi lemas, dan adanya perubahan tingkah laku juga disangkal.
6. Impairement of hearing, vision and smell (gangguan pendengaran,
penglihatan dan penciuman)
Gangguan penciuman disangkal oleh pasien. Pasien tidak didapatkan
gangguan pendengaran karena saat di lakukan wawancara pasien masih dapat
mendengar dengan baik. Untuk gangguan penglihatan, pasien tidak memakai
kacamata, masih dapat melihat jarak dekat dengan jelas seperti membaca koran,
namun jarak jauh kurang jelas.
7. Isolation (Depression)
Pasien tidak memiliki tanda-tanda Isolation (terisolasi) dan depresi. Hal ini
dibuktikan dari saat wawancara mengenai penapisan depresi pasien menjawab
bahwa dia selalu merasa senang dan bersyukur atas hidupnya selama ini, pasien
juga tinggal bersama anak dan menantu serta cucu nya dan juga masih sering
bermain dengan cucu nya tersebut.
8. Inanition (malnutrisi)
Pada pasien ini tidak ditemukan malnutrisi hal ini dikarenakan pasien
makan makanan yang bergizi dan tidak memiliki gangguan makan seperti
anoreksia. Pasien terkadang mengalami malas makan karena variasi makanan,
selain itu pasien tidak memiliki penurunan nafsu makan serta tidak memiliki
gangguan menelan.
9. Impecunity (kemiskinan)
Impecunity (kemiskinan), Pada pasien ini pasien tidak bekerja dan hanya
dirumah saja kegiatannya. Tetapi untuk kehidupan sehari-hari dan keperluan pasien
didapatkan dari biaya anaknya. Jadi kebutuhan sehari-hari pasien masih tercukupi.
10. Iatrogenic
Iatrogenics (iatrogenesis), karakteristik yang khas dari pasien geriatri yaitu
multipatologik, seringkali menyebabkan pasien tersebut perlu mengkonsumsi obat
yang tidak sedikit jumlahnya. Pasien rutin mengonsumsi obat hipertensi, tidak ada
riwayat mengonsumsi obat OAINS. Untuk keluhan sakit kuning disangkal oleh
pasien dan keluarganya. Dan keluhan BAK sakit atau gangguan ginjal disangkal
juga oleh pasien dan keluarganya.
11. Insomnia
Pasien mengaku tidak ada masalah sulit tidur, pasien masih bisa tidur sesuai
dengan jadwal biasa dia tidur
12. Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh)
Pasien tidak mengalami Immuno-defficiency (penurunan sistem kekebalan tubuh).
13. Impotence
Pasien saat ini sudah tidak pernah kepikiran lagi untuk melakukan
hubungan suami istri karena suami pasien sudah meninggal.
14. Irritable bowel
Pada pasien tidak ditemukan Irritabel bowel. Hal ini di buktikan karena
saat pasien dilakukan anamnesis pada pasien dan keluarga, pasien tidak memilik
diare dan gangguan pencernaan.
Memberi saran dan edukasi kepada pasien untuk tidak menggunakan alas kaki yang
licin, mengingatkan keluarga pasien untuk menjaga lantai tetap kering, serta
menganjurkan pasien untuk menggunakan alas pijakan karet di kamar mandi dan tidak
mengunci pintu kamar mandi terutama saat sedang sakit (Contoh : nyeri kepala)
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pasien merupakan seorang laki - laki berusia 70 tahun dengan sakit kepala
pada bagian belakang. Keluhan nyeri kepala pertama kali muncul secara tiba –
tiba, dan hilang timbul. Pasien menyangkal nyeri kepala membuat aktivitas
ataupun tidur terganggu. Keluhan disertai nyeri leher yang telah muncul sejak 1
minggu yang lalu, leher terasa berat, nyeri muncul secara tiba – tiba, hilang
timbul, semakin lama semakin nyeri tetapi masih tidak mengganggu aktivitas.
Sakit kepala tidak disertai dengan mual dan muntah. Pasien rutin berobat setiap
bulan untuk kontrol penyakit hipertensi di RS Herlina, Sorong.
Pada wawancara, dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik untuk mencari
masalah kesehatan yang terdapat pada pasien. Kemudian dilakukan tatalaksana
non-medikamentosa dengan cara pemberian informasi dan edukasi mengenai
masalah kesehatan yang ditemukan pada pasien dan solusi yang dapat dilakukan,
lalu perencanaan perawatan pasien secara komprehensif. Hal yang dinilai penting
adalah pengawasan yang ketat pada konsumsi obat yang teratur pada pasien dan
juga modifikasi pola makan dan aktifitas.
3.2 SARAN
Diharapkan dalam pembuatan laporan asesmen geriatri selanjutnya, peneliti
dapat memberikan penyuluhan yang bersifat lebih menyeluruh dan detail kepada
pasien dan keluarga pasien mengenai pentingnya konsumsi obat secara teratur,
modifikasi pola makan dan aktifitas pada pasien, untuk memenuhi menjaga
kesehatan dan kebugaran tubuh dan memaksimalkan gerakan pasien agar dapat
beraktifitas secara optimal, serta pentingnya peran serta keluarga dalam
memberikan dukungan pada para lansia sehingga status kesehatan lansia baik dan
tetap aktif dan produktif diusianya. Hal ini dikarenakan kondisi pasien geriatri
yang sangat rentan mengalami masalah kesehatan, sehingga kelalaian yang kecil,
dapat menimbulkan masalah kesehatan yang baru.
REFERENSI