Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH SIFAT MACHIAVELLIAN, LOCUS OF CONTROL, DAN

EQUITY SENSITIVITY TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK


DENGAN KEPUTUSAN ETIS SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Empiris Pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Usaha
dan Pekerjaan Bebas yang Terdaftar di KPP Pratama Pekanbaru
Senapelan)

Oleh:
Tri Suci Ramadhani
Pembimbing : Kennedy dan Hariadi

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


e-mail : sucisuci92@gmail.com

The Influence of Machiavellian behaviour, Locus of Control, and


Equity Sensitivity on Tax Avoidance with Ethical Decision
as An Intervening Variable.
(Empirical Studies on Individual Taxpayer Who Doing Business and Employment
Free Registered at KPP Pratama Pekanbaru Senapelan)

ABSTRACT

This study aimed to examine the influence of machiavellian behaviour, locus


of control, and equity sensitivity on tax avoidance with ethical decision as an
intervening variable. The population in this study were taxpayer who doing
business and employment free that is registered in the Tax Office Pratama
Pekanbaru Senapelan. The sampling method used in this study is convenience
sampling method. The sample used in this study were 100 respondents. The
hypotheses then tested is multiple linear regression analysis by using SPSS 17.0.
The result of this study indicated that (1) machiavellian behaviour has a
significant influence on the ethical decision, (2) locus of control has significant
effect on the ethical decision, (3) equity sensitivity has not a significant influence
on the ethical decision,(4) ethical decision has significant effect on tax avoidance.
Keywords : machiavellian, locus of control, equity sensitivity, tax avoidance, and
ethical decision.

PENDAHULUAN persen dalam Anggaran Penerimaan


dan Belanja Negara (APBN).
Sumber penerimaan negara itu Menurut Undang-Undang
terdiri dari pajak, retribusi, Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana
sumbangan, bea dan cukai, iuran dan telah diubah terakhir dengan
penerimaan negara bukan pajak, dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
penerimaan-penerimaan lainnya. 2007 tentang Ketentuan Umum dan
Penerimaan pajak merupakan sumber Tata Cara Perpajakan disebutkan
penerimaan negara terbesar, karena bahwa “Pajak adalah kontribusi
menyumbang antara 70 sampai 80 wajib pajak kepada negara yang

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 1


terutang oleh orang pribadi atau Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
badan yang bersifat memaksa Pratama Pekanbaru Senapelan
berdasarkan undang-undang, dengan mencatat penerimaan pajak
tidak mendapatkan imbalan secara penghasilan (PPh) orang pribadi
langsung dan digunakan untuk meningkat dari tahun ke tahun. Pada
keperluan negara bagi sebesar- tahun 2011 tercatat penerimaan
besarnya kemakmuran rakyat”. sebesar Rp 21,7 miliar atau 50,34
Secara nominal penerimaan persen dari target, tahun 2012
dari sektor pajak setiap tahunnya meningkat menjadi Rp 28,2 miliar
mengalami peningkatan, namun pada atau 76,52 persen dari target.
kenyataannya penerimaan tersebut Sedangkan pada tahun 2013
belum maksimal karena belum mengalami penurunan, yaitu sebesar
mencapai jumlah yang ditargetkan Rp 26,1 miliar atau 50,54 persen dari
dalam APBN bahkan presentase target yang telah ditetapkan. Salah
realisasi penerimaannya cenderung satu penyebab tidak tercapainya
menurun. Pada tahun 2009 realisasi target penerimaan pajak tersebut
penerimaan perpajakan sebesar 95,09 adalah tingginya praktik
persen dari target atau sebesar Rp penghindaran pajak (tax avoidance)
619,92 triliun. Di tahun 2010 terjadi yang dilakukan oleh wajib pajak.
sedikit peningkatan realisasi Sementara itu, keputusan wajib pajak
penerimaan perpajakan menjadi untuk melakukan penghindaran pajak
97,31 persen dari target atau sebesar mungkin dipengaruhi oleh faktor
Rp 723,31 triliun, dan di tahun 2011 karakteristik individu yang dimiliki
meningkat menjadi 99,45 persen atau orang tersebut.
sebesar Rp 873,87 triliun. Pada tahun Penelitian ini merupakan
2012 realisasi penerimaan pengembangan dari penelitian yang
perpajakan mengalami penurunan dilakukan oleh Yuliana (2012),
menjadi hanya 96,49 persen dari namun tidak mengambil semua
target atau sebesar Rp980,52 triliun variabel didalamnya, melainkan
,dan pada tahun 2013 realisasi mengkombinasi dengan variabel
penerimaan perpajakan menurun penelitian lain dan menjadikan
menjadi hanya 93,81 persen dari sebagai penelitian baru. Variabel
target atau sebesar Rp 1.077,31. yang ditambahkan adalah locus of
Tax ratio merupakan control dan equity sensitivity yang
perbandingan antara jumlah dianggap memiliki pengaruh
penerimaan perpajakan terhadap terhadap keputusan etis. Adapun
Produk Domestik Bruto (PDB) suatu perbedaan antara penelitian ini
negara. Rasio ini digunakan untuk dengan penelitian-penelitian
menilai tingkat kepatuhan terdahulu adalah sampel dan lokasi
pembayaran pajak oleh masyarakat penelitian. Sebagian besar penelitian
dalam suatu negara. Tax ratio sebelumnya menggunakan sampel
Indonesia mengalami peningkatan orang yang berprofesi sebagai
pada periode 2009-2012, namun di konsultan perpajakan maupun
tahun 2013 menurun yaitu, dari 12,5 auditor yang bekerja di Kantor
persen di tahun 2012 menjadi hanya Konsultan Pajak dan Kantor Akuntan
sebesar 11,86 persen. Publik. Sedangkan penelitian ini
(www.bpk.go.id) menggunakan sampel Wajib Pajak
Orang Pribadi (WPOP) yang

