Anda di halaman 1dari 6

Program Studi Keperawatan Program Diploma Tiga

Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Kusuma Husada Surakarta
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PASCA HECTING
LUKA ROBEK (VULNUS LACERATUM)
DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA NYAMAN

Novita Wulan Destriana Murti1, Titis Sensussiana, S.Kep., Ns., M.Kep2


1 Mahasiswa Prodi D3 Keperawatan Universitas Kusuma Husada Surakarta
2 Dosen Diploma Tiga Universitas Kusuma Husada Surakarta

Email: novita.desmuurti150@gmail.com

ABSTRAK
Luka robek (vulnus laceratum) merupakan luka yang terjadi akibat benda yang tumpul,
bentuk luka karena benda tumpul tepinya tidak rata dan tidak teratur, bentuknya bisa
lurus, lengkung, patah atau berbentuk (stelat), dan seringkali meliputi kerusakan
jaringan yang berat, sering menyebabkan perdarahan yang serius dan berakibat syok
hipovolemi. Musik klasik Mozart merupakan musik klasik hasil karya seorang
komponis Wolfgang Amadeus Mozart dapat dijadikan salah satu alternatif dalam
mengatasi nyeri pasca hecting. Studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
asuhan keperawatan pada Pasien Pasca Hecting Luka Robek dalam Pemenuhan
Kebutuhan Rasa Nyaman. Jenis penelitian ini adalah diskriptif dengan menggunakan
metode pendekatan studi kasus. Hasil Studi Kasus menunjukkan bahwa pengelolaan
asuhan keperawatan pada Pasien Pasca Hecting Luka Robek dalam Pemenuhan
Kebutuhan Rasa Nyaman dengan masalah keperawatan nyeri akut yang dilakukan
tindakan keperawatan pemberian terapi musik klasik mozart selama 3x24 jam dengan
waktu 20 menit setelah obat anastesi hilang, didapatkan hasil nyeri menurun dari skala
4 ke skala 3, meringis menurun, sikap protektif menurun, gelisah menurun, dan
frekuensi nadi membaik.
Kata Kunci : Pasca Hecting, Nyeri akut, Terapi Musik Klasik Mozart, Luka Robek
(Vulnus Laceratum)
Study Program of Nursing Diploma Three
Faculty of Health Sciences
University of Kusuma Husada Surakarta
2021
NURSING FOR PATIENTS POST HECTING
RUN WOUND (VULNUS LACERATUM)
IN THE FULFILLMENT OF COMFORT NEEDS

Novita Wulan Destriana Murti1, Titis Sensussiana, S.Kep., Ns., M.Kep2


1 Studentof Nursing Study Program D3 in University of Kusuma Husada
Surakarta
2 Lecturer of Diploma Three in University of Kusuma Husada Surakarta

