Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISI

BAB I ................................................................................................ 2

PENDAHULUAN ............................................................................... 2

BAB II ............................................................................................... 3

Pembahasan.................................................................................... 3

BAB Iii ............................................................................................ 17

Penutup......................................................................................... 17

Daftar Pustaka............................................................................... 18

BIOGRAFI PENULIS ........................................................................ 19

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tasawuf adalah suatu usaha dan upaya dalam rangka mensucikan diri
dengan cara menjauhkan dari pengaruh kehidupan dunia yang menyebabkan lalai
dari Allah SWT untuk kemudian kembali memusatkan perhatian kepadanya.
Tasawuf juga disebut pengetahuan tentang diri. Tasawuf adalah pencapain
karakter mulia melalaui penyucian hati. Sedangkan tujuan utama dari tasawuf itu
adalah Allah SWT.
Ilmu Tasawuf sangat penting untuk dipelajari, yaitu guna selalu
mendekatkatkan diri kepada Allah dan Selalu megabdikan diri kepadanya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan ilmu Tasawuf?
2. Bagaimana dengan tujuan dari Tasawuf?
3. Bagaimana kemunculan dan ajaran Tasawuf?
4. Apakah cabang cabang Tasawuf?
5. Bagaimana dengan tingkatan tingkatan Tasawuf?
6. Apa saja karya ulama dalam bidang Tasawuf?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu Tasawuf
2. Untuk menegetahui tujuan dari Tasawuf
3. Untuk menegetahui kemunculan dan ajaran Tasawuf
4. Untuk menegetahui cabang cabang Tasawuf
5. Untuk menegetahui tingkatan tingkatan Tasawuf
6. Untuk menegetahui karya ulama dalam bidang Tasawuf

2
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian dan Tujuan Tasawuf
Tasawuf menurut bahasa berasal dari kata shafa` yang berarti bersih
(murni)1. Ada juga yang menyatakan Tasawuf berasal dari kata shufah yang
berarti (kain dari bulu). Dinamakan demikian karena kepasrahan seorang sufi
kepada Allah ibarat kain wol yang dibentangkan. Ada juga yang menyatakan
tasawuf itu berasal dari kata Shifah (sifat). Sebab seorang Sufi ialah orang yang
menghiasi diri dengan segala sifat terpuji dan meninggalkan semua sifat tercela 2.
Ada yang berpendapat bahwa kata Tasawuf itu berasal dari kata Shuffah (
sufah), sebab seorang sufi mengikuti ahli sufah dalam sifat yang telah di tetapkan
oleh Allah bagi Mereka, sebagaiman dalam firmanya surat AL-Kahfi ayat 28

ُ ‫سكَُ َم َُع الَّذِينَُ َيدْعونَُ َربَّهم ِب ْالغَدَا ُِة َو ْال َعش‬


ُ‫ِي ِ ي ِريدونَُ َوجْ َهه‬ َ ‫ص ِب ُْر نَُْف‬
ْ ‫َوا‬
‫ن أَ ْغفَ ْلنَا‬ ُ َ ‫ل ت َ ْعدُ َع ْينَاكَُ َع ْنه ُْم ت ِريدُ ِزينَ ُةَ ْال َحيَاةُِ الدُّ ْنيَا َو‬
ُْ ‫ل ت ِط ُْع َم‬ ُ َ ‫َو‬
-٢٨- ُ‫قَ ْلبَهُ َعن ِذ ْك ِرنَا َواتَّ َب َُع ه ََواهُ َوكَانَُ أ َ ْمرهُ فرطا‬
Artinya:dan bersabarlah engkau bersama orang orang yang menyeru tuhan
mereka
Disamping itu ada yang berpendapat bahwa tasawuf berasal dari kata shaff
(saf). Seolah seorang sufi berada di saf pertama dalam mengadapkan diri kepada
allah dan berlomba lomba untuk melakukan kataantan 3
Menurut Duski Samad Tasawuf adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
cara dan jalan bagaimana seorang muslim dapat berada sedekat mungkin dengan
tuhanya. Berada dekat dengan tuhan itu bisa berbentuk dialog langsung dengan
tuhan didalam kontemplasi atau bahkan bersatu (ijtihad) bersama tuhan 4.

