Anda di halaman 1dari 6

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN RANGE OF MOTION (ROM)

DI RUANG CENDRAWASIS ATAS RSUD AJIBARANG

Oleh:

NATALIA JAYANTI MANDASARI


NIM. 210104070

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN DASAR PROFESI


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
TAHUN 2021
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN
RANGE OF MOTION (ROM)

Nama : Natalia Jayanti Mandasari Tanggal : 1 Desember 2021


NIM : 210104070 Ruang : Cendrawasih Atas

1. Identitas klien
Nama : Tn.M
Umur : 67 Tahun
Tanggal masuk : 1 Desember 2021
2. Diagnosa medis : SNH HT
3. Tindakan keperawatan
Latihan gerak ROM
4. Diagnosa keperawatan
Gangguan mobilisasi fisik berhubungan dengan disfungsi neurologis
5. Indikasi tindakan keperawatan
Data yang di dapat : pasien mengatakan tangan kanan dan kaki kanan lemas
susah digerakkan.
Indikasinya : membantu meningkatkan kekautan otot dan sendi
6. Rasionalisai tindakan keperawatan :

Rasional : Suatu Suatu latihan yang diberikan kepada klien yang


tidak bisa melakukan aktititas secara tersendiri, Sebagai bahan acuan
dan pedoman dalam melakukan tindakan tirah baring

2
7. Anatomi fisiologi dari organ yang dilakukan tindakan keperawatan :
Stroke non hemoragik merupakan stroke yang terjadi akibat suplay
darah kejaringan otak berkurang. Hal ini disebabkan oleh obstruksi total atau
sebagian pembuluh darah otak. Hampir 80% pasien stroke merupakan stroke
iskemi. Penyebab stroke non hemoragik adalah tyang paling sering biasanya
berkaitan dengan kerusakan lokal dinding pembuluh darah akibat dari
aterosklerosis. Stroke karena emboli biasanya berasal dari suatu trombosis
jantung juga berasal dari plak aterosklerosis sinur karotis atau arteri karotis
internal. Pada strok karena hipoperfusi global biasanya disebabkan
karenacardiac arrest dan embolis pulmonal. Sekitar 85% stroke hnon
hemoragik/ iskemik terjadi akibat obstruksi atau pembekuan (trombus) yang
terbentuk di suatu pembuluh otak pembuluh atau organ distal pada trombus
vaskuler distal. Bekuan dapat terlepas atau mungkin terbentuk di dalam suatu
organ seperti jantung dan kemudian dibawah melalui sistim arteri keotak
sebagai suatu embolus. Sumbatan aliran diarteri karotis interna sering
merupakan penyebab stroke pada usia lanjut yang sering mengakibatkan
pembentukan plat arterosklerosis di pembuluh darah hingga terjadi
penyempitan aterosklerosis. Penyebab lain stroke hemoragik adalah
vasospasme yang sering merupakan respon vaskuler reaktif terhadap
perdarahan ke dalam ruang antara lapisan arachnoid dan diameter meningen.
Sebagian besar stroke non hemoragik tidak menimbulkan nyeri karena
jaringan otak tidak peka terhadap nyeri.
8. Prosedur tindakan keperawatan

No Prinsip tindakan Rasional


1. Cuci tangan. Mencegah transmisi mikroorganisme.
2. Mengucapkan salam. Bentuk komunikasi terapeutik.
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur Informasi yang kita berikan akan
tindakan, serta meminta persetujuan membuat pasien mengerti terhadap
pasien. tindakan yang kita lakukan, serta dapat
membina hubungan saling percaya
(BHSP).
4. Menjaga privacy klien, persiapkan Memastikan keamanan pasien selama

