Anda di halaman 1dari 17

Benjolan pada Leher Sebelah Kiri

Kelompok F5
Winaldi Sandimusti 102012207
Anthoni Djohary 102012031
Asrianti Saddi Pairunan 102013280
Julio Atlanta Chandra 102014089
Venny Debora Yolanda 102014125
Mohamad Yanuar Prasetyo Nugroho 102014191
Nur Ayuni Syahira bt Rosli 102014238

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jalan Arjuna Utara No. 6 – Jakarta Barat 11510

1
Abstrack

Bumps found in the neck can vary the origin and cause. Starting from the skin up to the organ most in the
neck area. If the terms of origin , the lump can be derived from skin , muscle tissue , nerve tissue ,
vascular tissue , bone and cartilage tissue , lymph nodes , thyroid gland , or can be derived from the
parotid gland. But the diagnosis is necessary for other tests , such as blood tests and blood routine
general , anatomic pathology examination ( biopsy ) , tumor markers , using a fine needle aspiration (
Fine Needle Aspiration ). Tumors are classified according to the nature and origin of the network.
Factors that can affect tumor growth such as environment , genetics , radiation , viral / microbial and
chemical. The process of the formation of malignant tumor called carcinogenesis through three stages:
initiation , promotion , progression. And treatment of tumors is surgical / surgery and radiotherapy and
chemotherapy.

Keywords : bumps , carcinogenesis , parotid .

Abstrak

Benjolan yang ditemukan pada leher bisa bermacam-macam asal dan penyebabnya. Mulai dari kulit
sampai dengan organ yang paling dalam daerah leher. Jika ditinjau dari asalnya, benjolan tersebut bisa
berasal dari kulit, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan pembuluh darah, jaringan tulang dan tulang
rawan, kelenjar getah bening, kelenjar tiroid, atau bisa juga berasal dari kelenjar parotis. Namun untuk
menegakkan diagnosis tersebut diperlukan adanya pemeriksaan lainnya, seperti : pemeriksaan darah rutin
& darah umum, pemeriksaan patologi anatomi (biopsy), petanda tumor, aspirasi menggunakan jarum
halus (Fine Needle Aspiration). Tumor diklasifikasikan menurut sifat dan asal jaringan. Factor yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan tumor seperti lingkungan, genetic, radiasi, virus/mikroba, dan kimiawi.
Proses pembentukan tumor menjadi tumor ganas disebut karsinogenesis melalui tiga tahap yaitu inisiasi,
promosi, progresi. Dan penatalaksanaan tumor adalah dengan pembedahan/operasi dan radioterapi serta
kemoterapi.

Kata kunci : benjolan, karsinogenesis, parotis.

Pendahuluan

Tumor didefinisikan sebagai pertumbuhan baru suatu jaringan dengan multiplikasi sel-sel yang
tidak terkontrol dan progresif, disebut juga neoplasma. Kelenjar Parotis adalah kelenjar air liur terbesar
yang terletak di depan telinga.1

Tumor ganas lebih dikenal sebagai kanker. Benjolan yang ditemukan pada leher bisa bermacam-
macam asal dan penyebabnya. Mulai dari kulit sampai dengan organ yang paling dalam daerah leher. Jika
ditinjau dari asalnya, benjolan tersebut bisa berasal dari kulit, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan
pembuluh darah, jaringan tulang dan tulang rawan, kelenjar getah bening, kelenjar tiroid, atau bisa juga
berasal dari kelenjar parotis. Pertumbuhan sel yang tidak terkendali disebabkan kerusakan DNA yang

2
mengakibatkan mutasi (perubahan genetik yang bersifat menurun) pada gen vital yang bertugas
mengontrol pembelahan sel. Beberapa mutasi mungkin dibutuhkan untuk mengubah sel normal menjadi
sel kanker. Mutasi-mutasi tersebut disebabkan agen zat-zat kimia atau fisik yang dinamakan sebagai
karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan (diperoleh) maupun diwariskan.2,3

Skenario 9

Seorang laki-laki berusia 50 tahun datang ke klinik Ukrida dengan keluhan teraba benjolan
dileher sebelah kiri.

Anamnesis
Jenis anamnesis yang dapat dilakukan ialah autoanamnesis dan alloanamnesis. Autoanamnesis
dapat dilakukan jika pasien masih berada dalam keadaan sadar. Sedangkan bila pasien tidak sadar, maka
dapat dilakukan alloanamnesis yang menyertakan kerabat terdekatnya yang mengikuti perjalanan
penyakitnya.4
Pada setiap anamnesis selalu ditanyakan identitas pasien terlebih dahulu. Indentitas pasien
meliputi nama, tanggal lahir, umur, suku, agama, alamat, pendidikan dan pekerjaan. Setelah itu dapat
ditanyakan pada pasien apa keluhan utama dia datang. Kemungkinan arah working diagnosis pada demam
berdarah ditinjau bila pasien manyatakan ia demam yang disertai dengan salah satu gejala demam dengue
seperti perdarahan intradermal (petikie dan ekimosis) ataupun nyeri pada otot. Untuk menguatkan
kemungkinan ke arah diagnosis terhadap penyakit demam berdarah maka ada beberapa pertanyaan yang
bisa diajukan pada pasien.4

