Waham Bersama
Waham Bersama
Oleh:
MARGA ANISAH
1614401002
MOJOKERTO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakan salah satu dari empat masalah kesehatan utama
di negara- negara maju. Meskipun masalah kesehatan jiwa tidak dianggap
sebagai gangguan yang menyebabakan kematian secara langsung, namun
gangguan tersebut dapat menimbulkan ketidakmampuan individu dalam
berkarya serta ketidak tepatan individu dalam berprilaku yang dapat
mengganggu kelompok dan masyarakat serta dapat menghambat
pembangunan karena mereka tidak produktif. (Hawari, 2001)
2.1.3 Panik
Diartikan sebagai gangguan akibat kecemasan yang memuncak dan
pasien merasakan “rasa yang tak dapat dijelaskan”, seringkali disertai
dengan keluhan fisik atau aktifitas motorik tertentu. Ini adalah gangguan
yang lazim dan dapat diobati.
2.1.4 Ganngguan Penyesuaian
Adalah keluhan kejiwaan dalam berbagai bentuk setelah mengalami
trauma.
2.2 Konsep Masalah Waham
2.2.1 Pengertian
Klien mencoba berpikir rasional bahwa apa yang ia yakini atau apa-
apa yang ia katakan adalah kebohongan, menutupi kekurangan dan
tidak sesuai dengan kenyataan. Tetapi menghadapi kenyataan bagi
klien adalah sesuatu yang sangat berat, karena kebutuhannya untuk
diakui, kebutuhan untuk dianggap penting dan diterima lingkungan
menjadi prioritas dalam hidupnya, karena kebutuhan tersebut belum
terpenuhi sejak kecil secara optimal.
5. Fase Comforting
6. Fase Improving
2.3.1 Pengkajian
1. Identifikasi klien
e. Aspek psikososial
1) Membuat genogram yang memuat paling sedikit tiga
generasi yang dapat menggambarkan hubungan klien dan
keluarga, masalah yang terkait dengan komunikasi,
pengambilan keputusan dan pola asuh.
2) Konsep diri
a) Citra tubuh: mengenai persepsi klien terhadap
tubuhnya, bagian yang disukai dan tidak disukai.
h) Status mental
g) Pengetahuan
Data didapatkan melalui wawancara dengan klien
kemudian tiap bagian yang dimiliki klien disimpulkan
dalam masalah.
h) Aspek medik
1. Perencanaan Keperawatan
Tujuan tindakan :
Tindakan Keperawatan:
2) Berjabat tangan
3. Fase terminasi
a. Evaluasi
Subyektif : “Bagaimana perasaan Mbok setelah kita berbincang-
bincang?”
Obyektif : Pasien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan
perawat serta mampu bercerita dengan nyaman dengan
sesekali melihat ke arah perawat.
4. Rencana Tindak Lanjut
“Coba bisa diulang tadi, nama saya siapa? Wah, bagus sekali Mbok bisa
ingat nama saya.”
“Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Mbok dan Mbok sudah bisa
mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau berkenalan dan berteman
dengan saya.”
”Baiklah, sesuai janji di awal, hari ini kita akan berbincang-bincang
selama 15 menit dan ternyata waktunya sudah habis. Jika ada yang ingin
Mbok bicarakan, Mbok bisa mencari saya di ruang perawat.”
5. Kontrak
Topik :
“Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang lagi? Besok kita akan
membahas tentang cara mempraktekkan membina hubungan dengan orang
lain dan membicarakan kemampuan yang Mbok miliki.”
Tempat:
“Mau dimana kita bincang-bincang? Bagaimana kalau tetap
disini?”
Waktu:
“Kira-kira 15 menit lagi ya. Kalau begitu, Saya pamit dulu. Terima kasih
Mbok. Sampai jumpa besok.”
b. Tindak lanjut
“Nah, ini sudah 15 menit jadi kita cukupkan dulu pembicaraan kita.
Sekarang Bapak, Ibu dan semuanya silahkan berbincang dengan Mbok
Kadek. Namun bapak tidak usah khawatir kalau ada yang kurang jelas
bapak bisa tanya ulang dan saya pasti membantu”
c. Kontrak yang akan datang
Topik : “Kita akan membicarakan tentang pentingnya
mengonsumsi obat-obat sesuai program dokter”.
Waktu : “Mbok Kadek, Mbok sebentar setelah makan siang sekitar
pukul 13.00 saya akan kembali lagi”
Tempat : “Kita bertemu di tempat ini lagi ya Mbok Kadek”.
STRATEGI PELAKSANAAN
Tindakan Keperawatan Klien Dapat Menggunakan Obat Sesuai Program yang
Telah Ditetapkan
Masalah : Waham Kebesaran
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
-
2. Diagnosa keperawatan
Waham Kebesaran
3. Tujuan Khusus: Klien dapat menggunakan obat sesuai program yang telah
ditetapkan.
4. Rencana Tindakan Keperawatan
a. Beri salam terapeutik
b. Buat kontrak(topik,waktu,tempat) yang jelas
c. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika
tidak menggunakan obat
d. Motivasi klien untuk meminum obat secara benar dan sesuai program
yang telah ditetapkan
e. Beri pujian atas usaha yang telah dilakukan klien.
DAFTAR PUSTAKA
Keliat, Anna Budi. Akemat. Helena, Novy, dkk. 2007. Keperawatan Kesehatan
Jiwa Komunitas: CMHN (Basic Care). Jakarta: EGC
Hawari, Dadang. 2001. Manajemen stress, cemas dan depresi. Jakarta: FKUI.