3
tempat tidur (TT), kunci TT, posisi TT di lakukannya tindakan.
dalam tinggi yang tepat
5. Posisikan klien pada posisi terlentang Posisi anatomis, memudahkan dalam
dan lurus melakukan tindakan
6. Lakukan ROM pasif pada kepala dan  Meningkatkan atau mempertahankan
leher : fleksi, ekstensi, hiperekstensi, fleksibiltas dan kekuatan otot serta
fleksi internal dan rotasi merangsang sirkulasi darah tetap
lancar di daerah kepala dan leher
7. Lakukan ROM pasif pada ekstermitas Mencegah kekakuan kelainan bentuk,
atas kanan dengan gerakkan dan dan kontraktur serta merangsang
jumlah pengulangan yang tepat sirkulasi darah, pada sendi di
 Bahu : abduksi, adduksi, fleksi, ekstermitas atas kanan.
ekstesnsi, sirkumduksi, rotasi
internal dan rotasi luar
 Siku : fleksi & ekstensi
 Lengan bawah : supinasi & pronasi
 Pegelangan tangan & jari – jari
tangan: fleksi, ekstensi,
hiperekstensi, abduksi & adduksi
 Ibu jari : fleksi, ekstensi,
hiperekstensi, abduksi, adduksi &
oposisi,
8. Lakukan ROM pasif pada ekstermitas Mencegah kekakuan kelainan bentuk,
bawah kanan dengan gerakkan dan dan kontraktur serta merangsang
jumlah pengulangan yang tepat sirkulasi darah, pada sendi di
 Pinggul: abduksi, adduksi, fleksi, ekstermitas bawah kanan.
ekstesnsi, sirkumduksi, rotasi
internal dan rotasi luar
 Lutut : fleksi & ekstensi
 Mata kaki : dorsofleksi & plantar
fleksi
 Kaki : inverse & eversi
 Jari – jari kaki : fleksi, ekstensi,
abduksi & adduksi
9. Naikkan pegaman TT : letakkan pada Memudahkan dalam melakukan
posisi yang berlawanan dengan bagian gerakan ROM dan menerapkan patient
yang dilakukan ROM safety.
10 Turunkan pengaman dan melakukan Mencegah kekakuan kelainan bentuk,
. ROM pasif pada ekstermitas atas kiri dan kontraktur serta merangsang
 Bahu : abduksi, adduksi, fleksi, sirkulasi darah, pada sendi di
ekstesnsi, sirkumduksi, rotasi ekstermitas atas kiri.
internal dan rotasi luar
 Siku : fleksi & ekstensi
 Lengan bawah : supinasi & pronasi
4
 Pegelangan tangan & jari – jari
tangan: fleksi, ekstensi,
hiperekstensi, abduksi & adduksi
 Ibu jari : fleksi, ekstensi,
hiperekstensi, abduksi, adduksi &
oposisi,
11 Lakukan ROM pasif pada ekstermitas Mencegah kekakuan kelainan bentuk,
. bawah kiri dan kontraktur serta merangsang
 Pinggul: abduksi, adduksi, fleksi, sirkulasi darah, pada sendi di
ekstesnsi, sirkumduksi, rotasi ekstermitas bawah kiri.
internal dan rotasi luar
 Lutut : fleksi & ekstensi
 Mata kaki : dorsofleksi & plantar
fleksi
 Kaki : inverse & eversi
 Jari – jari kaki : fleksi, ekstensi,
abduksi & adduksi
12 Evaluasi tindakan terhadap pasien. Mengetahui sejauh mana pasien
. pemahaman pasien terhadap tindakan
yang dilakukan.
13 Cuci tangan. Mencegah transmisi mikroorganisme .
.
14 Dokumentasi. Bentuk tanggung jawab dan tanggung
. gugat.

9. Respon objektif dan Subjektif


a. Respon Objektif
 Klien tampak lemah
 Tangan kanan dan kaki kanan lemah sulit untuk digerakan
 Saat beraktifitas klien dibantu oleh keluaraga seperti mandi,
makan,BAB, BAK
b. Respon Subjektif
Pasien mengatakan tangan kanan dan kaki kanan susah digerakkan. Dan
akan rajin Latihan seperti yang telah diajarkan oleh petugas.

5
10. Analisa tingkat keberhasilan tindakan keperawatan :
ROM (Range Of Motion) adalah latihan yang dilakukan untuk
mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan masa
otot dan tonus otot tujuan ROM adalah untuk meningkatkan atau atau
mempertahankan fleksibilitas atau kekuatan otot. Mempertahankan fungsi
jantung dan pernapasan mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi.
Sebagian manfaat ROM adalah untuk menentukan nilai kemampuan sendi
tulang dan otot dalam melakukan pergerakan, memperbaiki tonus otot,
memperbaiki toleransi otot untuk latihan, mencegah terjadinya kekakuan sendi,
memperlancar sirkulasi darah dengan dilakukannya latihan ROM pada pasien..
11. Kekurangan tindakan keperawatan

Purwokerto, 1 Desember 2021

Ners muda,

Ners Muda

(Natalia Jayanti Mandasari)

Preseptor klinik,

(Primanita Ulfah,S.kep.Ns)

Anda mungkin juga menyukai