Disusun Oleh :
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Bioetik ?
2. Bagaimana pendekatan bio etik ?
3. Bagaimana permasalahan muncul dalam praktik keperawatan ?
4. Apakah pengertian dari teknologi ?
5. Bagaimana pengaruh kemajuan teknologi di bidang kesehatan ?
6. Bagaimana teknologi informasi pada sarana pelayanan kesehatan ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian bioetik
2. Untuk mengetahui pendekatan bio etik
3. Untuk mengetahui secara lebih spesifik tentang bioetis medis dan isu permasalahan
praktik keperawatan
4. Untuk mengetahui pengertian teknologi
5. Untuk mengetahui pengaruh kemajuan teknologi di bidang kesehatan
6. Untuk mengetahui teknologi informasi pada sarana pelayanan kesehatan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Pendekatan Deontologik
Pendekatan Deontologik merupakan suatu teori atau study tentang
kewajiban moral atau pendekatannya didasarkan pada kewajiban moral.
Moralitas dari suatu keputusan etis yang sepenuhnya terpisah dari konsukensinya.
Seorang perawat berkeyakinan bahwa menyampaikan suatu kebenaran
merupakan suatu hal yang sangat penting dan tetap harus disampaikan.
3
Contoh Kasus : Seorang perawat dihadapkan pada kondisi yang sulit, dimana
seorang pasien didiagnosa kanker darah putih (leukemia) stadium akhir dan harus
segara diberi tahukan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakit yang
diderita pasien. Dan dengan berat hati perawat mengatakan hal itu, agar pasien
dan keluarganya bisa mengambil tindakan selanjutnya.
3. Pendekatan Intuitionism
Pendekatan ini menyatakan pandangan atau sifat manusia dalam
mengetahui hal yang benar dan salah. Hal tersebut terlepas dari pemikiran
rasional atau irasionalnya suatu keadaan.
Contoh Kasus :
Seorang perawat sudah tentu mengetahui bahwa menyakiti pasien merupakan
tindakan yang tidak benar. Hal tersebut tidak perlu diajarkan lagi kepada perawat
karena sudah mengacu pada etika dari seorang perawat yang diyakini dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dilakukan.
4
1. Malfeasance : yaitu melakukan tindakan yang menlanggar hukum atau tidak
tepat/layak, misal: melakukan tindakan keperawatan tanpa indikasi yang
memadai/tepat
2. Misfeasance : yaitu melakukan pilihan tindakan keperawatan yang tepat tetapi
dilaksanakan dengan tidak tepat.
Misal: melakukan tindakan keperawatan dengan menyalahi prosedur
3. Nonfeasance : Adalah tidak melakukan tindakan keperawatan yang merupakan
kewajibannya.
Misal: Pasien seharusnya dipasang pengaman tempat tidur tapi tidak dilakukan.
5
Sering ditemukan kasus adanya benda atau alat kesehatan yang tertinggal
di tubuh pasien saat operasi. Kelalaian ini juga kelalaian perawat, dimana
peran perawat di kamar operasi harusnya mampu mengoservasi jalannya
operasi, kerjasama yang baik dan terkontrol dapat menghindarkan
kelalaian ini.
7
seperti penegakan diagnosa, pemberian terapi, menghindari terjadinya reaksi alergi dan
duplikasi obat.
Selain memiliki dampak positif, kemajuan teknologi dalam bidang kesehatan juga
memiliki dampak negatif. Pengunaan rekam medik secara elektronik berdampak negatif
juga berdampak pada pemberian pelayanan kesehatan yang diberikan. Kemudahan yang
ada dapat menyebabkan kurangnya dan menurunnya efektifitas kerja dari tenaga
kesehatan. Pada awalnya tenaga kesehatan melakukan semuanya dengan cara manual
dan saat ini telah digantikan oleh kecanggihan teknologi. Sedangkan dampak negatif dari
penggunaan resep obat secara elektronik yaitu jika Dokter memberikan lebih dari satu
jenis obat. Pada saat pasien mengkonsumsi sejumlah obat secara besamaan, maka akan
terjadi interaksi antara obat yang satu dengan lainnya dan pastinya bertujuan untuk
menyembuhkan. Akan tetapi, ada kemungkinan justru merugikan dan menimbulkan efek
samping. Pemberian resep obat lebih dari satu dapat menyebabkan ketiadaan manfaat
atau kelebihan dosis yang berdampak buruk. Contohnya pengunaan captopril dan
alopurinol secara bersamaan dapat menyebabkan terjadinya Steven Johnson Syndom
(pengelupasan lapisan kulit).
