Anda di halaman 1dari 9

CASE REPORT

ULKUS KORNEA

Disusun Oleh:

Yosa Dhika Utami

Helen Monica Sari

Ahmad Anshori

Pembimbing:

dr.Helmi Muchtar, Sp.M

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA

RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

BANDAR LAMPUNG

2022
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Tanggal Lahir : 06-08-1980
Usia : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Lampung
Pekerjaan : Wirausaha
Suku Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
No.RM : 181051
Masuk RSPBA : 3/12/2022 pukul 10.00 WIB
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Pandangan mata kiri kabur sejak 1 bulan yang lalu
Keluhan Tambahan : Pasien juga mengeluh mata sebelah kiri terasa nyeri dan
merah
Riwayat Penyakit Sekarang : 8 Bulan yang lalu mata sebelah kiri terkena getah buah
mangga pada saat sedang mengambil mangga didepan rumah.
Tiba tiba mata sebelah kiri os terkena getah sehingga mata
menjadi merah dan terasa sakit, lalu Os berobat ke dokter di
puskesmas, namun sekitar 1 bulan ini mata Os terasa sakit dan
pandangan kabur.
Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien belum pernah mengalami hal ini sebelumnya, Riwayat
trauma mata (+), Riwayat hipertensi (-), Riwayat diabetes
melitus (-)
Riwayat Penyakit Keluarga : Riwayat serupa (-), Riwayat alergi (-), Riwayat hipertensi (-),
Riwayat diabetes melitus (-)
Riwayat Alergi : Pasien tidak mempunyai riwayat alergi terhadap obat maupun
makanan
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUM

Tampak sakit sedang


Keadaan umum

Compos mentis
Kesadaran

110/80 mmHg
Tekanan darah

86x/menit
Nadi

Suhu 36,4⁰ C

20 x/menit
Pernapasan

STATUS OFTALMOLOGI
Keterangan OD OS

1. Visus

Tajam penglihatan 20/200 2/60

2. Kedudukan bola mata

Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah


Keseimbangan otot mata Ortoforia Ortoforia

3. Silia

Trikiasis Tidak ada Tidak ada

4. Palpebra superior

Edema Tidak ada Tidak ada

Hiperemis Tidak ada Tidak ada

Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada

Ektropion Tidak ada Tidak ada

Entropion Tidak ada Tidak ada

Blefarospasme Tidak ada Tidak ada

Hordeolum Tidak ada Tidak ada

kalazion Tidak ada Tidak ada

Ptosis Tidak ada Tidak ada

5. Palpebra inferior
Edema Tidak ada Tidak Ada

Hiperemis Tidak ada Tidak Ada

Nyeri tekan Tidak ada Tidak Ada

Ektropion Tidak ada Tidak ada

Entropion Tidak ada Tidak ada

Blefarospasme Tidak ada Tidak ada

Hordeolum Tidak ada Tidak Ada

kalazion Tidak ada Tidak ada

Ptosis Tidak ada Tidak ada

7. Konjungtiva tarsal superior


Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemis Tidak ada Tidak ada
8. Konjungtiva tarsal inferior
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Folikel Tidak ada Tidak ada
Papil Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Anemis Tidak ada Tidak ada
9. Konjungtiva bulbi
Injeksi konjungtiva Tidak ada Ada (+)
Injeksi siliar Tidak ada Ada (+)

Injeksi subkonjungtiva Tidak ada Tidak ada


Pterigium Tidak ada Tidak ada

10. Sistem Lakrimalis


Punctum lakrimalis Terbuka Terbuka

11. Sklera
Hiperemis Tidak ada Tidak ada

12. Kornea
Kejernihan Keruh Keruh
Permukaan Tepi tidak rata Tepi tidak rata
Infiltrat Ada (+) Ada (+)
Edema Tidak ada Tidak ada
13. Bilik Mata Depan
Hipopion Tidak ada Tidak ada
14. Iris
Warna Coklat Coklat
Kriptae Jelas Jelas
Sinekia Tidak ada Tidak ada
15. Pupil
Letak Sentral Sentral
Bentuk Bulat Bulat
Ukuran 3 mm 3 mm
Refleks pupil Normal Normal
16. Lensa
Kejernihan Sulit dievaluasi Sulit dievaluasi