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 2


melakukan usaha dan pekerjaan machiavellian. Penelitian terdahulu
bebas yang terdaftar di KPP Pratama mengenai pengaruh sifat
Pekanbaru Senapelan. machiavellian terhadap pengambilan
Adapun rumusan masalah keputusan etis dilakukan oleh Jiwo
penelitian ini adalah: 1) Apakah sifat (2011), dan Yuliana (2012).
machiavellian berpengaruh terhadap Hubungan yang terbentuk adalah
keputusan etis WPOP yang hubungan negatif, yang berarti
melakukan usaha dan pekerjaan bahwa semakin tinggi sifat
bebas? 2) Apakah locus of control machiavellian yang dimiliki
berpengaruh terhadap keputusan etis seseorang, maka keputusan yang
WPOP yang melakukan usaha dan diambilnya akan semakin tidak etis.
pekerjaan bebas? 3) Apakah equity
sensitivity berpengaruh terhadap Pengaruh Locus of Control
keputusan etis WPOP yang Terhadap Keputusan Etis
melakukan usaha dan pekerjaan Robbins dan Judge (2009:138)
bebas? 4) Apakah keputusan etis menyebutkan definisi locus of
WPOP yang melakukan usaha dan control (LOC) merupakan tingkat
pekerjaan bebas berpengaruh dimana individu yakin bahwa mereka
terhadap penghindaran pajak? adalah penentu nasib mereka sendiri.
Berdasarkan rumusan masalah, Menurut Rotter dalam Prasetyo
penelitian ini dibuat bertujuan untuk: (2002) yang dikutip dari
1) menguji pengaruh sifat Nugrahaningsih (2005) menyebutkan
machiavellian terhadap keputusan bahwa Locus of control (LOC)
etis WPOP yang melakukan usaha adalah cara pandang seseorang
dan pekerjaan bebas, 2) menguji terhadap suatu peristiwa apakah dia
pengaruh locus of control terhadap dapat atau tidak mengendalikan
keputusan etis WPOP yang (control) peristiwa yang terjadi
melakukan usaha dan pekerjaan padanya.
bebas, 3) menguji pengaruh equity Robbins dan Judge (2009:138)
sensitivity terhadap keputusan etis membagi locus of control menjadi
WPOP yang melakukan usaha dan dua. Yang pertama yaitu, internal
pekerjaan bebas, 4) menguji locus of control adalah individu yang
pengaruh keputusan etis WPOP yang yakin bahwa mereka merupakan
melakukan usaha dan pekerjaan pemegang kendali atas apa pun yang
bebas terhadap penghindaran pajak. terjadi pada diri mereka. Kedua,
eksternal locus of control adalah
TELAAH PUSTAKA DAN individu yang yakin bahwa apa pun
PENGEMBANGAN HIPOTESIS yang terjadi pada diri mereka
dikendalikan oleh kekuatan luar
Pengaruh Sifat Machiavellian seperti keberuntungan atau
Terhadap Keputusan Etis kesempatan.
Menurut Robbins dan Judge Nugrahaningsih (2005)
(2009:139) machiavellianisme menemukan bahwa individu yang
merupakan tingkat dimana seorang memiliki internal locus of control
individu pragmatis, mempertahankan akan cenderung berprilaku etis dalam
jarak emosional, dan yakin bahwa pengambilan keputusan dibanding
hasil lebih penting daripada proses. dengan individu dengan eksternal
Seseorang dengan orientasi locus of control. Begitu pula dengan
machiavelisme dikenal sebagai

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 3


penelitian yang dilakukan oleh mempunyai pengaruh negatif
Utami (2005), dan Almaidah (2014) terhadap niat konsultan pajak untuk
menunjukkan hasil yang sama. berpartisipasi dalam penghindaran
pajak. Sehingga dapat dikatakan
Pengaruh Equity Sensitivity apabila keputusan yang diambil oleh
Terhadap Keputusan Etis seorang konsultan pajak semakin
Equity merupakan keadilan etis, maka niat untuk melakukan
(fairness) yang dirasakan oleh penghindaran pajak akan semakin
seorang dibanding orang lain rendah. Begitu pula sebaliknya, jika
(Sashkin dan Williams, 1990 dalam seorang konsultan pajak mengambil
Agustiati, 2011). Equity sensitivity keputusan secara tidak etis, maka
adalah perbedaan perilaku etis dan akan semakin tinggi kemungkinan
tidak etis yang disebabkan oleh konsultan pajak tersebut untuk
karakteristik individual (Fauzi, 2001 melakukan penghindaran pajak.
dalam Agustiati, 2011). Huseman
dalam Nugrahaningsih (2005)
menyebutkan tiga tipe individual METODOLOGI PENELITIAN
yang memiliki berbagai tingkat
sensitivity to equity, yaitu individu Populasi dalam penelitian ini
equity sensitives yang merasa adil adalah wajib pajak orang pribadi
ketika input sama dengan output, (WPOP) yang melakukan usaha dan
individu benevolents yang merasa pekerjaan bebas yang terdaftar di
adil ketika input lebih besar daripada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
output dan individu entitleds yang Pratama Pekanbaru Senapelan.
merasa adil ketika output lebih besar Berdasarkan data yang diperoleh dari
daripada input. KPP Pratama Pekanbaru Senapelan,
Agustiati (2011) menyatakan jumlah populasi wajib pajak orang
bahawa individu yang termasuk pribadi adalah 79.872 wajib pajak
dalam kategori benevolents secara pada tahun 2013.
signifikan lebih etis daripada Metode pemilihan sampel yang
individu yang termasuk kategori digunakan dalam penelitian ini
entitleds. Hal yang sama juga adalah teknik non-probability
dikemukakan oleh Nugrahaningsih sampling, yaitu accidental sampling
(2005) dan Utami (2005). atau convenience sampling. Teknik
sampling ini disebut juga teknik
Pengaruh Keputusan Etis sampling kebetulan, yaitu pemilihan
Terhadap Penghindaran Pajak anggota sampel terhadap orang yang
Jones (1991) dalam Jiwo kebetulan ada atau dijumpai (Usman
(2011) menyatakan bahwa keputusan dan Akbar, 2003 dalam Yuliana,
etis (etichal decision) adalah sebuah 2012).
keputusan yang baik secara moral Jenis data yang digunakan
maupun legal dapat diterima oleh dalam penelitian adalah data primer.
masyarakat luas. Penelitian Shafer Data primer adalah data penelitian
dan Simmons (2008) menjadi acuan yang diperoleh secara langsung dari
penelitian yang oleh Yuliana (2012) sumber asli dan secara khusus
di Semarang. Kesimpulan penelitian dikumpulkan untuk menjawab
tersebut menyatakan bahwa masalah penelitian (Indriantoro dan
keputusan etis konsultan pajak Supomo, 1999 dalam Hastuti dan