1
Drs. Usman Said, Pengantar Ilmu Tasawuf, IAIN Sumatera Utara, Medan: 1983, hlm 9
2
Abdul Qadir Isa, hakikat Tasawuf, qisthi press, jakarta: 2005, hlm 7
3
ibid
4
Prof. DR. H. Duski Samad, M. Ag, Lebih Dekat Dengan Tasawuf, Duski Samad Institut, padang:
2014, hlm1

3
Zakaria Al- Anshari berkata “Tasawuf adalah ilmu yang dengannya
diketahui tentang pembersihan jiwa, perbaikan budi pekerti serta pembangunan
lahir dan bathin, untuk memperoleh kebahagian yang abadi “5.
Ahmad Zaruq berkata “Tasawuf adalah ilmu yang bertujuan untuk
memperbaiki hati dan memfokuskannya hanya untuk Allah semata”. Iman Junaid
juga berkata bahwa Tasawuf adalah berakhlak luhur dan meninggalkan semua
akhlak tercela.
Abu Hasan Ash- syadzili mendefenisikan bahwa Tasawuf ialah melatih jiwa
untuk tekun beribadah dan mengembalikanya kepada hukum hukum ketuhunan.
Selain itu Ibnu Ujaibah juaga memberikan defenisi tentang tasawuf, dimana beliau
mengartikan tasawuf sebagai ilmu yang dengannya diketahui cara untuk mencapai
Allah, membersihkan bathin dari semua akhlak tercela dan menghiasi dengan
beragam akhlak terpuji. Awal dari tasawuf itu adalah ilmu, tengahnya adalah
amal dan akhirnya adalah karunia 6.
Disini pemakalah menyimpulkan bahwa Tasawuf adalah suatu ilmu yang
mempelajari tentang pendekatan seorang hamba kepada Allah SWT, denagn cara
mensucikan diri, memperbaiki akhlak, meninggalkan akhlak tercela sehingga
tercapai kebahagiaan dunia dan akherat.
Tujuan Tasawuf
Sufi ortodoks (yang mendasarkan tasawufnya pada nash dan kaidah kaidah
syariah ) memiliki tujuan kesucian baik lahir maupun bathin dalam rangka
mengapdikan diri kepada Allah SWT. Tujuan tasawuf menurut seorang ulama
yang berasal dari india Syekh Ahmad syirhindi adalah untuk menjadi abdi allah.
Tidak ada tingkatan yang lebih tinggi dibanding tingkat kehamban (`abdiyat), dan
tidak ada kebenaran yang lebih tinggi diluar Syariah 7.
Menurut Harun Nasution, tujuan tasawuf adalah untuk memperoleh
hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga seorang sufi sadar betul
bahwa dirinya berada dihadirat-Nya. Dan intisari tasawuf adalah kesadaran akan

5
Abdul Qadir Isa, op. Cit hlm 5
6
Ibid, hlm 6
7
Prof. DR. H. Duski Samad, M. Ag, op cit hlm 7-8

4
adanya komunikasi dan dialog antara roh manusia dengan Tuhan dengan cara
mengasingkan diri dan kontemplasi.
Pemakalah menyimpulkan dari beberapa sumber tujuan dari Tasawuf ialah:
1. Mensucikan diri lahir maupun batin untuk pengabdian kepada Allah
2. Berupaya menyelamatkan diri dari akidah-akidah syirik dan batil.
3. Melepaskan diri (takhalli) dari penyakit kalbu.
4. Menghiasi diri (tahalli) dengan akhlak islam yang mulia.
5. Menggapai derajat ihsan dalam ibadah (tajalli).
6. Menstabilkan akidah shuhbah ilahiyah (persahabatan ketuhanan), dalam
arti bahwa Allah SWT melihat hamba-hambaNya dari atas arsy dan
meliputi mereka dan segala arah dengan ilmu, kekuasaan (qudrat),
pendengaran (sama’) dan penglihatan (bashar) Nya.
7. Menggapai kekuatan iman yang dulu pernah dimiliki para sahabat
Rasulullah SAW, menyebarkan ilmu-ilmu syari’at dan meniupkan ruh
kehidupannya, sehingga menghasilkan motivasi bagi kaum muslimin
untuk dapat memimpin kembali umat, baik ilmiah, pemikiran
keagamaan maupun politik. Selain itu mereka juga mampu
mengembalikan kepemimpinan global ke pangkuannya, baik peta politik
maupun ekonomi serta dapat menyelamatkan bangsa-bangsa yang ada
dari alenasi dan kehancuran.

