kematian. Agar kita sebagai mahasiswa kedokteran kelak dapat menjadi seorang
dokter yang mampu mengungkap apakah peristiwa tersebut terjadi karena peristiwa
yang alamiah atau peristiwa yang dianggap memiliki unsur pidana, maka dibutuhkan
pemeriksaan pada tubuh pasien tersebut dan hasilnya dilaporkan dalam surat
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam FK UMSU 2017 diperoleh jumlah data dari 33
mengalami cedera selama kurun waktu 12 bulan terakhir sebanyak 77.248 orang,
dengan jawaban lebih dari satu penyebab. Kemudian dari tiga provinsi penyebab
cedera terbesar yaitu jatuh sebanyak 45.987 orang (59,6%), kecelakaan lalu lintas
sekitar 20.829 orang (27%), dan terluka benda tajam atau tumpul sebesar 144.127
orang (18,3%) (Parinduri, 2017). Berdasarkan data di instalansi forensik RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2016 bahwasannya proporsi jenis cidera di
Provinsi Lampung yang mengalami luka lecet atau memar sebanyak 76,3%. Dan
proporsi tempat kejadian cedera lebih banyak di rumah 44%, jalan raya 33,4%.
Prevalensi cedera karena benda tajam atau tumpul 7,9%, terbakar 0,4%, jatuh 43%,
materi Traumatologi sebagai salah satu materi keilmuan kedokteran yang memiliki
kompetensi tinggi (4A) yang berstandar SKDI terutama tentang peristiwa trauma
tumpul dan trauma tajam. Untuk itu materi ini akan kami presentasikan setelah kami
Traumatologi.
1.2 Tujuan
meliputi adalah :
1. Definisi Traumatologi
3. Klasifikasi trauma
1.3 Manfaat
jenis kekerasan dan dapat yang ditimbulkan bagi Kesehatan tubuh Manusia (di bidang
Dapat menjadi sarana atau media komunikasi antara Lembaga medis dan
Lembaga penegak hukum atau antara para petugas medis dan para petugas penegak
hukum didalam Bersama-sama mengungkap kasus pidana yang berhubungan dengan
3. Bagi Masyarakat
Melalui keilmuan ini dapat memberikan edukasi dan kepastian hukum serta
tahapan selanutnya.
kedokteran serta para sarjana kedokteran dan alumnus mahasiswa kedokteran dalam
pelayanan visum perlukaan yang diinginkan pihak kepolisian kepada Rumah Sakit.
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta
Widiatmaka, W., Sudiono, S., dkk., 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta :
of Forensic Medicine, First edition. Edited by Burkhard Madea. 2014 John Wiley
& Sons, Ltd. Published 2014 by. John Wiley & Sons, Ltd. Downloaded on 2021).
(Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., dkk., 1997. Ilmu Kedokteran
Indonesia).
Luka adalah Suatu keadaan yang tidak sinambungan jaringan tubuh akibat
Medan : UMSUpress).
Menurut WHO (1999), kekerasan adalah penggunaan kekuatan fisik dan kekuasaan, ancaman
atau tindakan terhadap diri sendiri, perorangan atau sekelompok orang atau masyarakat yang
Kekerasan adalah perbuatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik dengan
cara pasif (tidak berbuat) dan ada akibat yang merugikan korban. (Pajraman.
1990).
Dalam jurnal (Zari enma P.S , Erwin Kristanto, James F. Siwu . Pola luka pada
korban akibat kekerasan tumpul yang diautopsidi RSUP Prof. Dr. R. D Kandou
Manado 2014)
3. Klasifikasi Trauma
A. Trauma Mekanik
B. Trauma Fisika
Suhu
Akustik
Radiasi
C. Trauma Kimia
(Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., dkk., 1997 Ilmu Kedokteran Forensik.
