Anda di halaman 1dari 23

REFERAT

TUBERKULOSIS KUTIS

Pembimbing :
dr. Saskia Retno A.H, Sp.KK

Nur Ayuni Syahira bt Rosli 11-2017-273

Kepaniteraan Klinik
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan
Periode 20 Mei – 22 Jun 2019
DEFINISI DAN
EPIDEMIOLOGI
Tuberkulosis kutis  tuberkulosis pada kulit yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dan
mikobakteria atipikal.

RSCM  skrofuloderma (84%), tuberkulosis kutis verukosa


(13%), bentuk lain jarang ditemukan.

Umumnya pada anak-anak dan dewasa muda, wanita>pria.


Sering didapati pada orang dengan keadaan umum dan gizi
yang kurang.
ETIOLOGI
Penyebab utama di RSCM : 91,5% M. tuberculosis, sisanya
8,5% mikobakteria atipikal (golongan II atau skotokromogen
yaitu M. scrofulaceum (80%) dan golongan IV atau rapid
growers (20%).
BAKTERIOLOGI Mycobacterium atipik

Mycobacterium tuberculosis Klasifikasi Runyon (1959)

Golongan I : fotokromogen
Sifat : Bentuk batang, tahan asam, M. marinum dan M.
tidak berspora, tidak bergerak,
aerob, suhu optimal 37ºC. scrofulaceum.

Pemeriksaan Laboratorium : Golongan II : skotokromogen


1. Mikroskopis : Ziehl Nelson M. scrofulaceum.
2. Kultur : Lowenstein Jensen
Golongan III : nonfotokromogen
3. Binatang percobaan M. avium-intracelullare, M.
4. Tes biokimia ulcerans.

Golongan IV : rapid growers


M. fortuitum dan M. abscessus.
KLASIFIKASI:
Menurut Pillsburry :
2. TUBERKULID
1. TBC KUTIS SEJATI
Papul
PRIMER Lupus miliaris diseminatus fasiei
Tuberculous chancre
Tuberkulid papulonekrotikan

SEKUNDER Liken sckrofulosorum


TBC kutis miliaris
Skrofuloderma Granuloma & ulseronodulus
TBC kutis verukosa
Eritema induratum
TBC kutis gumosa
TBC kutis orifisialis Eritema nodusum
Lupus vulgaris
PATOGENESIS
Cara infeksi ada 6 macam :

1. Penjalaran langsung ke kulit dari organ di bawah kulit


yang telah dikenai penyakit TB (ex: skrofuloderma)
2. Inokulasi langsung pada kulit sekitar orifisium alat dalam
yang dikenai penakit TB
3. Penjalaran secara hematogen, (ex :TB kutis miliar)
4. Penjalaran secara limfogen, (ex : lupus vulgaris)
5. Penjalaran langsung dari selaput lendir yang sudah
diserang penyakit TB (ex: lupus vulgaris)
6. Kuman langsung masuk ke kulit jika ada kerusakan kulit
dan resistensi lokalnya telah menurun (ex : TB kutis
verukosa)
GAMBARAN KLINIS

