Anda di halaman 1dari 15

Journal

Journal Reading
Reading

Oligohydramnion: A Prospective study of Fetal,


Neonatal and Maternal Outcomes
in Low-Middle Income Countries
Abstrak
Oligohidramnion adalah kondisi abnormal dimana rendahnya volume cairan amnion, ini

berhubungan dengan hasil kehamilan yang buruk. Untuk saat ini, prevalensi dari kondisi ini

dan hasil belum dijelaskan dengan baik di negara dengan penghasilan rendah dan

menengah-rendah (LMIC) dimana pemeriksaan USG untuk mendiagnosa kehamilan sangat

terbatas.
Sebagai bagian dari percobaan prospektif
ultrasound di perawatan antenatal di LMICs,
kami berusaha untuk mengevaluasi kejadian
ibu, janin dan neonatal yang merugikan terkait
dengan oligohidramnion.
Tujuan Penelitian
untuk menentukan apakah pengenalan pemeriksaan ultrasonografi
selama perawatan antenatal di rangkaian sumber daya rendah
meningkatkan mortalitas ibu, mortalitas nyaris meninggal ibu,
kematian saat lahir dan kematian neonatal .

termasuk menentukan prevalensi oligohidramnion, faktor risiko


dan hasil ibu dan janin terkait dengan oligohidramnion dalam
LMIC.
inklusi eksklusi

• Wanita hamil yang • Ibu hamil yang mangkir dalam pemeriksaan


sebelum melahirkan
setidknya 1 x px USG pd • Kematian ibu sebelum 20 minggu masa
trimester ke 3 kehamilan

• Wanita yg keguguran

• Terminasi medis dalam kehamilan.


Metode
Jenis Penelitian:
Studi prospektif

Lokasi Penelitian : Sampel :


Guatemala, Pakistan, 12.940 wanita hamil di
Zambia dan DRC Guatemala, Pakistan, Zambia
dan DRC

Teknik Pengambilan
Sampel:
Cluster sampling
Latar Belakang
Volume cairan ketuban yg bagus adalah salah satu komponen terpenting dari
kehamilan yg sehat, karena berfungsi utk :

-sebagai bantalan pelindung bagi janin


-mecegah kompresi tali pusat, dan
-meningkatkan perkembangan paru janin
Oligohidramnion dapat didiagnosis
Oligohidramnion, dimana dengan USG yg dilakukan selama
volume cairan ketuban sangat akhir trimester ke 2 atau trimester
rendah (<500ml) antara ke 3 & ditentukan oleh Indeks
Cairan Amnion(Amniotic Fluid
minggu ke-32 dan ke-36 Index) < 5cm / krang dari presentil
kehamilan, kondisi ini yg ke 5 utk mendekati vol cairan
serius bagi janin dan ibu. ketuban.
Adanya kesenjangan dalam pengetahuan
termasuk dgn kejadian Oligohidramnion
di LMIC.

USG tdk umum digunakan selama perawatan


prenatal rutin di banyak negara dgn
berpenghasilan rendah menengah (LMIC).

Kesehatan janin dpt sgt terganggu oleh


Oligohidramnion dgn komplikasi seperti
hipoplasia paru, sindrom aspirasi mekonium,
kompresi janin dan dalam kasus ketuban
Metode
Studi cluster secara acak multi
negara yg mendaftarkan
wanita hamil di daerah
pedesaan di Guatemala,
Pakistan, Kenya, Zambia dan Petugas medis, perawat, bidan
Republk Demokratik Kongo dan radiografer tanpa
( DRC). pengalaman USG sebelumnya
dilatih utk melakukan
pemeriksaan USG kebidanan
dasar untuk menentukan usia
kehamilan & skrining utk
kondisi beresiko tinggi.
Lanjutan
Semua sonografer menerima
pelatihan standar
menggunakan metodologi
Pelatihan Obstetri USG
Dasar yg dikembangkan oleh Pelatihan ini terdiri dari
tim University of Washington pelatihan intensif selama 2
(UW). mgg yg dipimpin oleh UW.

Selama 3 bulan ke depan,


minimal 5 pemeriksaan
diobservasi langsung oleh
sonografer berpengalaman &
semua px USG.
Hasil
Dari 12.940 wanita yg terdaftar dlm
cluster di Guatemala, Pakistan,
Zambia & DRC dlm First Look
Study yg menjalani px USG
trimester ke-3.

87 wanita terdiagnosis dgn


olighidramnion setara dgn 0,7% dari
mereka yg diteliti.
• Presentase terendah di Zambia &
DRC
• Presentasi tertinggi 1.5% di
Tidak ada perbedaan yg
signifikan scr statistik
antara karakteristik ibu
lainnya termasuk dlm
disribusi usia ibu,
pendidikan, parita, TB
ibu, BB ibu & IMT
antara peserta dgn atau
tanpa Oligohidramnion
Wanita dengan
oligohidramnion
memiliki insiden
perdarahan yang lebih
tinggi secara signifikan
(5,7% vs 1,7%, OR 2,94,
95% CI 1,31, 6,61) dan
malposisi janin (5,7% vs
1,9%, OR 2,44, 95% CI
1,07, 5,59).
Wanita dengan oligohidramnion
dibandingkan dengan mereka yang tidak
memiliki: -berat lahir rendah
(29,9% vs 11,7%, OR 2,10, 95% CI 1,44,
-Risiko lebih tinggi untuk lahir mati 3,07)
(80,5 per 1000 kelahiran vs. 14,9 per 1000
kelahiran, OR 5,16, 95% CI 2,07, 12,85),

-kematian -neonatal dalam 28 hari -kelahiran prematur


(75,0 vs 16,7 per 1000 kelahiran hidup, (31.8% vs 11.4%, OR 2.73, 95% CI
OR 3,18, 95% CI 1,18, 8,57), 1.76,4.23).
Insiden oligohidramnion di LMIC kami
Kesimpulan umumnya tidak terkait dengan karakteristik
demografi ibu yang dinilai, tetapi
oligohidramnion dikaitkan dengan berbagai
hasil yang merugikan ibu, janin, dan neonatal.

Meskipun studi ini menunjukkan bahwa


sonographers yang baru dilatih adalah mampu
mendiagnosis oligohidramnion dan bahwa
wanita dengan oligohidramnion sering
memiliki hasil lebih buruk daripada wanita
tanpa oligohidramnion, data kami tidak
membuktikan bahwa mendiagnosis
oligohidramnion selama kehamilan dengan
USG meningkatkan hasil.

Anda mungkin juga menyukai