B. Sejarah Kemunculan Dan Ajaran Tasawuf


Tasawuf dalam Islam menurut ahli sejarah sebagai ilmu yang berdiri sendiri
lahir sekitar akhir abad ke-2 atau awal abad ke-3 Hijriyah.8Namun, Abdul Rozak
berpendapat bahwasanya sejarah perkembangan tasawuf dimulai pada abad
pertama hijriah. Lain lagi dengan pendapat Zakiah daradjat, yang menuliskan
didalam buku pengantar ilmu tasawuf bahwa timbulnya tasawuf dalam Islam
bersamaan dengan kelahiran agama Islam itu sendiri yakni semenjak Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam diutus menjadi rasul untuk segenap

8
Drs. Ahmad Bangun Nasution, M.A, akhlak tasawuf,(PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013):
hlm 3

5
umat manusia dan seluruh alam semesta.Fakta sejarah menunjukkan bahwa
pribadi nabi sebelum diangkat menjadi rasul telah berulang kali melakukan
tahanus dan khalwat di Gua Hira disamping untuk mengasingkan diri dari
masyarakat kota Mekkah yang sedang mabuk memperturutkan hawa nafsu
keduniaan Ia juga berusaha mencari jalan untuk membersihkan hati dan
mensucikan jiwa dari noda-noda yang menghinggapi masyarakat pada waktu itu.9
Tahanus dan khalwat yang dilakukan nabi bertujuan untuk mencari
ketenangan jiwa dan kebersihan hati dalam menempuh liku-liku problema hidup
yang beraneka ragam serta agar memperoleh petunjuk dan hidayah dari pencipta
alam semesta ini.10
Sumber-sumber yang menjadi landasan tasawuf Islam terdapat bermacam-
macam pendapat. Diantaranya ada yang menyatakan bahwa sumbernya berasal
dari ajaran Islam itu sendiri. Namun ada yang mengatakan bahwa sumber
Tasawuf itu berasal dari Persia, Hindu, Nasrani dan sebagainya. Dari pendapat
tersebut jelas ada perbedaan pandangan namun dapat dinyatakan bahwa para
orientalis fans yang kurang jujur mengatakan bahwa tasawuf Islam merupakan
jiplakan dari ajaran-ajaran asing dan sebagian dari mereka ada yang mengatakan
bahwa itu semua berasal dari Islam itu sendiri. 11
Berikut adalah sejarah munculnya tasawuf dan perkembangan tasawuf yang
dimulai dari abad pertama Hijriyah:
1. Abad pertama dan kedua hijriah
Pada abad ini mereka lebih berkonsentrasi pada kehidupan ibadah
untuk mendapat kehidupan yang lebih Abadi yakni akhirat sehingga
tasawuf masih dalam bentuk kehidupan asketis atau zuhud. Tokoh
terkemuka pada periode ini adalah dari kalangan sahabat salah satunya
yaitu Salman Al Farisi dan Abu Dzar al-ghifaridan dari kalangan tabiin
salah satunya adalah Hasan Al Basri.12
2. Abad ketiga dan keempat hijriah

9
Prof. DR. H. Duski Samad, M. Ag, op cit hlm 35
10
Ibid. Hlm 36
11
Ibid, hlm 40
12
Prof. Dr. H. Abdul Rozak, M. Ag, filsafat tasawuf, (CV. PUSTAKA SETIA, Bandung, 2010): hlm 76