INOKULASI TUBERKULOSIS
PRIMER (TUBERCULOUS
CHANCRE)
Afek primer dapat
berbentuk papul, pustul,
atau ulkus indolen,
berdinding bergaung, di
sekitarnya livid. Masa tunas
2-3 minggu. Pada ulkus
terjadi indurasi.
TUBERKULOSIS
KUTIS MILIARIS
karena penjalaran ke kulit dari fokus di badan. Ruam berupa
eritema sirkumskrip, papul, vesikel, pustul, skuama atau purpura
generalisata
SKROFULODERMA
Timbul akibat penjalaran per kontinuitatum dari organ bawah kulit
yang terinfeksi TB (paling sering KGB)
Awalnya berupa limfadenitis TB berupa pembesaran KGB ,tanpa
tanda2 radang akut.
Skrofuloderma menahun  pembesaran KGB, periadenitis; abses
dan fistel multipel, ulkus-ulkus dengann sifat khas, sikatriks yang
memanjang dan tidak teratur.
TUBERKULOSIS
KUTIS VERUKOSA
Infeki terjadi secara eksogen (kuman langsung masuk kulit)
sehingga predileksi pada tungkai bawah dan kaki.
Berbentuk bulan sabit karena penjalaran secara serpiginosa.
Ruam terdiri atas papul lentikular eritematosa di atas kulit
TUBERKULOSIS
KUTIS GUMOSA
Terjadi akibat penjalaran hematogen biasanya dari paru
Kelainan berupa guma  infiltrat subkutan, sirkumskrip dan
kronis, kemudian melunak dan bersifat destruktif.
TUBERKULOSIS
KUTIS ORIFISIALIS
Tuberkulosis kutis ulserosa, lokasi di sekitar orifisium.
Timbul pada individu dengan kekebalan sangat kurang
LUPUS VULGARIS
Tuberculosis luposa
Cara infeksi dapat endogen atau eksogen. Lesi berupa
kelompok nodus eritematosa yang berubah warna menjadi
kuning pada penekanan (apple jelly colour).
Nodus yang berkonfluensi terbentuk plakulkus
TUBERKULOSIS
PAPULONEKROTIKA
Dapat juga berbentuk papulopustul. Predileksi di wajah, anggota
badan ekstensor dan batang tubuh. Lesi awal terdapat papul
eritematosa yang timbul bergelombang  membesar perlahan 
menjadi pustul  pecah menadi krusta membentuk jar nekrotik
dalam 8 minggu  sembuh menjadi sikatriks
LIKEN
SKROFULOSORUM
Terutama pada anak2.
Lesi berupa papul miliar, warna serupa kulit atau eritema.
Predileksi dada, perut, punggung.
ERITEMA NODOSUM
Kelainan kulit berupa nodus2 indolen terutama pada
ekstremitas bagian ekstensor.
ERITEMA INDURATUM
BAZIN
Kelainan kulit berupa eritema dan nodus-nodus seperti EN
namun predileksi di ekstremitas daerah fleksor.
Terjadi supurasi sehingga membentuk ulkus-ulkus.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• LED  untuk pengamatan hasil pengobatan. LED tinggi 
kerusakan jaringan
• Pemeriksaan bakteriologik  waktu lama (8 minggu)
• Pemeriksaan histopatologik  diagnostik, hasil cepat
~1minggu
• Tes tuberkulin  hanya berlaku pada usia <5 tahun.
• PCR  menentukan etiologi
PENATALAKSANAAN
• Non medikamentosa  perbaiki keadaan umum (misalnya
gizi dan anemia)
• Medikamentosa  sama dengan TB paru.
• Jangan terputus obat, pengobatan yang teratur agar tidak
terjadi resistensi.
• Pengobatan dalam kombinasi.
Contoh 3 obat : H,R,Z / H,R,E
Contoh 2 obat : H,R / H, E

• Terdapat 2 tahap pengobatan :


Tahapan awal = bunuh kuman aktif
Tahapan lanjutan = sterilisasi membunuh kuman tumbuh
lambat
OBAT ANTITUBERKULOSIS YANG
ADA DI INDONESIA: DOSIS, CARA
PEMBERIAN DAN EFEK SAMPINGNYA
Nama obat Dosis Cara pemberian Efek samping utama

INH 5-10 mg/kg BB per os, dosis tunggal neuritis perifer

Rifampisin 10 mg/kg BB per os, dosis tunggal

waktu lambung kosong gangguan hepar

Pirazinamid 20-35 mg/kg BB per os dosis terbagi gangguan hepar

Etambutol bulan I/II 25 mg/ per os, dosis tunggal gangguan N II

Kg BB,berikutnya

15 mg/kg BB

Streptomisin 25 mg/kg BB per inj gangguan N VIII


PROGNOSIS
Prognosis dari penyakit ini baik apabila pasien bersedia
mengikuti terapi dengan bersungguh-sungguh dan selalu
menjaga kebersihan badan serta lingkungan sekitarnya.
KESIMPULAN
Tuberkulosis kutis adalah penyakit infeksi granulomatosa kronis
yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis.
Kuman ini dapat menginfeksi dengan 6 cara baik itu langsung
melalui kulit ataupun penjalaran melalui organ tubuh lainnya.
Klasifikasinya dapat dibedakan menjadi tuberkulosis sejati dan
tuberkuloid.
Diagnosis tuberkulosis kutis ini berdasarkan atas anamnesa
riwayat TB, pemeriksaan klinik umum, dan dermatologi.
Diperlukan juga pemeriksaan BTA dan kultur.
Formula untuk pengobatan TB kulit ini adalah 2 HRZE.
Prognosis dari penyakit ini baik apabila pasien bersedia
menjalani terapi tanpa putus obat dan dengan tetap menjaga
kebersihan badan dan lingkungan sekitarnya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai