Anda di halaman 1dari 7

PREVALENSI KELENGKAPAN PENULISAN DESKRIPSI LUKA PADA

KORBAN HIDUP KASUS TRAUMA MEKANIK BERDASARKAN DATA


REKAM MEDIK MENURUT KEILMUAN FORENSIK
DI INSTALANSI FORENSIK
RSUD Dr. H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2016

Jims Ferdinan Possible1, Dwi Robbiardy Eksa1, Yandi Pirnata2

Abstrak

Latar belakang : Trauma mekanik dapat terjadi pada peristiwa apapun seperti
kecelakaan¸ penganiayaan, bunuh diri, pembunuhan dan lain lain. Dalam
menceritakan tentang trauma mekanik yang terjadi di tubuh manusia harus
menyebutkan karakteristik trauma tersebut dengan gambaran atau deskripsi luka
pada data rekam medik, hal tersebut sesuai menurut keilmuan forensik yang sering
di butuhkan dalam proses peradilan.

Tujuan Penelitian : Untuk melihat prevalensi kelengkapan penulisan deskripsi luka


pada korban hidup kasus trauma mekanik dalam data rekam medik sesuai kaidah
tata cara penulisan deskripsi luka menurut keilmuan forensik.

Metode penelitian : Desain penelitian deskriftif retrospektif dengan desain penelitian


cross sectional, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Didapatkan
lembar rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 327 pasien.

Hasil penelitian Karakteristik deskripsi luka berdasarkan kelengkapan penulisan


deskripsi luka sebanyak 100 (30.6 %) lembar rekam medis pasien ditulis lengkap,
berdasarkan kelengkapan penulisan jenis luka sebanyak 287 (87.8 %) lembar
rekam medis pasien ditulis deskripsi jenis luka dengan lengkap, berdasarkan
kelengkapan penulisan lokasi luka sebanyak 327 (100 %) lembar rekam medis
pasien ditulis lokasi lukanya dengan lengkap, berdasarkan kelengkapan penulisan
bentuk luka sebanyak 155 (47.4 %) lembar rekam medis pasien ditulis bentuk
perlukaannya, berdasarkan kelengkapan penulisan ukuran luka sebanyak 323 (98.8
%) lembar rekam medis pasien ditulis ukuran luka dengan lengkap, berdasarkan
kelengkapan penulisan jumlah luka sebanyak 231 (70.6) lembar rekam medis
pasien ditulis jumlah lukanya dengan lengkap.

Kesimpulan : Distribusi frekuensi deskripsi luka berdasarkan kelengkapan


penulisannya yang paling banyak ditulis oleh tenaga kesehatan yang terkait yaitu
lokasi luka sebanyak 327 (100%) dari 327 lembar rekam medis pasien sedangkan
yang sering tidak ditulis oleh tenaga kesehatan yang terkait yaitu pada penulisan
bentuk luka sebanyak 155 (47,4%) dari 327 lembar rekam medis pasien.

Kata Kunci : Deskripsi luka, trauma mekanik, rekam medik, ilmu forensik.

1. Staf Pengajar, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Lampung


2. Mahasiswa Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati,
Lampung

Pendahuluan
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 3, Juli 2017 170
Ilmu kedokteran forensik juta orang meninggal setiap
merupakan cabang ilmu kedokteran tahunnya. Setiap harinya lebih dari
yang mempelajari penerapan ilmu 14.000 orang meningal karena cedera
kedokteran dalam penegakan yang disebabkan bunuh diri,
keadilan. Secara garis besar ilmu ini kekerasan, kecelakaan lalu lintas, luka
dapat dibagi dalam tiga kelompok bakar, tenggelam, jatuh dan
bidang ilmu, yaitu ilmu patologi keracunan . 1