A. Trauma Mekanik
B. Trauma Fisik
Suhu
Listrik
Petir
Auditorik
Radiasi
C. Trauma Kimiawi
Asam
Basa
Intoksikasi
(Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc, Sp.FM Forensik bicara tentang luka atau traumatology
C. Kimia : Asam atau kuat basa (Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., dkk.,
Mekanik : Kekerasan benda mekanik adalah suatu jenis kekerasan akibat persentuhan
Benda Tumpul
benda Tajam
Fisika : kekerasan fisik adalah kekerasan yang disebabkan oleh benda-benda fisikal
anatara lain :
Sengatan listrik
Tekanan (barotrauma)
Kimia : Zat kimia korosif dapat menimbulkan luka-luka apabila mengenai tubuh
Golongan asam
Golongan basa
Kombinasi benda mekanik dan fisikal : gabungan trauma benda mekanik (tumpul)
dan benda fisik (panas) yaitu anak peluru dari logam yang panas karena dibakar oleh
(dr. Dahlan Sofwan, Sp.F (K) dan Dr.dr. Trisnadi Setyo, S.H., Sp. KF Ilmu
kedokteran forensik pedoman bagi dokter dan penegak hukum, unisulla 2019)
3.3 Berdasarkan Jenis luka/bentuk luka/ciri luka
A. Trauma Mekanik
Trauma Tumpul
Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini,
o Luka memar
o Luka lecet
Trauma Tajam
ini adalah benda yang memiliki sisi tajam, baik berupa garis maupun runcing,
yang bervariasi dari alat-alat seperti pisau, golok, dan sebagainya hinnga
keping kaca, gelas, logam, sembilu bahkan tepi kertas atau rumput.
Gambaran : tepi dan dinding luka rata, berbentuk garis, tidak terdapat
o Luka tusuk
o Luka bacok
Luka Tembak
Indonesia).
1. Tumpul
Suatu ruda paksa yang diakibatkan oleh benda tumpul pada permukaan tubuh
Luka Memar
Luka Lecet
Luka Robek
2. Tajam
Luka yang disebabkan oleh objek yang tajam, baik berupa garis maupun
runcing dan biasanya mencakup seluruh luka akibat benda-benda seperti pisau,
Luka Sayat
Luka Bacok
3. Tembak
Luka yang disebabkan adanya penetrasi anak peluru atau persentuhan anak
peluru dengan tubuh akibat adanya faktor kecepatan, sehingga menembus kulit
UMSUpress)
B. Trauma Fisik
Trauma suhu
o Suhu tinggi
o Suhu rendah
Akustik
Radiasi
(Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., dkk., 1997. Ilmu Kedokteran
Universitas Indonesia)
1. Trauma Termis/Suhu
a. Hipotermis
terjadi gangrene. (Alfanie, I., Nirmalasari, N., et al., 2020. Ilmu Kedokteran
b. Hipertermis
panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi.
UMSUpress)
2. Trauma Listrik
Jenis trauma atau kekerasan yang disebabkan oleh adanya persentuhan
dengan benda yang memiliki arus listrik sehingga dapat menimbulkan luka
UMSUpress)
3. Barotraumatik
akibat kegagalan untuk menyamakan tekanan udara antara ruang berudara pada
tubuh seperti (Telinga tengah) dan tekanan pada lingkungan sewaktu melakukan
perjalanan dengan pesawat terbang atau pada saat menyelam (Dr. Nila
4. Trauma Radiasi
Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas partikel atau gelombang elektromagnetik atau cahaya dari sumber radiasi.
Radiasi jangka pendek mungkin kita tidak bisa merasakan efek negatif dari
radisi, Dampak radiasi muncul setelah hal ini berlangsung lama, dapat menyerang
beberapa organ tubuh manusia. Salah satunya otak dan ada beberapa hal lain yang
Luka akibat radiasi dan trauma akustik sangat jarang terjadi dan umumnya
C. Trauma Kimiawi
Trauma kimia merupakan efek korosif dari asam kuat dan basa kuat
Trauma akibat bahan kimia yang bersifat asam dan basa yang terpapar
1. Asam kuat
Ciri-ciri :
1. Terlihat kering.
kuning kehijauan.
UMSUpress)
2. Basa kuat
Ciri-ciri :
2. Licin
(Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., dkk., 1997. Ilmu Kedokteran
Universitas Indonesia)
Ciri-ciri :
UMSUpress)
2.4. Cara Terjadi Luka Dan Ciri Luka berdasarkan Jenis Trauma
Semua luka yang diderita akibat kekerasan fisik pada tubuh merupakanntrauma
mekanik atau cedera mekanis. Biasanya ada dua mekanisme yang menghadapi, yaitu
benturan terhadap benda yang bergerak dan benda yang hampir tidak bergerak
berbenturan terhadap korban yang bergerak secara aktif (Rao, N. G. 2010, Textbook of
Forensic Medicine and Toxicology, 2nd edn, Jaypee Brothers Medical Publishers (P)
Trauma mekanik adalah cedera yang disebabkan oleh serangan benda-benda mekanik,
yang dapat di klasifikasikan sebagai, yaitu trauma benda tumpul, trauma benda tajam dan
Suatu ruda paksa yang diakibatkan oleh benda tumpul pada permukaan tubuh
UMSUpress)
Ciri:
- Sekitar luka terdapat luka lecet atau memar (Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc,
a. Luka Lecet
hilang.
(Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc, Sp.FM Forensik bicara tentang luka atau
Banjarmasin, 2020)
b. Luka Memar
keluarnya darah dari kapiler yang rusak ke jaringan sekitarnya tanpa ada
kerusakan kulit.
(Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc, Sp.FM Forensik bicara tentang luka atau
Banjarmasin, 2020)
SCRIBD)
Ciri-ciri :
- Pembengkakan jaringan
- Batas jelas
(Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc, Sp.FM Forensik bicara tentang luka atau
Banjarmasin, 2020)
Ciri-ciri :
- Adanya pembengkakan
(dr. Dahlan Sofwan, Sp.F (K) dan Dr.dr. Trisnadi Setyo, S.H., Sp.
c. Luka Robek
Seluruh tebal kulit mengalami kerusakan dan juga jaringan bawah kulit.
dibawahnya.
Persentuhan dengan arah miring atau tangensial dengan benda kasar sehingga
akan merobek kulit. Sering terjadi di daerah kepala, wajah dan ekstremitas.
Ciri - ciri :
Ciri – ciri :
Bentuknya tidak teratur
Bengkok
(Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc, Sp.FM Forensik bicara tentang luka atau
Banjarmasin, 2020)
alat/senjata yang bermata tajam dan atau berujung runcing. (Dr. Nila Nirmalasari,
Ciri :
- rambut terpotong
(Prof. Mas Soetedjo Mertodidjojo, 2010. Buku Ajar Kedokteran Forensik dan
Medikolegal.)
- garis batas luka teratur, tepi luka rata dan sudutnya runcing
- bila di tautkan akan menjadi rapat
- daerah di sekitar garis batas luka tidak ada memar (Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc,
a. Luka Sayat
Luka akibat benda atau alat yang bermata tajam yang terjadi dengan suatu
(Prof. Mas Soetedjo Mertodidjojo, 2010. Buku Ajar Kedokteran Forensik dan
Luka yang disebabkan oleh objek tajam, biasanya mencakup seluruh luka akibat
benda-benda seperti pisau, pedang, silet, kaca, kampak tajam dll. dengan arah
kekerasan kurang lebih sejajar dengan kulit , berbentuk seperti garis dengan ukuran
UMSUpress)
Gambar 6 : Luka sayat (Sumber : SCRIBD dan Parinduri. 2020).
Ciri -ciri :
Garis batas luka biasanya teratur, tepinya rata dan sudut luka tajam
Permukaan luka rata dan rambut dapat terpotong dengan potongan yang
tegas
UMSUpress)
Ciri-ciri :
Tepi luka tajam dan rata, pada lipatan kulit, pada lipatan kulit tepi lipatan
tajam berliku-liku.
Banjarmasin, 2020)
b. Luka Tusuk
Luka akibat benda atau alat yang berujung runcing dan bermata tajam atau
tumpul yang terjadi dengan suatu tekanan tegak lurus atau serong dengan
Luka tusuk (Stab Wound) adalah luka dengan kedalaman luka yang melebihi
panjang luka akibat alat yang berujung runcing dan bermata tajam atau bermata
tumpul yang terjadi dengan suatu tekanan tegak lurus atau serong pada
permukaan tubuh.
UMSUpress)
Ciri - ciri :
Tepi luka tajam atau rata
yang menyisip tetapi sebagai akibat kekenyalan yang alami dari kulit.
UMSUpress)
Ciri – ciri :
(Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc, Sp.FM Forensik bicara tentang luka atau
Banjarmasin, 2020)
c. Luka Bacok
Luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak tumpul yang
(Prof. Mas Soetedjo Mertodidjojo, 2010. Buku Ajar Kedokteran Forensik dan
diayunkan dengan tenaga yang kuat sehingga mata tajam dari senjata tersebut
UMSUpress)
Di sekitar luka dapat kita temukan luka memar (contussion) atau luka
Medan : UMSUpress)
Ciri-ciri :
Disekitar luka dapat ditemukan luka memar (contusio) atau luka lecet
(abrasio)
(Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc, Sp.FM Forensik bicara tentang luka atau
Banjarmasin, 2020)
Luka yang disebabkan adanya penetrasi anak peluru atau persentuhan anak
peluru dengan tubuh akibat adanya faktor kecepatan, sehingga menembus kulit dan
masuk ke dalam tubuh serta merusak jaringan tubuh di dalamnya.(Parinduri.
