Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Pengaruh Kompensasi Finansial dan Non Finansial Terhadap


Produktivitas Kerja Karyawan

Putu Irawati, I Wayan Suwendra, Ni Nyoman Yulianthini

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: putuirawati11@yahoo.com, ycgeda@yahoo.co.id,


yulianthini_nyoman@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1)
simultan kompensasi finansial dan non finansial terhadap produktivitas kerja, (2) parsial kompensasi
finansial terhadap produktivitas kerja dan (3) parsial kompensasi non finansial terhadap produktivitas
kerja karyawan pada UD Merta Abadi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal.
Penelitian ini termasuk penelitian populasi dengan subjek penelitian sebanyak 35 orang. Data
dikumpulkan dengan metode kuesioner, wawancara dan pencatatan dokumen kemudian dianalisis
dengan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif
secara (1) simultan dari kompensasi finansial dan non finansial terhadap produktivitas kerja, (2) parsial
dari kompensasi finansial terhadap produktivitas kerja, dan (3) parsial dari kompensasi non finansial
terhadap produktivitas kerja.

Kata kunci: kompensasi finansial, kompensasi non finansial dan produktivitas kerja

Abstract
This research aimed to obtain an explanatory findings were tested on the effect of (1) multiple of
compensation financial and non financial to work productivity, (2) partial of compensation financial to
work productivity and (3) partial compensation non financial to work productivity at UD Merta Abadi. This
research uses causal quantitative research design. This research includes the study population by study
subjects were 35 person. Data is collected by questionnaire method, interview, and recording
documents then analyzed by multiple regression analysis. The results showed that there are a positive
influence of (1) multiple of compensation financial and non financial on the work productivity, (2) partial
of the compensation financial on work productivity, and (3) partial of compensation non financial on work
productivity.

Keywords: financial compensation, non-financial compensation and work productivity


