Anda di halaman 1dari 46

ASSESSMENT GERIATRI

Tn. K 70 TAHUN DENGAN SUSPEK COVID 19 DAN HIPERTENSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh  Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat 

Disusun Oleh:
Irwan alpian. 030.16.074
Muhamad arfiq 030.16.097

Pembimbing:
dr. Gita Handayani Tarigan, MPH

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS KECAMATAN PESANGGRAHAN 
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI 
PERIODE 31 OKTOBER – 10 DESEMBER  2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-
Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan hasil laporan kunjungan rumah Assessment Geritatri
dengan salah satu warga di Kelurahan Petukangan Utara. Laporan kunjungan rumah ini dibuat guna
memenuhi salah satu syarat tugas kepaniteraan klinik di bagian Kesehatan Masyarakat Dalam usaha
penyelesaian asesmen geriatri ini, kami banyak memperoleh bimbingan dan dorongan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak. Untuk itu, dalam kesempatan ini kami ingin
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada: 
1. drg. Etrina Eriawati, M.Epid, selaku Kepala Puskesmas Kecamatan  Pesanggrahan 
2. dr. Gita Handayani Tarigan, MPH, selaku  pembimbing di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti 
3. dr. Wendy Damar Aprilano, selaku pembimbing di Puskesmas Kecamatan  Pesanggrahan 
Kami menyadari bahwa di dalam penulisan ini masih banyak kekurangan oleh  karena itu
dengan segala kerendahan hati kami menerima semua saran dan kritikan  yang membangun guna
penyempurnaan tugas laporan ini. 

Jakarta,  November 2022 

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISIii
BAB I 1
BAB II 4
2.1 Identitas Pasien 4
2.2 Riwayat Medis/Evaluasi Fisik 4
1. Keluhan Utama 4
2. Keluhan Tambahan 4
3. Riwayat Penyakit Sekarang 4
4. Riwayat Penyakit Dahulu 5
5. Riwayat penyakit lainnya 5
6. Riwayat Pembedahan 5
7. Riwayat dirawat di rumah sakit 5
8. Riwayat Kesehatan Lain 6
9. Riwayat Alergi 6
10. Kebiasaan 6
11. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini 6
12. Riwayat pendidikan dan sosio-ekonomi 6
13. Penapisan depresi 6
14. Status Fungsional 8
15. Pola Konsumsi Makanan Lansia 10
2.3 Pemeriksaan Fisik (Dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2022) 19
2.4 Pemeriksaan Penunjang 34
2.5 Daftar masalah dan rencana penanganan 36
2.6 Laporan lanjutan 40
2.7 Identifikasi Lingkungan Rumah 43
BAB III 49
3.1 Kesimpulan 49
3.2 Saran 49
DAFTAR PUSTAKA 50
BAB I
PENDAHULUAN 
BAB II 
IDENTITAS PASIEN 

2.1 Identitas Pasien 


Nama : Ny. T
Usia : 70 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 2 Desember 1944 
Alamat : Jl. Masjid Darul Falah No. 33, RT 003/RW 002, Kel. Petukangan
Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Agama : Islam 
Riwayat pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Nama orang terdekat : An. E (anak pasien) 
Jumlah anak : 1 anak hidup (perempuan)
Jumlah cucu :2
Pembiayaan kesehatan : BPJS golongan PBI 

2.2 Riwayat medis dan evaluasi fisik


Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada hari Senin, tanggal 17 Oktober 2022 pada
pukul 16.00 WIB di rumah pasien. 
2.2.1 Keluhan Utama 
Nyeri pada kedua lutut
2.2.2 Riwayat Penyakit Sekarang 
Pasien datang ke Puskesmas Kecamatan Pesanggrahan dengan keluhan nyeri pada
kedua lutut sejak 2 minggu yang lalu, nyeri dirasakan semakin memberat pada saat bangun
dari duduk dan saat berjalan lama. Pasien  mengatakan lutut sering terasa kaku pada pagi
hari ±10  menit saat bangun dari tempat tidur. Nyeri akan  menghilang pada saat
beristirahat. Skala nyeri yang  dirasakan 5 (Numeric Rating Scale). Nyeri yang dirasakan
bersifat hilang timbul dan tidak menjalar. Pasien belum pernah merasakan nyeri seperti ini
sebelumnya. Selama nyeri pasien mengkonsumsi obat pereda nyeri yang dibeli di apotek
namun tidak membaik. Pasien memiliki riwayat  hipertensi dan diabetes sejak 4 tahun
yang lalu. Pasien rutin minum obat pengontrol gula darah Glimepiride 2 mg 1x1,
sedangkan obat pengontrol tekanan darah yaitu Amlodipine 10 mg 1x1. Pasien mengaku
rutin mengkonsumsi obat tersebut dan teratur untuk melakukan  kontrol gula darah dan
hipertensinya setiap 1 bulan sekali.
2.2.3 Riwayat Penyakit Dahulu 
 DM dan hipertensi sejak 4 tahun yang lalu.
 Riwayat asma : saat kecil, dan tidak pernah kambuh lagi.

2.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga


 Keluhan yang serupa : (-)
 Ibu pasien memiliki riwayat penyakit asma dan saudara kandung pasien memiliki
riwayat diabetes melitus.
 Penyakit jantung : (-)
 Penyakit ginjal : (-)
2.2.5 Riwayat Pembedahan 
 Tidak ada riwayat operasi sebelumnya
2.2.6 Riwayat Dirawat di Rumah Sakit 
 Tidak ada riwayat dirawat di rumah sakit. 
2.2.7 Riwayat Kesehatan Lain 
 Pasien rutin kontrol kesehatan ke fasilitas kesehatan. 
2.2.8 Riwayat Pengobatan
 Rutin mengkonsumsi obat glimepiride 2 mg 1x1
 Rutin mengkonsumsi obat amlodipine 10 mg 1x1
 Rutin mengkonsumsi obat metformin 500 mg 3x1

2.2.9 Riwayat Kebiasaan 


 Olahraga
Pasien memiliki kebiasaan jarang berolahraga, hanya berjalan sekitar komplek dengan
jarak sekitar 100 meter.
 Konsumsi kopi dan teh
Pasien jarang mengkonsumsi kopi sejak didiagnosis hipertensi dan diabetes mellitus.
2.2.10 Riwayat Pendidikan dan Sosial-ekonomi
Pasien lulusan SD. Pasien merupakan ibu rumah tangga, biaya hidup dan kebutuhan
sehari - hari didapatkan dari anaknya yang bekerja sebagai karyawan swasta.
Penghasilan anaknya sesuai UMR.
2.2.11 Penapisan Depresi 
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat dengan perasaan
yang Anda rasakan bulan lalu?