1. Identitas pasien
Identitas meliputi nama, umur, jenis kelamin, suku, agama, status perkawinan, pekerjaan,
dan alamat rumah. Data identitas ini sangat pwnting, karena data tersebut sering berkaitan dengan
masalah klinik maupun gangguan system atau organ tertentu. Misalnya penyakit tertentu,
berkaitan dengan umur, jenis pekerjaan, jenis kelamin, dan suku bangsa yang tertentu pula.4
2. Keluhan utama dan Riwayat penyakit sekarang (benjolan dileher sebelah kiri)
Keluhan utama adalah keluhan terpenting yang membawa pasien minta pertolongan
dokter atau petugas kesehatan lainnya. Keluhan utama biasanya dituliskan secara singkat beserta
lamanya. Keluhan utama biasanya dituliskan secara singkat beserta lamaanya, seperti menuliskan
judul utama berita surat kabar. Riwayat penyakit sekarang adalah riayat mengenai penyakit
pasien saat ini, yang dimulai dari akhir masa sehat. Riwayat penyakit sekarang ditulis secara
kronologis sesuai urutan waktu, dicatat perkembangan dan perjalanan penyakitnya. Jangan lupa
dicatat deskripsi atau analisis terhadap setiap keluhan atau gejala terpenting.4
- tanyakan sejak kapan benjolan muncul?
- Muncul benjolan,dari kecil atau langsung besar?
- Benjolannya sakit atau tidak?
- Sakitnya apakah memakai waktu?
- Benjolannya keras, atau lunak?
- Ketika menelan makanan apakah,ada merasakan sakit?

3
3. Keluhan riwayat Penyakit Penyerta.
Gejala yang menyertai, berhubungan, atau gejala tambahan.
- Selain benjolan,apakah ada demam?
- Sakit kepala,mual atau muntah?
4. Riwayat penyakit dahulu.
Penyakit yang pernah diderita pasien beserta waktunya dicatat.
- Pernah tidak mempunyai penyakit ini sebelumnya?
- Apakah mempunyai sakit lain dulu??seperti riwayat TB?
5. Riwayat penyakit keluarga.
Anggota keluarga meliputi kakek, nenek, ayah, ibu, saudara laki-laki atau perempuan .
- Dikeluarga apakah ada yang pernah mengalami penyakit seperti ini?
6. Riwayat Penyakit social.
Dimulai dengan keterangan kelahiran (tempat, cara partus, bila diketahui), diteruskan
dengan peristiwa penting semasa kanak-kanak dan sikap pasien terhadap keluarga dekat.
- Apakah pasien pola makannya teratur?
- Apakah pasien menggomsumsi alcohol?
- Apakah pasien perokok?
- Apakah tinggal dilingkungan yang bersih?

Pemeriksaan Fisik

Dari hasil pemeriksaan fisik pada laki-laki 50 tahun didapatkan benjolan pada submandibula
dengan ukuran (3 × 3), permukaan rata, tidak ada nyeri tekan, konsistensinya keras, batas tidak jelas dan
benjolan tidak bergerak.

Diagnosis Kerja
Patokan diagnosis benjolan berdasarkan pemeriksaan fisik adalah kanker parotis.

Diagnosis Pembanding
Diagnosis pembanding dari kanker parotis adalah mumps, parotitis, pembesaran kelenjar getah
bening.

A. Parotitis
Parotitis adalah peradangan dan pembengkakan kelenjar ludah akibat infeksi virus. Kelenjar
ludah manusia ada dua, terletak di rongga mulut bagian belakang dekat rahang, sebelah kiri dan
kanan. Peradangan dapat terjadi pada salah satu atau kedua kelenjar ludah. Dalam bahasa
Indonesia, parotitis disebut juga sebagai penyakit gondongan.5,6

4
Penyebab parotitis
Virus Mumps. Virus ini menular lewat percikan ludah penderita yang bersin atau batuk. Karena
sangat mudah menular, maka penyakit parotitis dapat menyebar dengan cepat, terutama di
lingkungan padat atau di tempat-tempat seperti sekolah, taman bermain, dan lain-lain.
Waktu antara mulai masuknya virus ke tubuh penderita hingga munculnya gejala cukup lama,
yaitu berkisar antara 14 – 18 hari. Pada masa ini, penderita sudah dapat menularkan penyakitnya
ke orang lain di sekitarnya.5,6

