Anda di halaman 1dari 8

PERCEPATAN GRAVITASI

Fachrul Sakti Anggodo


Akademi Minyak dan Gas Balongan

ABSTRAK
Dalam hukum Newton mengenai gravitasi dinyatakan bahwa dua buah partikel
atau lebih di alam semesta ini akan saling menarik dengan gaya yang besarnya
berbanding lurus dengan perkalian antar massa partikel dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antar pusat massa. Semua benda yang berada di permukaan
bumi mengalami gaya tarik yang arahnya menuju ke pusat bumi. Gaya yang
demikianlah yang disebut sebagai gaya gravitasi. Besar gaya gravitasi ini dipengaruhi
oleh massa benda dan jarak benda ke pusat bumi. Sehingga besarnya percepatan
gravitasi di setiap tempat di permukaan bumi berbeda sebab jarak benda terhadap
pusat bumi berbeda. Dengan demikian semakin tinggi letak suatu tempat maka
semakin kecil percepatan gravitasi di tempat tersebut, demikian pula sebaliknya.
Besarnya percepatan gravitasi dapat dicari dengan menggunakan suatu alat yang
disebut bandul matematis dan bandul fisis. Dengan mengayunkan bandul tersebut
maka akan diperoleh periode getaran dari bandul tersebut. Dari periode tersebut
maka dapat dihitung besarnya percepatan gravitasi. Dengan  panjang tali bandul
yang berbeda maka akan dihasilkan percepatan gravitasi yang berbeda pula. Ini
berarti bahwa besarnya percepatan gravitasi akan  berbeda untuk setiap panjang
tali, periode dan jarak pusat massa yang berbeda.

ABSTRAK
In Newton's law of gravity it is stated that two or more particles in the
universe will attract each other in a force whose magnitude is directly
proportional to multiplication between particle masses and inversely
proportional to the square of the distance between the centers of mass. All
objects that are on the surface of the earth experience a force of attraction
which leads to the center of the earth. Such a force is called gravity. The magnitude
of gravity is influenced by the mass of objects and the distance of objects to the
center of the earth. So the magnitude of the gravitational acceleration in every
place on the earth's surface is different because the distance of objects to the
center of the earth is different. Thus the higher the location of a place, the smaller
the acceleration of gravity in that place, and vice versa. The magnitude of
gravitational acceleration can be searched using a device called a mathematical
pendulum and physical pendulum. By swinging the pendulum it will get a vibration
period from the pendulum. From this period, the magnitude of the gravitational
acceleration can be calculated. With different pendulum strings, different
gravitational accelerations will be produced. This means that the magnitude of the
gravitational acceleration will be different for each rope length, period and
distance of the different center of mass.
Kata kunci : Neraca pegas, Gravitasi, , Konstanta,ayunan bandul,percepatan gravitasi

PENDAHULUAN

Benda yang dilepas dari suatu tempat di atas tanah akan jatuh. Hambatan
udara akan mempengaruhi percepatan dari benda yang jatuh. Percepatan yang
dialami oleh benda yang jatuh disebabkan oleh gaya gravitasi bumi atau gaya tarik
bumi disebut percepatan gravitasi.
            Berat adalah besar dari gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Berat
suatu benda akan berbeda harganya dari satu tempat ke tempat lain pada
permukaan bumi. Berat benda ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain massa
dan percepatan gravitasi. Massa tidak tergantung pada tempat di permukaan bumi
maka dapat dikatakan bahwa percepatan gravitasi bumilah yang berubah antara
tempat yang satu dengan yang lain di permukaan bumi.
            Sehingga dapat disimpulkan bahwa percepatan gravitasi dipengaruhi oleh jarak
suatu tempat dengan pusat bumi dan kemasifan susunan bumi di tempat tersebut.
Ini berarti bahwa besar percepatan gravitasi tidak sama di setiap tempat.

DASAR TEORI
Berat adalah gaya tarik bumi terhadap benda. Percepatan gravitasi (g) adalah
percepatan yang dialami oleh benda kerena beratnya sendiri. Menurut hukum Dalton
II gaya  F=ma .Dalam hal ini gaya berat benda F=mg.
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut
bandul. Bandul Matematis adalah salah satu matematis yangbergerak mengikuti
gerak harmonik sederhana. bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri
dari sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak bermassa.
jika bandul disimpangkan dengan sudut θ dari posisi setimbangnya lalu dilepaskan
maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari gaya
grafitasinya.
Prinsip Ayunan yaitu Jika sebuah benda yang digantungkan pada seutas tali,
diberikan simpangan, lalu dilepaskan, maka benda itu akan berauyn kekanan dan ke
kiri. Berarti ketika benda berada disebelah kiri akan dipercepat kekanan, dan ketika
benda sudah ada disebelah kanan akan diperlambat dan berhenti, lalu dipercepat
kekiri dan seterusnya. Dari gerakan ini dilihat bahwa benda mengalami percepatan
selama gerakan nya. Menurut hukum Newton (F = m.a) percepan hanya timbul ketika
ada gaya. Arah percepatan dan arah gaya selalu sama.

Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda
akan diam di titik kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka
beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi
berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan
gerak harmonik sederhana.
Pada contoh di atas, benda mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B, titik C
dan kembali lagi ke B dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda
dilepaskan dari titik C maka urutan gerakannya adalah C-B-A-B-C.
Jika beban ditarik kesatu sisi, kemudian dilepaskanmaka beban akan terayun
melalui titik keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil,
maka bandul sederhana itu akan melakukan getaran harmonik. Bandul dengan massa
m digantung pada seutas tali yang panjangnya l.
Percepatan Gravitasi bumi dapat diukur secara langsung. Pengukurannya dapat
melalui eksperimen ddengan memanfaatkan perumusan suatu konsep atau hukum
fisika. Banyak persamaan-persamaan yang dapat digunakan untuk mengukur
percepatan gravitasi, salah satu diantaranya adalah ayunan sederhana.
Ayunan sederhana atau bandul matematis memiliki periode yang memenuhi
persamaan berikut :
T = 2π 

Dari persamaan periode diatas, dapat dilihat adanya unsur besaran percepatan
gravitasi g. Apabila T dan L diketahui maka nilai g dapat dihitung dengan persamaan
periode getaran harmonic:
g = 4πr   2

Keterangan :
l = panjang tali (m)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
T= periode bandul sederhana (s)
Dari rumus di atas diketahui bahwa periode bandul sederhana tidak bergantung
pada massa dan simpangan bandul, melaikan hanya bergantung pada panjang dan
percepatan gravitasi. Benda diikat dengan benang sepanjang L, digantungkan pada
statif kemudian diayunkan. Periode getaran dapat diukur dengan mengukur waktu
pada 25 ayunan sehingga berlaku :
T =  (s)

Osilasi adalah jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak balik
melalui lintasan yang sama, dimana suatu periodik adalah setiap gerak yang
berulang-ulang dalam selang waktu yang sama. Banyak benda yang berisolasi yang
bergerak  bolak-baliknya tidak tepat sama karena gaya gesekan melepaskan tenaga
geraknya. Bandul matematis bergerak mengikuti gerak harmonic. Bandul sederhana
(matematis) adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa, yang digantung
pada tali ringan yang tidak dapat muju. Jika bandul ditarik keseamping dari posisi
seimbangnya (David, 1985 : 12)
Banyak benda yang berosilasi bergerak bolak-balik tidak tepat sama karena
gaya gesekan melepaskan tenaga geraknya.
syarat untuk mendapat osilasi atau ayunan :
a.    Gaya yang selalu melawan arah simpangan dari suatu posisi seimbang. Dalam hal ini
gaya yang melawan simpangan adalah gaya tangensial.
b.     Kelembaman yang memebuat benda tak berhenti ketika dalam posisi yang
seimbangan (tampa gaya). Dalam contoh ini massa yang berayun tidak berhenti
tetapi pada posisi bawah (posisi tengan, gaya nol), tetapi bergerak terus karena
kelembaman massanya.
Periode T suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh
suatu lintasan langkah dari geraknya yaitu satu putaran penuh atau satu putar
frekuensi gerak adalah V=1/T .
Satuan SI untuk frekwensi adalah putaran periodik hert. posisi pada saat tidak
ada gaya netto yang bekerja pada partikel yang berosilasi adalah posisi setimbang.
partikel yang mengalami gerak harmonik bergerak bolak-balik melalui titik yang
tenaga potensialnya minimum (setimbang). Benda dikatakan melakukan satu
getaran jika benda bergerak dari titik di mana benda tersebut mulai bergerak dan
kembali lagi ke titik tersebut. Satuan periode adalah sekon atau detik.contoh
bandul berayun. Amplitudo adalah pengukuran scalar yang non negative dari besar
osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjatuh
dari garis kesetimbangan dalam gelombang sinusoide yang kita pelajari pada mata
pelajaran fisika dan matematika.
Pada bandul metematis, periode dan frekuensi sudut pada bandul sederhana
tidak tergantung pada masa bandul, tetapi bergantung pada panjang tali dan
percepatan gravitasi setempat.
Jika L dan T diukur, maka maka harga g dapat dihitung. Ketelitian harga g dapat
terpenuhi jika:
1.      Massa tali lebih kecil dibandingkan masa benda
2.      Simpangan harus lebih kecil
3.      Gerakan –gerakan dengan udara luar kecil, sehingga dapat diabaikan
4.      Gaya torsi (putaran) harus tidak ada, benda berayun dalam satu bidang.