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 4


Retnaningsih, 2010). Data penelitian dari 20 pertanyaan tersebut
ini diperoleh dengan menggunakan menggunakan 5 poin skala Likert
kuesioner yang dibagikan kepada (skor 5 sangat setuju – skor 1 sangat
responden yang menjadi sampel tidak setuju). Semakin tinggi skor
penelitian. berarti semakin tinggi tingkat sifat
Pengumpulan data dalam machiavellian responden.
penelitian ini dilakukan dengan
metode survei, yaitu dengan Locus of Control (LOC)
menyebarkan daftar pertanyaan Robbins dan Judge (2009:138)
berupa kuesioner yang akan diisi menyebutkan bahwa locus of control
oleh Wajib Pajak Orang Pribadi (LOC) merupakan tingkat dimana
(WPOP) yang melakukan usaha dan individu yakin bahwa mereka adalah
pekerjaan bebas yang terdaftar di penentu nasib mereka sendiri. Locus
KPP Pratama Pekanbaru Senapelan of control terbagi menjadi dua. Yang
Metode analisis data yang pertama yaitu, internal locus of
digunakan didalam penelitian ini control adalah individu yang yakin
adalah analisis regresi berganda. bahwa mereka merupakan pemegang
Analisis regresi berganda yaitu kendali atas apa pun yang terjadi
terdapat satu variabel dependen dan pada diri mereka. Kedua, eksternal
dua atau lebih variabel independen locus of control adalah individu yang
(Sugiyono, 2012:277). yakin bahwa apa pun yang terjadi
pada diri mereka dikendalikan oleh
Definisi Variabel Penelitian kekuatan luar seperti keberuntungan
atau kesempatan.
Sifat Machiavellian Instrumen yang digunakan
Menurut Robbins dan Judge untuk mengukur variabel locus of
(2009:139) machiavellianisme control adalah Work Locus of
merupakan tingkat dimana seorang Control Scale (WLCS) yang telah
individu pragmatis, mempertahankan dikembangkan oleh Spector (1988).
jarak emosional, dan yakin bahwa WLCS menggunakan 16 item
hasil lebih penting daripada proses. pertanyaan dengan 5 poin skala likert
Pada dasarnya machiavellianisme yaitu: (1) sangat tidak setuju, (2)
dibangun untuk memahami tidak setuju, (3) netral, (4) setuju,
kepribadian yang manipulatif, dan (5) sangat setuju. Internal LOC
dingin, dan penuh perhitungan. ditunjukkan oleh nilai jawaban
Seseorang dengan orientasi responden yang lebih kecil dari mean
machiavellianisme dikenal sebagai score dan sebaliknya untuk external
machiavellian. Individu dengan sifat LOC diindikasikan oleh nilai
machiavellian tinggi cenderung jawaban responden lebih besar dari
kurang memperhatikan masalah mean score (Reiss dan Mitra, 1998
moral seperti kejujuran dan keadilan, dalam Fauzi, 2001 dan
dan selalu bertindak dengan pikiran Nugrahaningsih, 2005).
tunggal untuk menang (Shafer dan
Simmons, 2008 dalam Jiwo , 2011). Equity Sensitivity
Tingkat kecenderungan sifat Equity sensitivity adalah
machiavellian diukur dengan sebuah perbedaan perilaku etis dan tidak etis
skala pengukuran Mach IV yang yang disebabkan oleh karakteristik
terdiri dari 20 item pertanyaan. Skor individual (Fauzi, 2001 dalam