Perkembangan teknologi yang pesat dalam bidang kesehatan tentu juga akan
berpengaruh pada pelayanan kesehatan yang diberikan. Dengan menggunakan rekam
medik dan resep obat secara elektronik maka pelayanan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan lebih optimal. Selain itu, dapat menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan
yang akan ditimbulkan seperti pada saat memberikan pelayanan kesehatan secara
manual. Dari adanya kemajuan teknologi yang telah diterapkan tersebut juga dibutuhkan
tanggungjawab dari tenaga kesehatan sendiri. Tenaga kesehatan harus memaksimalkan
kinerja yang diberikan karena hal tersebut merupakan hal yang sangat penting. Tenaga
kesehatan harus dapat menggunakan teknologi dengan benar dan beretika sehingga tidak
melanggar hak, privasi dan keberadaan orang lain.
8
dan pelaksanaan layanan. Sistem yang digunakan pada pelayanan kesehatan berbasis
web. Penggunaan sistem informasi rekam medis semakin berkembang. Sebelumnya
sistem ini hanya digunakan sebagai alat pencatat dan menemui berbagai kendala. Saat ini
sistem sudsah disambungkan dengan internet sehingga dapat diharapkan bisa saling
terhubung dengan instalasi lain.
Sistem informasi kesehatan bisa digunakan oleh berbagai penyedia sarana
pelayanan kesehatan, seperti : perekam medis, dokter, perawat, karyawan, pasien dan
lain-lain. Sistem ini bisa digunakan kapan pun dan dimana pun kita berada dengan hasil
yang akurat dan terbaharui secra berkala.
Dengan perkembangan sistem informasi rekam medis, sumber daya manusia pada
pelayanan rekam medis juga perlu ditingkatkan. Kemampuan di bidang teknologi
informasi sangat diperlukan demi mendukung sistem yang ada. Meski perekam medis
tidak harus profesional di bidang teknologi informasi tapi setidaknya mereka mengetahui
cara menggunajkan sistem dalam rumah sakit.
Pada setiap sub pelayanan rekam medis sudah tersedia sistem yang saling
terhubung satu sama lain. Tapi penggunaan sistem informasi rekam medis di Indonesia
belum sepenuhnya merata. Banyak pelayanan kesehatan yang masih menggunakan cara
manual. Mereka masih menggunakan banyak kertas dan tenaga manusia yang bekerja.
Cara manual memiliki banyak kekurangan, diantaranya : informasi medis pasien tidak
akurat, kemungkinan kesalahan pencatatan masih sangat besar dan keakuratan data
masih diragukan.
Pemerataan sistem informasi bisa di awali dengan memajukan sumber daya
manusia pada pelayanan kesehatan. Dengan sumber daya manusia yang memadai
pelayanan kesehatan yang dilakukan akan lebih baik. Perekam medis minimal adalah
lulusan dari diploma rekam medis. Meski tidak dipungkiri di Indonesia masih banyak
perekam medis yang hanya lulusan sekolah menengah atas saja. Keterbatasan tenaga
perekam medis yang sesuai standar berpengaruh pada hasil kinerjanya.
Sistem manajemen rumah sakit yang memadai dan ditunjang dengan kemampuan
tenaga medis yang mumpuni dapat menghasilkan mutu rumah sakit atau pelayanan
kesehatan yang unggul. Peran dari berbagai pihak sangat berarti demi kemajuan
pelayanan kesehatan di Indonesia.
Sistem informasi yang baik berisikan data yang akurat dan sesuai dengan identitas
yang ada. Sistem juga harus menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh pengguna
pelayanan medis. Kerahasiaan rekam medis yang ada dalam sistem juga harus trerjaga
9
dengan baik. Setiap tenaga medis akan memiliki akun mereka sendiri. Hal ini akan
mengurangi tindakan yang tidak diinginkan dan menjaga kerahasiaan informasi medis
pasien.
Namun dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan dengan adanya kemajuan
sistem informasi manajemen rumah sakit atau yang sering disingkat SIMRS, masih
terdapat kekurangan yang masih menjadi masalah pada beberapa pelayanan kesehatan.
