ANALISIS JURNAL
Sekitar 40% dari kematian di Amerika Serikat (AS) berhubungan dengan faktor
sosial dan perilaku yang mengarah pada perkembangan yang cepat pada kondisi
kronis seperti gagal jantung (HF). HF merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang utama karena mempengaruhi 5,8 juta di Amerika Serikat dan lebih dari 23 juta
orang di seluruh dunia. Anggota keluarga (Family members (FM)) yang terlibat dalam
perawatan diri dan mempengaruhi perawatan diri dari orang yang mereka cintai
dengan HF. Penelitian sebelumnya dikaitkan dengan pemecahan masalah FM dalam
kemampuan, keterampilan komunikasi FM, dan pendampingan FM ke kunjungan
penyedia layanan dengan tingkat kepercayaan diri perawatan yang lebih baik dan
perawatan diri pada individu dengan HF. Selain itu, fungsi keluarga dikaitkan dengan
kualitas hidup pada pasien HF dan intervensi keluarga terfokus dalam meningkatkan
kepatuhan diet.
Cara keluarga berkomunikasi serta beradaptasi dan memecahkan masalah
dapat mempengaruhi kepatuhan pasien HF dalam perawatan diri mereka. Self-
determination theory (SDT) adalah teori motivasi untuk melakukan perilaku dan
mengusulkan bahwa kemandirian dan motivasi merupakan faktor penting untuk
mencapai perubahan perilaku. Dua jenis motivasi dijelaskan oleh SDT dikendalikan
dan regulasi otonom. Regulasi tekendali terjadi ketika seorang individu melakukan
perilaku karena mereka merasa tertekan secara eksternal, yang berupa verbal
(misalnya “Anda harus”) atau psikologis (misalnya perasaan bersalah). Sebaliknya,
peraturan otonom terjadi ketika seorang individu melakukan perilaku karena mereka
menghargai perilaku dan memiliki kemampuan untuk mengintegrasikannya ke dalam
hidup mereka. Perilaku Mandiri dikaitkan dengan kepatuhan yang lebih besar,
sedangkan regulasi terkendali dikaitkan dengan perilaku tidak patuh. Individu lebih
cenderung termotivasi untuk melakukan perilaku sehat, atau mengubah perilaku
tidak sehat ketika mereka merasakan rasa otonomi, kompetensi, dan support FMs
(dukungan FMs). FMs dapat memberikan dukungan melalui dorongan, empati dan
pengertian yang jelas mengenai pilihan kegiatan seputar perawatan diri untuk pasien
HF.
Komponen kepatuhan lainnya adalah self-efficacy atau kepercaya diri dalam
melakukan perawatan HF sendiri. Self-efficacy adalah konstruksi utama Social
Cognitive Theory (SCT), dan didefinisikan sebagai kepercayaan pada kemampuan
seseorang untuk melakukan suatu perilaku untuk mencapai hasil tertentu. Model
keluarga berpendapat bahwa pendahuluannya dari self-efficacy, pengetahuan,
keterampilan, dan motivasi serta konteks keluarga yang positif mempromosikan dan
memperkuat perilaku perawatan diri. Meskipun SDT dan model SCT agak berbeda
dalam hal konseptual, mereka umumnya berfokus pada motivasi untuk terlibat dalam
perilaku sehat dengan kedua persepsi menekankan kompetensi atau khasiat.
Dengan demikian, penelitian ini meneliti kedua aspek (motivasi dan kepercayaan diri)
dari perspektif pasien HF untuk memprediksi pengobatan dan kepatuhan diet dalam
menanggapi intervensi yang berfokus pada keluarga. Sebuah laporan sebelumnya
menggambarkan manfaat dari family partnership intervention (FPI) berhubungan
dengan peningkatan kepatuhan diet rendah natrium. Dalam penelitian ini yang diteliti:
1) hubungan fungsi keluarga dan perawatan diri sebelumnya dari kepercayaan
yang dirasakan dan perawatan mandiri (mandiri dan terkontrol)
2) Apakah peserta yang terpapar pada FPI memiliki skor kepercayaan lebih
besar untuk diet, pengobatan dan pengaturan perawatan sendiri pada awal,
empat dan delapan bulan dibandingkan dengan peserta yang terpapar
intervensi Patient family education (PFE) atau intervensi usual care (UC).
C. Intervensi
Usual care (UC) menerima pamflet pendidikan yang berasal dari HF Society
of America tentang perawatan-diri HF selain UC dari penyedia layanan
kesehatan mereka.
Patient family education (PFE) Pasangan menerima sesi pendidikan satu jam
yang disampaikan oleh seorang perawat peneliti. Konten pendidikan tertulis
dan DVD termasuk informasi umum tentang gejala gagal jantung dan
perawatan diri. Pasangan itu menghadiri sesi kelompok kedua, dua jam, yang
dipimpin oleh seorang perawat peneliti dan ahli gizi teregister untuk
memperkuat pendidikan kepatuhan diet dan pengobatan. Peserta HF
menerima umpan balik mengenai asupan natrium dan kepatuhan minum
obat. Setelah empat bulan, para peserta menerima sesi pendorong
pendidikan telepon. Nawala dikirimkan kepada para peserta yang merinci
strategi diet rendah natrium dan kepatuhan pengobatan.
E. Analisa data
Uji statistik yang digunakan yaitu T-tests, ANOVA dan chi square untuk
membandingkan demografi, karakteristik klinis dan hasil ukur pada awal
antara kelompok dan tingkat fungksi keluarga. Prosedur dengan perlakuan
khusus diikuti untuk pengujian hipotesis.
kelompok acak.
Efek dari FPI pada kepercayaan yang dirasakan dalam pengobatan, diet
dan kepatuhan pengobatan
Persentase peserta FPI dengan kepercayaan diri yang tinggi dalam
kepatuhan pengobatan meningkat secara signifikan dari 72% pada awal
menjadi 90,6% pada empat bulan (p = 0,05, ES kecil = 0,24) (Gambar 2).