Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Argumentasi yaitu pendapat seseorang tentang pemikirannya yang
melalui fakta yang mampu untuk mempengaruhi, penggunaan fakta ini untuk
meyakinkan orang lain tentang kebenaran atas pemikirannya.
Dialog adalah percakaapan antara dua orang atau lebih. Dialog
merupakan salah satu bentuk komunikasi interpersonal. Dialog berasal dari
kata Yunani dia yang berarti antara, diantara, dan legein yang
berarti berbicara, bercakap- , bertukar pemikiran dan gagasan. Maka, secara
harafiah dialogs atau dialog adalah berbicara, bercakap-cakap, bertukar
pikiran dan gagasan bersama.
Debat adalah kegiatan argumentasi antara dua pihak atau lebih,
baik secara individual maupun kelompok dalam mendiskusikan dan
memecahkan suatu masalah. Debat terjadi dimana unsur emosi banyak
berperan. Pesertanya kebanyakan hanya hendak mempertahankan pendapat
masing-masing dibandingkan mendengar pendapat dari orang lain
dan berkehendak agar peserta lain menyetujui pendapatnya.
Adaptasi merupakan bentuk penyuasaian yang dilakukan makhluk
hidup agar bisa bertahan hidup dalam lingkungannya, terlebih lingkungan
yang baru.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Argumentasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Dialog?
3. Apa yang dimaksud dengan debat?
4. Apa yang dimaksud dengan adaptasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk memperluas wawasan tentang apa itu Argumentasi?
2. Untuk memperluas wawasan tentang apa itu Dialog?
3. Untuk memperluas wawasan tentang apa debat?
4. Untuk memperluas wawasan tentang apa adaptasi?

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Argumentasi
Pengertian Argumentasi Argumentasi adalah pemberian alasan untuk
memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan
(Depdiknas, 2008).
Argumentasi yaitu pendapat seseorang tentang pemikirannya yang
melalui fakta yang mampu untuk mempengaruhi, penggunaan fakta ini untuk
meyakinkan orang lain tentang kebenaran atas pemikirannya. Berargumentasi
membutuhkan kemampuan untuk berpikir tentang pokok bahasan yang ilmiah
dengan menyampaikan dan mendiskusikan pemikirannya secara tertulis
maupun lisan (Seda Saracaloglu, Aktamis, & Delioglu, 2011).
Proses menyusun argumen dan berargumentasi merupakan proses
inti dari berpikir kritis. Siswa mampu menguji kebenaran dari suatu pendapat
untuk mendebat, mengevaluasi pendapat, menaikkan kualitas argumen
dengan menambahkan fakta-fakta yang mendukung, dan menambahkan
contoh realita. Argumentasi merupakan kemampuan yang penting karena
dalam berargumentasi siswa menyusun sikap untuk setuju atau tidak setuju
dengan pendapat orang lain (Lin, 2013).
Sikap ilmiah merupakan komponen yang penting dalam
berargumentasi (Erduran S. , 2007).
Argumen digunakan untuk memberitahu orang lain dan meyakinkan
mereka tentang kebenaran. Argumen disusun oleh perseorangan yang
diperoleh dari proses berpikir terhadap suatu kejadian. Berkelompok mampu
memicu penyusunan argumen yang lebih bervariasi. Berlatih berargumen
secara berkelompok merupakan cara yang penting untuk menyusun
keterampilan dasar kemampuan argumentasi dari masing-masing siswa.
Siswa mengkomunikasikan pendapat mereka kemudian memberikan alasan
atau argumentasi atas penjelasan mereka supaya lebih kuat dan ilmiah.
1. Komponen argumentasi