forensik, ilmu forensik klinik, dan ilmu Dari hasil data Riskesdas di
laboratorium forensik, ilmu ini sudah Indonesia tahun 2013, prevelensi
dilakukan sejak awal tahun masehi cedera secara nasional adalah 8,2%.
yaitu pada kasus otopsi jenazah J Proporsi jenis cidera di indonesia
Caesar yang meninggal akibat 23 didominasi oleh luka lecet/memar
tusukan yang mana hanya 1 tusukan sebesar 70,9%. Jenis cedera
yang langsung menembus ke jantung. terbanyak ke dua adalah terkilir, rata-
Forensik (berasal dari bahasa latin rata di Indonesia 27,5%. Luka robek
forensis yang berarti “dari luar”, dan menduduki urutan ketiga jenis cedera
serumpun dengan kata forum yang terbanyak. Proporsi jenis cedera
berarti “tempat umum”) adalah bidang menurut provinsi lampung yang
ilmu pengetahuan yang digunakan mengalami luka lecet/memar
untuk membantu proses penegakan sebanyak 76,3%. Dan proporsi
keadilan melalui proses penerapan tempat terjadinya cedera lebih banyak
ilmu atau sains. Ilmu forensik tidak di rumah 44%, jalan raya 33,4%.
hanya mempelajari tentang Prevelensi cedera karena benda
kedokteran forensik namun ada tajam/tumpul 7,9, terbakar 0,4%,
banyak cabang ilmu lainya seperti ilmu jatuh 43%, kejatuhan 2%5.
kimia forensik, ilmu psikologi forensik,
komputer forensik, dan sebagainya1. Metode
Di dalam melakukan pemeriksaan Penelitian ini bersifat deskriftif
terhadap seseorang yang menderita retrospektif dengan desain penelitian
luka akibat kekerasan, pada cross sectional. teknik pengambilan
hakikatnya dokter diwajibkan untuk sampel secara purposive sampling.
dapat memberikan kejelasan dari Didapatkan lembar rekam medik yang
permasalahan jenis luka yang terjadi, memenuhi kriteria inklusi sebanyak
jenis kekerasan yang menyebabkan 327 pasien.
luka, dan kualifikasi luka. Berdasarkan
pada sifat atau ciri dari luka ataupun Hasil Penelitian
kelalaian yang terdapat pada tubuh 1. Karakteristik Berdasarkan
korban, dapat ditentukan jenis Deskripsi Luka
kekerasan yang menyebabkan luka
Tabel 1 Distribusi frekuensi
atau alat yang dipakai oleh pelaku
deskripsi luka berdasarkan
kejahatan dimana hal tersebut dapat
kelengkapan penulisan deskripsi
berguna buat penyidikan didalam
luka pada korban hidup kasus
melakukan penyidikan2. Sebagaimana
trauma mekanik di Instalasi
di maksud dalam Peraturan Menteri
Forensik RSUD Dr. H. Abdul
Kesehatan Republik Indonesia nomor
Moeloek Provinsi Lampung tahun
269 pasal 2 bahwa Rekam medis
2016
harus dibuat secara tertulis, lengkap
Penulis Frekuen Persenta
dan jelas atau secara elektronik3.
an si se (%)
Traumatologi adalah cabang ilmu
deskrip
kedokteran yang mempelajari tentang
si luka
trauma atau perlukaan, cedera serta
Lengkap 100 30.6
hubungannya dengan berbagai
Tidak 227 69,4
kekerasan (rudapaksa), yang
lengkap
kelainanya terjadi pada tubuh karena
adanya diskontinuitas jaringan akibat Total 327 100
kekerasan yang menibulkan jejak . 1 Berdasarkan tabel 1 diketahui
Berdasarkan statistik WHO, sekitar 5 bahwa distribusi frekuensi deskripsi
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 3, Juli 2017 171