e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

PENDAHULUAN pemberian kompensasi finansial dan non


Perusahaan pada umumnya didirikan finansial yang belum sesuai harapan
dengan tujuan dapat melangsungkan karyawan.
hidupnya dan untuk memperoleh Hasil observasi awal menunjukkan
keuntungan yang maksimal. Untuk dapat bahwa kompensasi yang diberikan
mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan belum sesuai dengan UMR
perusahaan harus melakukan berbagai yang berlaku di Kabupaten Buleleng tahun
upaya yang dapat meningkatkan 2013. Perusahaan tidak dibenarkan
produktivitas kerja karyawan. Upaya memberikan upah yang tidak sesuai
tersebut haruslah dapat memotivasi atau dengan pedoman yang ditetapkan oleh
memberikan semangat karyawan dalam pemerintah yaitu harus sesuai dengan
bekerja. Produktivitas kerja karyawan bagi persyaratan yang tercantum dalam upah
suatu perusahaan sangatlah penting minimum regional. Menurut Gitosudarmo
sebagai alat pengukur keberhasilan dalam (1995) penggajian harus memperhatikan
menjalankan usaha. Karena semakin tinggi peraturan pemerintah seperti ketentuan
produktivitas kerja karyawan dalam tentang Upah Minimum Regional (UMR).
perusahaan, berarti laba yang dicapai Sistem kompensasi yang diberikan oleh UD
perusahaan juga semakin tinggi. Merta Abadi yaitu berdasarkan system hasil
UD Merta Abadi merupakan salah dan dibayar setiap awal bulan. Selain
satu jenis usaha yang bergerak pada kompensasi finansial, utnuk meningkatkan
industri kerajinan tangan dari pelepah produktivitas kerja karyawan juga tidak
pisang. Bentuk olahan dari kerajinan terlepas dengan pemberian kompensasi
pelepah pisang yaitu album dan bingkai foto non finansial. Kompensasi non finansial
yang didesain dari berbagai macam motif merupakan sesuatu yang diterima
sehingga dapat menarik minat dari karyawan dari perusahaan yang bukan
konsumen. Karena perusahaan terus berbentuk uang, tetapi dalam bentuk
berinovasi dalam membuat desain album pekerjaan, pemberian fasilitas gratis, rekan
dan bingkai foto maka karyawan diberikan kerja yang menyenangkan dan lingkungan
pelatihan sehingga karyawan bisa membuat kerja yang nyaman seperti ruang tempat
desain baru dengan rapi sesuai dengan bekerja yang luas, sirkulasi udara yang
contoh yang diberikan. Dalam melakukan memadai. Hal ini dipertegas oleh Peraturan
proses produksi karyawan hanya Pemerintah No. 50/2012 yaitu dalam
menggunakan alat yang sederhana. menjalankan suatu usaha, pemilik
Perusahaan memasarkan produknya ke perusahaan diwajibkan menciptakan tempat
seluruh tempat-tempat wisata yang ada di kerja yang aman, nyaman, dan efisien
Bali dan juga keluar negeri seperti Hawaii untuk mendorong produktivitas.
dan China. Ketersediaan bahan baku Berdasarkan hasil observasi awal terlihat
sangat memadai, karena perusahaan ruangan tempat bekerja pada UD Merta
memasok bahan-bahan dari daerah-daerah abadi belum sesuai standar yang
perkebunan pisang yang ada di Bali. ditentukan, karena tempat karyawan
Berdasarkan observasi awal terlihat bahwa bekerja masih sempit, belum mempunyai
target perusahaan pada tahun 2013 belum tempat penyimpanan bahan-bahan serta
sepenuhnya tercapai. Pada Tahun 2013 hasil produksi yang sudah siap dipasarkan,
perusahaan menargetkan untuk produksi dan sirkulasi udara masih kurang sehingga
album foto sebanyak 50.400 unit tetapi karyawan merasa kurang nyaman dalam
hanya bisa terealisasi 42.405 unit atau bekerja karena ruangan sempit dan panas.
84,14%, sehingga sebanyak 15,86% belum Handoko (1998), menyatakan bahwa
terealisasi. Sedangkan untuk bingkai foto apabila kompensasi yang diterima
perusahaan menargetkan sebanyak 25.200 karyawan baik finansial maupun non
unit hanya bisa terealisasi sebanyak 19.797 finansial semakin besar dan sesuai harapan
unit atau 78,56 % dan sebesar 21,44% berarti kepuasan kerja karyawan semakin
belum terealisasi. Hal ini diduga karena baik serta hasil kerjanya pun semakin baik
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