Tabel 1. Penapisan depresi


Setiap Sering Kadang - Jarang Tidak
waktu sekali kadang  sekali pernah

Berapa seringkah bulan yang lalu V


masalah kesehatan menghalangi kegiatan
anda (mis. pergi mengunjungi teman,
kegiatan sosial ?)

Berapa seringkah bulan lalu anda merasa V


gugup ?

Berapa seringkah bulan lalu anda merasa V


tenang dan damai ?

Berapa seringkah bulan lalu anda merasa V


sedih sekali ?

Berapa seringkah bulan lalu anda merasa V


bahagia ?

Berapa seringkah bulan lalu anda merasa V


sedih sekali sampai merasa tak ada
satupun yang mungkin menghibur?

Selama bulan lalu, seberapa seringnya V


perasaan depresi anda mengganggu
pekerjaan anda sehari - hari ?

Selama bulan lalu, seberapa sering anda V


merasa tak ada sesuatu yang ada
harapkan lagi ?

Selama bulan lalu, seberapa sering anda V


merasa tidak diperhatikan keluarga ?

Berapa sering bulan lalu anda merasa V


ingin menangis saja ?

Selama bulan lalu, seberapa sering anda V


merasa bahwa hidup ini tidak ada
gunanya lagi ?

2.2.12 Pemeriksaan Geriatric Depression Scale (GDS)


Tabel 2. Geriatric Depression Scale (GDS)
Pertanyaan  Skor

Apakah sebenarnya Anda merasa puas dengan  kehidupan Anda? Ya  Tidak  0

Apakah Anda telah meninggalkan banyak  kegiatan dan minat Ya  Tidak  0
atau kesenangan Anda?

Apakah Anda merasa kehidupan Anda  kosong? Ya  Tidak  0

Apakah Anda sering merasa bosan?  Ya  Tidak  0

Apakah Anda mempunyai semangat baik  setiap saat? Ya  Tidak  0

Apakah Anda takut sesuatu yang buruk akan  terjadi pada Anda? Ya  Tidak  0

Apakah Anda merasa bahagia pada sebagian besar hidup Anda ? Ya Tidak 0

Apakah Anda sering merasa tidak berdaya ? Ya Tidak 0

Apakah Anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi ke luar Ya Tidak 1
dan mengerjakan sesuatu hal yang baru ?

Apakah Anda merasa mempunyai banyak masalah dengan daya Ya Tidak 0


ingat Anda dibandingkan dengan kebanyakan orang ?

Apakah anda pikir hidup anda sekarang ini menyenangkan ? Ya Tidak 0

Apakah Anda merasa tidak berharga seperti perasaan Anda saat Ya Tidak 0
ini ?
Apakah anda merasa penuh semangat ? Ya Tidak 0

Apakah Anda merasa bahwa keadaan Anda tidak ada harapan ? Ya Tidak 0

Apakah Anda pikir bahwa orang lain lebih baik keadaannya dari Ya  Tidak 0
Anda ?

Total 1

Keterangan: Jawaban pasien diberikan tanda dengan huruf tebal Skor pasien: 1
Interpretasi: 
- Kemungkinan besar tidak ada gangguan depresi: 0 – 5 
- Kemungkinan besar ada gangguan depresi: 5 – 9  
- Depresi: ≥ 10 
Kesimpulan: Pasien kemungkinan besar tidak ada gangguan depresi  karena pasien
merasa bahagia dan selalu bersyukur dengan keadaannya.

2.2.13 Mini Cog and Clock Drawing Test


a.   Meminta pasien untuk mendengarkan dengan cermat, mengingat, dan kemudian
mengulangi tiga kata yang tidak berhubungan (bola, melati, kursi) yang akan
disampaikan oleh pemeriksa,
b.   Instruksikan pasien untuk menggambar sebuah jam bundar lengkap dengan angka-
angkanya dan jarum jamnya yang menunjukkan pukul sebelas lewat sepuluh menit
(11.10),
c.   Minta pasien untuk menyebutkan kembali tiga kata yang telah disebutkan di awal
pemeriksaan,
d.   Bila pasien tidak mampu menyebutkan kata-kata yang pertama kali diucapkan pada
awal pemeriksaan, maka tidak perlu ditanyakan kembali. Karena hal tersebut telah
menunjukkan hendaya kognitif.

       Tanggal     : 17 Oktober 2022                            


        Nama         : Tn. T
      Usia           : 70 Tahun
Kesimpulan : Pasien dapat menggambar dan menulis dengan cukup baik dan dapat
menyebutkan 3 benda di atas, sehingga dapat disimpulkan pada pasien ini tidak terdapat
hendaya kognitif.

2.2.14 Status Fungsional


a. Activity of Daily Living 
Tabel 3.  Activity of Daily Living dengan Instrumen Indeks
Barthel Modifikasi
No.  Fungsi  Skor  Keterangan  Nilai  
skor

1.  Mengendalikan rangsang  0  Tak terkendali/tak teratur  2


pembuangan tinja (perlu pencahar) 
Kadang-kadang tak terkendali  (1x
1  seminggu) 
Terkendali teratur

2.  Mengendalikan rangsang  0  Tak terkendali atau pakai  2


berkemih kateter 
Kadang-kadang tak terkendali 
1  (hanya 1x/ 24 jam) 
Mandiri
2

3.  Membersihkan diri (seka muka, sisir 0  Butuh pertolongan orang lain  1
rambut, gosok gigi)
Mandiri
1

4. Penggunaan jamban, masuk  dan 0 Tergantung pertolongan orang  lain  2


keluar (melepaskan,  memakai
celana,   Perlu pertolongan pada  
membersihkan, menyiram) 1 beberapa kegiatan tetapi dapat 
mengerjakan sendiri beberapa 
kegiatan yang lain 
Mandiri

2
5. Makan 0 Tidak mampu  2

1 Perlu pertolongan memotong 


makanan 
Mandiri
2

6. Berubah sikap dari berbaring ke 0 Tidak mampu  3


duduk
1 Perlu banyak bantuan untuk  bisa
duduk (2 orang) 
Bantuan minimal 1 orang

2
Mandiri 

7. Berpindah/berjalan 0 Tidak mampu  3

1 Bisa (pindah) dengan kursi  roda 


Berjalan dengan bantuan 1 
orang 
2
Mandiri 
3

8. Memakai baju 0 Tergantung orang lain  2

1 Sebagian di bantu (misalnya 


mengancing baju) 
Mandiri 
2

9. Naik turun tangga 0 Tidak mampu 2


1 Butuh pertolongan
2   Mandiri

10. Mandi 0 Tergantung orang lain 1


1 Mandiri

Total Skor 20

        Interpretasi: Hasil skor 20 


        Keterangan: 
        - 20 : Mandiri 
        - 12 – 19 : Ketergantungan ringan 
        - 9 – 11 : Ketergantungan sedang 
        - 5 – 8 : Ketergantungan berat 
        - 0 – 4 : Ketergantungan total 
        Kesimpulan: Pasien tidak memiliki ketergantungan terhadap
       orang lain. 

b. Keterbatasan Fungsional
Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasi kegiatan anda  berikut
ini? 