METODOLOGI
Yang menjadi persoalan pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan
akan digunakan dalam percobaan, lalu siapkan sebuah ayunan bandul yang akan
diuji,ayunan bandul diujikan sambil menghitung sebuah gerakan sebuah ayunan bandul
tersebut dengan ditulis langsung pada tabel pengamatan.

DATA DAN PENGOLAHAN DATA

Data Pengamatan Percobaan Penentuan Percepatan  Gravitasi    Bumi dengan


Metode Ayunan Bandul

Waktu saat 10 kali


Jenis θ L t
No osilasi
Beban (º) (m) (s)
t1(s) t2(s) t3(s)
1 10 9 9 9 9
2 Beban 15 0,2 9,3 9,3 9,3 9,3
3 20 9,5 9,5 9,5 9,5
4 10 10.7 10.8 10.9 10,8
5 Beban 15 0,3 11.3 10.9 10.8 11
6 20 11,3 11,3 11,3 11,3
7 10 12,6 12,6 12,6 12,6
8 Beban 15 0,4 12,6 12,8 12,8 12,8
9 20 13,1 12,9 13 13
Analisis Data
1)   Penentuan Periode Ayunan Bandul
a)  Secara Praktek
    = 0,9 s
b)      Secara Teori
    = 2 x 3,14    
    = 6,28 x 0,142857
  
 Analisis Data pada Penentuan Periode Ayunan  Bandul Secara Praktek dan Teori

θ n T (s)
Jenis L t
No (º (kal Prakte
Beban (m) (s) Teori
) i) k
1 10 9 0,81 0,8971
2 Beban 15 0,2 10 9,3 0,8649 0,8971
3 20 9,5 0,9025 0,8971
4 10 10,8 0,98 1,0988
5 Beban 15 0,3 10 11 1,1 1,0988
6 20 11,3 1,13 1,0988
7 10 12,6 1,26 1,2688
8 Beban 15 0,4 10 12,8 1,28 1,2688
9 20 13 1,3 1,2688

Menentukan Percepatan Gravitasi


a) Secara Praktek
b)  = 9, 73758 m/s2
b)   Secara Teori     = 4,024327 m/s2
                               Sehingga,
                        = 9,8 m/s2

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Analisis Data pada Penentuan Percepatan Gravitasi Secara Praktek dan Teori

 θ n g (m/s2)
Jenis L t
No  (º (kal
Beban (m) (s) Praktek Teori
) i)
1 10 9 9,73758 9,8
2 Beban 15 0,2 10 9,3 9,11976 9,8
3 20 9,5 8,739812 9,8
4 Beban 10 0,3 10 10,8 12,31937 9,8
5 15 11 9,778116 9,8
6 20 11,3 9,265816 9,8
7 10 12,6 9,936669 9,8
8 Beban 15 0,4 10 12,8 9,628516 9,8
9 20 13 9,334533 9,8

Penentuan Kecepatan (v)


                 
Dimana,      
                            = 0,2 (1 – cos 10o) 
                            = 0,2 (1 – 0,984808)
                            = 0,2 (0,015192)
                            = 0,003038 m
             Sehingga,
    = 0,244036 m/s

Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel
berikut.
Analisis Data pada Penentuan Kecepatan

θ L
Jenis n t
No  (º (m v (m/s)
Beban (kali) (s)
) )
1 10 9 0,244036
2 Beban 15 0,2 10 9,3 0,365473
3 20 9,5 0,486215
4 10 10,8 0,295882
5 Beban 15 0,3 10 11 0,447612
6 20 11,3 0,595489
7 10 12,6 0,345119
8 Beban 15 0,4 10 12,8 0,516857
9 20 13 0,687512

4)        Grafik Hubungan antara Panjang Tali (L) dan Periode (T2)


a.)      Simpangan 10º
Gambar 1.2 Grafik Hubungan antara L (m) dan T2 (s2) pada
Simpangan 10o

b.)      Simpangan 15º
Gambar 1.3 Grafik Hubungan antara L (m) dan T2 (s2) pada
Simpangan 10o
c.)      Simpangan 20º
Gambar 1.4 Grafik Hubungan antara L (m) dan T2 (s2) pada
Simpangan 10o