Email: novita.desmuurti150@gmail.com

ABSTRACT
A torn wound (vulnus laceratum) is a wound caused by a blunt object, the shape of a
wound due to a blunt object is uneven and irregular, the shape can be straight, curved,
broken or shaped (stellate), and often includes severe tissue damage, often causing
serious bleeding resulting in hypovolemic shock. Mozart's classical music is classical
music by a composer Wolfgang Amadeus Mozart, which can be used as an alternative
in overcoming post-hecting pain. This case study aims to know the description of
nursing in Patients After Hecting Torn Wounds in Fulfilling Comfort Needs. This type
of research is descriptive using a case study approach. The results of the case study
showed that the management of nursing care for patients after hecting of torn wounds
in Fulfilling Comfort Needs with acute pain nursing problems carried out by nursing
actions by giving Mozart classical music therapy for 3x24 hours with a time of 20
minutes after the anesthetic drug disappeared, the results showed that the pain
decreased from scale 4 to scale 3, grimacing decreased, protective attitude decreased,
anxiety decreased, and pulse rate improved.
Key words: Post Hecting, Acute Pain, Classical Music Therapy Mozart, Torn Wounds
(Vulnus Laceratum)
PENDAHULUAN dirawat akibat luka kekerasan di
Luka adalah terputusnya tahun 2000 sampai 2010, dengan
kontinuitas jaringan karena cedera prevalensi 1.6% dari semua pasien
atau pembedahan. Luka bisa dewasa di Unit Gawa Darurat
diklasifikasikan berdasarkan (UGD) di Amerika Serikat. Adapun
struktur anatomis, sifat, proses di Libya, cedera akibat kecelakaan
penyembuhan, dan lama lalu lintas dalam laporan World
penyembuhan (Kartika, 2015). Health Organization (WHO)
Luka dapat dikategorikan menjadi menempati urutan ketiga (WHO,
luka terbuka dan luka tertutup. 2017). Prevalensi luka di Indonesia
Luka robek adalah salah satu jenis menurut Riskesdas (2013) adalah
luka terbuka dengan tepi tidak 8.2%. Jenis luka tertinggi yang
beraturan biasanya karena tarikan dialami penduduk di Indonesia
atau goresan benda tumpul. Luka adalah luka lecet/memar sebanyak
ini dapat dijumpai pada kejadian 70.9%, luka robek sebanyak 23.2%.
kecelakaan lalu lintas dimana Penyebab luka terbanyak yaitu
bentuk luka tidak beraturan dan jatuh sebanyak 40.9%, dan
kotor, kedalaman luka bisa kecelakaan motor sebanyak 40.6%
menembus lapisan mukosa hingga (Riskesdas, 2013). Prevalensi luka
lapisan otot (Maryunani, 2013). akibat kecelakaan lalu lintas di
Vulnus Laceratum (luka robek) wilayah Jawa Tengah pada tahun
merupakan terjadinya ganguan 2018 meliputi 19.016 kejadian
kontinuitas suatu jaringan sehingga dengan 97 korban luka berat dan
terjadi pemisahan jaringan yang 21.967 korban luka ringan.
semula normal, luka robek terjadi Sedangkan di wilayah Karanganyar
akibat kekerasan yang hebat terdapat 847 kejadian dengan 3
sehingga memutuskan jaringan. korban luka berat dan 951 korban
Secara umum vulnus laceratum luka ringan (BPS, 2019)
dapat dibagi menjadi dua yaitu bila Manifestasi klinik dari luka
hanya melibatkan kulit dan jaringan robek meliputi lecet/ memar,
dibawahnya. Trauma arteri bengkak, jaringan rusak.
umumnya dapat disebabkan oleh Penatalaksanaan jaringan kulit yang
trauma benda tajam (50%) rusak/robek salah satunya adalah
misalnya karena tembakan, luka- hecting. Hecting adalah tindakan
luka tusuk, trauma kecelakaan kerja operasi kecil yang dilakukan untuk
atau kecelakaan lalulintas (Robert, mendekatkan bagian luka dengan
2012). benang jahitan. Tindakan ini dapat
Prevalensi luka mengalami menimbulkan rasa nyeri pada
peningkatan setiap tahunnya. Hasil pasien. (Prayogi, 2019). Nyeri
penelitian yang dilakukan oleh merupakan masalah yang paling
Monuteaux, Fleegler, & Lee (2017) sering dijumpai pada penderita luka
di Amerika Serikat menunjukan robek dengam sifat perih dan tajam.
bahwa 1.4 juta orang dewasa Macam nyeri ada 2 yaitu nyeri
kronis dan nyeri akut. Nyeri akut TUJUAN
adalah pengalaman sensorik atau Mengetahui pemberian teknik
emosional yang berkaitan dengan terapi musik klasik terhadap penurunan
kerusaakan jaringan aktual atau skala nyeri pada Asuhan Keperawatan
fungsional, dengan onset mendadak dengan Pasien yang mengalami pasca
atau lambat dan berintensitas ringan hecting luka robek (vulnus laceratum).
hingga berat yang berlangsung METODE
kurang dari 3 bulan (SDKI, 2017) Jenis studi kasus ini adalah studi
Manajemen untuk mengatasi kasus menggunakan metode asuhan
nyeri secara garis besar ada 2 yaitu keperawatan yang dilakukan pada
farmakologi dan non farmakologi. pasien pasca hecting luka robek (vulnus
Terapi farmakologi meliputi laceratum) dengan pemenuhan
tindakan kolaborasi dengan kebutuhan rasa nyaman. Studi kasus ini
pemberian obat analgetik yang dilakukan di ruang IGD Puskesmas
mampu menghilangkan sensasi Gondangrejo Karanganyar. Studi kasus
nyeri. Terapi non farmakologis ini dilaksanakan pada hari Selasa, 23
meliputi tindakan mandiri perawat Februari 2021 pukul 09.30 WIB –
untuk menghilangkan nyeri dengan 10.30 WIB dengan pemberian terapi
menggunakan manajemen nyeri. Musik Klasik Mozart dengan durasi 20