Tabel 4. Keterbatasan fungsional


No.  Aktivitas  >3   <3   Tak 
bulan bulan terbatasi

1.  Berbagai pekerjaan berat (mis. Angkat barang, lari)  √

2.  Berbagai pekerjaan sedang (mis.   √


menggeser meja / almari, angkat barang  belanjaan)

3.  Pekerjaan ringan di rumah yang biasa Dikerjakan  √

4.  Mengerjakan pekerjaan (dirumah  √


sehari-hari/masak ,sapu)

5.  Naik bukit / naik tangga  √

6.  Membungkuk, berlutut, sujud  √

7.  Berjalan kaki 100 meter  √


8.  Makan, mandi, berpakaian, ke WC  √

Kesimpulan: Tidak didapatkan keterbatasan fungsional pada pasien. Namun


pasien  mengalami keterbatasan dalam melakukan pekerjaan berat.

2.2.15 Pola Makan Lansia

FORMULIR 24 HOUR FOOD RECALL


Tabel 5. Riwayat Makanan Pasien 24 Jam Terakhir Weekdays 13 Oktober 2022

Waktu Jam Nama makanan Bahan Jumlah Kalori


atau  minuman Makanan

Makan  07.00 Lontong sayur -Beras 1 bungkus 


Pagi 139 kkal
-Sayur

0 kkal
Air putih Air putih 1 gelas
(250ml) 

09.00 Mangga 1 buah 59 kkal


Selingan  
Nasi putih Beras 2 centong  130 kkal
Siang 13.30 Semur tahu Tahu 2 potong (100 95 kkal
Telur dadar Telur gr) 93 kkal
Pisang Minyak  1 butir  105 kkal
Air putih Pisang 2 sdm 0 kkal
Air putih 1 buah
1 gelas

Mangga 1 buah 59 kkal


Selingan` 16.00

Nasi putih Nasi putih • 1 porsi (135  345 kkal


Malam 18.00 Tahu goreng Tahu kkal)
Sayur Sayur • 2 potong
kangkung tahu (70 kkal)
Minyak • ½ porsi (50
goreng kkal)
• 1 Sendok 
makan
(90kkal)
• 1 buah
• 1 gelas
Pisang
Air putih 105 kkal
Pisang 0 kkal
Air putih

Total Kalori 1.130


kkal
Tabel 6. Riwayat Makanan Pasien 24 Jam Terakhir Weekdays 14 Oktober 2022
 

Wakt Jam Nama makanan Bahan Jumlah Kalori


u atau  minuman makanan

Makan  Lontong sayur Beras 1 bungkus


Pagi 08.00 Air putih Sayur 1 gelas  139 kkal
Air putih
0 kkal

09.00
Selingan Pepaya 1 buah 43 kkal

Makan  Nasi putih Beras 1,5 centong 200 kkal


Siang 13.00 Rendang  Daging  1 potong  200 kkal
daging sapi daging  40 kkal
Daun singkong  rebus Santan rendang 40 kkal
Air putih Merica 1 mangkok 0 kkal
Gula 2 sdm
Garam 2 gelas (500 
Lengkuas  ml)
Kayu  1 gelas
manis
Kecap 
manis
Daun 
singkong
Air ptih
Selingan 16.00 Pepaya 1 buah 43 kkal

Makan  • 1 porsi (135 


malam 18.00 Nasi +  Telur • Nasi kkal) 387 kkal
balado  + Sayur  putih   • 1 butir +
bumbu balado 105 kkal
Pisang • Telur  (202 kkal)
• Bumbu 0 kkal
• ½ porsi (50
Air putih balado kkal)
• Sayur  1 buah
1 gelas
bayam 

Pisang

Air putih

1.197
Total Kalori kkal

Tabel 7. Riwayat Makanan Pasien 24 Jam Terakhir Weekend 16 Oktober 2022


 

Waktu Jam Nama makanan atau  Bahan Jumlah Kalori


minuman makanan

Makan 
Pagi 08.00 Bubur Beras putih 1 centong 175

Ayam, kecap 1 buah 98

Bayam 1 porsi 60

Selingan Pisang 2 buah


10.00 210 kkal
Makan  13.00 Nasi putih Nasi putih 1 centong 130 kkal
Siang Tahu bacem Tahu (100gr) 48 kkal
Tumis kacang panjang Tumis kacang 1 porsi 155 kkal
Air putih panjang 1 porsi 93 kkal
Minyak  2 sdm 0 kkal
Air putih 1 gelas

Nasi putih Beras 2 centong  130 kkal


Malam 18.00 Semur tahu Tahu 2 potong 95 kkal
Telur dadar Telur (100 gr) 93 kkal
Air putih Minyak  1 butir  0 kkal
Air putih 2 sdm
1 gelas

1.287
Total Kalori kkal

Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah rata-rata kalori yang dimakan oleh pasien
sebanyak 1.204,6 kkal/hari dengan frekuensi makan rata-rata 3x/hari yaitu  makan pagi, siang dan
makan malam. 
AKG Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) - (4,7 x U)
 = 655 + (9,6 x 57) + (1,8 x 151) - (4,7 x 71)
= 655 + 547,2 + 271,8 - 333,7
= 1.140,3
Waktu dan frekuensi makan pasien cukup teratur. Frekuensi makan pasien setiap harinya
adalah 3x/hari, yaitu makan pagi, makan siang, dan makan malam. Apabila dihitung berdasarkan
berat badan dan tinggi badan pasien, kebutuhan kalori total harian pasien sebesar 1.140,3  kkal.
Dari food recall pasien didapatkan asupan kalori pasien rata-rata sebesar 1.204,6 kkal. Sementara
kebutuhan kalori untuk usia 50-64 tahun berdasarkan AKG di PMK RI No. 28 tahun 2019 adalah
sebesar 1800 kkal/hari, hal ini menunjukan bahwa kebutuhan kalori pasien sehari-hari belum
terpenuhi. Edukasi bagi keluarga pasien adalah untuk memberikan makanan yang bervariasi atau
beragam pada lansia agar tidak mudah bosan yang dapat menyebabkan pasien jatuh dalam
kondisi malnutrisi.
Pola diet untuk pasien hipertensi yang dianjurkan adalah diet DASH (Dietary Approaches
to Stop Hypertension). Panduan penyajian menu untuk pasien hipertensi adalah: 7