luka berdasarkan kelengkapan Berdasarkan tabel 3 diketahui
penulisannya pada korban hidup kasus bahwa distribusi frekuensi deskripsi
trauma mekanik di Instalasi Forensik luka berdasarkan kelengkapan
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi penulisan lokasi luka pada korban hidup
Lampung tahun 2016 sebanyak 100 kasus trauma mekanik di Instalasi
(30.6 %) lembar rekam medis pasien Forensik RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
ditulis lengkap dan sebanyak 227 (69.4 Provinsi Lampung tahun 2016 sebanyak
%) lembar rekam medis pasien tidak 327 (100 %) lembar rekam medis
ditulis lengkap. pasien ditulis lokasi lukanya dengan
lengkap sementara sebanyak 0 (0 %)
2. Karakteristik Berdasarkan Jenis Luka lembar rekam medis pasien yang tidak
ditulis lokasi lukanya.
Tabel 2 Distribusi frekuensi deskripsi
luka berdasarkan penilaian 4. Karakteristik Berdasarkan Bentuk Luka
kelengkapan penulisan jenis luka pada Tabel 4 Distribusi frekuensi deskripsi
korban hidup kasus trauma mekanik di luka berdasarkan penilaian
Instalasi Forensik RSUD Dr. H. Abdul kelengkapan penulisan bentuk luka
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016 pada korban hidup kasus trauma
Penulisan Frekuensi Persentase mekanik di Instalasi Forensik RSUD
jenis luka (%) Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
lengkap 287 87.8 Lampung tahun 2016
Tidak 40 12.2 Penulisan Frekuensi Persentase
lengkap bentuk (%)
Total 327 100 luka
lengkap 155 47.4
Berdasarkan tabel 2 diketahui Tidak 172 52.6
lengkap
bahwa distribusi frekuensi deskripsi
luka berdasarkan kelengkapan Total 327 100
penulisan jenis luka pada korban hidup
kasus trauma mekanik di Instalasi Berdasarkan tabel 4 diketahui
Forensik RSUD Dr. H. Abdul Moeloek bahwa distribusi frekuensi deskripsi
Provinsi Lampung tahun 2016 sebanyak luka berdasarkan kelengkapan
287 (87.8 %) lembar rekam medis penulisan bentuk luka pada korban
pasien ditulis deskripsi jenis luka hidup kasus trauma mekanik di
dengan lengkap dan sebanyak 40 Instalasi Forensik RSUD Dr. H. Abdul
(12.2 %) lembar rekam medis pasien Moeloek Provinsi Lampung tahun
tidak ditulis jenis perlukanya. 2016 sebanyak 155 (47.4 %) lembar
rekam medis pasien ditulis bentuk
3. Karakteristik Berdasarkan Lokasi Luka perlukaannya dengan lengkap disisi
Tabel 3 Distribusi frekuensi deskripsi lain sebanyak 172 (52.6 %) lembar
luka berdasarkan penilaian rekam medis pasien tidak ditulis
kelengkapan penulisan lokasi luka bentuk perlukaannya.
pada korban hidup kasus trauma
mekanik di Isntalasi Forensik RSUD
Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi 5. Karakteristik Berdasarkan Ukuran
Lampung tahun 2016. Luka
Penulisan Frekuensi Persentase Tabel 5 Distribusi frekuensi deskripsi
lokasi (%) luka berdasarkan penilaian
luka kelengkapan penulisan ukuran luka
lengkap 327 100 pada korban hidup kasus trauma
Tidak 0 0 mekanik di Instalasi Forensik RSUD
lengkap Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Total 327 100 Lampung tahun 2016
Penulisan Frekuensi Persentase
ukuran (%)
luka