2
1. Claim Claim adalah sebuah jawaban untuk sebuah pertanyaan atau
sebuah masalah atau untuk mengidentifikasi sebuah argumen, kritik
terhadap sebuah argumen, dan pemahaman konseptual. Claim juga
bisa diartikan sebagai pernyataan tentang apa yang telah di pahami
atau kesimpulan yang telah di capai dari penyelidikan atau teks yang
telah di baca. Claim akan didukung oleh sebuah data.
2. Evidence Evidence adalah sebuah data pendukung atau informasi
yang mendukung sebuah claim yang berasal dari sumber yang dapat
diamati dengan cara sama oleh siapa saja dan fitur diamati secara
konstan7 . Data harus sesuai dan cukup untuk mendukung claim
tersebut. Semakin banyak data yang diberikan maka semakin kuat
claim yang di ajukan. Data bisa diperoleh dari penyelidikan atau
sumber lain termasuk pengamatan, informasi yang ditemukan dalam
teks, data yang diarsipkan, dan informasi dari seorang ahli.
3. Reasoning Reasoning adalah penjelasan tentang bagaimana bukti
mendukung claim tersebut dan mengajak atau menyakinkan orang lain
bahwa bukti yang digunakan dapat mendukung claim tersebut8 .
4. Rebuttal Rebuttal adalah menggambarkan penjelasan alternatif atau
menyediakan bukti kontra. Dan penalaran mengapa alternatif tersebut
tidak tepat9 . Rebuttal juga dapat diartikan sebagai bukti yang
meniadakan atau tidak setuju dengan sanggahan tersebut.
2. prosedur dalam berargumentasi antara lain:
1. Pilihlah sebuah masalah yang memiliki dua sisi atau lebih. 2.
2. Bagilah kelas menjadi sejumlah kelompok dan perintahkan setiap
kelompok untuk mengemukakan argument yang mendukung pihaknya.
3. Jelaskan bahwa siswa mana saja bias memulai debat. Setelah seorang
siswa memiliki kesempatan untuk mengajukan satu argument yang
mendukung pendapatnya, beri kesempatan untuk munculnya argument
lain atau argument yang berseberangan dari kelompok lain. Lanjutkan
diskusi, lakukan prosesnya dengan cepat.
4. Akhiri kegiatan ini dengan membandingkan persoalan menurut
pandangan seorang guru. Kesimpulannya yaitu, kemampuan

3
berargumentasi adalah suatu kecakapan yang dimiliki oleh seseorang
dalam hal ini adalah siswa dalam pemberian alasan-alasan untuk
memperkuat atau menolak suatu pendapat dengan mengajukan bukti-
bukti menggunakan prinsip-prinsip logika sehingga orang lain percaya
pada pendapat atau alasan yang dikemukakan (Rahayu, 2008).

2.2 Pengertian Dialog


Dialog adalah percakaapan antara dua orang atau lebih. Menulis
dialog harus memperhatikan isi cerita dan perannya. Isi cerita harus
disesuaikan dengan tema. Berilah sebuah permasalahan (konflik) pada cerita
yang akan dibuat. Konflik dapat bersifat batin (perasaan), atau bertentangan
dengan seorang tokoh dengan lainnya. Pemilihan bahasa yang digunakan
pada saat dialog harus disesuaikan dengan situasi, misalnya dialog pada
situasi formal harus menggunakan bahasa baku, sedangkan situasi nonformal
menggunakan bahasa tidak baku.
Pengertian umum, dialog adalah proses komunikasi antara 2 atau lebih
agen, atau percakapan antara dua kelompok atau lebih. Dalam dialog
makna harus dipertimbangkan agar memenuhi kaidah semantis dan
pragmatis.
Dialog merupakan salah satu bentuk komunikasi interpersonal. Dialog
berasal dari kata Yunani dia yang berarti antara, diantara, dan legein yang
berarti berbicara, bercakap- , bertukar pemikiran dan gagasan. Maka, secara
harafiah dialogs atau dialog adalah berbicara, bercakap-cakap, bertukar
pikiran dan gagasan bersama.
Dialog bukanlah transaksi tawar-menawar tentang sesuatu untuk
mencapai kesepakatan. Dialog juga bukan konfrontasi di mana pihak yang
satu mempersoalkan sesuatu dan pihak lain memberi pertanggungjawaban.
Dialog juga bukan suatu adu pendapat untuk mencari keunggulan pendapat
sendiri dan mengalahkan pendapat lain. Dialog adalah "percakapan dengan
maksud untuk saling mengerti, memahami, menerima, hidup damai dan
bekerja sama untuk mencapai kesejateraan bersama".