a. Sayuran : sekitar 5 porsi/hari


b. Buah: sekitar 5 porsi/hari
c. Karbohidrat: karbohidrat sehat seperti yang didapatkan dari kentang, sayuran hijau
(brokoli, bayam, dll), gandum seperti roti atau sereal.
d. Produk rendah lemak: produk-produk yang mengandung lemak baik seperti olive oil,
alpukat, dan omega-3 dari ikan.
e. Protein seperti protein nabati (produk kedelai dan kacang-kacangan) dan protein hewani
seperti (daging tanpa lemak, telur dan ikan)
f. Mengurangi makanan dengan kadar garam tinggi: menghindari makanan kaleng atau
bahan makanan beku
g. Makanan yang mengandung kalium, kalsium, dan magnesium untuk mencegah disfungsi
endotel seperti pada buah pisang, produk susu, dan bayam.
Selain itu, pasien menderita DM. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk pasien DM
menjadi perhatian dalam perencanaan menu untuk kasus. Bahan makanan yang dianjurkan
meliputi sumber karbohidrat kompleks (seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong, dan ubi),
sumber protein rendah lemak (seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu dan kacang-
kacangan), sumber lemak dalam jumlah terbatas seperti makanan diolah dengan cara
dipanggang, dikukus, disetup, direbus dan dibakar.8,9

Sedangkan bahan makanan yang tidak dianjurkan sehingga harus dibatasi konsumsinya
atau bahkan dihindari, yaitu gula sederhana (seperti gula pasir, gula merah), sirop, jam, jeli,
buah-buahan yang diawetkan dengan gula, susu kental manis, minuman botol ringan, es krim,
kue-kue manis, dodol, cake. Batasi juga makanan yang mengandung banyak lemak seperti cake,
makanan siap saji, goreng-gorengan, dan makanan yang mengandung natrium tinggi seperti ikan
asin, telur asin, makanan yang diawetkan.10

Pada penderita OA, pola diet penting untuk mempertahankan berat badan yang ideal. Diet
yang kaya akan asam lemak esensial dan minyak ikan diduga dapat mengurangi inflamasi dan
respon alergi. Beberapa peneliti menyarankan pengurangan makanan berlemak, telur, produk
susu, kafein dan gula pada pasien OA, karena makanan ini berperan dalam alergi makanan yang
dapat menyebabkan nyeri. 5
Kesimpulan: Frekuensi makan pasien cukup, namun menu makan pasien kurang memenuhi gizi
yang seimbang.

Contoh menu varian makanan

Ukuran
Waktu Jam Nama Bahan Kalori
makanan makanan (kkal)
atau
Ukuran Gram
minuman
Rumah
Tangga

Makan 07.30 Bubur nasi Beras 1 porsi 150 109


pagi encer kecil
Telur 50 77
Telur rebus ayam 1 butir
telur 225 0
Air putih Air putih mL
1 gelas  
    sedang  

Selingan 10.00 Jus Apel Buah apel 1 buah 100 50


tanpa gula apel
Air putih 250 0
Ubi rebus 1 gelas ml
Ubi jalar sedang 61
  80
1 buah
kecil

Makan 12.00 Nasi putih Beras 1 centong 70 90


siang
Sup labu Labu siam ½ buah 25 6
siam kecil
Wortel 10 5
Dada ayam 1 sdm
rebus tanpa Ayam 1 potong 200 300
kulit dada
Air putih ayam 450
Air putih ml
2 gelas
  sedang

Selingan 16.00 Pepaya Buah 1 buah 100 46


pepaya

Makan 18.30 Nasi putih Beras 1 centong 70 90


malam
Pepes ikan Ikan nila 1 ekor 100 96

Tumis sawi Kunyit 1 potong 20 24


putih ruas
Bawang 30 12
Air putih merah 3 siung
30 12
Bawang 3 siung
putih 10 1
5 lembar
Daun 100 56
kemangi 1
mangkok 450 4
Sawi putih ml
1 Siung 80
Bawang
putih 1 sdm 2
gelas
Minyak sedang
goreng 1
sdm  

Air putih

TOTAL 1.119
kkal
2.3 Pemeriksaan Fisik (Dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2022) 
a. Kesadaran : compos mentis
b. Kesan sakit : tampak sakit sedang
c. Berat badan : 56kg   Tinggi badan :  151cm   IMT : 24,56
d. Tanda vital 

Tabel 8. Pemeriksaan Tanda Vital 


Baring  Duduk  Berdiri

Tekanan darah (mmHg)  140/90 mmHg 150/90 mmHg -

Nadi/menit  86x/menit 80x/menit -

Laju respirasi/menit  20x/menit  20x/menit -

Berat badan (kg)  -  -  56

Tinggi badan (cm)  -  -  151

BMI (kg/m )  2
-  - 24,56 kg/m2 (BB normal)

e. Keadaan Kulit 
       Bercak kemerahan : Tidak ada 
       Lesi kulit lain : Tidak ada 
       Curiga keganasan : Tidak ada 
Dekubitus : Tidak ada

f.  Pendengaran 
Tabel 9. Pemeriksaan Pendengaran 

Kiri  Kanan

Fungsi pendengaran (kanan & kiri) : Normal  Normal

Pakai alat bantu dengar  (-)  (-)

Serumen  (-)  (-)

Kesimpulan : Pasien tidak mengalami gangguan pendengaran


g. Penglihatan 

  Tabel 10. Pemeriksaan penglihatan


Ya  Tidak

Dapat membaca huruf 

 Tanpa kacamata  X

 Dengan kacamata  X

Terdapat katarak/tidak

 Kanan  X

 Kiri  X

Kesimpulan: Pasien memiliki masalah pada penglihatan saat


           membaca.

h. Mulut

Tabel 11. Pemeriksaan mulut


Buruk  Baik

Higiene mulut  X

Ya  Tidak

Gigi palsu  X

Lecet di bawah gigi palsu X

Lesi yang lain (kalau ada dijelaskan) X

      Kesimpulan: Pasien tidak memakai gigi palsu dan kesehatan


 mulut dan gigi pada pasien baik.  
i. Leher 

Tabel 12. Pemeriksaan leher


Normal Abnormal  (jelaskan)

Derajat gerak  X

Kelenjar Tiroid  X

Bekas luka pada tiroid : tidak ada


Masa lain : tidak ada
Kelenjar limfe : Kelenjar limfe tidak ada pembesaran 
Kesimpulan: Tidak ditemukan abnormalitas pada leher.