Gejala klinis
Gejala parotitis tergantung pada daya tahan tubuh penderita. Pada beberapa penderita, infeksi
virus Mumps hanya menyebabkan gejala ringan seperti badan tidak enak, agak meriang, atau
lemas. Bahkan ada orang yang tidak merasakan gejala sama sekali.
Jika timbul gejala, umumnya penderita mengalami pembengkakan pada pipi bagian belakang
dekat dengan rahang, sebelah kiri atau kanan atau keduanya. Pembengkakan tersebut biasanya
disertai nyeri. Selain itu, penderita juga akan mengalami demam, sakit kepala, badan lemah dan
terasa lelah, kurang nafsu makan, mulut kering, lidah terasa tidak nyaman, dan nyeri saat
mengunyah atau menelan makanan.5,6
Pada penderita laki-laki, dapat juga timbul peradangan pada buah zakar. Hal ini terjadi karena
adanya jaringan yang mirip pada kelenjar ludah maupun buah zakar. Gejala-gejala yang timbul
biasanya akan berkurang dan hilang dalam waktu 7 sampai 10 hari.6

B. Pembesaran kelenjar getah bening


Banyak kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan kelenjar getah
bening, salah satunya adalah infeksi lokal atau infeksi di sekitar kelenjar yang bengkak. Infeksi
sejenis ini biasanya bersifat tidak menyebar ke bagian tubuh lain. Kelenjar yang membengkak di
area tersebut akan terasa lunak dan bisa terasa sakit.7

Pemeriksaan yang Dibutuhkan untuk Menegakkan Diagnosis

A. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium rutin untuk menujang diagnosis tumor padat penting dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui keadaan pasien apakah ada penyulit kanker atau penyakit
sekunder,dan juga untuk persiapan terap yang akan dilakukan baik itu tindakan bedah maupun
tindakan medik.beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan, antara lain:3
a. Darah lengkap
b. Darah rutin
B. Pemeriksaan Patologi Anatomi
Pemeriksaan patologi anatomi (PA) ialah pemeriksaan morfologi tumor, meliputi
pemeriksaan makroskopi dan mikroskopi. Bahan untuk pemeriksaan PA dapat diperoleh dari
biopsi tumor padat atau dari spesimen operasi. Ada beberapa cara biopsi yang sering dilakukan,
diantaranya:3

5
1. Biopsi insisi, yaitu mengambil sebagian kecil jaringan tumor padat dengan menggunakan
pisau bedah.
2. Biopsi eksisi (biopsi in toto), yaitu mengambil seluruh tumor secara eksisi.
3. Biopsi truncut, yaitu mengambil sebagian jaringan tumor dengan alat biopsi khusus
berebentuk jarum besar yang dapat memotong dan mengambil jaringan tumor.
4. Biopsi aspirasi dengan jarum (Needle Aspiration Biopsy), yaitu mengambil sebagian kecil
jaringan tumor padat dengan cara disedot menggunakan jarum yang ditusukkan kedalam
jaringan.3
5. Biopsi endoskopi, yaitu mengambil sebagian kecil jaringan tumor dengan menggunakan
endoskop.

Pemeriksaan PA ini sangat penting dalam menentukan jenis tumor padat, dan selanjutnya
akan sangat berguna untuk menentukan tindakan terapi apa yang diberikan kepada pasien.
Pemeriksaan PA ini antara lain dipergunakan untuk menentukan :3

 Diagnosis patologi atau morfologi yang didasarkan pada hasil pemeriksaan mikroskopis
dan sekaligus bisa untuk menentukan jaringan asal tumor padat apakah berasal dari
jaringan: Epithel, embrional, mesenkim, atau campuran.
 Sifat tumor: jinak, ganas, karsinoma in situ.
 Derajat diferensiasi se. Ada 4 derajad, yaitu:
- G1 = diferensiasi baik (well differentiated)
- G2 = diferensiasi sedang (moderately differentiated)
- G3 = diferensiasi jelek (poorly differentiated)
- G4 = tanpa diferensiasi (undifferentiated atau anaplastic)
Pada umumnya derajat keganasan tumor padat sesuai dengan derajat diferensiasi sel.
Makin jelek derajat diferensiasi sel, makin ganas tumor padat tersebut.

 Stadium penyakit. Penentuan staduim penyakit juga penting artinya, karena stadium
ini sangat menentukan prognosis pasien.

Pemeriksaan Penunjang Lain

A. Pencitraan (Imaging)
Pemeriksaan imaging yang diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis tumor
padat (radiodiagnosis) banyak jenisnya dari mulai yang konvensional sampai dengan yang
canggih, dan untuk efisiensi harus dipilih sesuai dengan kasus yang dihadapi.3
Selain untuk membantu menegakkan diagnosis, pemeriksaan imaging juga berperan
dalam menentukan staging dari tumor padat. Beberapa pemeriksaan imaging tersebut antara lain:

 Radiografi polos atau radiografi tanpa kontras. Contoh: X-foto tengkorak, leher, toraks,
abdomen, tulang, mammografi, dll.
 Radiografii dengan kontras. Contoh: saluran cerna bagian atas, bronkografi, colon in loop,
kristografi, dll.
 USG (ultrasonografi), yaitu pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara.