4
Dalam dialog, pihak-pihak yang terlibat saling menyampaikan
informasi, data, fakta, pemikiran, gagasan, dan pendapat, serta saling
berusaha mempertimbangkan, memahami, dan menerima. Dalam dialog tidak
ada monopoli pembicaraan dan kebenaran. Yang ada adalah berbagi dan
bertukar informasi dan gagasan. Dari dialog diharapkan terbentuk saling
pengertian dan pemahaman bersama yang lebih luas dan mendalam tentang
hal yang menjadi bahan dialog.
Jenis-Jenis Dialog
1. Monolog
Monolog adalah percakapan seorang pemain drama dengan dirinya sendiri.
Apa yang diucapkan oleh pemain drama tersebut, tidak ditujukan kepada
orang lain. Isinya, mungkin uangkapan rasa senang, rencana yang akan
dilaksanakan, sikap terhadap suatu kejadian, ungkapan rasa sedih, dan
lain-lain.
2. Dialog
Dialog adalah percakapan yang dilakukan oleh 2 orang atau lebih. Hal ini,
mungkin menjadi hal yang penting dalam drama.
3. Prolog
Prolog adalah, bagian naskah yang ditulis pengarang pada awal cerita.
Pada dasarnya prolog merupakan pengantar naskah yang dapat berisi satu
atau beberapa keterangan atau pendapat pengarang tentang cerita yang
akan disajikan
4. Epilog
Epilog adalah, bagian penutup pada karya sastra yang fungsinya
menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud karya itu oleh
seorang pemeran dalam suatu karya sastra pada akhir cerita. Epilog
lainnya adalah pidato singkat pada akhir drama yang memuat komentar
tentang apa yang di perankan.

2.3 Pengertian Debat.


Debat berasal dari bahasa Inggris, yaitu debate. Istilah tersebut identic
dengan istilah sawala yang brasal dari bahasa Kawi yang berarti berpegang

5
teguh pada argumen tertentu dalam strategi bertengkar atau beradu pendapat
untuk saling mengalahkan atau memenangkan lidah. Jadi, definisi dari debat
sendiri adalah suatu cara untuk menyampaikan ide secara logika dalam
bentuk argumen disertai bukti.
Debat adalah kegiatan argumentasi antara dua pihak atau lebih,
baik secara individual maupun kelompok dalam mendiskusikan dan
memecahkan suatu masalah. Debat dilakukan menuruti aturan-aturan yang
jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui voting atau keputusan
juri2. Debat adalah suatu diskusi antara dua orang atau lebih yang berbeda
pandangan,dimana antara satu pihak dengan pihak yang lain saling
menyerang.
Debat terjadi dimana unsur emosi banyak berperan. Pesertanya
kebanyakan hanya hendak mempertahankan pendapat masing-masing
dibandingkan mendengar pendapat dari orang lain dan berkehendak agar
peserta lain menyetujui pendapatnya. Oleh karena itu, dalam debat terdapat
unsur pemaksaan kehendak.
Unsur-Unsur Debat
Suatu kegiatan dapat disebut debat jika memiliki beberapa unsur-
unsur di bawah ini:
1. Memiliki emosi. Yaitu topik atau bahasan yang akan diperdebatkan dan
mempunyai sifat konvensional. Adanya emosi sangat penting karena di
dalam sebuah debat terdapat pihak pro dan kontra.
2. Debat harus memiliki pihak pro atau pihak afirmatif yang setuju terhadap
emosi yangtelah diberikan. Pihak pro akan memberikan pidatonya terlebih
dahulu mengenaialasan mengapa mendukung pernyatan di dalam emosi.
3. Selain pihak pro, juga terdapat pihak oposisi atau pihak kontra yang tidak
setujudengan mosi yang sudah diberikan. Pihak kontra akan menyanggah
pernyataan dari pihak afirmatif.
4. Sebagai penengah antara pihak pro dan kontra, debat harus mempunyai
pihak netralatau pihak yang tidak menaruh dukungan dan tidak condong
terhadap salah satu pihak.