6
Pada periode ini sebuah ilmu telah terbentuk khusus bagi kalangan
kaum sufi yang sebelumnya hanya berupa ibadah-ibadah praktis. Para
sufi telah menaruh perhatian setidaknya pada tiga hal yakni;
 Jiwa, yakni tasawuf yang berisi cara pengobatan jiwa
pengkonsentrasian jiwa manusia kepada Tuhan sehingga
ketegangan-ketegangan kejiwaan dapat terobati.
 Akhlak, yakni tasawuf yang berisi teori-teori ahlak bagaimana
tata cara berakhlak mulia dan menghindari akhlak yang buruk.
 Metafisika, Ialah tasawuf yang berisi teori-teori ketunggalan
hakikat Ilahi atau Kemukakan Tuhan pada periode ini telah
lahir teori-teori tentang kemungkinan bersatunya Tuhan dengan
manusia.
3. Abad kelima hijriah
Pada abad ini keadaan semakin rawan ketika perkembangan mazhab
Syiah ismailiyah yakni suatu mazhab yang hendak mengembalikan
kekuasaan pemerintahan kepada keturunan Ali Bin Abi Thalib.13
Namun, pada akhir abad ke-5 Hijriyah dunia tasawuf mengalami
hambatan perkembangan yang sangat berarti dengan tampilnya Imam
Al Ghazali. Di mana tasawuf tampil sebagai mazhab yang berdiri
kokoh dan para sufi menjadi kelompok muslimin yang memiliki
Wibawa dan kedudukan sedemikian rupa.14
4. Abad keenam, ketujuh, dan kedelapan hijriah
Perkembangan tasawuf pada abad ke-6 Hijriyah banyak ulama tasawuf
yang sangat berpengaruh dalam perkembangan tasawuf abad ini salah
satunya yakni Syihabuddin Abul futu as suhrawardyyang mula-mula
belajar ilmu filsafat dan ushul fiqh.
Pada abad ke 6 dan ke-7 Hijriyah lahirlah sebuah tasawuf yang
kemudian dinamai tasawuf falsafi dalam aliran ini diarahkan tasawuf

13
Drs. H. Ahmad Bangun Nasution dkk,akhlak tasawuf,PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013:
hlm 23
14
Prof. Dr. H. Ris'an Rusli, M.A, tasawuf dan tarekat,PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta,2013: hlm
23

7
pada arah kebersatuan makhluk dengan Allah SWT. Dan dengan
lahirnya aliran ilmu tasawuf dibagi menjadi dua yang pertama tasawuf
sunni yakni tasawuf yang berwawasan moral atau akhlak yang
didasarkan kepada al-quran dan as-sunnah dan yang kedua adalah
tasawuf tasawuf falsafi yang merupakan gabungan tasawuf dengan
filsafat dan unsur-unsur mistik lainnya.
5. Abad kesembilan, kesepuluh hijriah dan sesudahnya
Pada abad ini tasawuf sangat sunyi di dunia Islam. Gimana nasibnya
lebih buruk lagi dari keadaannya pada abad keenam, ketujuh,
kedelapan Hijriyah. Faktor-faktor penyebab keruntuhannya ajaran
tasawuf di dunia islam
 Karena ahli tasawuf sudah kehilangan kepercayaan di
kalangan masyarakat Islam, sebab banyak di antara mereka yang
terlalu menyimpang dengan ajaran Islam yang sebenarnya.
 Saat itu penjajah bangsa Eropa yang beragama Nasrani
sudah menguasai seluruh negeri Islam. Sehingga paham-paham
selalu di bawa dan digunakan untuk menghancurkan ajaran tasawuf
yang sangat bertentangan dengan paham nya.
Berikutadalahfaktorlahirnyatasawuf :15
a. Faktor ekstern
Banyak pendapat yang telah dikemukakan disekitar faktor ekstern ini, antara
lain:
1. Pendapat yang mengatakan bahwa tasawuf lahir karena pengaruh
dari paham Kristen yang menjauhi dunia dan hidup mengasingkan diri di
biara biara.Sikap hidup menjauhi dunia dan keramaian manusia ini
memang terlihat jelas di dalam perilaku para sufi dengan paham zuhud
yang mereka anut.

15
Prof. Dr. H. Ris' an Rusli, M.A, tasawuf dan tarekat, (PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2013):
hlm 11

8
2. sebagian ahli mengemukakan bahwa tasawuf lahir karena pengaruh
dari filsafat pythagoras yang berpendapat bahwa roh manusia itu kekal dan
berada di dunia sebagai orang asing.
3. Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa munculnya tasawuf
dalam Islam sebagai pengaruh dari filsafat emanasi plotinus yang
membawa paham bahwa wujud memancar dari zat Tuhan.
4. Teori yang menyatakan bahwa tasawuf lahir atas pengaruh paham
Nirwana yang ada di dalam agama Buddha.
5. Dan teori lain lagi menyatakan bahwa tasawuf lahir karena
pengaruh dari ajaran Hindu Ismi yang mendorong manusia meninggalkan
dunia dan berupaya mendekatkan diri kepada Tuhan.

b. Faktor intern
Maksudnya, tasawuf Islam dilatarbelakangi oleh faktor-faktor yang ada
dalam Islam itu sendiri bukan pengaruh dari luar, yang ditemukan dalam AlQuran
hadis dan perilaku nabi Muhammad SAW.