dan produktivitas kerja akan meningkat. mengemukakkan bahwa produktivitas kerja


Teori ini didukung dengan hasil penelitian dapat diartikan sebagai hasil kongkrit
empirik dari Yuliana (2010) menyatakan (produk) yang dihasilkan oleh individu atau
bahwa kompensasi finansial berpengaruh kelompok, selama satuan waktu tertentu
positif terhadap produktivitas kerja dalam suatu proses kerja. Menurut Tohardi
karyawan. Di sisi lain hasil penelitian dari (2002), mengemukakkan bahwa
Amsuri (2011) menyatakan bahwa produktivitas kerja merupakan sikap mental
kompensasi non finansial berpengaruh yang selalu mencari perbaikan terhadap
positif terhadap produktivitas kerja apa yang telah ada. Pendapat ini di dukung
karyawan, serta penelitian empirik dari oleh Ravianto (1991), mengatakan
Manalu (2013) yang menyatakan bahwa produktivitas pada dasarnya mencakup
kompensasi finansial dan non finansial sikap mental yang selalu mempunyai
berpengaruh secara positif dan signifikan pandangan bahwa kehidupan hari ini harus
terhadap produktivitas kerja karyawan. lebih baik dari hari kemarin dan hari esok
Tujuan penelitian ini adalah untuk harus lebih baik dari hari ini. Siagian (2001)
memperoleh temuan eksplanatif atau menyatakan bahwa produktivitas kerja
penjelasan yang teruji tentang pengaruh: adalah kemampuan memperoleh manfaat
(1) kompensasi finansial dan non finansial yang sebesar-besarnya dari sarana dan
terhadap produktivitas kerja, (2) prasarana yang tersedia dengan
kompensasi finansial terhadap produktivitas menghasilkan tujuan yang optimal bahkan
kerja, dan (3) kompensasi non finansial maksimal. Kussrianto (1990)
terhadap produktivitas kerja karyawan pada mengemukakan bahwa produktivitas adalah
UD Merta Abadi. perbandingan antara hasil yang dicapai
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dengan peran serta tenaga kerja per satuan
memberikan manfaat berupa manfaat waktu. Sehingga dapat disimpulkan
teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis produktivitas kerja karyawan adalah
penelitian ini diharapkan dapat memberikan keseluruhan output yang dihasilkan oleh
sumbangan ilmu pengetahuan dalam karyawan yang diukur berdasarkan ukuran
bidang manajemen sumber daya manusia waktu dengan memaksimalkan segala
khususnya mengenai kompensasi finansial, sumber daya yang ada. Sedarmayanti dan
non finansial dan produktivitas kerja Husein (2004) mengemukakan bahwa
karyawan serta dapat dipergunakan produktivitas kerja harus selalu dikaitkan
sebagai bahan referensi yang sesuai bagi dengan efektivitas dan efisiensi kerja,
penelitian selanjutnya dan secara praktis sedangkan Syarif (2001) menyataan bahwa
hasil penelitian ini diharapkan dapat tingkat produktivitas kerja karyawan dapat
memberikan sumbangan pada UD Merta diukur dengan menggunakan pendekatan
Abadi di Desa Ambengan Kecamatan output yaitu hasil produksi karyawan yang
Sukasada, Buleleng yang berkaitan dengan diperoleh sesuai target yang diinginkan
pemberian kompensasi finansial dan Non perusahaan. Sehingga, dalam penelitian ini
finansial kepada karyawan untuk mengukur produktivitas kerja karyawan
meningkatkan produktivitas kerja karyawan. dengan menggunakan pendekatan hasil
Pada umumnya setiap perusahaan atau output.
selalu ingin meningkatkan produktivitas Kompensasi merupakan faktor yang
kerja karyawan untuk menunjukkan dapat mempengaruhi semangat dan kinerja
perusahaan tersebut dapat berhasil dan karyawan, dimana pemberian kompensasi
berkembang, karena semakin tinggi sangat penting bagi karyawan yang
produktivitas yang dihasilkan oleh karyawan diharapkan mampu memberikan
maka laba yang diperoleh perusahaan akan kesejahteraan hidup bagi karyawan
semakin besar pula dan produktivitas tersebut sehingga dapat memotivasi
perusahaan akan terus meningkat. Menurut karyawan agar bekerja lebih baik lagi yang
Wibowo (2007) menyatakan bahwa akan berdampak pada peningkatan
produktivitas kerja adalah hubungan antara produktivitas perusahaan. Menurut Sutrisno
keluaran atau hasil organisasi dengan (2009) pemberian kompensasi yang layak
masukan yang diperlukan. Yuniarsih (2009) bukan saja dapat memengaruhi kondisi
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

