NIM : 1518204016
Fakultas: PPAk Widyatama (Akuntansi Pemerintahan)
Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi yang semakin meningkat,
peran akuntansi semakin dibutuhkan. Tidak saja untuk kebutuhan pihak manajemen suatu
entitas, tetapi juga untuk kebutuhan pertanggungjawaban (accountability) kepada banyak pihak
yang memerlukan. Hal ini ditunjang oleh semakin berkembangnya teknologi informasi yang
memungkinkan masyarakat untuk menilai dan membandingkan suatu entitas dengan entitas
lain. Untuk itu, tuntutan penyediaan informasi termasuk informasi keuangan dan akuntansi
semakin dibutuhkan. Di dalam dunia bisnis (commercial), akuntansi telah berkembang secepat
perkembangan bisnis itu sendiri.
Kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme mencuat karena lemahnya akuntabilitas. Banyak
demontrasi yang menuntut akuntabilitas keuangan di beberapa negara. Kasus jatuhnya
pemimpin pemerintahan, seperti di Philipina, lebih disebabkan oleh lemahnya akuntabilitas
keuangan. Menurut data yang dikeluarkan oleh Transparancy International, Indonesia masih
tergolong dalam sepuluh negara yang terkorup terbesar. Demikian juga, berdasarkan laporan
dari Standard and Poor (S&P), Indonesia masih termasuk negara yang rawan korupsi sehingga
mempengaruhi investasi dan bantuan asing.
nggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang semakin besar merupakan salah
satu faktor pentingnya akuntansi pemerintahan. Semakin besar dana yang dikelola, semakin
besar tuntutan akuntabilitas keuangan negara yang lebih baik.
Perkembangan saat ini menyebabkan peran masyarakat yang diwakili oleh DPR semakin
besar. Dengan adanya tuntutan transparansi sebagai hasil reformasi tahun 1998, Pemerintah
harus mampu menyediakan pertanggungjawab an keuangan negara yang semakin memadai.
Pemberian opini tidak bisa memberikan pendapat (disclaimer) atas Perhitungan Anggaran
Negara (PAN) tahun anggaran 1999/2000 oleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia
(BPK-RI) merupakan "angka merah" dalam rapor pemerintah.
Pengertian akuntansi pemerintahan tidak terlepas dari pengertian akuntansi secara umum.
Akuntansi didefinisikan sebagai aktivitas pembe rian jasa (service activity) untuk menyediakan
informasi keuangan kepada para pengguna (users) dalam rangka pengambilan keputusan.
Pada hakikatnya, sifat transaksi pemerintah sama dengan transaksi perusahaan meskipun
terdapat perbedaan pada tujuan dan beberapa jenis transaksi. Akuntansi pemerintahan memiliki
Nama : Fergisa Rindang Primadi
NIM : 1518204016
Fakultas: PPAk Widyatama (Akuntansi Pemerintahan)
karakteristik khusus yang berbeda dengan akuntansi bisnis. Meskipun demikian, akuntansi
pemerintahan masih tergolong akuntansi mikro.
Sasaran pemerintah sebagai salah satu bentuk organisasi sektor publik berbeda dengan
organisasi bisnis. Di dalam Manajeman Keuangan (Financial Management), organisasi bisnis
bertujuan meningkatkan nilai perusahaan (value maximization) dengan meningkatkan laba dan
arus kas hasil operasi (cash operating income) secara berkelanjutan (sustainable). Adapun
pemerintah memiliki tujuan secara umum untuk menyejahterakan rakyat.
Meskipun ada perbedaan antara tujuan akuntansi pemerintah dengan akuntansi bisnis
namun secara khusus memiliki tujuan yang sama yaitu :
1. Akuntabilitas
2. Manajerial
Tujuan manajerial berarti bahwa akuntansi pemerintah harus
menyediakaninformasi keuangan yang diperlukan untuk perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, pengendalian anggaran, perumusan
kebijaksanaan dan pengambilan keputusan, serta penilaian kinerja pemerintah.
3. Pengawasan
Ketiga tujuan tersebut mampu dipenuhi oleh akuntansi dalam prakteknya melalui system
akuntansi pemerintah, yang setelah dikeluarkannya undang-undang di era reformasi
Nama : Fergisa Rindang Primadi
NIM : 1518204016
Fakultas: PPAk Widyatama (Akuntansi Pemerintahan)
sistem yang digunakan pemerintah dulu yaitu tata buku hanya sebagian kecil dari akuntansi dan
tidak mampu memenuhi semangat yang dibawa pada era otonomi daerah.
1. Pemerintah tidak berorientasi laba sehingga di dalam akuntansi pemerintahan tidak ada
laporan laba (income statement) dan treatm
2. ent akuntansi yang berkaitan dengannya.
3. Pemerintah membukukan anggaran ketika anggaran tersebut dibukukan. Anggaran
merupakan hal yang penting bagi pemerintah karena menjadi dasar pelaksanaan kegiatan.
Nama : Fergisa Rindang Primadi
NIM : 1518204016
Fakultas: PPAk Widyatama (Akuntansi Pemerintahan)
Anggaran belanja merupakan batas tertinggi (plafond) dan tidak boleh ada pergeseran
dari satu perkiraan ke perkiraan lainnya. Perubahan atas batas dan pergeseran harus
mendapatkan persetujuan dari yang berwenang. Sementara pada akuntansi bisnis,
anggaran tidak dibukukan karena bukan merupakan bukti transaksi.