C. Cabang Tasawuf
a. Tasawuf Akhlaki
Kata tasawuf dalam bahasa Arab adalah bisa membersihkan atau
salingmembersihkan sehingga objek tasawuf adalah akhlak manusia.Kemudian
kata akhlak juga berasal dari bahasa Arab yang secara bahasa bermakna
pembuatan atau penciptaan. Namun dalam konteks agama akhlak adalah
perangai, budi, tabiat, adab atau tingkah laku. Sehingga tasawuf akhlaki adalah
tasawuf yang berkonsentrasi pada perbaikan akhlak : membersihkan tingkah laku
atau saling membersihkan tingkah laku.16
Berikut adalah sistem pembinaan akhlak, pertama takhalli yakni langkah
pertama yang harus dijalani seseorang untuk berusaha mengosongkan diri dari
perilaku atau akhlak tercela. Kedua, tahalli ialah Upaya mengisi atau menghiasi

16
Prof. Dr. H. Abdul Rozak, M. Ag, filsafat tasawuf, (CV Pustaka Setia, Bandung, 2010): hlm 115

9
diri dengan jalan membiasakan diri dengan sikap perilaku dan akhlak terpuji dan
ini dilakukan setelah jiwa dikosongkan dari akhlak-akhlak jelek. Ketiga, tajalli
ialah tahap penyempurnaan kesucian jiwa Yakni dengan cinta kepada Allah dan
memperdalam rasa kecintaan itu.
a) Karakteristik tasawuf akhlaki17
Melandaskan diri pada al-qur'an dan Sunnah, adanya keterkaitan
antara tasawuf sebagai hakikat dengan fiqih sebagai syariat, Mengajarkan
dualisme dalam hubungan antara Tuhan dan manusia, berkonsentrasi pada
soal pembinaan pendidikan akhlak dan pengobatan jiwa dengan cara latihan
mental, tidak menggunakan terminologi terminologi filsafat.
b) Tokoh-tokoh tasawuf akhlaki
 Hasan Al Basri termasyhur di kalangan para tabiin sebagai orang yang
Zahid.
 Al muhasibi salah satu perkataan yang paling terkenal yaitu
“barangsiapa yang telah bersih hatinya karena senantiasa muraqabah
atau mengintai terbukanya jalan ke Tuhan dan ikhlas maka akan
berhiaslah lahirnya dengan mujahadah dan mengikuti contoh yang
ditinggalkan Rasulullah”. Dan dia terkenal dengan sebutan seorang
sufi yang menyatukan antara ilmu syariat dan ilmu hakikat.
 Al qusyairi Dia adalah orang yang mencoba mengadakan pembaharuan
terhadap tasawuf dengan mengemukakan konsep-konsep
mengkompromikan antara syariat dengan hakikat antara yang lahir dan
yang batin dengan senantiasa berpegang teguh pada al-qur’an dan as-
sunnah.
 Al Ghazali adalah seorang Sufi besar yang telah berhasil
membangkitkan gairah keagamaan yang mulai redup ketika itu
mengembalikan penghayatan agama atau ajaran tasawuf pada bingkai
ajaran Alquran dan as-sunnah.

