Indonesia sebagai negara kepualan memiliki sumber daya alam melimpah ruah, yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi keberlangsungan hidup. Enegeri yang merupakan suatu aspek penting dalam kehidupan secara menyeluruh. Sumber energi yang saat ini banyak digunakan di Indonesia adlah energi fosil batubara, minyak bumi, dan gas alam. Namun seiring berjalannya waktu, ketersediaan alam tersebut kini semakin menipis, dan untuk mengantisipasinya energi baru terbarukan (EBT) merupakan alternatif yang terbaik. Alternatif yang bersifat terbarukan dan dapat selalu dimanfaatkan yaitu energi air, angin, matahari, dan panas bumi. Berdasarkan data Blueprint Pengolahan Energi Nasional 2005 - 2025 yang dikeluarkan oleh Departement Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada tahun 2005, cadangan minyak bumi di Indonesia diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun dengan rasio cadangan atau produksi pada tahun tersebut. Sedangkan gas diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 62 tahun dan batubara 147 tahun. Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada kebutuhan energi listrik yang semakin bertambah. Menurut Badan Pusat Statistik Nasional peningkatan jumlah penduduk di Indonesia menigkat sebesar 1,38% setiap tahun dan konsumsi energi listrik pada tahun 2013 – 2050 diproyeksikan akan meningkat sebesar 6,6% pertahun (Yani A, 2016). Namun permasalahan yang terjadi saat ini adalah terbatasnya suplai listrik bagi masyarakat, terutama di daerah yang sulit mendapatkan pasokan listik dari PLN. Salah satu energi alternatif yang berpotensi dimanfaatkan di Indonesia adalah energi air. Indonesia yang memiliki iklim tropis serta curah hujan tinggi sehingga melalui pemanfaatan secara luas maka kebutuhan energi listrik dapat terpenuhi bahkan di daerah pedesaan. Menurut Blueprint Energi hingga tahun 2025, potensi energi air di Indonesia yang dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik mencapai 75.670 MW sedangkan baru sebesar 4.200 MW atau sekitar 5,35% dari potensi tersebut yang termanfaatkan. Potensi tenaga air di Indonesia berdasarkan Statistika Direktorat Aneka Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi pada tahun 2016 adalah 75.091 MW. Potensi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro dan Mikrohidro Sumatera Selatan yang memiliki potensi sebesar 448 MW. Pembangunan PLTMH Lahat Desa Singapure, kecamatan Kota Agung, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan yang berada di sungai Endikat yang berkapasitas 9,9 MW. Melihat dari potensi yang ada, diketahui bahwa pemanfaatan tenaga air dalam mebangkitkan energi listrik masih dapat lebih dimaksimalkan lagi untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia terutama di daerah – daerah terpencil. Energi air dapat dikonversikan menjadi energi listrik maka diperlukan suatu simulasi ataupun prototype berskala laboratorium. Dengan adanya simulasi tersebut, dapat diaamati faktor – faktor pengaruh yang menjadi penentu dari kinerja suatu pembangkit listrik tenaga mikro hidro. Turbin Francis yang merupakan turbin rekasi menjad salah satu pemilihan turbin air yang digunakan untuk memanfaatkan energi mekanik menjadi energi listrik pada pemanfaatannya dalam pembuatan prototipe pembangkit listrik tenaga mikrohidro. Pemilihan jenis turbin bersesuaian dengan kebutuhan daya yang ingin dihasilkan berbanding lurus dengan putaran turbin yang diperlukan. Dalam pembuatan pembangkit listrik dengan daya rendah seperti yang akan dilakukan pada penelitian ini, lebih efisien menggunakan Turbin Francis dengan beberapa injektor/nozzel dengan putaran rendah karena kecepatan spesifik yang dihasilkan dalam proses sudah cukup untuk menghasilkan daya yang diinginkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian terhadap kinerja dari prototype PLTMH Turbin Francis agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan menerapkan sumberdaya head potensial dari proses pada pembangkit maupun daya yang dihasilkan serta efisiensi yang tinggi.
1.2 Perumusan Masalah
Metode untuk menignkatkan kinerja dalam penerapan alat prototype pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang menghasilkan energi listrik berasal dari head potensial dengan debit yang ada. Untuk mengetahui desain yang diterapkan efektif dalam menghasilkan energi lstirk yang maksimal, makaperlu dilakukan suatu kajian secara menyeluruh terhadap kinerja alat dengan meninjau kerja melalui simulasi pembangkit listirk tenaga mikrohidro yang dihasilkan secara aktual dan energi listrik yang didapatkan secara desain sehingga permasalahan yang akan dihadapi peneliti yaitu perbadingan dari daya yang dihasilkan dalam desain atau teoritis terhadap daya yang dihasilkan sebenarnya. Dalam berbagai aspek pengaruh baik dari energi air yang digunakan untuk membangkitkan energi listrik seperti ketinggian alamiah potensial air, besar bukaan katup aliran alir serta laju aliran airnya.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari perancangan alat prototype PLTMH ini adalah : a. Mendapatkan alat Prototipe PLTMH Turbin Pelton dengan sumber daya head potensial air. b. Mengetahui kinerja terbaik yang mampu dihasilkan Prototype PLTMH Turbin Pelton berdasarkan daya energi potensial air yang dialirkan. c. Mengetahui pengaruh Debit aliran terhadap kinerja Prototype PLTMH Turbin Pelton berdasarkan daya energi potensila air yang dialirkan. d. Mengetahui perbandingan antara kinerja yang dihasilkan secara aktual dan daya yang didapatkan secara desain terhadap fakto – faktor yang dapat mempengaruhi kinerja.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Peneliti Memberikan wawasan dan ilmu teknologi mengenai pemanfaatan energi air serta dapat mengaplikasikan teori – teori yang telah dipelajari di bangku kuliah. b. Bagi Masyarakat Memberikan informsai kepada masyarakat mengenai pemanfaatan energi air menjadi listrik serta mengurangi masalah kebutuhan energi listrik yang terus meningkat baik dalam skala besar maupun skala kecil. c. Bagi Lembaga Akademi (POLSRI) Dapat dijadikan sebagai acuan seta bahan studi kasus bagi pembaca maupun mahasiswa serta memberikan bahan referensi sebagai bacaan yang dapat