Manajemen nyeri dapat dilakukan menit setelah efek anastesi mulai
dengan tindakan distraksi (latihan menurun. Subjek yang digunakan pada
pernafasan diagfragma, teknik studi kasus ini adalah satu orang klien
relaksasi progresif, guided imagery, yang mengalami pasca hecting luka
terapi musik dan meditasi) robek.
(Zulkhairi, 2015). HASIL DAN PEMBAHASAN
Terapi musik adalah terapi Implementasi yang telah
yang mempunyai tujuan untuk penulis lakukan adalah memberikan
membantu mengekspresikan tindakan untuk menurunkan tingkat
perasaan, membantu rehabilitasi nyeri pada tanggal 23 Februari 2021
fisik, memberikan pengaruh positif dengan pukul 09.40 WIB yaitu dengan
terhadap kondisi suasana hati dan mengidentifikasi lokasi, karakteristik,
emosi. Terapi musik juga sangat durasi, frekuensi, intensitas nyeri,
efektif untuk penurunan intensitas mengidentifikasi skala nyeri,
nyeri pada pasien post operasi memberikan teknik nonfarmakologis
(Purwanto 2012). Menurut untuk mengurangi rasa nyeri (terapi
penelitian bahwa ada pengaruh musik klasik Mozart), menjelaskan
pemberian terapi musik terhadap penyebab, periode dan pemicu nyeri,
penurunan skala nyeri pada pasien dan menjelaskan strategi meredakan
pasca hecting luka robek (vulnus nyeri. Intervensi keperawatan yang
laceratum) di IGD Puskesmas berfokus pada pemberian terapi musik
Siantan Hilir. (Zulkhairi, 2015). klasik Mozart, sebelum tindakan
dilakukan penulis melakukan
pengukuran tingkat nyeri dengan cara
melakukan pengkajian PQRST, menghilangkan rasa sakit (Gusti,
kemudian menjelaskan prosedur terapi 2014).
musik klasik Mozart yang akan
dilakukan. Terapi musik klasik Mozart KESIMPULAN DAN SARAN
dilakukan selama 20 menit setelah efek Berdasarkan hasil studi kasus
anastesi hilang. Setelah terapi terapi dan pembahasan mengenai terapi
musik klasik Mozart dilakukan, penulis musik klasik Mozart terhadap pasien
mengevaluasi tanda klinis pasien untuk pasca hecting luka robek (vulnus
mengetahui setelah dilakukannya laceratum) yang mejalani perawatan di
tindakan. Pemberian terapi musik Puskesmas Gondangejo maka dapat
klasik Mozart yang dilakukan oleh ditarik kesimpulan bahwa terapi musik
penulis pada hari Selasa 23 februari klasik Mozart efektif untuk
2021 pukul 09.43 WIB didapatkan hasil menurunkan tingkat nyeri dari skala 4
observasi pasien mengatakan bersedia ke skala 3 setelah dilakukan terapi.
diberikan tindakan terapi musik klasik Hasil studi kasus ini dapat
Mozart selama 20 menit, pasien tampak digunakan untuk pengembangan ilmu
kooperatif, frekuensi nadi 80x/menit, keperawatan mengenai intervensi non
tekanan darah 120/70 mmHg. farmakologi berupa terapi musik klasik
Dari hasil tindakan yaitu Mozart untuk menurunkan tingkat
didapatkan masalah teratasi karena dari nyeri pada pasien pasca hecting luka
data evaluasi didapatkan respon robek (vulnus laceratum).
subyektif yaitu pasien mengatakan
nyeri pada bagian jahitan sudah DAFTAR PUSTAKA
berkurang dari skala 4 ke skala 3. Badan Pusat Statistik, (2019). Number
Respon obyektif yaitu pasien tampak of Traffic Accidents, Victims
lebih tenang dan nyaman, nadi and Loss in Region of Police of
78x/menit, tekanan darah 120/70 Jawa Tengah 2013 & 2018.
mmHg. Penulis.
Tujuan dilakukan tindakan
terapi musik klasik Mozart adalah Kartika, Ronald W. (2015). Perawatan
untuk mengatasi nyeri akut, terapi Luka Kronis dengan Modern
musik mempunyai tujuan membantu Dressing. Jakarta: Wound
mengekspresikan perasaan, membantu Care/Diabetic Center
rehabilitasi fisik, memberi pengaruh Maryuani, Anik. (2013). Perawatan
positif terhadap suasana hati dan Luka Moderen Sebagai
emosi, meningkatkan emosi, serta Bentuk Tindakan
menyediakan kesempatan yang unik Keperawatan Mandiri. In
untuk berinteraksi dan membangun Media
kedekatan emosional. Dengan Novia, gusti N.G. (2014). Pengaruh
demikian, terapi musik juga dapat terapi musik klasik mozart.
membantu mengatasi stres atau jakarta: EGC
kecemasan, mencegah penyakit, dan Prayogi, Rendy, dkk (2019).
Perbedaan Efektifitas
Perawatan Vulnus Laceratum
(Luka Robek) Menggunakan Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016).
Betadine Dan NaCl Terhadap Standar Diagnosis Keperawatan
Kecepatan Penyembuhan. Indonesia Definisi dan Indikator
Sorong. Nursing Arts, Vol. Diagnostik. Jakarta : PPNI.
XIII, Nomor : pp 69-75. WHO. (2017). WHO Methods and Data
Purwanto, Edi. 2012. Efek Musik Sources for Country-Level
Terhadap Perubahan Causes of Death 2000-2015.
Intensitas Nyeri Pada Pasien Departemen of Information,
Post Operasi di Ruang Bedah Evidence and Research WHO,
RSUP dr. Sardjito Geneva , 38.
Yogyakarta. (online),
RISKESDAS. (2013). Riset Kesehatan Zulkhairi, A.Muhammad, dkk. (2015).
Dasar. Departemen Kesehatan , x. Pengaruh Terapi Musik Klasik
Terhadap Penurunan Skala Nyeri
Robert, (2012). Biaya Perawatan pada pada Pasien Pasca Hecting Luka
Vulnus Laceratum. Robek (Vulnus laseratum) di IGD
https://www.scribd.com/doc/3 Puskesmas Siantan Hilir Tahun
16542431/Asuhan- 2015. Pontianak : Universitas
Keperawatan-Vulnus- Tanjungpura.
Laceratum-KMB . Diakses
pada tanggal 14 Mei 2017.

Anda mungkin juga menyukai