j.  Dada 

Massa : tidak teraba


Kelainan lain : tidak ada
Paru-paru 

    Tabel 13. Pemeriksaan paru - paru


Kiri  Kanan

Perkusi  Sonor  Sonor

Auskultasi

 Suara dasar  Normal  Normal

 Suara tambahan  (-)  (-)

Kesimpulan : pada pasien pemeriksaan paru dalam batas


normal
Kardiovaskuler

Tabel 14. Pemeriksaan kardiovaskuler

a. Jantung

 Irama Reguler

 Bising Tidak ada

 Gallop Tidak ada

b. Bising Ada Tidak

 Karotis : kanan V

 Karotis : kiri V

c. Denyut Nadi Ada Tidak


Perifer

 Arteri dorsalis pedis

      Kiri V (Reguler)

      Kanan V (Reguler)

 Arteri tibialis posterior

      Kiri V (Reguler)

      Kanan V (reguler)

d. Edema Ada Tidak

 Pedal V

 Tibial V

 Sakral V

Kesimpulan : pada pasien pemeriksaan kardiovaskuler dalam batas


normal
k.  Abdomen
 Hati membesar : Tidak ada  
 Massa abdomen lain : Tidak ada  
 Sifat : Supel 
 Bising/bruit : 2-3x/menit 
 Nyeri tekan : Tidak ada 
 Asites : Tidak ada 
 Limpa membesar : Tidak ada  
Kesimpulan : pada pasien tidak didapatkan kelainan pada abdomen. 

l. Rektum/anus

Tabel 15. Pemeriksaan rektum/anus

Ada Tidak

Tonus sfingter ani

Pembesaran
prostat TIDAK DILAKUKAN PEMERIKSAAN
Massa di rektum

Impaksi fekal

m. Genital/pelvis

Tabel 16. Pemeriksaan genital/pelvis

Ada Tidak

Massa

Nyeri tekan
Lain - lain :
TIDAK DILAKUKAN PEMERIKSAAN

n. Muskuloskeletal

Tabel 17. Pemeriksaan muskuloskeletal


Tak   Tulang   Bahu  Siku  Tangan  Pinggul  Lutut  Kaki
ada Belakang

Deformitas  V

Gerak terbatas  V

Nyeri/krepitasi  V

Benjolan/perad V
angan

Kesimpulan: Terdapat nyeri/krepitasi pada kedua lutut pada saat digerakan


pasif maupun aktif.

o. Neurologi / Psikologi
 Status mentalis

Tabel 18. Pemeriksaan neurologis


Baik  Terganggu

Orientasi 

Orang  V
Waktu  V

Tempat  V

Situasi  V

Daya ingat 

Sangat lampau  V

Baru terjadi  V

Ingat objek setelah 5 menit segera  (mengulang) V

Kesimpulan: Fungsi kognitif dalam batas normal 


Kuesioner pendek / portabel tentang Status Mental :

Tabel 19. Status mental


Betul  Salah

Tanggal berapakah hari ini?  V

Hari apakah hari ini?  V

Apakah nama tempat ini?  V

Berapakah nomor telpon rumah anda?  V

Berapakah usia anda?  V

Kapan anda lahir (tgl / bln / thn)?  V

Siapa nama gubernur sekarang ? V

Nama gubernur sebelum ini ? V

Nama ibumu sebelum menikah? V

20 dikurangi 3 dan seterusnya ? V

Hasil : Pasien salah menjawab 1 pertanyaan 


Keterangan : 
- 0 – 2 kesalahan : baik 
- 3 – 4 kesalahan : gangguan intelektual ringan 
- 5 – 7 kesalahan : gangguan intelektual sedang 
- 7 – 10 kesalahan: gangguan intelektual berat 
Kesimpulan : Status mental pasien tidak mengalami
  gangguan  intelektual. 
 Perasaan hati/afeksi : baik, serasi

 Status neurologis :

Tabel 20. Status neurologis


Pemeriksaan Normal Abnormal (jelaskan) Tidak dilakukan
Saraf Kranialis

N. I V

N. II V

N. III V

N. IV V

N. V V

N. VI V

N. VII V

N. VIII V

N. IX V

N. X V

N. XI V

N. XII V

Motorik

 Kekuata 5555/5555
n 5555/5555

 Tonus  V

Sensorik

 Raba V

 Tajam V

 Getaran V

Pemeriksaan Normal Abnormal (jelaskan)

Refleks fisiologis :
 Biceps V
 Triceps V
 Patella V
 Achilles V
Refleks patologis :
 Hoffman-Tromner V
 Babinski V

Serebral :
 Jari ke hidung V
 Tumit ke ujung kaki V
 Romberg test
Tidak
dilakukan

Gerak langkah V
Kesimpulan : tidak ditemukan kelainan neurologis

 Tanda - tanda lain :

Tabel 21. Tanda - tanda lain

Ya Tidak Bila Ya, Jelaskan

Tremor saat istirahat V

Rigiditas cogwheel V

Bradikinesia V

Tremor intens V

Gerakan tak sadar V

Kesimpulan : tidak terdapat kelainan neurologis lain.

p. Mini Nutritional Assessment (MNA)

Tabel 22. Mini Nutritional Assessment (MNA)

Form skoring Hasil

1. Apakah anda mengalami penurunan asupan makan dalam 3 bulan terakhir 2


disebabkan kehilangan nafsu makan, gangguan saluran cerna, kesulitan
mengunyah atau menelan ?
0 = kehilangan nafsu makan berat (severe)
1 = kehilangan nafsu makan sedang (moderate)
2 = tidak kehilangan nafsu makan

2. Kehilangan berat badan dalam tiga bulan terakhir ? 3


0 = kehilangan BB > 3 kg
1 = tidak tahu
2 = kehilangan BB antara 1 - 3 kg
3 = tidak mengalami kehilangan BB

3. Kemampuan melakukan mobilitas ? 2


0 = di ranjang saja atau di kursi roda
1 = dapat meninggalkan ranjang atau kursi roda namun tidak bisa pergi/jalan -
jalan ke luar
2 = dapat berjalan atau pergi dengan leluasa

4. Menderita stress psikologis atau penyakit akut dalam tiga bulan terakhir ? 2
0 = ya
2 = tidak

5. Mengalami masalah neuropsikologis ? 2


0 = demensia atau depresi berat
1 = demensia sedang (moderate)
2 = tidak ada masalah psikologis
6. Nilai IMT ? 3
0 = IMT < 19 kg/m2

1 = IMT 19 - 21 kg/m 2

2 = IMT 21 - 23 kg/m 2

3 = IMT > 23 kg/m2

SUB TOTAL 12

 Jika nilai ≥ 12 = tidak mempunyai resiko, tidak perlu melengkapi form penilaian
 Jika nilai ≤ 11 = mungkin mengalami malnutrisi, lanjutkan mengisi form
penilaian.
Kesimpulan : pasien tidak mempunyai resiko malnutrisi
q. Resiko jatuh
   Tabel 23. Penilaian resiko jatuh pada pasien lanjut usia
No.  Tingkat risiko  Skala  Skor