Untuk rumah sakit yang masih kecil, biaya untuk pengguanaan SIMRS masih terlalu
tinggi. Misalanya, penyediaan komputer pada setiap unit kerja rekam medis. Pembayaran
fee untuk tenaga medis yang mumpuni juga masih terasa berat, sehingga SDM yang
digunakan masih banyak yang di bawah standar.
Pada pelayanan kesehatan yang sudah benar-benar menggunakan sistem paperless,
masalah kehilangan data bisa saja terjadi. Penggunaan komputer pada setiap unit dan
tidak adanya pencatatan secara manual atau tak tersedianya buku register akan sangat
merugikan pihak rumah sakit. Ketika terjadi kerusakan pada komputer yang bisa terjadi
karena faktor human error atau sistem yang kurang baik maka data bisa hilang begitu
saja, tanpa ada catatan yang terkait.
Penggunaan sistem informasi masih perlu diperbaiki lagi mengikuti perkembangan
zaman. Jika pada suatu pelayanan kesehatan yang sudah menggunakan sistem paperless
sebaiknya informasi yang ada pada sistem harus tersimpan juga pada suatu aplikasi yang
bisa kita buka kembali saat sistem error atau komputer error. Hal ini bisa membantu
dalam penyimpanan informasi yang lebih akurat.
Penggunaan SIMRS juga memiliki keuntungan dalam hal pendanaan, yakni lebih
efisien. Memang saat pertama penggunaan akan memakan banyak biaya untuk
pengadaan berbagai peralatan dan tenaga kesehatan yang mampu mengoperasikan
SIMRS dengan baik. Tapi setelah semua persiapan dan peralatan penunjang tersedia,
maka biaya yang dikeluarkan akan lebih efisien dari pada sistem manual yang banyak
menggunakan kertas. Dengan penggunaan teknologi informasi ini juga termasuk ramah
lingkungan karena mengurangi penebangan pohon untuk pembuatan kertas.
Penggunaan SIMRS ataupun dengan manual pada hakekatnya sama-sama memiliki
kekurangan dan kelebihan, semua kembali pada tingkat SDM para tenaga kesehatan.
10
2.7 Manfaat Komputer Di Bidang Kesehatan
Komputer yang banyak berperan dalam dunia kesehatan;
• Melakukan rotgen terhadap tubuh pasien sehingga dapat diketahui apa penyakit dan
penyebabnya.
• Diagnostik , terapi dan perawatan, monitoring status pasien
• Adminstrasi Rumah Sakit
• Data base karyawan Rumah Sakit
• Laboratorium analisis kesehatan, penelitian dalam bidangkesehatan
• Penelitian dan pabrik Farmasi.
Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah merambah ke berbagai
sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang
bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi informasi relatif tertinggal.
Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur
standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap
perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi
yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian
kecil.
Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih
750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat
tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru.
Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu
menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual.
Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share
secara mudah dan cepat. Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang
sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan
yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai
aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen
informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa.
11
kesehatan atau biasa disebut dengan istilah e-Health. Yang merupakan solusi enterprise di
bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, Rumah
Sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen obat dan industri farmasi. Selain itu
keterpaduan dan integrasi antara e-Health dengan SIAK (Sistem Informasi dan Administrasi
Kependudukan), baik dalam lingkup nasional, regional dan daerah sangat membantu
optimalisasi sistem kesehatan rakyat dimasa mendatang. Proses Digital Medical Records
(DMR) atau rekam medis elektronik merupakan segmen fundamental dari e-Health. Karena
DMR memberikan fasilitas pertukaran data antar lembaga kesehatan seperti Rumah Sakit,
Puskesmas, perguruan tinggi, perseorangan dan lain-lain. Sistem dapat menyimpan sejarah
rekam medis dari seorang pasien mulai lahir sampai meninggal dunia.
Kelebihan rekam medis elektronik antara lain : memungkinkan akses yang simultan dari
lokasi berbeda, mengurangi kesalahan interpretasi data, penyajian yang variatif, mempercepat
pembuatan keputusan, dan membantu analisis data. Kondisinya bertambah sempurna jika
disertai kapasitas penyimpanan multimedia untuk foto rontgen, rekaman suara, diagram,
laporan patologi, dan lain-lain. Aplikasi e-Health melahirkan lompatan yang luar biasa dalam
sektor kesehatan seperti : Surveilans Epidemiologi, Telemedicines, Prescribing dan Sistem
Informasi Geografis (SIG) Kesehatan. Untuk mengembangkan aplikasi e-Health pentingnya
memperhatikan standar DICOM (Digital Imaging and Communications in Medicine). Karena
standar itu memungkinkan data-data hasil pemeriksaan radiologi untuk disimpan dan atau
ditransmisikan dengan menggunakan format tertentu. Cakupan standar DICOM tidak hanya
berkisar pada masalah penyimpanan dan penyajian data radiologi, namun semakin
berkembang ke arah integrasi instrumen radiologi dengan protokol jaringan komunikasi
tertentu.