RESUME
Pasien datang ke poli mata dengan keluhan pandangan mata kiri kabur sejak 1 bulan
yang lalu. Keluhan disertai dengan mata sebelah kiri berair, nyeri dan kemerahan. Sebelum
keluhan muncul, pasien mengaku mata kiri terkena getah buah mangga saat os sedang
memetik mangga. Pada pemeriksaan oftalmologi mata kiri ditemukan : visus oculi 2/60,
injeksi konjungtiva, siliar, kornea keruh, infiltrat kanan dan kiri,Tepi tidak rata, lensa sulit
dievaluasi.
DIAGNOSIS : Ulkus Kornea
DIAGNOSIS BANDING : Keratitis, Uveitis anterior
TERAPI :
- IVFD RL xx tpm,
-Tobro/tiap jam OS
-LFX/tiap jam OS
- Cendo tropin 3x1 OS
- Glauceta 2x1
-Ciprofloxacin 2x1
-Na. Diclofenac 2x1

Kornea :
• Selaput bening mata yang tembus cahaya dan menutup bola mata sebelah depan
• Penyusun lapisan kornea :
a. Jaringan epitel
b. Membran Bowman
c. Stroma
d. Membran Descement
e. Endothel
A. DEFINISI :
Ulkus kornea merupakan peradangan kornea yang diikuti kerusakan lapisan kornea,
kerusakan dimulai dari lapisan epitel.
Ulkus terbentuk oleh karena adanya infiltrat yaitu proses respon imun yang
menyebabkan akumulasi sel-sel atau cairan di bagian kornea. Hal ini umum biasanya muncul
sebagai sakit mata, penglihatan kabur, dan fotofobia.
B. ETIOLOGI :
Bakteri, Virus, Jamur, Amoeba, Penyakit Auto Imun.
C. TANDA GEJALA :
Mata Merah, Nyeri pada mata, Merasa ada sesuatu pada mata, Nanah atau cairan
lainnya, Penglihatan Kabur, Kepekaan terhadap cahaya, Pembengkakan kelopak mata, Bintik
putih pada kornea .

D. PATOFISIOLOGI :
Kornea adalah jaringan yang avaskuler, hal ini menyebabkan pertahanan pada waktu
peradangan tak dapat segera datang seperti pada jaringan lain yang mengandung banyak
vaskularisasi
Dengan adanya defek atau trauma pada kornea, maka badan kornea, wandering cells,
dan sel-sel lain yang terdapat pada stroma kornea segera bekerja sebagai makrofag, kemudian
disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat di limbus dan tampak sebagai injeksi di
perikornea
Proses selanjutnya adalah terjadi infiltrasi dari sel-sel mononuklear, sel plasma,
leukosit polimorfonuklear, yang mengakibatkan timbulnya infiltrat yang tampak sebagai
bercak berwarna kelabu, keruh dengan batas tak jelas dan permukaan tidak licin. Kemudian
dapat terjadi kerusakan epitel, infiltrasi, peradangan dan terjadilah ulkus kornea
E. KLASIFIKASI
Sebagian besar ulkus kornea disebabkan oleh infeksi, termasuk infeksi bakteri, fungi dan
virus. Ulkus yang non-infeksi dapat disebabkan oleh luka bakar kimiawi atau autoimun,
toksik, neurotropik, atau penyebab lainnya.
1. Berdasarkan lokasinya ulkus kornea dapat dibedakan menjadi :
a. Ulkus Kornea Sentral
Lokasi ulkus berada pada bagian tengah kornea. Penyebab ulkus kornea sentral adalah
bakteri (pseudomonas, pneumokokus, moraxela liquefaciens,Streptokokus Beta Hemolitik,
Klebsiela Pneumoni, dan E. Coli Proteus), virus (herpes simpleks, herpes zoster), jamur
(Candida Albicans, Fusarium Solani, Spesies Nokardia, Sefalosporium, dan Aspergilus).
b. Ulkus Kornea Perifer
Ulkus kornea yang lokasi peradangannya berada pada kornea bagian perifer, berbentuk
khas biasanya terdapat daerah jernih antara limbus kornea dengan tempat kelainannya.
Diduga 50% dasar kelainannya ialah suatu reaksi hipersensitivitas terhadap eksotoksin
stafilokokus. Ulkus yang berada pada kornea bagian perifer biasanya disebabkan akibat
proses alergi, toksin, infeksi, dan penyakit kolagen vaskular.
2. Berdasarkan Purulensi, ulkus kornea dibagi menjadi:
a. Ulkus Kornea Purulen/Supuratif
Umumnya disebabkan oleh ulkus kornea bakteri dan fungal.
b. Ulkus Kornea Non-Purulen
Umumnya disebabkan oleh ulkus kornea virus dan ulkus kornea karena alergi.
3. Berdasarkan organisme penyebabnya, ulkus kornea infeksi dapat dibedakan
menjadi :
a. Ulkus Kornea Bakterialis
Lebih dari 90% peradangan pada kornea disebabkan oleh bakteri. Bakteri yang
umumnya dapat menyebabkan keratitis adalah Stafilokokus sureus, Stafilokokus
epidermidis, Streptokokus pneumonia, pseudomonas auruginosa, dan Moraxella. Patogen
lain yang dapat menyebabkan ulkus kornea diantaranya adalah Neisseria Gonore,
Corynebacterium difteri, dan Neisseria Meningitidis.
b. Ulkus Kornea Fungi
Dalam beberapa tahun terakhir, insiden ulkus kornea ulseratif yang disebabkan oleh
fungi meningkat akibat peningkatan penggunaan antibiotik dan steroid yang tidak
relevan. Jamus yang dapat menyebabkan infeksi pada kornea (keratitis ulseratif)
diantaranya adalah golongan filamentous fungi (Aspergillus, Fusarium, Alternaria,
Cephalosporium, Curvularia dan Penicillium) dan golongan yeast (seperti: Candida and
Cryptococcus). Jamur yang umumnya menyebabkan ulkus kornea adalah Aspergillus
(paling sering), Candida dan Fusarium.