1  Gangguan berjalan (diseret, menghentak, berayun)  4  0


2  Pusing/pingsan dalam posisi tegak  3  0

3  Kebingungan setiap saat  3  0

4  Nokturia/inkontinen  3  0

5  Kebingungan intermiten  2  0

6  Kelemahan umum  2  0

7 Obat-obatan berisiko tinggi (diuretik, narkotik,  sedatif, anti 2  2


psikotik, laksatif, vasodilator,  antiaritmia, antihipertensi, obat
hipoglikemik,  antidepresan, neuroleptiotik, NSAID)

8  Riwayat jatuh dalam 12 bulan sebelumnya  2  0

9  Osteoporosis  1  0

10  Gangguan pendengaran dan atau penglihatan  1  0

11  Usia 70 tahun ke atas  1  1

Jumlah  3

Interpretasi: 
 Risiko rendah :1-3 
 Risiko tinggi : ≥ 4 
Kesimpulan: Pasien memiliki risiko jatuh rendah.

2.4 Pemeriksaan Penunjang

Tabel 24. Pemeriksaan Laboratorium ( tanggal 22 Juli 2022)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interpretasi

Gula darah puasa 183 mg/dL 70 - 110 mg/dL Meningkat


Kolesterol total   188 mg/dL < 200 mg/dL Normal

Trigliserida 109 mg/dL 70 - 140 mg/dL Normal

Kolesterol HDL 72 mg/dL > 35 mg/dL Normal

Kolesterol LDL 100 mg/dL < 130 mg/dL Normal

Ureum 12 mg/dL 10 - 50 mg/dL Normal

Kreatinin 0,4 mg/dL 0,6 - 1,5 mg/dL Normal

Asam urat 2,4 mg/dL L: 3,4 - 7,0 mg/dL Normal

P: 2,4 - 6,0 mg/dL

SGOT - L: 0 - 50 u/L Normal

P: 0 - 35 u/L

SGPT - L: 0 - 50 u/L Normal

P: 0 - 35 u/L

Pemeriksaan gula darah puasa pada tanggal 17 Oktober 2022 : 160 mg/dL (meningkat)
2.5 Identifikasi lingkungan rumah

Pasien menempati rumah kontrakan yang terletak di gang jalan masjid darul falah, bentuk
bangunan satu lantai. Secara umum gambaran rumah berupa 1 petak yang didalamnya langsung
ditemukan ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 1 kamar tidur, dapur, serta 1 kamar mandi. Pasien
tidur dengan beralaskan kasur. Lantai terbuat dari keramik, dinding terbuat dari tembok bata, atap
rumah dari genteng. Terdapat 2 jendela, 1 di ruang tamu dan 1 di dapur. Untuk kebersihan diluar
dan di dalam rumah kurang bersih, tata letak barang - barang tidak tertata dengan baik, listrik 450
VA, sumber air dari sumur bor.
Jamban yang digunakan merupakan toilet jongkok keadaan cukup kotor dengan lantai
keramik. Air limbah dialirkan ke selokan/got. Sampah rumah dikumpul kemudian dibuang pada
tempat pembuangan sampah di luar rumah. 

(denah rumah)

1. Letak rumah           : di dalam gang


2. Bentuk bangunan rumah       : persegi panjang
3. Luas rumah                            : 100 m
2

4. Jumlah orang                         : 5 orang


5. Lantai rumah                         : keramik
6. Dinding rumah                      : tembok
7. Atap rumah                     : genteng
8. Pembagian ruangan rumah   
 Ruang tamu     : ada          
 Ruang makan   : tidak ada                
 Ruang keluarga : tidak ada                 
 Ruang tidur      : ada                 
9. Jendela rumah    : ada Ukuran 80x180 m
2

Perbandingan luas lantai dan jendela di :


 Ruang tamu     :-
 Ruang makan   :-
 Ruang keluarga :-
 Ruang tidur      :  > 25%
Penerangan di dalam rumah : kurang, sumber cahaya dari sinar matahari pagi
dan malam 2 buah lampu.
10. Listrik di rumah : ada 450 VA
11. Lubang ventilasi : ada
 Ruang tamu     : ada
 Ruang kamar : tidak ada
 Kamar mandi : tidak ada
 Dapur : ada
Kelembaban dalam rumah    : tidak terasa lembab
Kesan ventilasi di dalam rumah         : kurang baik
12.  Kebersihan dalam rumah : kurang baik
13.  Sumber air minum dari : PAM, aqua untuk minum 
14.   Kamar mandi                          : ada
15.   Limbah rumah tangga               : ke got
16.  Tempat sampah diluar rumah      : tertutup
17.  Jalan di depan rumah lebarnya   : 1 meter, terbuat dari semen.

Kesan kebersihan lingkungan pemukiman : cukup baik

Analisis Keadaan Rumah Sehat berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.


829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan 6

No Komponen
Indikator Rumah Sehat Kondisi Rumah Pasien
. Rumah
a. Tidak terbuat dari bahan yang
dapat melepaskan zat - zat
berbahaya bagi kesehatan, antara
lain: debu total < 150 μg/m², Bahan bangunan terbuat
Bahan asbestos kurang dari 0,5 serat/m³ dari tembok bata dan
1.
Bangunan per 24 jam, timah hitam (Pb) semen, serta seluruh bagian
kurang dari 300 mg/kg bahan. sudah di cat.
b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat
menjadi tumbuh dan berkembangnya
mikroorganisme patogen.

 Lantai rumah pasien


terbuat dari keramik, 
mudah dibersihkan, dan
 Lantai kedap air dan mudah tidak licin.
dibersihkan.   Kerangka atap terbuat
 Dinding rumah memiliki ventilasi, dari kayu dan genteng
kamar mandi dan kamar cuci kedap tertutup rapat, dapat
air dan mudah dibersihkan. menahan debu kotoran
 Langit-langit rumah mudah dan hujan. Plafon
Komponen
dibersihkan dan tidak rawan menggunakan tripleks
2. dan Penataan
kecelakaan.  Bumbungan rumah tidak
Ruangan
 Bumbungan rumah 10 m dan ada mencapai 10 m dan tidak
penangkal petir. ada penangkal petir
 Ruang ditata sesuai dengan fungsi  Penataan ruangan mudah
dan peruntukannya. dilakukan karena masih
 Dapur harus memiliki sarana tersedia lahan, sehingga
pembuangan asap. suatu ruangan dapat
digunakan untuk
beberapa fungsi
Pencahayaan alam dan/atau buatan Pencahayaan dalam rumah
langsung maupun tidak langsung dapat diperoleh dari 2 buah
3. Pencahayaan menerangi seluruh ruangan dengan lampu, terang. Cahaya
intensitas penerangan minimal 60 lux matahari tembus ke dalam
dan tidak menyilaukan mata. rumah pasien

 Suhu udara nyaman antara 18–


30°C. 
 Kelembaban udara 40–70%.
 Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24
 Udara tidak sedikit
jam. 
lembab
4. Kualitas Udara  Pertukaran udara 5
 Lain-lain tidak diperiksa 
kaki³/menit/penghuni
 Gas CO kurang dari 100 ppm/8
jam.
 Gas formaldehid kurang dari 120
mg/m³.