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 3, Juli 2017 172
lengkap 323 98.8 Lampung tahun 2016 sebanyak 227
Tidak 4 1.2 (69.4 %) lembar rekam medis pasien
lengkap tidak ditulis lengkap dan sebanyak 100
Total 327 100 (30.6 %) lembar rekam medis pasien
ditulis lengkap. Hal ini berbeda dengan
hasil penelitian yang dinyatakan dalam
Berdasarkan tabel 5 diketahui
publikasi jurnal Afandi (2015) yang
bahwa distribusi frekuensi deskripsi
dilakukan pada semua data Visum et
luka berdasarkan kelengkapan
repertum (VeR) perlukaan di RSUD
penulisan ukuran luka pada korban
Indrasari Kabupaten Indragiri Hulu
hidup kasus trauma mekanik di
periode 1 Januari 2009 – 31 Desember
Instalasi Forensik RSUD Dr. H. Abdul
2013 Provinsi Riau6. Dalam hasil
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016
penelitian tersebut dinyatakan bahwa
sebanyak 323 (98.8 %) lembar rekam
penulisan deskripsi luka yang lengkap
medis pasien ditulis ukuran luka
sebanyak 52,11% sementara sisanya
dengan lengkap dan sebanyak 4 (1.2
sebanyak 47, 89 % tidak lengkap, hal
%) lembar rekam medis pasien tidak
ini sesuai dengan teori Afandi (2017)
ditulis ukuran lukanya.
pada publikasi buku Visum Et Repertum
Tata Laksana dan Tenik Pembuatan
6. Karakteristik Berdasarkan Jumlah
Edisi Kedua yang menyatakan bahwa
Luka
luka – luka yang ditemukan harus
Tabel 6 Distribusi frekuensi deskripsi luka
dideskripsikan dengan jelas, lengkap,
berdasarkan penilaian kelengkapan
dan baik, hal ini penting untuk
penulisan jumlah luka pada korban hidup
mengetahui jenis kekerasan yang telah
kasus trauma mekanik di Instalasi
dialami korban7.
Forensik RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Berdasarkan tabel 2 diketahui
Provinsi Lampung tahun 2016
bahwa distribusi frekuensi deskripsi
Penulisan Frekuensi Persentase
luka berdasarkan kelengkapan
jumlah (%)
penulisan jenis luka pada korban hidup
luka
kasus trauma mekanik di Instalasi
lengkap 231 70.6
Forensik RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Tidak 96 29.4
Provinsi Lampung tahun 2016 sebanyak
lengkap
287 (87.8 %) lembar rekam medis
Total 327 100
pasien ditulis jenis luka dengan lengkap
dan sebanyak 40 (12.2 %) lembar
Berdasarkan tabel 6 diketahui rekam medis pasien tidak ditulis jenis
bahwa distribusi frekuensi deskripsi lukanya. Hal ini sesuai dengan hasil
luka berdasarkan kelengkapan penelitian yang dinyatakan dalam
penulisan jumlah luka pada korban publikasi jurnal Afandi (2015) yang
hidup kasus trauma mekanik di dilakukan pada semua data VeR
Instalasi Forensik RSUD Dr. H. Abdul perlukaan di RSUD Indrasari Kabupaten
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016 Indragiri Hulu periode 1 Januari 2009 –
sebanyak 231 (70.6) lembar rekam 31 Desember 2013 Provinsi Riau6.
medis pasien ditulis jumlah lukanya Dalam hasil penelitian tersebut dari 137
dengan lengkap dan sebanyak 96 VeR, 110 VeR (80,3%) yang
(29.4 %) lembar rekam medis pasien mencantumkan jenis luka, 22 VeR
tidak ditulis dengan lengkap jumlah (16,1%) hanya mencantumkan salah
lukanya. satu jenis luka dan 4 VeR (2,9%) yang
tidak mencantumkan sama sekali jenis
lukanya, hal ini sesuai menurut teori
Pembahasan Oktavinda Safitri (2016) pada publikasi
Berdasarkan tabel 1 diketahui buku Mudah Membuat Visum Et
bahwa distribusi frekuensi deskripsi Repertum Kasus Luka yang
luka berdasarkan kelengkapan menyatakan penulisan jenis luka
penulisannya pada korban hidup kasus bermanfaat untuk mengetahui jenis
trauma mekanik di Instalasi Forensik kekerasan.
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 3, Juli 2017 173
Berdasarkan tabel 3 diketahui yang menyatakan bahwa penulisan
bahwa distribusi frekuensi deskripsi bentuk luka bermanfaat untuk
luka berdasarkan kelengkapan mengetahui benda yang menyebabkan
penulisan lokasi luka pada korban luka9.
hidup kasus trauma mekanik di Berdasarkan tabel 5 diketahui
Instalasi Forensik RSUD Dr. H. Abdul bahwa distribusi frekuensi deskripsi
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016 luka berdasarkan kelengkapan
sebanyak 327 (100 %) lembar rekam penulisan ukuran luka pada korban
medis pasien ditulis lokasi luka dengan hidup kasus trauma mekanik di
lengkap dan sebanyak 0 (0 %) lembar Instalasi Forensik RSUD Dr. H. Abdul
rekam medis pasien tidak ditulis lokasi Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016
lukanya. Hal ini berbeda dengan hasil sebanyak lembar rekam medis pasien
penelitian yang dinyatakan dalam 323 (98.8 %) ditulis ukuran luka
publikasi jurnal Dedi Afandi (2015) dengan lengkap dan sebanyak 4 (1.2
yang dilakukan pada semua data VeR %) lembar rekam medis pasien tidak
perlukaan di RSUD Arifin Achmad ditulis ukuran lukanya. Hal ini sesuai
Pekanbaru periode 1 Januari 2009 – dengan hasil penelitian yang
Desember 2013 Provinsi Riau. Dalam dinyatakan dalam publikasi jurnal
hasil penelitian tersebut didapatkan Afandi (2015) yang dilakukan pada
bahwa penulisan lokasi luka yang semua data VeR perlukaan di RSUD
lengkap sebanyak 56,3% dan sisanya Indrasari Kabupaten Indragiri Hulu
43,7% tidak ditulis lokasi lukanya periode 1 Januari 2009 – 31 Desember
dengan lengkap hal ini menunjukan 2013 Provinsi Riau6. Dari hasil
bahwa di rekam medis khususnya penelitian tersebut didapatkan
pada pasien yang mengalami sebanyak (64,60 %) dituliskan ukuran
perlukaan di RSUD Arifin Achmad lukanya dengan lengkap disisi lain
Pekanbaru masih belum baik, hal ini sebanyak (35,40 %) tidak ditulis
sesuai dengan teori Amri Amir (2009) dengan lengkap, hal ini sesuai dengan
pada publikasi buku Rangkaian Ilmu teori Amri Amir (2009) pada publikasi
Kedokteran Forensik Edisi Kedua yang buku Rangkaian Ilmu Kedokteran
menyatakan bahwa penulisan lokasi Forensik Edisi Kedua yang menyatakan
luka bermanfaat untuk mengetahui bahwa penulisan ukuran luka
aspek medikolegal .
9
bermanfaat untuk mengetahui luas
Berdasarkan tabel 4 diketahui permukaan benda yang menyebabkan
bahwa distribusi frekuensi deskripsi luka9.
luka berdasarkan kelengkapan
penulisan bentuk luka pada korban Simpulan
hidup kasus trauma mekanik di 1. Distribusi frekuensi berdasarkan
Instalasi Forensik RSUD Dr. H. Abdul kelengkapan penulisanya deskripsi
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2016 luka pada korban hidup kasus
sebanyak 155 (47.4 %) lembar rekam trauma mekanik di Instalasi
medis pasien ditulis bentuk luka Forensik RSUD Dr. H. Abdul
dengan lengkap dan sebanyak 172 Moeloek Provinsi Lampung tahun
(52.6 %) rekam medis pasien tidak 2016 sebanyak 100 (30.6%)
ditulis bentuk lukanya. Hal ini sesuai lembar rekam medis pasien ditulis
dengan hasil penelitian yang lengkap dan sebanyak 227 (69.4
dinyatakan dalam publikasi jurnal %) lembar rekam medis pasien
Afandi (2015) dari 154 data VeR tidak ditulis lengkap.
perlukaan periode 1 Januari 2009-31 2. Distribusi frekuensi deskripsi luka
Desember 2013 yang diteliti di RSUD berdasarkan kelengkapan
Kuantan Singingi Provinsi Riau, penulisan jenis luka pada korban
sebanyak 15 data VeR (9,7%) yang hidup kasus trauma mekanik di
ditulis bentuk lukanya sementara 139 Instalasi Forensik RSUD Dr. H.
data VeR (90,3%) tidak ditulis bentuk6, Abdul Moeloek Provinsi Lampung
hal ini sesuai dengan teori Amri Amir tahun 2016 sebanyak 287 (87.8
(2009) pada publikasi buku Rangkaian %) lembar rekam medis pasien
Ilmu Kedokteran Forensik Edisi Kedua ditulis jenis luka dengan baik dan
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 3, Juli 2017 174
sebanyak 40 (12.2 %) lembar Provinsi Lampung agar dapat
rekam medis pasien tidak ditulis memberikan pembinaan dan
jenis lukanya. update keilmuan bagi tenaga