c. Ulkus Kornea Virus


Infeksi virus umum yang dapat menyebabkan ulkus kornea adalah keratitis herpes
simpleks, herpes zoster optalmikus, dan keratitis adenovirus. Penyebab lain yang jarang
ditemukan meliputi infeksi cytomegalovirus, virus measles, atau virus rubella.
d. Ulkus kornea protozoa
Keratitis protozoa paling sering disebabkan oleh infeksi acanthamoeba. Infeksi
acanthamoeba ini dapat disebabkan oleh penggunaan lensa kontak yang dicuci dengan
normal saline yang terkontaminasi, saat menyelam, atau infeksi oportunistik pada pasien
keratitis herpes, keratitis bakterialis, atau keratitis neuroleptik
4. Berdasarkan Kedalamannya, ulkus kornea dibagi menjadi:
a. Ulkus Kornea Superfisial
b. Ulkus Kornea Dalam
c. Ulkus Kornea dengan Ancaman Perforasi (corneal ulcer with impending perforation)
d. Ulkus Kornea Perforasi
Perforasi ulkus kornea dapat terjadi jika proses ulserasi semakin dalam dan mencapai
Membran Descemet, lalu membrane ini akan menonjol ke arah luar (Desmatocele). Pada
tahap ini, berbagai aktivitas yang menyebabkan peningkatan tekanan oular seperti batuk,
bersin, dan mengedan dapat menyebakan perforasi kornea. Setelah terjadi perforasi,
cairan aquous humor akan keluar dan menyebabkan penurunan tekanan intraokular. Efek
perforasi tergantung posisi dan ukuran perforasi
F. PENATALAKSANAN Non-Medikamentosa :
Jika memakai lensa kontak,secepatnya untuk melepaskannya; Jangan memegang atau
menggosok-gosok mata yang meradang; Mencegah penyebaran infeksi dengan mencuci
tangan sesering mungkin dan mengeringkannya dengan handuk atau kain yang bersih;
Menghindari asap rokok, karena dengan asap rokok dapat memperpanjang proses
penyembuhan luka.
G. PENATALAKSANAAN MEDIKAMENTOSA :
Antibiotik, Antijamur, Antiviral, Anti Acanthamoeba.
H. KOMPLIKASI :
Ulserasi kornea, jika tidak dikelola dengan baik dan tepat waktu, dapat menyebabkan
nekrosis stroma, perforasi kornea, dan kebutaan. Presentasi ulkus kornea dengan penyakit
sistemik yang diketahui atau tidak diketahui memerlukan pemeriksaan segera dan rujukan ke
ahli reumatologi.Komplikasi sistemik dan lokal yang serius terjadi pada pasien dengan
ulserasi kornea karena penyakit autoimun. Dalam banyak kasus, kondisi yang mendasari ini
dikaitkan dengan tingkat kematian yang tinggi.Komplikasi okular yang paling serius dari
ulkus kornea termasuk perforasi kornea dengan infeksi sekunder, jaringan parut kornea, dan
katarak sekunder dan glaukoma.

Anda mungkin juga menyukai