12
bencana alam, fungsi Telemedicine menjadi sangat penting karena dapat mempercepat
tindakan medis. Data medis seperti foto resolusi tinggi, gambar radiografi, rekaman suara,
rekam medis pasien, konferensi video kesehatan juga dapat ditransfer ke lokasi lain yang
berjauhan.
Pelayanan kesehatan interaktif tersebut juga dapat menggunakan media audio visual untuk
konsultasi, diagnosis dan pengobatan, termasuk proses pendidikan dan latihan kepada
penyedia kesehatan dan masyarakat luas.
Telemedicine melahirkan sub-aplikasi seperti teleradiologi, teledermatologi, telepatologi,
telefarmasi dan sebagainya.Sistem Informasi Geografis (SIG) dibidang kesehatan sangat
berguna untuk menampilkan berbagai peta tematik kesehatan. SIG sangat membantu otoritas
kesehatan untuk mengambil kebijakan yang cepat dan tepat. Dalam hal ini hasil-hasil dari
Surveilans epidemologis dalam format SIG bisa ditampilkan secara fleksibel melalui internet.
Dan jika SIG Kesehatan diintegrasikan dengan SIG Kependudukan merupakan infrastruktur
data yang bermutu tinggi untuk menentukan kebijakan pembangunan berkelanjutan. Selain
itu dengan e-Health mekanisme Prescribing atau sistem resep obat secara online juga bisa
dilakukan. Dalam hal ini pasien hanya berurusan dengan institusi pelayanan kesehatan.
Sedangkan resep obat akan diatur secara otomatis. Mulai dari persedian obat sampai dengan
pembayaran oleh pihak asuransi kesehatan. Mekanisme diatas juga bisa mengeleminir
tindakan mafia obat dan memudahkan kontrol pemerintah dan publik dalam hal harga dan
distribusi obat-obatan. TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat dalam memonitor
kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer, aliran darah ,
memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X. Sebagai contoh saat perawatan Almarhum
Mantan Presiden Soeharto di Rumah Sakit Pertamina Jakarta, tahun 2008. Dengan teknologi
modern bisa memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru
dan Ginjal. Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi
Informasi dan Komputer.
Era globalisasi dan era informasi yang akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia telah
membuat tuntutan-tuntutan baru di segala sektor dalam Negara kita. Tidak terkecuali dalam
sektor pelayanan kesehatan, era globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru
yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia
keperawatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan
keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun memang kita tidak bisa mnutup mata
akan hambatanhambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya adalah
keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi informasi sevara
13
terpadu, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan sistem informasi di dunia
pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang teknologi informasi
keperawatan. Aplikasi teknologi informasi untuk mendukung manajemen informasi
kesehatan
1. Rekam medis berbasis komputer (Computer based patient record) Salah satu tantangan
besar dalam penerapan teknologi informasi dan komunikasi di rumah sakit adalah penerapan
rekam medis medis berbasis komputer. Dalam laporan resminya, Intitute of Medicine
mencatat bahwa hingga saat ini masih sedikit bukti yang menunjukkan keberhasilan
penerapan rekam medis berbasis komputer secara utuh, komprehensif dan dapat dijadikan
data model bagi rumah sakit lainnya Pengertian rekam medis berbasis komputer bervariasi,
akan tetapi, secara prinsip adalah penggunaan database untuk mencatat semua data medis,
demografis serta setiap event dalam manajemen pasien di rumah sakit.
Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun berbagai data klinis pasien baik yang
berasal dari hasil pemeriksaan dokter, digitasi dari alat diagnosisi (EKG, radiologi, dll),
konversi hasil pemeriksaan laboratorium maupun interpretasi klinis. Rekam medis berbasis
komputer yang lengkap biasanya disertai dengan fasilitas sistem pendukung keputusan (SPK)
yang memungkinkan pemberian alert, reminder, bantuan diagnosis maupun terapi agar dokter
maupun klinisi dapat mematuhi protokol klinik. TIK juga mempermudah Dokter dan Perawat
dalam memonitor kesehatan pasien monitor detak jantung pasien lewat monitor komputer,
aliran darah , memeriksa organ dalam pasien dengan sinar X.Dengan teknologi modern bisa
memonitor, bahkan menggantikan fungsi organ dalam seperti Jantung, Paru-paru dan Ginjal.
Itu merupakan teknologi kesehatan yang digabungkan dengan teknologi Informasi dan
Komputer.
14
penjadwalan, evaluasi efektifitas intervensi sampai kepada upaya identifikasi error dalam
manajemen keperawatan. Sistem ini mempermudah perawat memonitor klien dan segera
dapat memasukkan data terkini dan intervensi apa yang telah dilakukan ke dalam komputer
yang sudah tersedia di setiap bangsal sehingga akan mengurangi kesalahan dalam
dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan yang sudah dilakukan.
>b) Pelayanan Non Medis Pelayanan yang bersifat non-medis pun dengan adanya
perkembangan teknologi informasi seperi sekarang ini semakin terbantu dalam menyediakan
sebuah bentuk pelayanan yang semakin efisien dan efektif, dimana para calon klien rumah
sakit yang pernah berobat atau dirawat di RS tidak perlu lagi menunggu dalam waktu yang
cukup lama saat mendaftarkan diri karena proses administrasi yang masih terdokumentasi
secara manual di atas kertas dan membutuhkan waktu yang cukup lama mencari data klien
yang sudah tersimpan, ataupun setelah sekian lama mencari dan tidak ditemukan akhirnya
klien tersebut diharuskan mendaftar ulang kembali dan hal ini jelas menurunkan efisiensi RS
dalam hal penggunaan kertas yang tentunya membutuhkan biaya. Bandingkan bila setiap
klien didaftarkan secara digital dan semua data mengenai klien dimasukkan ke dalam
komputer sehingga ketika data-data tersebut dibutuhkan kembali dapat diambil dengan waktu
yang relatif singkat dan akurat.
15
Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit
sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains Weizmann, Rehovot,
Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati
kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui
urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan
inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin
biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes
larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul
biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses
biologi.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak &
Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik
sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik
profesi keperawatan.
Isu bioetik dalam praktik keperawatan tentu saja bukan barang langka, yang bisa
didapatkan oleh calon perawat sekalipun. Dengan mempelajarinya secara rinci,
dan dengan mengatahui akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka tidaklah bisa
dikatakan seorang perawat yang baik, apabila masih melakukan tindakan di luar
batas yang diperbolehkan.
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama
dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit.Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah
membuat standar baru yang harus di penuhi. Tidak dapat dipungkiri bahwa
kemajuan teknologi memberikan banyak pengaruh pada bidang kesehatan.
Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif maupun negatif. Dengan
kemajuan teknologi yang semakin pesat membawa perubahan yang besar di
masyarakat.
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,terutama
dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat
standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat keperawatan di
Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan
keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun demikian, tidak
dipungkiri bahwa masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi
untuk manajemen kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf
pengembangan sistem informasi transaksi (misalnya data administratif, keuangan
dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu kentara. Namun demikian, jika
sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar.
Di sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal. Pemahaman
tenaga kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah
17
karena pemahaman yang keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek
pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah satu kuncinya. Disamping itu,
tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan bantuan tenaga ahli
yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan tanpa ada
nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek
security, konfidensialitas dan privacy data medis.
Dalam penggunaan TI terutama computer dapat berpengaru negative jga bagi
kesehatan pnggunanya apabila dalam penggunaannya tidak baik. Yaitu dari Posisi
duduk, jarak pandang monitor dengan mata, intensitas cahaya monitor, sirkulasi
udara ruangan, keamanan kabel jaringan, dan cara menggunakan computer.
Apabila hal ini tidak diperhatikan dapat mngakibatkan gangguan kesehatan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2011/11/etika-keperawatan-permasalahan-
etika.html diakses pada tanggal 1 Februari 2019 pukul 20.00 WIB
Sachrowardi, Qomariyah & Basbeth, Ferryal. 2011. Bioetik: Isu & Dilema. Jakarta Selatan:
Pensil-324
19
DAFTAR ISI
ii