materi para karyawan, tetapi juga dapat dapat disimpulkan kompensasi finansial
menentramkan batin karyawan untuk adalah balas jasa yang diterima karyawan
bekerja lebih tekun dan mempunyai inisiatif. dari perusahaan dalam bentuk gaji, upah,
Pemberian kompensasi dari perusahaan bonus, premi, tunjangan hari raya,
harus adil dan tidak jauh berbeda dengan tunjangan hari tua, pengobatan atau
apa yang diharapkan pegawai. Dengan jaminan kesehatan, asuransi dan lain-lain
demikian maka setiap perusahaan harus yang sejenis. Mondy (2004) menyatakan
dapat menetapkan kompensasi yang tepat, bahwa kompensasi finansial dapat dibagi
sehingga karyawan dapat termotivasi untuk menjadi dua yaitu kompensasi finansial
bekerja lebih baik dan dapat meningkatkan langsung dan kompensasi finansial tidak
produktivitasnya sehingga apa yang langsung. Sependapat dengan pandangan
menjadi tujuan perusahaan dapat tercapai. diatas, Kaswan (2012) menjabarkan
Kompensasi merupakan seluruh balas jasa macam-macam bagian dari kompensasi
baik berupa uang, barang, maupun finansial yaitu kompensasi finansial
kenikmatan yang biasa diterima oleh langsung dan kompensasi finansial tidak
karyawan atas kinerja yang disumbangkan langsung.
kepada perusahaan (Tohardi, 2002). Kompensasi finansial langsung
Menurut Nitisemito (2000) mendefinisikan adalah kompensasi yang diberikan
kompensasi sebagai penghargaan atau langsung berhubungan dengan hasil kerja
balas jasa yang diberikan oleh perusahaan karyawan yang bersangkutan dalam bentuk
kepada karyawan atas prestasi kerja gaji/upah, bonus dan komisi (Hasibuan,
mereka demi tercapainya tujuan organisasi. 2009). Menurut Kaswan (2012) kompensasi
Kadarisman (2012) menyatakan bahwa finansial langsung merupakan
kompensasi adalah imbalan yang diterima penghargaan/ ganjaran yang disebut gaji
karyawan berupa finansial maupun atau upah yang dibayar berdasarkan
nonfinansial. Sunyoto (2012:31) yang tenggang waktu yang tetap dalam bentuk
menyatakan bahwa pada dasarnya bonus, insentif, dan komisi. Pendapat dari
kompensasi yang diterima oleh karyawan Simamora (2001) yaitu kompensasi
dibagi atas dua macam yaitu kompensasi finansial langsung dapat berupa upah, gaji,
finansial dan kompensasi nonfinansial. dan insentif. Berdasarkan pendapat para
Kompensasi finansial didefinisikan ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
sebagai upah atau gaji tetap yang diterima kompensasi finansial langsung merupakan
seorang pekerja dalam bentuk upah balas jasa yang diterima karyawan dari
bulanan, upah mingguan, atau upah tiap perusahaan secara langsung dalam bentuk
jam dalam bekerja (Nawawi, 2003). gaji/upah, bonus, dan insentif. Adapun
Sunyoto (2012) yang menyatakan indikator dari kompensasi finansial
kompensasi finansial merupakan sesuatu langsung menurut Rivai (2004) adalah
yang diterima oleh karyawan dalam bentuk balas jasa yang diterima karyawan dari
seperti gaji, upah, bonus, premi, tunjangan perusahaan secara langsung dalam bentuk
hari raya, tunjangan hari tua, pengobatan gaji/upah, bonus dan insentif.
atau jaminan kesehatan, asuransi dan lain- Kompensasi finansial tidak langsung
lain yang sejenis yang dibayarkan oleh adalah pemberian kompensasi tidak
organisasi. Menurut Martoyo (2000) dikaitkan dengan hasil kerja karyawan yang
kompensasi finansial merupakan balas jasa bersangkutan. Kompensasi finansial tidak
yang dibayarkan dengan sejumlah uang langsung ini dikatakan juga sebagai
kepada karyawan yang bersangkutan yang pelengkap karena diberikan kepada
terdiri dari upah, gaji, bonus, tunjangan hari karyawan hanya untuk melengkapi
raya, serta tunjangan makan. Simamora kompensasi yang telah diberikan oleh
(2004) mendefinisikan kompensasi finansial perusahaan. Wujud dari kompensasi
sebagai semua bentuk kembalian yang finansial tidak langsung yaitu fasilitas
terdiri atas bayaran yang diperoleh kesehatan, tunjangan-tunjangan, serta
seseorang dalam bentuk gaji, upah, bonus, transportasi (Hasibuan, 2009). Menurut
komisi, dan tunjangan-tunjangan. Mondy (2004) pemberian kompensasi
Berdasarkan pandangan tersebut, maka finansial tidak langsung dapat berupa
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