6
 CT-scan (Computerized Tomography Scanning). Contoh: Scan kepala, thoraks, abdomen,
whole body scan, dll.
 MRI (Magnetic Resonance Imaging). Merupakan alat scaning yang masih tergolong baru dan
pada umumnya hanya berada di Rumah sakit besar. Alat ini menggunakan magnet inti sel,
terutama ion hidrogen. Hasilnya dikatakan lebih baik dari CT.
 Sintigrafi atau sidikan Radioisotop. Alat ini merupakan salah satu alat scaning dengan
menggunakan isotop radioaktif, seperti: Iodium131, Technetium99, dll. Contoh: scinfigrafi
tiroid, tulang, otak, dll.
 RIA (Radio Immuno Assay) untuk mengetahui petanda tumor (tumor marker).

B. Penanda Tumor (Tumor Marker)


Penanda tumor (PT) atau tumor marker ialah molekul protein berupa enzim, hormon, dll
yang dalam keadaan normal tidak atau sedikit sekali diproduksi oleh sel tubuh. PT merupakan
salah satu penunjang pemeriksaan kanker tertentu, baik untuk skrining, menegakan diagnosis,
prognosis, pemantauan hasil pengobatan, dan juga deteksi kekambuhan.
Tetapi perlu diingat, bahwa hingga saat ini belum ditentukan PT tunggal yang memiliki
sensitifitas dan spesifisitas yang tinggi. Pemeriksaan kombinasi PT berupa panel pemeriksaan
tertentu, untuk jenis tumor tertentu, dapat meningkatkan sensitivitas dan spesifisitas diagnostik.
Pada umumnya pemeriksaan penanda tumor pertama atau awal dilakukan sebelum terapi
untuk menunjang diagnosis dan atau untuk memperoleh data awal kadar PT yang diperlukan
untuk pemantauan berikutnya.3

Pentahapan Tumor Padat

Pentahapan tumor padat ialah penentuan stadium dari tumor padat, meliputi penentuan
letak topografi tumor primer, ekstensinya ke organ sekitar, dan ada tidaknya metastasenya ke
organ lain. Mengetahui stadium tumor padat sangat penting artinya untuk menentukan tindakan
terapi apa yang akan diberikan dan juga prognosis penyakit.8

Stadium Tumor Padat Pada Berdasarkan Letak Topografi, Ekstensi, dan Metastasenya dalam
Organ

 Stadium lokal: pertumbuhannya masih terbatas pada organ semula tempatnya tumbuh.
Karsinoma in situ: pertumbuhannya masih terbatas intra epitelial, intraduktal, intra
lobuler. Istilah ini hanya dikenal pada tumor ganas epitelial.
Infiltrasi lokal atau invasif: tumor padat telah tumbuh melewati jaringan epitel, duktus,
atau lobulus tetapi masih dalam organ yang bersangkutan (pengertian patologi: telah
melewati stratum papilare atau membrana basalis) atau telah menginfiltrasi jaringan
sekitarnya (pengertian klinis: sudah ada perlekatan dengan organ).
 Stadium metastase regional: tumor padat telah metastase ke kelenjar limfe yang
berdekatan (kelenjar limfe regional)

7
 Stadium metastase jauh: tumor padat telah metastase pada organ yang letaknya jauh dari
tumor primer.

Sistem TNM (Stadium TNM)

Sistem TNM berdasarka 3 kategori, yaitu: T (tumor primer), N (nodul regional, metastase
ke kelenjar limfe regional), dan M (metastase jauh). Masing-masing kategori tersebut dibagi
lagi menjadi subkategori untuk melukiskan keadaan masing-masing kategori dengan cara
memberi indeks angka dan huruf dibelakang T,N, dan M, yaitu:8

 T = Tumor primer
- Indeks angka: Tx, Tis, T0, T1, T2, T3, dan T4
- Indeks huruf: T1a, T1b, T1c, T2a, T2b. T3b, dsb
 N = Nodul, metastase ke kelenjar regional.
- Indeks angka: N0, N1, N2, dan N3
- Indeks huruf: N1a, N1b, N2a, N2b, dst
 M = Metastase ke organ jauh
- Indeks angka: M0, M1
- Indeks huruf: Mx
Tiap-tiap indeks angka dan huruf mempunyai arti klinis sendiri-sendiri untuk tiap jenis
atau tipe tumor padat. Jadi arti indeks untuk karsinoma payudara tidak sama dengan karsinoma
nasofaring, dsb. Pada umumnya arti sistem TNM tersebut adalah sebagai berikut :8
 Kategori T = Tumor primer
- Tx = Syarat utama menentukan indeks T tidak terpenuhi
- Tis = Tumor in situ
- T0 = Tidak ditemukan adanya tumor primer
- T1 = Tumor dengan f maksimal < 2 cm
- T2 = Tumor dengan f maksimal 2-5 cm
- T3 = Tumor dengan f maksimal >5 cm
- T4 = Tumor invasi keluar organ
 Kategori N = Nodul, metastase ke kelenjar regional.
- N0 = Nodul regional negatif
- N1 = Nodul regional positif, mobil ( belum ada perlekatan)
- N2 = Nodul regional positif,, sudah ada perlekatan
- N3 = Noodus jukstraregional atau bilateral.
 Kategori M = Metastase organ jauh
- M0 = Tidak ada metastase organ jauh
- M1 = Ada metastase organ jauh
Mx = Syarat minimal menentukan indeks M tidak terpenuhi.