17
Drs. H. Ahmad Bangun Nasution, M.A, akhlak tasawuf, (Pt. Rajagrafindo, Jakarta, 2013): hlm 31

10
b. Tasawuf falsafi18
Adalah sebuah konsep ajaran tasawuf yang mengenal Tuhan dengan
pendekatan rasio hingga menuju ke tempat yang lebih tinggi bukan hanya
mengenal Tuhan saja melainkan yang lebih tinggi dari itu yakni wihdatul wujud.
Bisa juga dikatakan tasawuf falsafi yakni tasawuf yang kaya dengan pemikiran
pemikiran filsafat.
Ciri umum tasawuf falsafi adalah ajarannya samar-samar dikarenakan
banyaknya istilah khusus yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang
memahami aliran tasawuf ini.
Tasawuf falsafi dikembangkan oleh Ibnu Arabi dengan ajaran tasawufnya
yang pertama adalah wahdat al-wujud. Dalam teori wahdatul wujud hakikat Dzat
Allah justru merupakan aspek batin yang berada dalam alam semesta dan dalam
diri manusia.
Tokoh tasawuf lainnya yakni Al jilli. Ajaran tasawufnya, Al jilli Insan
Kamil. Menurut Al jilli, Insan Kamil adalah tokoh atau copy Tuhan. Ajaran
tasawuf selanjutnya yaitu maqomat yang berarti jenjang atau tingkat. Tingkat-
tingkat itu adalah yang pertama Islam didasarkan pada lima pokok yang kedua
Iman yakni membenarkan dengan sepenuh keyakinan akan rukun iman yang
ketiga yaitu a salah dimana seorang Sufi dapat mencapai tingkat ibadah yang
terus-menerus kepada Allah dengan penuh perasaan khauf dan raja keempat Ihsan
dimana Sufi telah mencapai tingkat menyaksikan efek nama dan sifat Tuhan
Sehingga dalam ibadahnya ia merasa seakan-akan berada di hadapannya yang
kelima yaitu Syahadah seorang sufi dalam maqom ini telah mencapai iradah yang
bercirikan mahabbah kepada Tuhan tanpa pamrih mengingatnya secara terus-
menerus dan meninggalkan hal-hal yang menjadi keinginan pribadi keenam
shiddiqiyyah yakni menggambarkan tingkat pencapaian hakikat yang makrifat
yang diperoleh secara bertahap dari ilmu Al yaqin ainul yaqin sampai haqqul
yaqin.

18
Drs. H. Ahmad Bangun Nasution, M.A, akhlak tasawuf, (Pt. Rajagrafindo, Jakarta, 2013):hlm33-
39

11
D. Tingkatan Maqam Dalam Tasawuf
Sebelum menuliskan tingkatan maqam, maka terlebih dahulu kita harus
mengetahui dahulu apa itu maqam.Maqam secara harfiah berasal dari bahasa arab
yang berdiri atau pangkal mulia.Istilah ini selanjutanya digunakan untuk arti
sebagai jalan panjang yang harus ditempuh oleh seorang sufi untuk berada dekat
dengan allah.19Adapun tingkatan maqam tersebut dalam tasawuf antara lain:
1) Taubat
Taubah berasal dari bahasa arab taba,yatubu,taubatan yang atrinya
kembali.sedangakan yang dimaksud oleh karangan sufi adalah memohon
ampnan an atas segala dosa dan kesalahan disertai janji yang sungguh-
sungguh tidak akan mengulangi perbuatan dosa tersebut yang disertai janji
yang sungguh sungguh tidak akan menggulangi perbuatan
dosatersebut,yang disertai dengan melakukan amal kebaikan.20
Didalam Al-qur’an banyak dijumpai ayat –ayat yang menganjurkan
manusia untuk bertaubat .antara lain yaitu:
 Dan (juga) orng –orang yang apabila mengerjakan perbuata
yang keji atau menganiaya diri sendiri ,mereka ingat akan Allah,
lalu memohon ampun terhadap dosa –dosa mereka.(Qs Ali
Imran [3]: 135)
 Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah ,hai orang –orang
yang beriman supaya kamu beruntung.(QS. An-Nur [24]:31)

2) zuhud
Secara harfiah al –zuhud berarti tidak ingin kepada sesyatu yang
bersifat kedudiawian.Zuhud termasuk salah satu ajaran agama yang sangat
penting dalam rangka mengendalikan diri dari pengaruh kehidupan
dunia.oang yang zuhud lebih mengutamakn atau mengejar kebahagian hidup
di akhirat yang kekal dan abadi, daripada mengenjar kehidupan yang fana

