BAK: lancar
BAB: biasa
Daftar Pustaka:
Anak laki-laki masuk RS dengan keluhan sesak nafas dialami sejak ± 1 jam yang lalu.
Keluhan sudah lama diderita oleh pasien dan sering berobat di dokter spesialis anak. Sesak
biasanya muncul pada malam hari dan cuaca dingin. Batuk (+), lendir (+), beringus (+). Riw.
Berobat dengan keluhan yang sama (+), Riw. Keluarga dengan keluhan yang sama (+) nenek
pasien menderita Asma.
2. Obyektif:
- Dari pemeriksaan tanda-tanda vital, ditemukan N: 100 x/menit P: 30 x/menit S: 37o C
- Pada pemeriksaan fisis tgorax:
Inspeksi : simetris ki=ka, ikut gerak napas
Palpasi: NT (-), MT(-)
Perkusi: sonor
Auskultasi : wh +/+ rh-/-
3. Assesment:
- Asma bronchial adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermitten, reversible
dimana trakeobronkial berespon secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu. Asma bronchial
adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon trakea dan bronkus terhadap
berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan
derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan ( The
American Thoracic Society ).
-
Klasifikasi berdasarkan pola waktu serangan:(5)
Asma Intermitten
Pada jenis ini serangan asma timbul kadang-kadang. Diantara dua serangan APE normal,
tidak terdapat atau ada hiperaktivitas bronkus yang ringan.
Asma persisten
Terdapat variabilitas APE antara siang dan malam hari, serangan sering terjadi dan
terdapat hiperaktivitas bronkus. Pada beberapa penderita asma persisten yang berlangsung
lama, faal paru tidak pernah kembali normal meskipun diberikan pengobatan kortikosteroid
yang intensif.
Brittle Asthma
Penderita jenis ini mempunyai saluran nafas yang sangat sensitif, variabilitas obstruksi
saluran nafas dari hari ke hari sangat ekstrim. Penderita ini mempunyai risiko tinggi untuk
mengalami eksaserbasi tiba-tiba yang berat dan mengancam jiwa.
- Factor predisposisi asma adalah factor genetic. Dimana yang diturunkan
adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas.
Penderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga menderita
penyakit alergi. Karena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit
asma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran
pernafasannya juga bisa diturunkan.
- Adapun factor presipitasi asma antara lain allergen, perubahan cuaca, stress,
lingkungan kerja, olahraga/aktivitas jasmani yang berat
- Asma bronchial adalah obstruksi jalan nafas difusi reversible obstruksi disebabkan
oleh hal-hal seperti : kontraksi otot yang mengelilingi bronki yang menyebabkan
penyempitan jalan nafas, pembengkakan membran yang melapisi bronki dan kelenjar
mukosa membesar, sputum yang kental banyak dihasilkan dan alveoli menjadi hiperinflasi,
dengan udara yang terperangkap di dalam jaringan paru. Mekanisme yang pasti dari
perubahan ini tidak diketahui tetapi ada yang paling diketahui adalah keterlibatan sistem
imunologis dan sistem saraf otonom.
- Biasanya pada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala
klinis, tapi pada saat serangan penderita tampak bernafas cepat dan dalam, gelisah,
duduk dengan menyangga ke depan, serta tanpa otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan
keras.Gejala klasik dari asma bronkial ini adalah sesak nafas, mengi ( whezing ), batuk, dan
pada sebagian penderita ada yang merasa nyeri di dada. Gejala-gejala tersebut tidak selalu
dijumpai bersamaan. Pada serangan asma yang lebih berat , gejala-gejala yang timbul makin
banyak, antara lain : silent chest, sianosis, gangguan kesadaran, hyperinflasi dada, tachicardi
dan pernafasan cepat dangkal . Serangan asma seringkali terjadi pada malam hari.
- Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :
1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera.
2. Mengenal dan menghindari fakto-faktor yang dapat mencetuskan serangan asma
3. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya mengenai penyakit asma,
baik pengobatannya maupun tentang perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti
tujuan penngobatan yang diberikan dan bekerjasama dengan dokter atau perawat yang
merawatnnya.
- Berbagai komplikasi yang mungkin saja muncul antara lain pneumothoraks,
pneumomediastinum, emfisema subkutis, atelektasis, aspergillosis bronkopulmoner alergik,
gagal napas, bronchitis, fraktur iga.
4. Plan
- Diagnosis: diagnosis asma bronchial ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisis.
- Pengobatan: - nebulizer ventolin ½ amp
- Puyer ( GG/ dexa/ B comp)
- Rawat jalan
- Konsul spesialis anak
- Konsultasi: adanya konsultasi dengan spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut
- Rujukan: diperlukan jika terjadi kompilkasi serius yang seharusnya ditangani dirumah
sakit dengan sarana dan prasarana yang lebih memadai
Peserta Pendamping