8
Etiologi
Etiologi yang pasti dari kanker ini belum diketahui. Dari beberapa penelitian, dijumpai beberapa
faktor yang berperan dalam patogenesis karsinoma yaitu genetik dan lingkungan atau pola hidup.3

Epidemiologi
Kanker adalah suatu gangguan pertumbuhan dan perilaku sel. Kausa utamanya tentu berada di
tingkat sel dan subseluler. Akan tetapi, penelitian-penelitian tentang pola kanker dalam populasi dapat
memberikan kontribusi signifikan bagi pengetahuan tentang asal-muasal kanker. Contohnya, konsep
bhwa zat kimi dapat menyebabkan kanker muncul dari pengamatan cermat Sir Percival Pott, pada para
buruh pembersih cerobong asap yang secara kronik terpajan jelaga. Jadi, pemahaman penting mengenai
kausa kanker dapat diperoleh daei studi epidemiologi yang mnegaitkan pengaruh lingkungan, herediter,
dan budaya dengan kejadian neoplasma ganas. Di samping itu, penyakit-penyakit tertentu yang berkaitan
dengan peningkatan resiko kanker
dapat memberikan pemahaman mengenai pathogenesis keganasan.3
Dari data WHO diketahui,setiap tahun jumlah penderita kanker didunia menjadi 6,25 juta orang.
Dinegara maju,kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler . Dan
merupakan penyebab utama kematian dinegara berkembang. Tumor pada kelenjar liur relatif jarang
terjadi, persentasenya kurang dari 3% dari seluruh keganasan pada kepala dan leher. Keganasan pada
tumor kelenajar liur berkaitan dengan paparan radiasi, faktor genetik, dan karsinoma pada dada. Sebagian
besar tumor pada kelenjar liur terjadi pada kelenjar parotis, dimana 75% - 85% dari seluruh tumor berasal
dari parotis dan 80% dari tumor ini adalah adenoma pleomorphic jinak (benign pleomorphic adenomas).

Patofisiologi
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri-ciri: proliferasi sel yang
berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan proliferasi yang tidak
terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara
menyebarkan anak sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara
biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi
transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.3
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1. Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi factor lingkungan mungkin
memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia. Kontak dengan karsinogen
membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas.
Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai
karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan
jaringan dan individu.
2. Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang bisa ditemukan di
serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya
ditemukan di payudara.
3. Fase invasi

9
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke
jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung
antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.
4. Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain
bertambah.

Karsinogenesis
Karsinogenesis adalah proses pembentukan neoplasma atau tumor ganas dan terjadinya melalui
tiga tahap:3
1. Inisiasi kanker
Tahap ini menggambarkan perubahan genetik dalam sebuah sel somatik normaltunggal
via mutasi dan masuk ke dalam jalur/mekanisme perkembangan abnormal yangberpotensi
neoplastik. Sel target proses ini umumnya mempunyai karakteristik selseperti sel stem dan
terjadi dalam waktu singkat. Sel terinisiasi antara lain karenamutasi titik pada DNA atau
kerusakan yang lebih besar pada kromosom seperti dilesi,duplikasi, translokasi atau
aneuploidi. Kerusakan DNA yang berakhir pada mutagenesis. Sel yang telah berubah ini
tumbuhlebih cepat dibandingkan dengan sel normal di sekitarnya. Pada tahap ini proses
mutasiakan mengaktivasi atau menghambat proto-onkogen. Yang mengubah fungsi proto-
onkogen dan tumor suppressor gene antara lain adalah karsinogen yang mengubahstruktur
DNA, radiasi yang memicu pembentukan spesies kimia reaktif dan radikalbebas, dan virus.
Tahap inisiasi berlangsung dalam satu sampai beberapa hari.3

2. Tahap Promosi Kanker


Promosi kanker yang merupakan perkembangan awal sel yang terinisiasi membentukklon
melalui pembelahan; berinteraksi melalui komunikasi sel ke sel; stimulasimitogenik, faktor
diferensiasi sel, dan proses mutasi dan non mutasi (epigenetik) yangsemuanya mungkin
berperan dalam tahap awal pertumbuhan pra-neoplastik. Padatahap ini sel mengalami
sejumlah perubahan tambahan dalam genom yang berpotensimengakselerasi ketidakstabilan