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 5


agustiati 2011). Huseman dalam dan penggelapan atau penyelundupan
Nugrahaningsih (2005) menyebutkan pajak (tax evasion) sebagai berikut:
tiga tipe individual yang memiliki Penghindaran pajak (tax
berbagai tingkat sensitivity to equity, avoidance), adalah upaya
yaitu: penghindaran pajak yang dilakukan
a) individu equity sensitives yang secara legal dan aman bagi wajib
merasa merasa adil ketika input pajak karena tidak bertentangan
sama dengan outputs, dengan ketentuan perpajakan.
b) individu benevolents yang merasa Metode dan teknik yang digunakan
adil ketika input lebih besar cenderung memanfaatkan
daripada output, dan kelemahan-kelemahan (grey area)
c) individu entitleds yang merasa yang terdapat dalam undang-undang
adil ketika output lebih besar dan peraturan perpajakan itu sendiri.
daripada input. Sedangkan, penggelapan (tax
Equity sensitivity merupakan evasion) atau penyelundupan pajak
salah satu karakteristik pribadi yang adalah wajib pajak berupaya
dijadikan variabel independen dalam menghindari pajak terhutang secara
penelitian ini. Variabel ini diukur illegal dengan cara menyembunyikan
menggunakan skala likert dari 1 keadaan yang sebenarnya.
sampai 5 dengan (1) sangat tidak Pengukuran variabel ini
setuju, (2) tidak setuju, (3) netral, (4) mengacu pada penelitian Mahmudi
setuju, dan (5) sangat setuju. (2014) dengan menggunakan
Instrumen yang digunakan untuk indikator sebagai berikut:
mengukur faktor ini adalah Equity a) Persepsi tentang perilaku
Sensitivity Instrument (ESI) yang petugas pajak,
dikembangkan Huseman (1985) b) Persepsi tentang aturan hukum
dengan nilai ESI berkisar 0-10 untuk perpajakan,
tiap pertanyaan. Proses skoring c) Persepsi tentang sistem
instrumen, dilakukan dengan administrasi, informasi, dan
menambahkan poin-poin yang teknologi perpajakan, dan
dialokasikan untuk respon d) Persepsi tentang hubungan
benevolents (1a,2a,3b,4b,5b). perpajakan dengan kondisi
Seseorang dengan nilai lebih kecil politik dan ekonomi.
dari meanscore akan masuk dalam
kategori entitleds, dan sebaliknya Keputusan Etis
apabila nilai meanscore lebih kecil, Variabel intervening didalam
maka akan masuk kategori penelitian ini adalah keputusan etis
benevolents. (ethical decision). Jones (1991)
dalam Novius dan Sabeni (2008)
Penghindaran Pajak dan Jiwo (2011) menyatakan bahwa
Variabel terikat dalam keputusan etis (ethical decision)
penelitian ini adalah penghindaran adalah sebuah keputusan yang
pajak oleh wajib pajak orang pribadi secara moral maupun legal baik dan
yang melakukan kegiatan usaha dan dapat diterima oleh masyarakat luas.
pekerjaan bebas. Pohan (2013: 23) Pengukuran variabel ini
menyebutkan pengertian dari mengacu pada penelitian Shafer dan
penghindaran pajak (tax avoidance) Simmons (2006) dalam Adriana
(2012) yang menggunakan skenario

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 6


yang mengandung dilema etis. Berdasarkan pengujian statistik
Responden akan memberikan diatas, dapat diketahui bahwa
tanggapan mengenai skenario variabel Sifat Machiavellian,
tersebut, apakah tindakan yang memiliki nilai minimum sebesar 33,
diambil dari situasi dalam skenario nilai maksimum 85 dan nilai rata-rata
tersebut etis atau tidak. Penilaian (mean) sebesar 55.6800 dengan
menggunakan skala Likert dengan standar deviasi sebesar 12.75399..
skala 1-5. Skala 1 menunjukkan Berdasarkan pengujian statistik
bahwa skenario tersebut merupakan diatas, dapat diketahui bahwa
tindakan sangat etis, sedangkan skala variabel Locus of Control memiliki
5 menunjukkan bahwa skenario nilai minimum sebesar 23, nilai
tersebut merupakan tindakan sangat maksimum 71 dan nilai rata-rata
tidak etis. (mean) sebesar 42.0300 dengan
standar deviasi sebesar 9.60582..
HASIL PENELITIAN DAN Berdasarkan pengujian statistik
PEMBAHASAN diatas dapat diketahui bahwa variabel
Equity Sensitivity memiliki nilai
Kuesioner dan Demografi
minimum sebesar 4, nilai maksimum
Penelitian ini menggunakan
20 dan nilai rata-rata (mean) sebesar
kuesioner untuk pengumpulan data.
9.7200 dengan standar deviasi
Kuesioner disebarkan pada WPOP di
3.20694. Berdasarkan pengujian
KPP Pratama Pekanbaru Senapelan
statistik diatas, dapat diketahui
secara langsung dan menunggu
bahwa variabel Keputusan Etis
responden sampai selesai mengisi
memiliki nilai minimum sebesar 2,
kuesioner, dilaksanakan pada tanggal
nilai maksimum 10 dan nilai rata-rata
7 Mei sampai 19 Mei 2015. Jumlah
(mean) sebesar 6.8000 dengan
kuesioner yang disebarkan sebanyak
standar deviasi sebesar 2.39528.
100, dan yang kembali 100 kuesioner
Berdasarkan pengujian statistik
(100%).
diatas dapat diketahui bahwa
variabel Penghindaran Pajak
Hasil Statistik Deskriptif
memiliki nilai minimum sebesar 19,
nilai maksimum 54 dan nilai rata-rata
Tabel 1
(mean) sebesar 40.1400 dengan
Statistik Deskriptif Variabel
Std.
standar deviasi sebesar 2,83690.
N Min Max Mean Deviation

Sifat 100 33.00 85.00 55.6800 12.75399 Hasil Uji Kualitas Data
Machiavell
ian Hasil Uji Validitas Data
Locus of 100 23.00 71.00 42.0300 9.60582 Uji validitas data digunakan
Control untuk mengukur sah atau tidak suatu
Equity 100 4.00 20.00 9.7200 3.20694 kuesioner. Maksudnya untuk
Sensitivity
Keputusan 100 2.00 10.00 6.8000 2.39528
mengukur valid atau tidaknya suatu
Etis kuesioner dilihat jika pertanyaan
Penghindar 100 19.00 54.00 40.1400 6.14804 dalam kuesioner tersebut mampu
an Pajak
Valid N 100
mengungkapkan sesuatu yang akan
(listwise) diukur oleh kuesioner tersebut
Sumber : Hasil Pengolahan Data (Ghozali, 2013:52). Pengujian
Primer 2015 validitas dari instrumen penelitian
dilakukan dengan menghitung angka