6
5. Dalam debat harus ada moderator yang bertugas mempin dan mengatur
jalannyadebat. Tata tertib debat, memperkenalkan masing-masing pihak,
dan penyampaianmosi akan dilakukan oleh moderator.
6. Debat juga harus memiliki peserta debat yang nantinya berhak
menentukankeputusan akhir bersama juri debat. Dalam beberapa debat,
peserta tidak ikut andildalam penentuan keputusan akhir namun jika
dibutuhkan voting, maka biasanya peserta akan diperhitungkan suaranya.
7. Unsur yang terakhir yaitu adanya penulis atau notulen acara yang bertugas
mencatathal-hal terkait debat yang sedang berlangsung misalnya mosi
debat, pernyataanmoderator, penyampaian masing-masing tim atau pihak,
dan hasil keputusan akhir.
Tujuan Debat
Debat memiliki beberapa tujuan yaitu meraih kemenangan atas
argumentasi demimendukung sesuatu yang ingin ditegakkan atau dijalankan.
Tujuan dilakukannya debat juga untuk menunjukkan kebenaran
atas sesuatu yang sedang dipermasalahkan, menimbulkan pro dan kontra, dan
sebagainya. Tujuan yang ingin dicapai dengan debat bergantung pada peserta
dan anggota yang diundang, mosi atau permasalahan, waktu, dan tempat
debat.
Ciri-Ciri Debat
Terdapat beberapa ciri-ciri debat yaitu sebagai berikut.
1. Debat memiliki pihak yang mengarahkan jalannya debat. Biasanya yang
melakukantugas ini adalah seorang moderator.
2. Hasil akhir atau kesimpulan debat didapat dengan cara voting maupun
keputusan juridebat.
3. Terdapat hanya dua sudut pandang yaitu pro dan kontra.
4. Terjadi kegiatan saling beradu argumentasi untuk memperoleh
kemenangan salahsatu pihak.
5. Terdapat suatu proses untuk saling mempertahankan argumentasi di antara
kedua belah pihak yang sedang berdebat (pihak pro dan kontra).
6. Di sesi tertentu terdapat kegiatan tanya jawab antar pihak yang
berdebat dengan dipimpin oleh moderator.

7
Jenis Debat
1. Debat pemeriksaan ulangan atau cross-examination debating
Debat pemeriksaan ulangan dilakukan untuk mengetahui kebenaran
pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam debat ini, diajukan
beberapa pertanyaandari saling memiliki hubungan sehingga menyebabkan
individu yang diberi pertanyaan dapat mendukung posisi yang ingin
ditegakkan maupun diperkokoh oleh pihak yang memberi pertanyaan.
2. Debat Parlementer atau Assembly or Parlementary Debating
Debat parlementer juga dikenal dengan sebutan debat
Majelis. Fungsi debat parlementer ini yaitu untuk memberikan maupun
menambah dukungan pada suatuundang-undang tertentu. Di dalam debat
parlementer seluruh anggota debat berhakmengajukan pendapat dan
gagasannya apakah ia mendukung atau menentang usul yang telah
disampaikan setelah diizinkan oleh majelis debat engan disertai alasanyang
kuat.
3. Debat Formal
Debat formal juga dikenal dengan sebutan debat konfensional atau debat
pendidikan.Debat formal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada masing-masingtim pembicara untuk menyampaikan kepada
audiens atau peserta debat tentang beberapa argumen maupun gagasan
yang dapat menunjang atau menolak usulan. Argumen yang disampaikan
harus masuk akal, jelas, dan menyangkut kebutuhan bersama.