Luas lubang ventilasi alamiah yang Jumlah ventilasi 1, dan <


5. Ventilasi 
permanen minimal 10% luas lantai. 10% luas lantai.

Tidak didapatkan adanya


Vektor Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus
6. tikus, nyamuk maupun lalat
Penyakit yang bersarang di dalam rumah
di rumah pasien.

 Tersedia sarana penyediaan air


bersih dengan kapasitas minimal 60
liter/orang/hari
 Kualitas air harus memenuhi Sumber penyediaan air
7. Penyediaan air
persyaratan kesehatan air bersih pasien baik dan bersih.
dan/atau air minum menurut
Permenkes no. 416 tahun 1990 dan
Kepmenkes no. 907 tahun 2002.

Sarana Pasien memiliki tudung saji


Tersedia sarana penyimpanan makanan
8. penyimpanan untuk menyimpan makanan
yang aman.
makanan dan lemari es.

 Limbah cair disalurkan


 Limbah cair yang berasal rumah
dari kamar mandi ke
tangga tidak mencemari sumber air,
selokan yang otomatis
tidak menimbulkan bau, dan tidak
sudah dibuat 
Pembuangan mencemari permukaan tanah.
9.  Limbah padat dikumpul
Limbah  Limbah padat harus dikelola dengan
dalam kantong plastik,
baik agar tidak menimbulkan bau,
dan akan dipungut tiap
tidak mencemari permukaan tanah
harinya oleh petugas
dan air tanah.
kebersihan
Luas kamar tidur minimal 8 m² dan Luas kamar tidur lebih dari
Kepadatan
10. dianjurkan tidak untuk lebih dari 2 8 m² dan digunakan sebagai
Hunian
orang tidur. ruang tidur untuk 3 orang.

2.6 Diagnosis klinis


 Suspek osteoarthritis
 Hipertensi
 Diabetes mellitus

2.7 Anjuran penatalaksanaan


 Rontgen Genu Bilateral AP/Lateral 

2.8 Tatalaksana
    Terapi farmakologi

Dengan resep dokter Dosis

Amlodipin  1x10 mg

Metformin 3x500 mg

Glimepiride  1x2 mg

Vitamin B kompleks 1x1 tab

Natrium diklofenak 1x25 mg


    Terapi Non-Farmakologi
 Menjelaskan kepada pasien untuk minum obat secara teratur.
 Menganjurkan pasien untuk konsumsi diet sesuai anjuran diet makanan harian
DASH.
 Menganjurkan untuk melakukan kontrol rutin ke puskesmas untuk penyakit
hipertensi dan diabetes mellitus setiap 1 bulan sekali.
 Menjelaskan efek samping konsumsi obat jangka panjang dan komplikasi dari
penyakit pasien.
 Menganjurkan pasien untuk melakukan fisioterapi.
 Menganjurkan pasien untuk konsultasi keluhan nyeri lutut ke poli Ortopedi di
Rumah Sakit terdekat.
2.5. Daftar masalah dan rencana penanganan

Aspek Indikator Perencanaan Pendekatan Indikator Keberhasilan


Problem/Diagnostik Komprehensif

Biologis 1. Nyeri kedua  Menjelaskan  Pasien dan


lutut sejak 2 tentang penyakit keluarga
minggu lalu.  osteoarthritis, memahami
komplikasi dan tentang
penanganannya. kemungkinan
 Mengedukasi penyakit yang
pasien untuk sedang dialami,
melakukan dan dapat
pemeriksaan mengerti
rontgen kedua penanganan
lutut. awal terhadap
 Menjelaskan pada rasa nyeri.
pasien bahwa  Pasien
penyakit melakukan
osteoarthritis yang pemeriksaan
dialami pasien rontgen kedua
menyebabkan lutut dalam
2. Riwayat nyeri pada kurun waktu 1
diabetes lututnya dan bulan.
mellitus berisiko untuk  Pasien dan
jatuh. keluarga
 Memberikan memahami dan
edukasi mengerti
menghindari jalan penyebab dan
terlalu lama, resiko yang
duduk di kursi mungkin
3. Riwayat
terlalu lama dan terjadi akibat
Hipertensi
menghindari lutut penyakit ini
tertekuk.  Pasien sudah
 Memberikan mulai
edukasi olahraga menghindari
ringan seperti jalan dan
berjalan kaki 3-5 duduk terlalu
hari/minggu lama, pasien
selama ± 30 menit juga tidak
menekuk
lututnya.
 Pasien tidak
mengeluhkan
 Memberikan
edukasi untuk nyeri pada
mengontrol kadar kedua lututnya
gula darah dengan  Keluarga
modifikasi gaya pasien mengerti
hidup, runtime bahwa pasien
minum obat anti memerlukan
diabetes, dan pendamping
mengikuti anjuran dan pasien
diet DM. selalu
dampingi.

 Memberikan
edukasi untuk
mengontrol
tekanan darah  Pasien rutin
dengan modifikasi minum obat
gaya hidup, rutin anti diabetes,
minum obat anti dan mengontrol
hipertensi, dan makanan dan
mengikuti anjuran minumannya.
diet hipertensi.

 
 
 Pasien rutin
minum obat
antihipertensi
dan
menghindari
konsumsi
makanan yang
mengandung
garam yang
tinggi.

Psikologis 1. Hasil  Lakukan  Pasien dapat


kuesioner pemantauan melakukan
GDS tanda-tanda kegiatan sehari
didapatkan depresi pada hari baik diluar
hasil bahwa pasien dan fungsi rumah atau di
pasien tidak kognitif secara dalam rumah.
ada tanda berkala.  Dapat melakukan
tanda yang  Mengedukasi komunikasi yang
mengarah keluarga untuk baik minimal
depresi pada 1 dapat meminta dengan anggota
bulan terakhir. bantuan kepada keluarga.
2. Hasil tenaga kesehatan
Pemeriksaan apabila terdapat
status mental, perubahan
pasien suasana hati dan
didapatkan kognitif.
status mental
yang baik.