jaminan sosial seperti jamsostek dan dan Kompensasi berkaitan dengan


jaminan sosial lainnya. Sedangkan menurut lingkungan pekerjaan.
Panggabean (2002) bentuk pemberian Kompensasi non finansial yang
kompensasi finansial tidak langsung dapat berhubungan dengan pekerjaan dapat
berupa tunjangan-tunjangan seperti berupa pekerjaan yang menarik,
tunjangan hari raya. Indikator dari kesempatan untuk berkembang, program
kompensasi finansial tidak langsung pelatihan, wewenang dan tanggung jawab,
menurut Simamora (2001) yaitu berupa penghargaan atas kinerja. Menurut Mondy
tunjangan atau bayaran diluar jam kerja, (2008) kompensasi non finansial yang
misalnya berupa tunjangan hari raya besar berhubungan dengan pekerjaan yaitu
keagamaan. Dimensi yang digunakan pekerjaan yang sesuai, menarik dan
dalam penelitian ini adalah kompensasi menantang, program pelatihan, peluang
finansial langsung dan kompensasi finansial untuk dipromosikan, serta pemberian
tidak langsung. Indikator dari kompensasi jabatan. Kompensasi non finansial
finansial langsung yang digunakan yaitu mengenai lingkungan pekerjaan ini dapat
upah dan indikator dari kompensasi berupa kondisi kerja yang mendukung,
finansial tidak langsung yaitu tunjangan hari pembagian kerja serta hubungan antara
raya yang diberikan oleh perusahaan. sesame rekan kerja dan atasan. Menurut
Kompensasi non finansial merupakan Mondy (2008) kompensasi non finansial
kepuasan yang diterima seseorang dari yang berhubungan dengan lingkungan kerja
pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan seperti ditempatkan di lingkungan kerja
psikologis dan atau fisik tempat orang yang kondusif, sehat, aman dan nyaman
tersebut bekerja (Mondy, 2008). Menurut serta hubungan antara sesame rekan kerja
Rivai (2004) menyatakan kompensasi non dan atasan. Indikator dari kompensasi non
finansial merupakan balas jasa yang finansial yang berkaitan dengan pekerjaan
diberikan perusahaan kepada karyawan yaitu pekerjaan yang sesuai, menarik dan
bukan berbentuk uang, tapi berwujud menantang, program pelatihan, peluang
fasilitas. Kompensasi non finansial terdiri untuk dipromosikan, serta pemberian
atas jabatan, peluang promosi, pengakuan jabatan. Sedangkan indikator kompensasi
karya, temuan baru, prestasi istimewa. non finansial yang berkaitan dengan
Menurut Simamora (2001) kompensasi non lingkungan pekerjaan yaitu lingkungan kerja
finansial adalah sesuatu yang diterima oleh yang kondusif, sehat, aman dan nyaman
karyawan dari perusahaan yang bukan serta hubungan antara sesama rekan kerja
berbentuk uang, misalnya penghargaan, dan atasan. Adapun dimensi yang
pemberian fasilitas gratis dan lingkungan digunakan dalam penelitian ini mengenai
pekerjaan. Sunyoto (2012) mendefinisikan kompensasi non finansial yaitu kompensasi
kompensasi non finansial merupakan yang berkaitan dengan pekerjaan dan
sesuatu yang diterima karyawan dalam kompensasi yang berkaitan dengan
bentuk selain uang.Pendapat dari lingkungan pekerjaan. Indikator dari
Panggabean (2002) yang menyatakan kompensasi yang berkaitan dengan
kompensasi non finansial dapat berupa pekerjaan yang digunakan yaitu program
pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. pelatihan/ pelatihan karyawan dan
Berdasarkan pandangan tersebut maka kompensasi yang berkaitan dengan
dapat disimpulkan bahwa kompensasi non lingkungan pekerjaan digunakan indikator
finansial merupakan sesuatu yang diterima hubungan karyawan dengan rekan kerja
oleh karyawan dari perusahaan yang bukan maupun dengan atasan dan kenyamanan
berbentuk uang tetapi dalam bentuk tempat bekerja.
pekerjaan, pemberian fasilitas gratis serta Handoko (1998), menyatakan bahwa
lingkungan pekerjaan yang nyaman seperti kompensasi finansial dan non finansial
kerabat atau rekan kerja yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
menyenangkan. Panggabean (2002) Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan
menyatakan bahwa, kompensasi non bahwa kompensasi finansial dan non
finansial dapat dibagi menjadi dua yaitu finansial memiliki pengaruh yang besar
kompensasi berkaitan dengan pekerjaan terhadap produktivitas.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