19 Abudin Nata, akhlak tasawuf dan karakter mulia,(Jakarta:Gramedia Pustaka,2005) hlm 167
20 Ibit.hlm 171

12
dan sepintas lalu.21Sebagai mana dapat dipahami dalam ayat-ayat dibawah
ini:
 Katakanlah kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat
itu lebih baik bagi orang-orang yag bertakwa, dan kamu tidak
akan dianiaya sedikitpun(QS.An-Nisa’[4]:77)
 Dan tidaklah kehidupan dunia ini, selain dari main –main dan
senda gurau belak. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik
bagi orang-orang yang bertakwa.mak tidakkah kamu
memahaminya? (Qs.Al- An-am [6]: 32)
 Padahahal kenikmatan hidup didunia ini (dibandingkan dengan
kehidupan) akhirat hanyalah sedikit.(QS.Al –Taubah [9]: 38)
Ayat –ayat tersebut di atas memberikan petunjuk bahwa kehidupan di
dunia yang sekejap ini dibandingkan dengan kehidupan akhiratyang kekal
dan abadi ,sungguh tidak sebanding .Kehidupan akhirat lebih baik dari
kehidupan dari kehidupan dunia.Orang yang memiliki pandangan seperti
ayat tersebut tidak akan mau mengorbankan kebahagian hidupnya diakhitat
hanya karna mengejar duniawi yang sementara ini.

3) Sabar
Secara harfiah, sabar berarti tabah hati.Sabar artinya menjauhkan diri
dari hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah, tetapi tenang ketika
mendapatkan cobaan,dan dengan menampakkan sikap cukup walaupun
sebenarnya berada dalam kefakiran dalam bidsng ekonomi.sabar juga dapat
diartikan sebagai tetap tabah dalam menghadapi cobaan dengn sikap yang
baik.22

4) Syukur

3.Ibid.hlm 168

13
Syukur dalam artian adalah berterima kasih dan syukur adalah salah
satu sifat yang merupakan salah satu sifat yang merupakan hasil refleksi dari
sifat tawakal.23
5) Khauf
Khauf yaitu rasa takut kepada Allah SWT dengan khawatir akan azab
Allah SWT yang akan menimpa kepada kita sebagi seorang hamba 24

6) Ridha dan tawakal


Ridha secara harfiah berarti rela ,senang dan suka.sedangkan secara
umum adalah tidak menentang qadha dan qadar allah,menerima daengan
hati senang.
Sedangkan tawakkal berrarti menyerahkan diri.secara istilah tawakkal
menyerahkan diri sepada qada dabn keputusan Allah.25

7) Mahabbah

Dari segi bahasa mahabbah berasal dari kata


ahabba,yuhihibbu,mahabatan, yang secara harfiah berarti mencintai secara
mendalam atau kecintaan atau cinta yang mendalam ,dapat juga berarti
kecenderungan kepada sesuatu yang sedang berjalan ,dengan tujuan untuk
memperoleh kebutuhan yang bersofat materialmaupun spiritual,seperti
cintanya seseorang yang kasmaran pada sesuatu yang dicintainya sperti,
orang tua pada anaknya ,sesorang pada sahabatnya suatu bangsa dan tanah
airnyaatau seorang pekerja terhadap pekerjaannya.26

23
Ibid.hlm 173
24
Mustafa zahri,ilmu tasawuf,(Surabaya:Pt Bina Ilmu ),hlm 59
25
Ibid .hlm 63
26 Abuddin Nata,akhlak Tasawuf dan karakter mulia(Jakarta:gramedia Pustaka,2005) ,hlm 179

14
E. Karya Ulama Dalam Bidang Tasawuf
Beberapa karya para ulama dalam bidang Tasawuf ialah:
a. Al- Haris Al- Muhasibi
Nama lengkapnya Abu Abdillah Al-haris bin Asad al-Basri al-
Muhasibi, lahir di Basrah Iraq tahun165/781 M dan wafat di Bagdad tahun
243/875 M. Beberapa karyanya yang sudah di terbitkan yaitu:
1. Al-Ria`yat Li Huqquqillah ( menjaga hak hak Allah), membahas
tentang kehidupan esotorik islam. hubungan antara manusia
dengan tuhannya.
2. Wasaya aw An- Nasaih (wasiat atau nasehat), berisi tentang
berbagai hal yang berkenaan denan hiup Zuhud
3. Al- Risalah Al- Mustasyiddin (risalah untuk orang yang
mempraktekkan petunjuk), berisi bagaimana jalan yang di tempuh
untuk mendapatkat petunjuk.
4. Al-Masail Fi A`Mal Al- Qulub Wa Al- Jawarih Wa Al- Maqasib
Wa Al- Aqal (risalah tentang amal amal hati, anggota, usaha dan
akal)
5. Fi Fahmi Al-Qur`an, risalah tentang bagaimana memahami Al-
Qur`an
b. Imam Al-Qusyairi
Nama lengkap beliau adalah Abdul Karim bin Hawazin bin Abdul
Malik bin Thalhah bin Muhammad Al- Qusyairi, An-Naisaburi As-Safi`i.
Karya beliau yang terkenal adalah Risalah Al- Qusyairiyah. Dalam buku itu
mengemukakan tasawuf dengan menggunakan spiriti theologi As`ariyah
c. Al- Ghazali
Nama lengkap beliau adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad
bin Ahmad Al-Ghazali ia lahir di thus pada tahun 1059, suatu kota kecil di
khurasan. Karya karyanya adalah:
1. Ihya` Ulumuddin
2. Misykat Al-Anwar