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 7


korelasi atau rhitung dari nilai jawaban regresi variabel dependen dan
tiap responden untuk tiap butir variabel independen memiliki
pertanyaan, kemudian dibandingkan distribusi yang normal atau tidak.
dengan rtabel. Jika r hitung ≥ r tabel, Untuk melihat apakah normalitas
maka item-item pertanyaan rata-rata jawaban responden yang
dinyatakan valid. Nilai rtabel diperoleh menjadi data dalam penelitian ini
dengan persamaan N-2= 100-2 = 98 dapat dilihat dengan dua cara.
= 0,197. Tingkat signifikasi 5%, Pertama, dilihat dari normal
maka didapat rtabel 0,197. Setiap butir probability plot. Jika data menyebar
pertanyaan dikatakan valid jika rhitung disekitar garis diagonal dan
> rtabel dan nilai positif maka butir mengikuti arah garis diagonal, maka
atau pertanyaan atau indikator asumsi normalitas terpenuhi.
tersebut dinyatakan valid (Ghozali, Sebaliknya jika data menyebar jauh
2013:53). dari garis diagonal dan tidak
mengikuti arah garis diagonal maka
Hasil Uji Reliabilitas Data asumsi normalitas tidak terpenuhi.
Yang kedua yaitu, dilihat dari hasil
Tabel 2 uji statistik menggunakan One
Hasil Uji Realibilitas Data Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Variabel Cronbach's Alpha (K-S). Jika nilai probabilitas
Sifat Machiavellian 0,913
Locus of Control 0,896 signifikansi K-S lebih besar dari
Equity Sensitivity 0,877 0,05, maka data berdistribusi normal.
Keputusan Etis 0,845
Penghindaran Pajak 0,853
Gambar 1
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Grafik Normal P- P Plot Model 1
Primer 2015
Berdasarkan hasil uji
reliabiltias di atas dapat dijustifikasi
bahwa keseluruhan instrumen
pernyataan yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel yang
dianalisis dalam penelitian ini
dinyatakan reliabel, hal ini terlihat
dari nilai cronbach alpha seluruh
variabel yang diteliti lebih besar dari
Gambar 2
0.70. Hal ini menunjukkan bahwa
Grafik Normal P- P Plot Model 2
setiap item pernyataan yang
digunakan akan mampu memperoleh
data yang konsisten yang berarti bila
pernyataan itu diajukan kembali akan
diperoleh jawaban yang relatif sama
dengan jawaban sebelumnya.
(Ghozali, 2013:47).

Pengujian Asumsi Klasik


Dari gambar Normal PP Plot
Hasil Uji Normalitas Data menunjukkan data menyebar
Uji Normalitas dilakukan untuk disekitar dan mengikuti garis
mengetahui apakah dalam model diagonal. Dapat diartikan bahwa

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 8


model regresi memenuhi asumsi antara variabel bebas. Ada tidaknya
normalitas. korelasi antar variabel tersebut dapat
dideteksi dengan melihat nilai
Tabel 3
Variance Inflation Factor (VIF).
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
(Ghozali, 2013: 105)
Test Model 1
Unstandardized
Menurut Ghozali (2013: 106),
Residual VIF merupakan kebalikan dari
N 100 tolerance jika nilai tolarance yang
Normal Mean .0000000 rendah sama dengan nilai VIF tinggi
Parametersa,,b Std. 1.94003916 (karena VIF = tolerance). Cara
Deviation
umum yang dipakai untuk
Most Absolute .119
Extreme Positive .052
menunjukkan multikolonieritas
Differences adalah jika nilai tolerance < 0,10
Negative -.119
Kolmogorov 1.188 atau sama dengan VIF > 10 maka
-Smirnov Z terjadi multikolonieritas dalam
Asymp. Sig. .119
(2-tailed)
penelitian ini.

Tabel 5
Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas Model 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Collinearity Statistics
Test Model 2
Unstandardized Model Tolerance VIF
Residual
1 Sifat .740 1.351
N 100
Normal Mean .0000000
Machiavellian
Parametersa,,b Std. Deviation 5.28169403 Locus of .520 1.922
Most Extreme Absolute .060 Control
Differences Positive .041
Negative -.060 Equity .498 2.009
Kolmogorov- .599 Sensitivity
Smirnov Z
a. Dependent Variable: Keputusan Etis
Asymp. Sig. (2- .865
tailed)
a. Test distribution is Normal.
Tabel 6
b. Calculated from data. Hasil Uji Multikolinearitas Model 2
Sumber : Hasil Pengolahan Data Collinearity Statistics
Primer 2015 Model Tolerance VIF
Berdasarkan uji Kolmogorov 1 Keputusan 1.000 1.000
smirnov diperoleh nilai signifikansi Etis
sebesar 0,119 (model 1) dan 865 a. Dependent Variable: Penghindaran Pajak
(model 2) > 0,05. Dapat diartikan Sumber : Hasil Pengolahan Data
bahwa model regresi memenuhi Primer 2015
asumsi normalitas. Dari hasil perhitungan hasil
analisis data pada tabel 4.8 dan 4.9,
Hasil Uji Multikolinearitas
diperoleh nilai VIF untuk seluruh
Uji multikolineritas bertujuan
variabel bebas < 10 dan tolerance >
untuk menguji apakah dalam suatu
0,10. Hal ini dapat disimpulkan
model regresi ditemukan adanya
bahwa model regresi tersebut bebas
korelasi antar variabel bebas
dari multikolinearitas.
penelitian. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 9


Hasil Uji Heterokedastisitas Data Product and Service Solution) versi
17. Untuk menguji pengaruh variabel
Gambar 3 intervening digunakan analisis jalur
Hasil Uji Heterokedastisitas Model 1 (Path Analysis). Analisis jalur adalah
penggunaan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori
(Ghozali, 2013: 249).