10
genom sel. Promosi membutuhkan waktu beberapatahun. Tahap promosi berlangsung lama
bisa lebih dari sepuluh tahun. Suatu proses panjangyang disebabkan oleh kerusakan yang
melekat dalam materi genetik di dalam sel.Melalui mekanisme epigenetik akan terjadi
ekspansi sel-sel rusak membentukpremalignansi dari populasi multiseluler tumor yang
melakukan proliferasi. Senyawa-senyawa yang merangsang pembelahan sel disebut promotor
atau epigenetikkarsinogen.3

3. Tahap Progresi Kanker


Tahap ini diawali dari transformasi malignansi yang menggambarkan perubahangenomik
yang cepat dimana populasi klonal sel yang berevolusi akan mengarah padaperkembangan
malignansi/keganasan jika tidak dihambat oleh lingkungan mikro dalamsel. Progresi
malignansi sebagai fase karsinogenik dengan perbanyakan sel yang telahmengalami
transformasi yang relatif tertunda sampai mengalami peningkatankeganasan dan mampu
untuk bermigrasi ke jaringan normal di sekitarnya dan yanglebih jauh (metastasis). Kanker
yang dapat dideteksi secara klinis membutuhkan waktubeberapa tahun bergantung pada
perkembangan vaskularisasi kanker, proses inflamasidan interaksi dengan lingkungan mikro
dan komunitas seluler di sekitar sel transformanberada. Progresi adalah tahap karsinogenesis
yang paling dekat dengan data klinis.3

Factor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tumor


A. Geografis dan lingkungan
Negara-negara industri memiliki tingkat resiko terkena kanker tertentu yang lebih tinggi
di bandingkan negara berkembang,namun,di yakini bahwa faktor lingkungan seperti gaya
hidup,budaya,diet,air,dan kualitas udara memainkan peran dalam penyebab kanker sehubungan
dengan wilayah geografis.3
B. Radiasi

11
Radiasi untuk pengobatan pada kepala dan leher akan mengakibatkan kanker tiroid
papiler beberapa tahun kemudian. Putusnya rantai ganda DNA merupakan kerusakan DNA
terpenting akibat radiasi. Sinar UV menimbulkan beberapa efek pada sel, termasuk inhibisi
pembelahan sel, inaktivasi enzim, induksi mutasi, dalam dosis memadai, kematian sel.
Karsinogenesitas sinar UVB berkaitan dengan pembentukan dimer pirimidin di DNA. Radiasi
pengion/elektromagnetik bersifat karsinogenetik contohnya penduduk Marshall Islands terpajan
oleh hujan radioaktif dari uji bom hydrogen yang mengandung iodium radioaktif pelacak tiroid
dan hampir 90% anak berusia kurang dari 10 tahun di Rongelap Island mengalami nodul tiroid
dalam 15 tahun.3
C. Kimiawi
Karsinogen kimiawi ada pada lingkungan berupa produk alam atau sintesis. Dosis dan
pajanan sangat berpengaruh dan memiliki kelompok elektrofil reaktif yang tinggi, yang langsung
akan merusak DNA dengan menimbulkan mutasi yang menyebabkan kanker. Beberapa
karsinogen masuk ke tubuh dalam bentuk inaktif dan perlu diaktifkan oleh enzim sitokrom P-
450.3
D. Genetik
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk
menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang
cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit
dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3
kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.3
E. Virus/Mikroba3
 Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah
satu penyebab kanker leher rahim pada wanita
 Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang
ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
 Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
 Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus
ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan
dan genetik.
 Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah
lainnya.
 Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena
terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun
lainnya tidak menyebabkan kanker.
 Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
 Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker
lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis
sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.

Klasifikasi Tumor
Berdasarkan sifat biologiknya tumor dapat dibedakan menjadi tumor jinak (benigna), tumor ganas
(maligna) serta tumor yang terletak antara jinak dan ganas (intermediet).3

12
1. Tumor jinak (benigna)
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai simpai (kapsul), tidak tumbuh
infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan tidak menyebar pada tempat yang jauh.
Tumor jinak pada umumnya dapat disembuhkan dengan sempurna kecuali yang mensekresi
hormon atau ynag terletak pada tempat ynag sangat penting, misalnya di sumsum tulang
belakang ynag dapat menimbulkan paraplegia atau pada saraf otak yang menekan jaringan
otak.
2. Tumor ganas (malignan)
Pada umumnya tumor ini tumbuh cepat, infiltratif dan merusak jaringan disekitarnya.
Disamping itu dapat menyebar keseluruh tubuh melalui aliran limfe atau aliran darah. Tumor
ini sering menyebabkan kematian.

Berdasarkan klasifikasi secara histognetik /asal Jaringan dibagi menjadi :3

1. Tumor yang berasal dari epithelial

 Squamous epithelium : squamous cell papilloma, squamous cell carcinoma


 Transitional epithelium : transitional cell papilloma, transitional cell carcinoma.
 Basal cell (hanya di kulit): basal cell carcinoma.
 Glandular epithelium: adenoma, cystadenoma, adenocarcinoma.
 Tubules epithelium (ginjal): renal tubular adenoma, renal cell carcinoma (Grawitz
tumor).