4. Di dalam akuntansi pemerintahan dimungkinkan mempergunakan lebih dari satu jenis
dana. Volume transaksi dari setiap jenis dana dalam akuntansi pemerintahan sangat
banyak sehingga perlu dibentuk satu dana tersendiri. Pada akuntansi bisnis, volume
transaksi relatif tidak begitu banyak, tetapi jenisnya yang banyak. Untuk itu, di akuntansi
bisnis pada umumnya dilakukan dalam satu jenis dana.
5. Akuntansi pemerintah akan membukukan pengeluaran modal seperti untuk membangun
gedung, dan mengadakan kendaraan dalam perkiraan neraca dan hasil operasional.
Sementara itu, di dalam akuntansi bisnis, pengeluaran modal hanya dicatat di perkiraan
neraca.
6. Akuntansi pemerintah bersifat kaku karena sangat bergantung pada peraturan perundang-
undangan. Apabila ada pertentangan antara transaksi dan peraturan, akan didahulukan
peraturannya. Contoh: pergeseran anggaran memerlukan persetujuan yang biasanya
sangat birokratis dan membutuhkan waktu yang lama, sementara belanja tersebut sangat
mendesak.
7. Akuntansi pemerintah tidak mengenal perkiraan modal dan laba yang di tahan di neraca.
Rakyat berbeda dengan pemegang saham di dunia bisnis
Nama : Fergisa Rindang Primadi
NIM : 1518204016
Fakultas: PPAk Widyatama (Akuntansi Pemerintahan)
Perbedaan antara akuntansi pemer intahan dan komersial
Beberapa syarat berikut harus dipenuhi oleh akuntansi pemerintahan sesuai dengan
karakteristik dan bertujuan untuk memenuhi akuntabilitas keuangan negara yang memadai.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan suatu pedoman untuk akuntansi
pemerintahan (A Manual for Governmental Accounting) yang dapat diringkas sebagai berikut :
1. Manajemen
Dari sisi kebijakan publik, sektor publik dipahami sebagai tuntutan pajak, birokrasi yang
berlebihan, pemerintahan yang besar dan nasionalisasi versus privatisasi. Jadi sektor publik
disebut bidang yang membicarakan metode manajemen Negara. Bidang manajemen
merupakan bidang akuntansi sektor publik yang mengupas akuntansi dari sisi internal
organisasi.
Untuk itu bidang-bidang yang terkait dengan akuntansi sektor publik dari sudut pandang
manajemen meliputi : akuntansi manajemen sektor publik, pengendalian sektor publik, dan
anggaran sektor publik
2. Akuntansi
Dari beberapa literatur disebutkan bahwa pengertian akuntansi tidak hanya sekedar
melakukan pembukuan pencatatan transaksi saja, tetapi juga merupakan wahana pelayanan
jasa yang berfungsi mempersiapkan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan bagi
pemakai laporan keuangan. Di samping untuk organisasi bisnis yang berorientasi pada laba
(profit oriented) akuntansi bisa diterapkan juga pada organisasi sektor publik seperti di
pemerintahan pusat dan daerah, badan layanan umum, yayasana, lembaga swadaya
masyarakat, BUMN/BUMD, rumah sakit serta organisasi nirlaba lainnya.
Bidang akuntansi difokuskan pada pelaporan ke pemakai eksterna! organisasi sektor
publik. Untuk itu bidang-bidang yang terkait dengan akuntansi sektor publik dari sudut
pandang Akuntansi meliputi : teori akuntansi dan sistem akuntansi.
Nama : Fergisa Rindang Primadi
NIM : 1518204016
Fakultas: PPAk Widyatama (Akuntansi Pemerintahan)
3. Pembelanjaan
Strategi membangun organisasi tidak hanya dilakukan dalam organisasi bersifat privat
tetapi juga dilakukan pada organisasi sektor publik. Pemerintahan sebagai salah satu organisasi
sektor publik mempunyai pengaruh besar pada kebijakan kegiatan bisnis yang dijalankan
organisasi seperti menilai syarat infrastruktur fisik dan sosial, kebijakan fiskal dan moneter,
kebijakan perdagangan, kebijakan investasi, kebijakan industri, dan lain sebagainya. Jadi
investasi merupakan unsur penting dalam membangun dan mengembangkan suatu daerah.
4. Audit
Pengaturan tentang audit keuangan negara telah diatur dalam salah satu pasal di UUD
1945. tetapi dalam prakteknya masih terjadi benturan tentang kelembagaan audit. Organisasi
audit sektor publik adalah organisasi sektor publik yang mempunyai rincian tugas untuk
melakukan pemeriksaan praktek keuangan dan kepatuhan hukum/prosedur dari berbagai
organisasi sektor publik. Ini artinya setiap unit kerja dapat berubah menjadi lembaga auditor
sewaktu-waktu. Hal ini kurang baik dari sisi kompetensi profesional. Tetapi perjalanan
birokrasi pemerintah lebih ditentukan oleh hukum atau keputusan lembaga yang lebih tinggi,
artinya faktor politik masih sangat kental dalam penunjukan suatu lembaga auditor. Bidang
audit merupakan bidang yang dikembangkan sebagai prasarana pengendalian.