Tabel 7
Hasil Pengujian Model Regresi 1
V V. Koef T Sig. R
Bebas Terikat Path value Square
X1 Y - - 0,000 0,344
0,065 3,628
Gambar 4 X2 - - 0,012
Hasil Uji Heterokedastisitas Model 0,073 2,570
2 X3 - - 0,637
0,041 0,473

Tabel 8
Hasil Pengujian Model Regresi 2
V V. Koef T Sig. R
Bebas Terikat Path value Square
Y Z - - 0,000 0,262
1,314 5,898
Sumber: Hasil pengolahan data
primer 2015
Maka persamaan regresi
Sumber : Hasil Pengolahan Data berganda dari penelitian ini adalah
Primer 2015 sebagai berikut:
Dari gambar grafik Scatterplot
Model Regresi 1 = Y = a +b1X1 +
di atas, dapat dilihat bahwa Grafik
b2X2 + b3X3 + e
Scatterplot memiliki titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka Model Regresi 2 = Z = c + dY +e
0 pada sumbu Y. Dapat diartikan
tidak terdapat heterokedastisitas Hasil Uji Determinasi
dalam model regresi penelitian ini. Koefisien determinasi (R2)
pada intinya mengukur seberapa jauh
Hasil Analisis Regresi Linear kemampuan model dalam
Berganda menerangkan variasi variabel
Dalam penelitian ini, hipotesis dependen. Nilai koefisien
diuji dengan menggunakan model determinasi adalah antara 0 (nol) dan
regresi berganda untuk memperoleh 1 (satu). Nilai (R2) yang kecil berarti
gambaran menyeluruh mengenai kemampuan variabel-variabel
pengaruh sifat machiavellian, locus independen memberikan hampir
of control, equity sensitivity terhadap semua informasi yang dibutuhkan
penghindaran pajak dengan untuk memprediksi variasi variabel
keputusan etis sebagai variabel dependen (Ghozali, 2013: 97).
intervening yang dilakukan dengan
bantuan sofware SPSS (Statistical

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 10


Uji Determinasi Model Regresi 1 Pengaruh Sifat Machiavellian
Berdasarkan tabel 4.10 Terhadap Keputusan etis
diperoleh nilai R Square sebesar Ha1: “Sifat Machiavellian
0,344. Artinya adalah bahwa berpengaruh Terhadap Keputusan
sumbangan pengaruh variabel sifat etis”
machiavellian, locus of control dan Nilai t hitung ( 3,628) < t tabel
equity sensitivity terhadap keputusan (1,985) dan signifikansi (0,000) <
etis adalah sebesar 34,4 %. 0,05. Hal tersebut menunjukkan
Sedangkan sisanya 65,6 % bahwa variabel sifat machiavellian
dipengaruhi oleh variabel lain yang berpengaruh signifikan terhadap
tidak dimasukkan dalam model keputusan etis, maka keputusannya
regresi ini. Ha diterima dan Ho ditolak.
Pengaruh yang terbentuk adalah
Uji Determinasi Model Regresi 2 negatif, yang berarti bahwa semakin
Berdasarkan tabel 4.11 tinggi sifat machiavellian yang
diperoleh nilai R Square sebesar dimiliki seseorang, maka keputusan
0,262. Artinya adalah bahwa yang diambilnya akan semakin tidak
sumbangan pengaruh variabel etis. Sebaliknya, apabila seseorang
keputusan etis, terhadap memiliki sifat machiavellian yang
penghindaran pajak adalah sebesar rendah maka, keputusan yang
26,2 %. Sedangkan sisanya 73,8 % diambilnya semakin etis. Oleh
dipengaruhi oleh variabel lain yan karena itu, disimpulkan bahwa sifat
tidak dimasukkan dalam model machiavellian berpengaruh negatif
regresi ini. signifikan terhadap keputusan etis.
Ketetapan Model Hasil penelitian ini sesuai
Ketepatan model hipotesis dengan penelitian Yuliana (2012)
diukur melalui hubungan koefisien yang menyatakan bahwa individu
determinasi (R2) di kedua persamaan. dengan sifat machiavellian tinggi
Hasil ketepatan model sebagai akan lebih mungkin melakukan
berikut: tindakan yang tidak etis
dibandingkan individu dengan sifat
R2 Model= 1 – (1 – R12) (1 – R22) machiavellian rendah. Hal yang
=1–(1–0,351)(1– 0,262) sama juga ditemukan pada hasil
= 1 – (0,649) (0,738) penelitian Adriana (2012), dan Jiwo
= 1 – (0,479) (2011).
= 0,521
Hasil perhitungan ketepatan Pengaruh Locus of Control
model sebesar 52,1%, menerangkan Terhadap Keputusan etis
bahwa kontribusi model untuk Ha2: “Locus of control berpengaruh
menjelaskan hubungan struktural Terhadap Keputusan etis”
dari variabel yang diteliti adalah Nilai thitung (‒ 2,570) < ‒ ttabel
sebesar 52,1 % dan sisanya sebesar (‒ 1,985) dan signifikansi (0,012) <
47,9 % dijelaskan oleh variabel lain 0,05. Artinya variabel locus of
yang tidak terdapat dalam model control berpengaruh signifikan
penelitian ini. terhadap keputusan etis. Pengaruh
yang terbentuk adalah negatif, yang
Hasil Pengujian Hipotesis dan berarti bahwa semakin tinggi locus of
Pembahasan control yang dimiliki seseorang,