15
3. Minhaj Al-`abidin
4. Al- Risalah Al- Laduniyyah27

d. Ibn Athaillah as Sakandary


Nama lengkapnya Ahmad ibn Muhammad Ibn Athaillah as Sakandary
(w. 1350M) karyanya yang amat menyentuh dan diminati semua kalangan,
diantaranya Al Hikam, kitab ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran
spiritual di kalangan murid-murid tasawuf. Kitab lainnya, Miftah Falah Wa
Wishbah Al Arwah (Kunci Kemenangan dan Cahaya Spiritual), isinya
mengenai dzikir Al Muhasibi.
e. Abdul Qadir Al Jilani
Beliau adalah seorang Sufi yang sangat tekenal dalam agama Islam.
Buku karangannya yang paling populer adalah Futuh Al Ghayb
(menyingkap kegaiban). Melalui Abdul Qadir tumbuh gerakan sufi melalui
bimbingan guru tharikat (mursyid). Jadi Qadiriyah adalah tharikat yang
paling pertama berdiri.

27
Prof. DR. H. Duski Samad, M. Ag, op cit hlm 140-143

16
BAB Iii
Penutup

A. Kesimpulan
Tasawuf bukan lah hal baru dalam islam karena telah ada sejak nabi
Muhammad SAW di utus menjadi rasul. Maksud ajaran tasawuf yakni
mendekatkan diri kepada Allah melalui tahapan tahapan dan bersumber dari Al-
Quran dan hadis
B. Saran
Dengan mempelajari ilmu Tasawuf, disarankan mahasiswa dapat memahami
dan menerapkanya dalam kehidupan sehari hari. Selain itu mahasiswa juga dapat
mengenal lebih dekat lagi Tasawuf agar lebih dekat dengan sang pencipta

17
Daftar Pustaka

Said, Usman. 1983. Pengantar Ilmu Tasawuf. Medan:IAIN Sumatera Barat.


Samad, Duski. 2014. Lebih dekat dengan Tasawuf. Padang: IAIN Imam Bonjol
Padang.
Qadir Isa, Abdul. Hakikat Tasawuf. Jakarta: Qithi Press.
Nata, Abuddin. 2005. akhlak Tasawuf dan karakter mulia. Jakarta:gramedia
Pustaka.
Rozak, Abdul. 2010. filsafat tasawuf. Bandung: CV. PUSTAKA SETIA
Bangun Nasution, Ahmad.2013. akhlak tasawuf, Jakarta,: Pt. Rajagrafindo,
Rusli, Ris'an. 2013, tasawuf dan tarekat Jakarta, PT. Rajagrafindo Persada

18
BIOGRAFI PENULIS

1. Nama :Rika Purnama Sari


Tempat tanggal Lahir : Pahambatan Balingka, 05 Mai 1998
NIM : 1714080016
Pendidikan :TK Al- Irsyad Pahambatan Balingka
SDN 11 Pahambatan Balingka
MTsN 3 Agam
MAN 1 Model Kota Bukitinggi

2. Nama : Siti Maulinawati


Tempat tanggal Lahir : Medan Jaya, 26 juni 1999
NIM : 1714080025
Pendidikan :TK Dharmawanita
SDN 03 IPUH
MTsN 1 Mukomuko
MAN 1 Mukomuko

3. Nama : Suci Oktavia


Tempat tanggal Lahir : Banda Gadang, 27 Oktober 1998
NIM : 1714080037
Pendidikan : SDN 14 Banda Gadang
MTsN 05 Agam Tiku
SMAN 1 Tanjung Mutiara

19

Anda mungkin juga menyukai