3. Distribusi frekuensi deskripsi luka kesehatan terkait di instalansi
berdasarkan kelengkapan forensik sehingga kedepan seluruh
penulisan lokasi luka pada korban petugas petugas kesehatan
hidup kasus trauma mekanik di termasuk dokter dapat menuliskan
Instalasi Forensik RSUD Dr. H. deskripsi luka pada rekam medis
Abdul Moeloek Provinsi Lampung secara baik, benar dan lengkap
tahun 2016 sebanyak 327 (100 %) menurut keilmuan forensik.
lembar rekam medis pasien ditulis 2. Bagi tenaga kesehatan terkait
lokasi luka dengan lengkap dan diharapkan dapat lebih teliti, dan
sebanyak 0 (0 %) tidak dituliskan lebih lengkap lagi dalam
lokasi lukanya. melakukan penulisan deskripsi luka
4. Distribusi frekuensi deskripsi luka dalam rekam medis yang baik dan
berdasarkan kelengkapan benar menurut keilmuan forensik.
penulisan bentuk luka pada korban 3. Bagi peneliti selanjutnya agar
hidup kasus trauma mekanik di kiranya dapat dilakukan
Instalasi Forensik RSUD Dr. H. pengembangan penelitian
Abdul Moeloek Provinsi Lampung selanjutnya dengan menambahkan
tahun 2016 sebanyak lembar variabel maupun jumlah sampel
rekam medis pasien 155 (47.4 %) yang akan diteliti.
ditulis bentuk luka dan sebanyak 4. Bagi mahasiswa kedokteran
lembar rekam medis pasien 172 diharapkan dapat menjadi
(52.6 %) tidak ditulis bentuk masukkan pembelajaran bagi
lukanya. mahasiswa kedokteran dalam
5. Distribusi frekuensi deskripsi luka mengembangkan ilmu
berdasarkan kelengkapan pengetahuan dalam bidang forensik
penulisan ukuran luka pada korban terutama penulisan deskripsi luka
hidup kasus trauma mekanik di agar menjadi dokter yang dapat
Instalasi Forensik RSUD Dr. H. bertanggung jawab penuh dalam
Abdul Moeloek Provinsi Lampung penulisan deskripsi luka.
tahun 2016 sebanyak 323 (98.8
%) lembar rekam medis pasien Daftar Pustaka
ditulis ukuran luka dengan lengkap 1. Aflanie, Iwan, Nila Nirmalasari, dan
dan sebanyak 4 (1.2 %) lembar Muhammad Hendy Arizal. Ilmu
rekam medis pasien tidak ditulis Kedokteran Forensik & Medikolegal.
ukuran lukanya. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada,
6. Distribusi frekuensi deskripsi luka 2017.
berdasarkan kelengkapan 2. Idries, A. M. Penerapan Ilmu
penulisan jumlah luka pada korban Kedokteran Forensik dalam Proses
hidup kasus trauma mekanik di Penyidikan. Jakarta: Sagung Seto,
Instalasi Forensik RSUD Dr. H. 2013.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung 3. Permenkes, Depkes RI. Peraturan
tahun 2016 sebanyak 231 (70.6 Menteri Kesehatan Republik
%) lembar rekam medis pasien Indonesia Nomor
ditulis jumlah luka dan sebanyak 269/MenKes/Per/III/2008 Tentang
96 (29.4 %) lembar rekam medis Rekam Medis. Jakarta: Depkes RI,
pasien tidak ditulis jumlah lukanya. 2008.
4. World Health Organization. Injuries
and Violence The Facts, 2014.
Saran 5. Riyandina, W., Sirait, A. M., Tuminah,
Saran yang dapat diberikan antara lain: S., Syharyanto, FX. Dan Nantabah,
1. Bagi Intitusi Kesehatan RSUD Dr. Z. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta:
H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Badan penelitian dan Pengembangan
Diharapkan kepada menajemen di Kesehatan Kementerian Kesehatan
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek RI, 2013.
Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 3, Juli 2017 175
6. Afandi, Dedi. Visum Et Refertum Tata Juni 2011-30 Juni 2013. Indonesia
Laksana dan Teknik Pembuatan. Onesearch Jurnal Online Mahasiswa
Riau: Fakultas Kedokteran (JOM) Bidang Kedokteran, 2015.
Universitas Riau, 2017. 8. Amir, A. Rangkaian Ilmu Kedokteran
7. Afandi, Dedi. Kualitas Visum Et Forensik. Edisi Kedua. Medan:
Refertum Perlukaan di Rumah Sakit Bagian Forensik FK USU, 2009.
Umum Daerah Mandau Periode 1

Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume 4, Nomor 3, Juli 2017 176

Anda mungkin juga menyukai