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 11


maka keputusan yang diambilnya peraturan perpajakan merupakan
akan semakin tidak etis. peluang untuk memaksimalkan
Berdasarkan uji yang telah keuntungan atau laba yang akan
dilakukan, hasil penelitian ini selaras diperolehnya.
dengan penelitian yang dilakukan
oleh Nugrahaningsih (2005) yang Pengaruh Equity Sensitivity
menemukan bahwa auditor yang Terhadap Keputusan etis
memiliki locus of control internal Ha3: “Equity sensitivity berpengaruh
akan cenderung berperilaku etis Terhadap Keputusan etis”
dalam pengambilan keputusan Nilai ‒ t tabel (‒ 1,985) < t hitung
dibanding dengan auditor dengan (‒ 0,473) < t tabel (1,985) dan
locus of control eksternal. Hal yang signifikansi (0,637) > 0,05. Artinya
sama juga ditunjukkan pada hasil variabel equity sensitivity
penelitian yang dilakukan oleh Esa berpengaruh terhadap keputusan etis
(2013), dan Agustiati (2011). tetapi tidak signifikan. Penelitian ini
Locus of control merupakan tidak sejalan dengan penelitian yang
tingkat keyakinan seseorang terhadap dilakukan oleh Nugrahaningsih
siapa yang menentukan nasibnya. (2005). Hal ini mungkin disebabkan
Penentuan keyakinan ini sangat oleh perbedaan responden dalam
mempengaruhi bagaimana seseorang penelitian ini.
berperilaku. Keyakinan bahwa
melakukan pekerjaan dengan baik Pengaruh Keputusan etis
akan memberikan hasil yang baik Terhadap Penghindaran Pajak
pula, akan mempengaruhi tindakan Ha4: “Keputusan etis berpengaruh
individu agar terus berusaha Terhadap Penghindaran Pajak”
melakukan pekerjaannya dengan Nilai t hitung (‒ 5,898) < ‒ t tabel
baik untuk memperoleh hasil yang (‒ 1,984) dan signifikansi (0,000) <
maksimal. 0,05. Artinya variabel keputusan etis
Individu digolongkan kedalam berpengaruh signifikan terhadap
internal locus of control dan penghindaran pajak. Hal tersebut
eksternal locus of control. Ciri menunjukkan bahwa keputusan etis
individu internal locus of control merupakan variabel intervening
adalah mereka lebih percaya bahwa antara hubungan sifat machiavellian,
hasil dari suatu aktivitas sangat locus of control, dan equity
tergantung pada usaha dn kerja keras sensitivity dengan penghindaran
orang itu sendiri. Sedangkan orang pajak. Dengan demikian dapat
individu dengan eksternal locus of disimpulkan bahwa faktor
control percaya bahwa kejadian karakteristik individu sifat
kejadian dalam hidupnya berada machiavellian, locus of control dan
diluar kontrolnya dan mereka yakin equity sensitivity berhubungan secara
bahwa apa yang terjadi pada diri tidak langsung dengan penghindaran
mereka dikendalikan oleh kekuatan pajak melalui variabel keputusan
luar seperti takdir, keberuntungan, etis. Hasil penelitian ini sejalan
nasib dan peluang. Oleh karena itu, dengan hasil penelitian Yuliana
individu eksternal locus of control (2012).
akan melakukan tindakan yang tidak
etis seperti menghindari pajak karena SIMPULAN, KETERBATASAN
menganggap bahwa celah-celah DAN SARAN

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 12


Simpulan karakteristik individu sifat
1) Hasil pengujian hipotesis machiavellian, locus of control
pertama secara parsial dan equity sensitivity
membuktikan bahwa variabel berhubungan secara tidak
sifat machiavellian berpengaruh langsung dengan penghindaran
signifikan terhadap pengambilan pajak melalui variabel keputusan
keputusan etis. Pengaruh yang etis.
terbentuk adalah negatif, yang 5) Penelitian ini menggunakan dua
berarti bahwa semakin tinggi model regresi untuk
sifat machiavellian yang dimiliki menjelaskan hubungan antar
seseorang, maka keputusan yang variabel. Model pertama
diambilnya akan semakin tidak menjelaskan hubungan antara
etis. Sebaliknya, apabila variabel independen (X) dengan
seseorang memiliki sifat variabel antara (intervening/ Y).
machiavellian yang rendah Model kedua menjelaskan
maka, keputusan yang hubungan antara variabel antara
diambilnya semakin etis. (intervening/ Y) dengan variabel
2) Hasil pengujian hipotesis kedua dependen (Z). Sehingga,
secara parsial membuktikan variabel independen (X) dengan
bahwa variabel locus of control variabel dependen (Z) memiliki
berpengaruh signifikan terhadap hubungan secara tidak langsung
pengambilan keputusan etis. melalui variabel antara
Pengaruh yang terbentuk adalah (intervening/ Y).
negatif, yang berarti bahwa
semakin tinggi locus of control Keterbatasan Penelitian
yang dimiliki seseorang, maka Penulis menyadari bahwa
keputusan yang diambilnya akan penelitian ini masih banyak terdapat
semakin tidak etis. kekurangan, karena terdapat
3) Hasil pengujian hipotesis ketiga sejumlah keterbatasan yang peneliti
secara parsial membuktikan temukan selama melakukan
bahwa variabel equity sensitivity penelitian.
berpengaruh terhadap 1) Penelitian ini menggunakan
pengambilan keputusan etis objek penelitian seluruh wajib
namun tidak signifikan. pajak orang pribadi yang
4) Hasil pengujian hipotesis terdaftar di Kantor Pelayanan
keempat secara parsial Pajak Pratama Pekanbaru
membuktikan bahwa variabel Senapelan saja dan sampel yang
pengambilan keputusan etis digunakan dalam penelitian ini
berpengaruh signifikan terhadap relatif sedikit yaitu hanya 100
penghindaran pajak. Hal tersebut wajib pajak orang pribadi.
menunjukkan bahwa keputusan 2) Pemilihan sampel dalam
etis merupakan variabel penelitian ini adalah orang yang
intervening antara hubungan kebetulan ada atau dijumpai
sifat machiavellian, locus of saja, karena penelitian ini
control, dan equity sensitivity menggunakan teknik non-
dengan penghindaran pajak. probability sampling, yaitu
Dengan demikian dapat accidental sampling atau
disimpulkan bahwa faktor convenience sampling. Selain