PEMBAHASAN
Pada percobaan penentuan percepatan gravitasi bumi dengan metode
ayunan bandul, dilakukan percobaan sebanyak sembilan kali dengan percobaan yang
sama. Dimana, panjang tali (L) yang berbeda yaitu 0,2 m, 0,3 m, dan 0,4 m, serta
pemberian simpangan yang berbeda yaitu 10º, 15º, dan 20º, tetapi massa benda yang
digunakan pada percobaan ini sama. Pada percobaan ini jumlah ayunan atau osilasi
pada tiap-tiap percobaan yaitu 10 kali sehingga diperoleh waktu rata-rata untuk
panjang tali 0,2 m secara berturut-turut yaitu 9 s, 9,3 s, dan 9,5 s. Pada panjang tali
0,3 m diperoleh waktu benda untuk berosilasi yaitu 10,8 s, 11 s, dan 11,3 s. Sedangkan
dengan panjang tali 0,4 m diperoleh waktu benda untuk berosilasi yaitu 12,6 s, 12,8 s,
dan 13,8 s. Dari data tersebut semakin besar panjang tali dan simpangan yang
diberikan maka semakin banyak waktu yang diperlukan benda untuk berosilasi.
Analisis data pada penentuan periode osilasi bandul dilakukan secara
praktek dan teori. Secara praktek nilai periode diperoleh dari hasil bagi antara
waktu rata-rata dan banyaknya osilasi yang terjadi. Untuk panjang tali 0,2 m
diperoleh nilai berturut-turut yaitu 0,81 s, 0,8649 s, dan 0,9025 s, untuk panjang tali
0,3 m diperoleh 0,98 s, 1,1 s, dan 1,13 s, dan untuk panjang tali 0,4 m diperoleh nilai
periode osilasi berturut-turut yaitu 1,26 s, 1,28 s, dan 1,3 s. Sedangkan secara teori
nilai periode osilasi diperoleh dari hasil kali antara dua phi dengan akar dari panjang
tali dibagi percepatan gravitasi sehingga diperoleh nilai berturut-turut
yaitu  0,8971 s, 0,8971 s, 0,8971 s, 1,0988 s, 1,0988 s, 1,0988 s, 1,2688 s, 1,2688 s, dan 1,2688 s,
Dari data tersebut, secara praktek diketahui bahwa periode osilasi berbanding
lurus dengan waktu osilasi bandul artinya semakin banyak waktu yang dibutuhkan
bandul untuk berosilasi maka semakin besar pula nilai periode yang diperoleh
sedangkan secara teori diketahui bahwa periode osilasi berbanding lurus dengan
panjang tali yang digunakan artinya semakin besar panjang tali yang digunakan maka
semakin besar pula nilai periode yang diperoleh. Periode yang diperoleh secara
praktek dan teori berbeda, hal ini dikarenakan kurangnya ketelitian pada saat
pengukuran panjang tali, dan perhitungan banyaknya osilasi tidak tepat pada saat
menekan stopwatch

KESIMPULAN

Apabila sebuah bandul matematis dan bandul fisis digantung kemudian diberi 
simpangan kecil , maka bandul akan berayun dan melakukan gerakan harmonis
sederhana. Dengan dasar gerakan harmonis sederhana ini maka dapat dihitung
besarnya percepatan gravitasi bumi di tempat dimana percobaaan dilakukan dengan
cara mengukur panjang tali dan periode pada bandul matematis serta mengukur
periode dan jarak titik gantung ke pusat massa pada bandul fisis. Massa bandul tidak
berpengaruh pada besarnya percepatan gravitasi sedangkan panjang tali
berbanding terbalik dengan kuadrat periode.

REFERENSI
[1] Agriandita, Isnani. Yanasari. 2017. Modul Praktikum Fisika Dasar. Indramayu : Akamigas
Balongan.
[2] William, oliver.2012. Fisika Dasar . Ull : worktime.
[3] Bambang,Sumityo.2012. Percepatan gravitasi.
http://inueds.blogspot.com/2012/10/Percepatangravitasi/
(Diakses 17 November 2017)
[4] Rachman,Aditya.2010.Definisi percepatan gravitasi
http://mahasiswaupiserang.blogspot.com/2014/08/definisi-perce
patan gravitasi (Diakses 19 November 2017)

Anda mungkin juga menyukai