13
 Hepatocytes: hepatocellular adenoma, hepatocellular carcinoma
 Bile ducts epithelium: cholangiocellular adenoma, cholangiocellular carcinoma.
 Melanocytes: melanocytic nevus, malignant melanoma.

2. Tumor yang berasal dari mesenchymal


 Jaringan yang berhubungan:
• fibroma, fibrosarcoma
• myxoma, myxosarcoma
• chondroma, chondrosarcoma
• osteoma, osteosarcoma (osteogenic sarcoma)
• lipoma, liposarcoma

 Otot:

• leiomyoma, leiomyosarcoma
• rhabdomyoma, rhabdomyosarcoma

 Endothelium:

• Hemangioma (capillary h., cavernous h.), glomus tumor, hemangiosarcoma,


Kaposi sarcoma
• Lymphangiosarcoma

 Tumor sel darah:

• Hematopoetic cells: leukemia


• Lymphoid cells: non-Hodgkin lymphoma, Hodgkin lymphoma

 Tumor sel germ:

• Teratoma (mature teratoma, immature teratoma)


• Tumor epithelial dianggap ganas apabila telah menembus lamina basalis dan
dianggap jinak bila tidak menembus lamina basalis.

Penyebaran Tumor Ganas3

1. Penyebaran setempat / local :


Penjalaran sel-sel tumor dari tumor induk ke jaringan sehat sekitarnya secara infiltrative,
masa sel tumor bberhubungan dengan tumor induknya.
2. Penyebaran jauh / metastasis :
Pelepasan sel-sel tumor dari tumor induk, diangkut oleh aliran darah atau getah bening ke
tempat jauh,, membenntuk pertumbuhan baru atau anak sebar atau metastase. Masa tumor
anak sebar tidak berhubungan dengan masa tumor induk.

Syarat terjadinya penyebaran tumor ganas :

14
a. Adanya pelepasan sel-sel tumor yang dapat hidup otonom

b. Adanya jalan penyebaran

• Melalui pembuluh darah (hematogen)


Penyebaran ini spesifik untuk sarcoma. Pembuluh vena berdinding tipis sehingga
mudah ditembus oleh sel-sel tumor, sel-sel tumor sebagai embolus oleh aliran darah vena
dan tersangkut pada hati atau paru-paru dan membentuk anak sebar disana. Sel tumor
dapat juga masuk ke pembuluh limfe ( pada tumor rongga perut ) kemudian melalui
duktud torasikus masuk ke vena jugularis sinistra. Arteri berdinding tebal sehingga sukar
ditembus, karena penyebaran dengan cara ini jarang terjadi. Penyebaran melalui
pembuluh darah arteri hanya dapat terjadi pada tumor paru-paru atau anak sebar di paru-
paru yang membentuk embulos tumor. Sel-sel tumor sebagai embilos masuk ke jantung
kiri kemudian ke pembuluh arteri dan tersangkut pada alat tubuh yang menerima banyak
darah arteri missal, ginjal, anak ginjal, sumsum tulang.
• Melalui pembuluh limfe (limfogen)
Penyebaran ini spesifik untuk carcinoma, sel-sel tumor yang telah menembus
pembuluh limfe diangkut oleh cairan getah bening sebagai embolus, kemudian tersangkut
pada kelenjar getah bening regional. Anak sebar mungkun menyebabkan terbendungnya
aliran cairan getah bening sehingga terjadi aliran retrograde dan menimbulkan
penyebbaran retrograde.3
• Penyebaran dengan transplantasi langsung
Penyebaran ini terjadi pada rongga serosa ( rongga perut, pleura ) yang disebut
transcoelomic spread. Misalnya, pada tumor ganas lambung, sel-sel menembus serosa
dan dengan gaya gravitasi sel akan jatuh keda lam rongga di bawahnya ( misalnya rongga
pelvis). Sel dengan bantuan fibrin akan melekat pada serosa ovarium atau rectum dan
membentuk anak sebar disana. Adanya lingkungan yang memungkinkan untuk hidupnya
sel-sel tumor di tempat yang baru. Setelah sel-sel tumor terlepas dan dapat hidup otonom.
Lingkungan yang baru harus cocok untuk pertumbuhannya agar dapat membentuk anak
sebar.3

Gejala Klinis
Tanda-tanda dan gejala kanker kelenjar ludah dapat mencakup:9
1. Benjolan atau pembengkakan pada atau dekat rahang Anda atau di leher atau mulut
2. Mati rasa pada sebagian wajah
3. Kelemahan Otot pada satu sisi wajah Anda
4. Gigih nyeri di daerah kelenjar ludah
5. Kesulitan menelan
6. Masalah dalam membuka mulut secara luas