2.4 Pengertian Adaptasi


Adaptasi merupakan bentuk penyuasaian yang dilakukan makhluk
hidup agar bisa bertahan hidup dalam lingkungannya, terlebih lingkungan
yang baru, bukan hanya pada manusia saja tetapi juga pada hewan dan juga
tumbuhan, mereka harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dimana mereka
berada, demi mempertahankan kelangsungan hidup atau dalam
mempertahankan hidupnya. Adaptasi juga merupakan suatu kunci konsep
dalam 2 versi dari teori sistem, baik secara biological, perilaku, dan sosial.
Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat

8
evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara
biologis/genetik maupun secara budaya. Proses adaptasi dalam evolusi
melibatkan seleksi genetik dan varian budaya yang dianggap sebagai jalan
terbaik untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan.
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan
lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu
beradaptasi terhadap lingkungannya mampu untuk:
a. memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
b. mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
c. mempertahankan hidup dari musuh alaminya. bereproduksi.
d. merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Setiap makhluk hidup perlu beradaptasi karena dengan adaptasi
makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Apabila
makhluk hidup tidak bisa beradaptasi maka akan mengalami kesulitan dalam
mempertahankan hidupnya. Selain itu, makhluk hidup perlu adaptasi karena
adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan
sekitarnya, sedangkan yang tidak mampu beradaptasi akan mengalami
kepunahan atau kelangkaan jenis.
Salah satu penyebab kepunahan makhluk hidup adalah
ketidakmampuan makhluk hidup untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Misalnya, ketika memindahkan seekor ikan yang diambil dari habitat aslinya
ke dalam kolam ikan buatan sendiri. Beberapa hari kemudian ikan yang
dipelihara mati. Kematian ikan ini disebabkan ikan tersebut tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungan barunya. Maka jelaslah bahwa makhluk hidup
yang tidak beradaptasi dengan lingkungannya akan mengalami kepunahan.
Setiap jenis organisme mempunyai dan memerlukan lingkungan untuk hidup
di tempat tertentu. Lingkungan atau tempat suatu makhluk hidup biasanya
disebut dengan habitat.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Argumentasi yaitu pendapat seseorang tentang pemikirannya yang
melalui fakta yang mampu untuk mempengaruhi, penggunaan fakta ini untuk
meyakinkan orang lain tentang kebenaran atas pemikirannya. Sedangkan
Dialog merupakan percakaapan antara dua orang atau lebih. kemudian
Debat adalah kegiatan argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
individual maupun kelompok dalam mendiskusikan dan memecahkan suatu
masalah. Debat terjadi dimana unsur emosi banyak berperan. Pesertanya
kebanyakan hanya hendak mempertahankan pendapat masing-masing
dibandingkan mendengar pendapat dari orang lain dan berkehendak agar
peserta lain menyetujui pendapatnya. Selanjutnya ada Adaptasi yang
merupakan bentuk penyuasaian yang dilakukan makhluk hidup agar bisa
bertahan hidup dalam lingkungannya, terlebih lingkungan yang baru.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur.2011. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.


Bandung: Angkasa.
Warnadi, Sunarto, Muchdiwati, 2016. Pendidikan lingkungan hidup. Jakarta :
Departemen pendidikan dan kebudayaan.
Ambarwati .2011. Membedah Tentang Argument Dan Debat Wawasan. Bandung:
PT.Mirta
Samsudin, Guntur. 2012. Mengenal Lingkungan Dengan Beradaptasi. Jakarta:
PT.Pustaka

11

Anda mungkin juga menyukai