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 13


itu, didalam kuesioner tidak ada Pelayanan Pajak Pratama
keterangan berapa besar Pekanbaru Senapelan saja,
penghasilan yang diterima oleh namun dapat diperluas wilayah
wajib pajak, sehingga sampel penelitian untuk seluruh wajib
belum di klasifikasikan dengan pajak orang pribadi yang
kriteria perolehan pendapatan terdaftar di Kantor Pelayanan
tertentu. Pajak seprovinsi Riau, sehingga
3) Penelitian ini menggunakan menambah sebuah penelitian
kuesioner, sehingga data yang yang lebih baik dan hasilnya
diperoleh dari responden tidak dapat digeneralisir.
terlepas dari bias subjektivitas
individu, karena pendapat 2) Bagi penelitian selanjutnya
responden yang disampaikan disarankan menggunakan teknik
belum tentu mencerminkan pengambilan sampel selain
keadaan yang sebenarnya dan accidental sampling atau
ada kemungkinan jawaban yang convenience sampling untuk
diberikan responden tidak jujur mewakili populasi yang akan
sehingga tidak menghasilkan diteliti. Menambah keterangan
jawaban yang sesuai dengan berapa besar penghasilan yang
penelitian ini. Hal ini akan diterima oleh wajib pajak
berbeda apabila diperoleh didalam kuesioner, dapat
melalui wawancara. membantu mengklasifikasikan
4) Penelitian ini hanya sampel dengan kriteria
menggunakan beberapa variabel perolehan pendapatan tertentu.
saja dan masih ada beberapa 3) Bagi peneliti selanjutnya
variabel lain yang memiliki disarankan untuk dapat
kemungkinan berkonstribusi mewawancarai responden secara
dalam mempengaruhi keputusan mendalam untuk mendapatkan
etis seseorang untuk melakukan gambaran yang lebih jelas.
penghindaran pajak. 4) Bagi peneliti selanjutnya
5) Penelitian ini hanya menguji disarankan untuk menambahkan
pengaruh sifat machiavellian, variabel lain yang diduga
locus of control dan equity mempengaruhi keputusan etis
sensitivity terhadap dan kemudian juga akan
penghindaran pajak secara tidak mempengaruhi tindakan
langsung melalui keputusan etis penghindaran pajak seperti
sebagai variabel intervening. variabel cognitive moral
development dan gender, dan
Saran
juga disarankan agar tidak hanya
Saran-saran yang dapat meneliti faktor karakteristik
diberikan oleh peneliti bagi internal wajib pajak, namun
kesempurnaan penelitian selanjutnya diperluas dengan menambahkan
yaitu : faktor eksternal seperti,
1) Penelitian selanjutnya akan lebih lingkungan, besarnya pajak, dan
baik lagi jika memperluas kemungkinan terdeteksinya
sampel penelitian, seperti tidak kecurangan pajak.
hanya wajib pajak orang pribadi 5) Bagi peneliti selanjutnya
yang terdaftar di Kantor disarankan untuk menguji

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 14


pengaruh sifat machiavellian, Universitas Negeri
locus of control dan equity Semarang .
sensitivity terhadap
penghindaran pajak secara Nugrahaningsih, Putri. 2005.
langsung dan tidak langsung Analisis Perbedaan Perilaku
melalui keputusan etis sebagai Etis Auditor di KAP dalam
variabel intervening. Etika Profesi (Studi terhadap
Peran Faktor-Faktor
DAFTAR PUSTAKA Individual : Locus of
Control, Lama Pengalaman
Agustiati, M. 2011. Hubungan Kerja, Gender, dan Equity
Karakteristik Pribadi Sensitivity). Simposium
Akuntan Dengan Perilaku Nasional Akuntansi VIII
Tax Evasion Melalui Kode Solo. 15-16 September.
Etik Sebagai Variabel
Intervening. Skripsi Fakultas Robbins, Stephen P dan Judge,
Ekonomi Universitas Timothy A. 2009. Perilaku
Sebelas Maret ,Surakarta. Organisasi.Edisi 12. Jakarta:
Salemba Empat.
Esa, I. 2013. Pengaruh Perilaku Dan
Dilema Etika Auditor Undang-undang Republik Indonesia
Terhadap Pengambilan No.28 Tahun 2007
Keputusan, skripsi FEB Perubahan Ketiga atas
Universitas Hasanuddin. Undang-undang No.6 Tahun
1983 Tentang Ketentuan
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Umum dan Tata Cara
Analisis Multivariate dengan Perpajakan
Program SPSS. Edisi 7.
Semarang: Badan Penerbit Yuliana. 2012. Analisis Pengaruh
Universitas Diponegoro. Persepsi Pentingnya Etika
Dan Tanggung Jawab Sosial,
Jiwo, P. 2011. Analisis Faktor-Faktor Sifat Machiavellian, Dan
Individual dalam Keputusan Etis Terhadap
Pengambilan Keputusan Niat Berpartisipasi Dalam
Etis oleh Konsultan Pajak. Penghindaran Pajak (Studi
(Kajian Empiris pada Empiris Pada Konsultan
Konsultan Pajak di KAP di Pajak Di Semarang),
Kota Semarang), skripsi Diponegoro Journal Of
FEB Universitas Accounting ,Volume 1,
Diponegoro. Nomor 1, Tahun 2012,
Halaman 1-1.
Mahmudi, Hafidz. 2014. Integritas
Moral Wajib Pajak, http://bpk.go.id/assets/files/lkpp/201
Pemilihan Bentuk Badan 3/lkpp_2013_1402973186.pdf
Usaha, Dan Pengetahuan diakses tanggal 4 Mei 2015
Tentang Perpajakan
Terhadap Tindakan
Penghindaran Pajak.
Accounting Analysis Journal
3 (4) ISSN 2252-6765

Jom. FEKON Vol. 2 No. 2 Oktober 2015 15

Anda mungkin juga menyukai