2.6. Laporan lanjutan

Tanggal Problem Kegiatan


Diagnostik

Kunjungan Ke      Suspek  Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan edukasi


I Osteoarthritis kepada pasien mengenai masalah kesehatan yang
(17 Oktober  Diabetes mellitus dialaminya.
2022)   Hipertensi  Edukasi sesuai dengan pendekatan komprehensif,
mencakup aktivitas fisik dan lingkungan rumah yang
nyaman bagi pasien
 Menganjurkan pasien untuk minum obat dengan benar
sesuai anjuran dokter, baik dosis maupun waktu
minum serta kepatuhan minum obat.
 Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi diet sesuai
dengan kondisi medis pasien

Kunjungan II       Suspek  Melakukan anamnesis mengenai keluhan,


(21 Osteoarthritis pemeriksaan fisik menyeluruh dan edukasi kepada
Oktober 2022)   Diabetes mellitus pasien mengenai masalah kesehatan yang dialaminya.
  Hipertensi  Melakukan pemeriksaan tekanan darah
 Menganjurkan pasien untuk minum obat dengan benar
sesuai anjuran dokter, baik dosis maupun waktu
minum serta kepatuhan minum obat.
 Menganjurkan pasien untuk melakukan latihan fisik
 Berkeliling melihat kondisi lingkungan di dalam dan
luar rumah pasien
 Mengedukasi pasien untuk tetap menjaga pola hidup
sehat dengan latihan fisik dan makanan bergizi.
2.5 Resume
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan diagnosis pada pasien adalah suspek
osteoarthritis, hipertensi, diabetes melitus. Suspek osteoarthritis ditandai dengan keluhan nyeri
kedua lutut, semakin memberat dan mengganggu aktivitas pasien. Penyakit hipertensi pada
pasien didapatkan dari hasil pengukuran tekanan darah 150/90 mmHg. Penegakan diagnosis
diabetes mellitus didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah puasa 160 mg/dL. Pada
pemeriksaan fungsi psikologis, nutrisi, sosial pasien normal tidak ada gangguan. Pola makan
pasien berdasarkan 24 Hour Food Recall belum tercukupi yaitu asupan kalori pasien sebesar
1.204,6 kkal.

2.6 Rencana Perawatan Terpadu/Comprehensive Care

1. Aspek Biopsikososial
a.  Pasien
 Menjelaskan kepada pasien untuk rutin kontrol ke puskesmas dan minum
obat secara teratur.
 Menjelaskan kepada pasien untuk mengubah pola makan seperti
mengikuti diet makanan harian DASH dan diet DM berdasarkan
PERKENI.
b. Caregiver
 Menjelaskan kepada caregiver tentang penyakit osteoarthritis, hipertensi
dan diabetes mellitus serta komplikasi dan penanganannya.
 Menjelaskan kepada caregiver untuk mengingatkan dan membantu pasien
untuk menyiapkan obat.
 Menjelaskan kepada caregiver pasien untuk lebih peduli dengan kesehatan
dan kegiatan pasien.
 Menjelaskan kepada caregiver jika terdapat masalah kesehatan segera
untuk datang ke fasilitas kesehatan.

2. Pengkajian Fisik
a. Pasien
 Menjelaskan kepada pasien dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil
tekanan darah 150/90 mmHg
 Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit osteoarthritis yang dialami
pasien menyebabkan nyeri pada lututnya dan berisiko untuk jatuh.
 Menjelaskan kepada pasien untuk melakukan olahraga ringan, seperti
aerobik /berjalan kaki 3-5 hari/minggu selama ± 30 menit
b. Caregiver
 Menjelaskan kepada caregiver untuk mengingatkan pasien untuk minum
obat secara teratur, menjaga pola makan dengan makanan rendah garam
dan lemak.
 Menjelaskan kepada caregiver pentingnya memperhatikan aktivitas yang
dilakukan pasien sehari-hari.

3. Pengkajian Psikologis
a. Pasien
 Melakukan pendekatan interpersonal kepada pasien dan mendengarkan
segala keluh kesah pasien.
 Menjelaskan kepada pasien mengenai faktor-faktor terjadinya depresi,
stress ataupun kecemasan agar pasien tidak mengalami hal tersebut.
 Memberikan saran supaya pasien tetap bersosialisasi dengan kerabat
maupun tetangga secara daring.
b. Caregiver
 Menjelaskan kepada caregiver untuk selalu menemani dan mendukung
pasien dalam melakukan hobi ataupun hal yang digemari pasien.
 Menjelaskan kepada caregiver agar tetap berinteraksi dan memberikan
dukungan kepada pasien agar pasien aktif dan tetap semangat.

4. Status Fungsional
a. Pasien
 Menjelaskan kepada pasien pentingnya untuk melakukan kontrol rutin ke
puskesmas.
 Menjelaskan kepada pasien mengenai aktivitas fisik yang sebaiknya
dilakukan dan yang perlu dihindari oleh pasien.
b.  Caregiver
 Menjelaskan kepada caregiver untuk mengawasi pasien dalam aktivitas
sehari-harinya.

5. Interaksi Diantara Hal - Hal Tersebut


a. Pasien
 Memberikan edukasi kepada pasien untuk melakukan aktivitas fisik,
kontrol rutin dan minum obat secara teratur.
b. Caregiver

Memberikan edukasi kepada caregiver agar mendampingi pasien untuk menjaga


kesehatan, melakukan aktivitas fisik, meminum obat secara teratur, dan serta
mengurangi konsumsi makanan yang berisiko tinggi menyebabkan 

timbulnya penyakit.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ny, S usia 71 tahun, dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan 
penunjang dapat disimpulkan pasien mengalami suspek osteoarthtritis, diabetes mellitus,
dan hipertensi. Dari pemeriksaan status mental didapatkan  hasil baik dan tidak ada
gangguan depresif. Pasien tidak ada resiko jatuh tinggi dan berdasarkan kuesioner ADL
(Activity Daily Living) pasien tidak memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Selanjutnya, pada kunjungan  kedua kami melakukan evaluasi diet pasien
yang telah kami anjurkan berdasarkan diet hipertensi dan diabetes mellitus.

3.2 Saran
Pasien Geriatri merupakan multipatologis sehingga perlunya pemeriksaan yang
komprehensif dan berkelanjutan dengan melibatkan anggota keluarga atau caregiver
dengan cara memberikan edukasi kepada keluarga dan caregiver dalam menangani
permasalahan yang dialami oleh pasien geriatri dari berbagai aspek biopsikososial sehingga
dapat meningkatkan kualitas hidup pasien geriatri.
REFERENSI

Anda mungkin juga menyukai