Luka Tembak ialah luka yang disebabkan adanya penetrasi anak peluru
dengan tubuh. (Dahlan S, Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman bagi Dokter dan
106.)
objek dan tidak dapat keluar lagi. (Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc, Sp.FM
Luka tembak masuk kontak (hard contact dan soft contact), terjadi apabila
moncong laras senjata api ditekankan pada kulit dan ditembakan. Bentuk
luka biasa circular, kecuali bila arah tembakan membentuk sudut. Pada
tepinya terdapat gelang kontusi dan apabila ada rambut akan hangus.
Disamping ada gelang kontusi, tepi luka menunjukkan tanda luka terdapat
sisa-sisa mesiu, tattoage minimal atau tidak ada. Seringkali tepi luka
Terjadi pada jarak tembakan mulai jarak dari kontak longgar hingga jarak
kurang dari 60 cm, mempunyai ciri-ciri yang khas yang disebabkan karena
efek dari asap, nyala api dan tattooage. Kadang-kadang ditemukan metal
fouling. Pada tepi luka terdapat gelang kontusi selebar 1-1,5 mm.
Berbentuk bulat atau oval, tanpa adanya kekotoran atau noda-noda yang
disebabkan nyala api, asap atau sisa-sisa mesiu atau tattoage. Luka
Ciri :
Pinggiran luka melekuk kearah dalam karena peluru menembus kulit dari
luar
Ukurannya lebih kecil karena peluru menembus kulit seperti bor dengan
kecepatan tinggi
Medan
: UMSUpress)
masuk
dan saluran luka tembakan maka akhirnya peluru akan mengenai kulit lagi
Medan : UMSUpress)
dalam keluar.
Ukurannya lebih besar dan lebih tidak teratur dibandingkan luka tembak
masuk
Medan : UMSUpress).
1. Ukuran kecil, karena peluru menembus seperti bor Kulit lebih besar dan tidak teratur disbanding luka
dengan kecepatan tinggi tembak masuk karena kecepatan peluru berkurang
sehingga menyebabkan robekan jaringan
2. Pinggiran luka melekuk kearah dalam peluru Pinggiran luka melekuk keluar karena peluru
menembus kulit dari luar menuju keluar
3. Pinggiran luka mengalami abrasi Pinggiran luka tidak mengalami abarsi
4. Bisa tampak kelim minyak Tidak tampak kelim minyak
5. Pakaian masuk ke dalam luka dibawah peluru yang Tidak ada
masuk
6. Pada luka bisa tampak hitam terbakar seperti tatto Tidak ada
atau jelaga
7. Pada tulang tengkorak pinggiran luka bagus Luka seperti keadaan mirip kerucut
bentuknya
8. Bisa tampak berwarna merah terang karena adanya Tidak ada
zat monoksida
9. Disekitar luka tampak kelim ekimosis Tidak ada
10. Perdarahan hanya sedikit Perdarahan lebih banyak
11. Pemeriksaan radiologi dan Analisa netron dapat Tidak ada
mengungkapkan adanya lingkaran timah atau zat
besi disekitar luka
(Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc, Sp.FM Forensik bicara tentang luka atau
Banjarmasin, 2020)
Kekerasan fisika/ trauma fisika adalah kekerasan yang disebabkan oleh benda-benda
fisikal berupa benda-benda bersuhu tinggi, benda bersuhu rendah, sengatan listrik petir,
A. Termis/Suhu
Kekerasan oleh benda bersuhu tinggi akan dapat menimbulkan luka bakar
yang cirinya sangat bergantung dari jenis benda penyebabnya, ketinggian serta
lamanya kontak dengan kulit. Api dan benda panas atau membara dapat
menyebabkan luka bakar derajat I,II,III,dan IV. Tetapi zat cair yang panas hanya
dapat mengakibatkan luka bakar I,II,dan III. (dr. Dahlan Sofwan, Sp.F (K) dan
Dr.dr. Trisnadi Setyo, S.H., Sp. KF Ilmu kedokteran forensik pedoman bagi
panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi. (Parinduri. 2020.Buku
Kekerasan oleh benda yang bersuhu dingin biasanya dialami oleh bagian tubuh
daerah tersebut menjadi kemerahan. Pada keadaan yang berat dapat terjadi gangrene.