Penatalaksanaan

15
Pengobatan kanker bergantung pada jenis atau tipe kanker yang diderita, darimana asal kanker
tersebut atau pola penyebarannya. Umur, kondisi kesehatan umum serta sistem pengobatan juga
mempengaruhi proses pengobatan kanker.10
Pengobatan yang umumnya diberikan adalah melalui :
1. Pembedahan atau operasi, di mana tumor diambil bila memungkinkan.
Tujuan utama operasi adalah mengangkat kanker secara keseluruhan, karenanya hanya
dapat sembuh kalau yang belum menjalar ketempat lain. Sedangkan kemoterapi dan radiasi
bertujuan untuk membunuh sel kanker atau menghentikan pertumbuhan sel kanker atau paling
tidak memperlambat perkembangan sel kanker baru.
2. Kemoterapi dengan obat-obatan sitostatika (obat membunuh sel kanker)
Tujuan kemoterapi adalah untuk mengobati atau memperlambat pertumbuhan kanker
atau mengurangi gejalanya.
3. Radioterapi (menggunakan sinar radiasi)
4. Terapi hormonal
5. Terapi biologik (molekuler atau menggunakan obat non-sitstatika khusus)

Secara umum biasanya digunakan lebih dari satu macam cara pengobatan di atas, misalnya
pembedahan yang diikuti oleh kemoterapi, bahkan seringkali ketiga cara pengobatan tersebut di atas
digunakan. Kanker dapat disembuhkan secara total melalui pengobatan kemoterapi dan radiasi atau
setidaknya pengobatan tersebut dapat berfungsi untuk mengurangi gejalanya.10
Kemoterapi dapat diberikan sesudah atau sebelum proses pengobatan utama yaitu pembedahan.
Pemberian sebelum operasi biasanya menggunakan obat-obatan yang bertujuan memperkecil ukuran
kanker sehingga hasil pengobatan utama akan lebih efektif, dikenal sebagai kemoterapi neoadjuvan.
Sedang pemberian kemoterapi setelah pengobatan utama bertujuan untuk membunuh sisa sel kanker yang
tertinggal atau yang dapat berkembang lagi kemudian, dikenal sebagai kemoterapi adjuvan.10

Prognosis
Prognosis pada tumor maligna sangat tergantung pada histology, perluasan lokal dan besarnya
tumor dan jumlah metastasis kelenjar leher. Jika sebelum penanganan tumor maligna telah ada kehilangan
fungsi saraf, maka prognosisnya lebih buruk. Ketahanan hidup 5 tahun kira-kira 5%, namun hal ini masih
tetap tergantung kepada histologinya.

Kesimpulan
Pada kasus ini laki-laki 50 tahun tersebut didiagnosa mengalami kanker parotis yang dapat
didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Namun untuk menegakkan diagnosis tersebut diperlukan adanya
pemeriksaan lainnya, seperti : pemeriksaan darah rutin & darah umum, pemeriksaan patologi anatomi
(biopsy), petanda tumor, dan aspirasi menggunakan jarum halus (Fine Needle Aspiration). Tumor
diklasifikasikan menurut sifat dan asal jaringan. Factor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tumor
seperti lingkungan, genetic, radiasi, virus/mikroba, dan kimiawi. Proses pembentukan tumor menjadi
tumor ganas disebut karsinogenesis melalui tiga tahap yaitu inisiasi, promosi, progresi. Dan
penatalaksanaan tumor adalah dengan pembedahan/operasi dan radioterapi serta kemoterapi.

16
Daftar Pustaka
1. Leegard T, Lindeman H. Salivary gland tumours. Dalam: Clinical picture and treatment. Acta
Otolaryngologica, 1970; 263: 155–9
2. Definisi Kanker diunduh dari : http://www.medicalnewstoday.com/categories/cancer-oncology,
pada Bulan Januari 2016.
3. Kumar V, Abbas AK, Aster JC. Robbins and cotran. Pathologic basis of disease. 9th edition.
Philadelphia: Elsevier Saunders; 2015: p. 276-340.
4. Gleadle, Jonathan. Pengambilan Anamnesis. Dalam : At a Glance Anamnesis dan Pemeriksaan
Fisik. Jakarta : Penerbit Erlangga; 2007. h. 1-17.
5. Harrisons Manual of Medicine / editors, Dan L. Longo … [et al.].-18th ed. p. 711
6. Pediatric Otolaryngology / [edited by] Charles D. Bluestone … [et al.]. Vol 2 - 4th ed. p. 1257
7. Praworo, Kukuh. Terapi Medipic: Medical Picture. Jakarta : Penebar Plus; 2011. h. 29
8. Bahasan Mengenai Kanker diunduh dari : http://www.cancer.net/cancer-types/tumor/diagnosis,
pada Bulan Januari 2016.
9. Kanker kelenjar ludah. http://www.sehatfresh.com/kanker-kelenjar-ludah/ di akses pada hari
Selasa, 12 januari 2016 Pukul 20:00 WIB.
10. Tjakra, Ahmad. 1991. Patologi. Jakarta : Bagian Patologi FKUI

17

Anda mungkin juga menyukai