(dr. Dahlan Sofwan, Sp.F (K) dan Dr.dr. Trisnadi Setyo, S.H., Sp. KF Ilmu
kedokteran forensik pedoman bagi dokter dan penegak hukum, unisulla 2019)
B. Trauma Listrik
Jenis trauma atau kekerasan yang disebabkan oleh adanya persentuhan dengan
benda yang memiliki arus listrik sehingga dapat menimbulkan luka bakar sebagai
Ciri-ciri :
1. Electric Mark.
berupa kerusakan lapisan tanduk kulit berupa luka bakar dengan tepi yang
menonjol, di sekitarnya terdapat daerah yang pucat dikelilingi oleh kulit yang
hiperemi.
2. Joule Burn
yang cukup lama. Gambaran jejas berupa elektric mark dengan bagian tengah
tinggi dan benda tersebut memang sudah mengandung panas. Tubuh korban
akan hangus terbakar dengan kerusakan yang sangat berat, yang tidak jarang
UMSUpress)
Trauma kimia merupakan efek korosif dari asam kuat dan basa kuat
Ciri:
karena biasanya berbentuk cair, maka bentuk luka biasanya sesuai dengan
mengalirnya bahan cair tersebut (Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., dkk.,
Ciri-ciri :
1. Luka korosi yang kering
2. Keras seperti perkamen (Budiyanto, A., Widiatmaka, W., Sudiono, S., dkk.,2004.
Ciri-ciri luka :
1. Terlihat kering.
2. Berwarna cokelat kehitaman kecuali yang disebabkan nitrit acid berwarna kuning
kehijauan.
3. Perabaan keras dan kasar (Parinduri. 2020. Buku Ajar Kedokteran Forensik &
Basa kuat bersifat membentuk penyabunan intra sel sehingga menimbulkan luka
yang basah, licin dan kerusakan akan terus berlanjut sampai dalam. (Budiyanto, A.,
Widiatmaka, W., Sudiono, S., dkk., 2004. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian
Ciri-ciri :
1. Terlihat basah dan edemateous
2. Berwarna merah kecokletan
3. Perabaan lunak dan licin. (Parinduri. 2020. Buku Ajar Kedokteran Forensik &
Medikolegal. Medan : UMSUpress)
Ciri-ciri :
1. Luka yang basah
2. Perabaan licin
3. Kerusakan akan terus berlanjut sampai dalam (Budiyanto, A., Widiatmaka, W.,
Sudiono, S., dkk., 2004. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian Kedokteran
Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia)
5. Definisi deskripsi luka dan tatacara membuat deskripsi luka
UMSUpress)
Menggambarkan luka dengan jelas, lengkap, dan baik untuk mengetahui jenis
(Dedi Afandi Buku Visum et repertum Tatalaksana dan Teknik Pembuatan Edisi ke
2 UNRI).
a) Regio
b) Kordinat
c) Jenis Luka
d) Dasar luka
f) Ukuran Luka
g) Jembatan Jaringan
h) Benda asing dsb (Afandi,D., 2017. Buku Visum Et Repertum Tata Laksana dan
1. Jumlah luka
tubuh.
o Sudut luka (ada atau tidak, jumlahnya berapa dan bentuknya runcing
atau tidak).
o Tebing luka (rata atau tidak serta terdiri dari jaringan apa saja).
o Dasar luka (terdiri atas jaringan apa, warnanya, perabaannya, ada apa
diatasnya).
6. Dalamnya luka diukur dengan benda yang ujungnya tumpul seperti sonde.
UMSUpress)
Deskripsi Luka
Jumlah luka
Lokasi luka
Bentuk luka
Ukuran luka
(Dr. Nila Nirmalasari, M.Sc, Sp.FM Forensik bicara tentang luka atau traumatology
Penentuan luka secara medicolegal seperti Tindakan bunuh diri, kecelakaan atau
pembunuhan dapat ditentukan dengan mengumpulkan semua data pemeriksaan
korban.
Jenis luka
Luas daerah luka
Arah luka
Letak dan posisi senjata
Adanya darah atau benda asing pada senjata
Letak dan posisi senjata
Adanya darah atau benda asing pada senjata
Letak dan sifat darah pada korban dan pada pakaian serta situasi disekitar kejadian
Ada tidaknya robekan pada pakaian dan hubungannya dengan luka ditubuh
Tanda perlawanan yang dapat dilihat dari pakaian ataupun tubuh dan situasi tempat
kejadian
(Prof. Dr Amri Amir Sp.F(K), Ilmu kedokteran forensik).
DAFTAR PUSTAKA
2.