analisis regresi berganda dengan pengujian


METODE uji asumsi klasik terlebih dahulu. Uji asumsi
Penelitian ini menggunakan desain klasik yang digunakan yaitu uji normalitas,
penelitian kuantitatif kausal. Subjek uji multikolonieritas, uji autokorelasi, dan uji
penelitian ini adalah seluruh karyawan UD heterokedastisita. Berdasarkan pengujian
Merta Abadi dan objek penelitian ini adalah uji asumsi klasik, diperoleh data yang
produktivitas kerja, kompensasi finansial digunakan dalam analisis regresi berganda
dan kompensasi non finansial. Populasi telah bebas dari asumsi-asumsi klasik yang
yang digunakan dalam penelitian ini adalah telah dipaparkan.
seluruh karyawan UD Merta Abadi yang
berjumlah 35 orang. Jenis data yang HASIL DAN PEMBAHASAN
dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu Hasil Penelitian
berupa data kompensasi finansial, non Hasil analisis regresi berganda
finansial dan produktivitas kerja karyawan dengan bantuan program aplikasi komputer
yang bersumber dari UD Merta Abadi. Data Statistical Package for Social Sience
dikumpulkan dengan teknik (1) kuesioner, (SPSS) 19.0 for Windows, maka diperoleh
(2) Wawancara, dan (3) pencatatan hasil penelitian seperti yang tampak pada
dokumen, kemudian dianalisis dengan Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1 Hasil Uji Statistik Analisis Regresi Berganda

Parameter Koefisien p-value Alpha(α) Keputusan Simpulan


Ryx1x2 0,822 0,000 0,05 Menolak Ada hubungan simultan dari
Ho kompensasi finansial dan non
finansial terhadap produktivitas kerja
R2yx1x2 0,676 0,000 0,05 Menolak Ada pengaruh simultan dari kompensasi
Ho finansial dan non finansial terhadap
produktivitas kerja
Pyx1 0,357 0,000 0,05 Menolak Ada pengaruh parsial dari
Ho kompensasi finansial terhadap
produktivitas kerja
P2yx1 0,127 0,000 0,05 Menolak Menunjukkan besarnya sumbangan
Ho pengaruh secara parsial dari
kompensasi finansial terhadap
produktivitas kerja
Pyx2 0,383 0,000 0,05 Menolak Ada pengaruh parsial dari
Ho kompensasi non finansial terhadap
produktivitas kerja
P2yx2 0,147 0,000 0,05 Menolak Menunjukkan besarnya sumbangan
Ho pengaruh secara parsial dari
kompensasi non finansial terhadap
produktivitas kerja
Pyε 0,178 - - - -
P2yε 0,032 - - - -
α 0,175 0,000 0,05 Signifikan Bisa memprediksi
β1 0,411 0,000 0,05 Signifikan Bisa memprediksi
β2 0,445 0,000 0,05 Signifikan Bisa memprediksi

Sumber: Pengolahan data SPSS


e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Berdasarkan Tabel 1 di atas, maka Y = produktivitas kerja


dapat dijelaskan hubungan antar variabel ε = faktor lain
yang terjadi adalah sebagai berikut.
(1) Ryx1x2 yang menyatakan hubungan Berdasarkan hasil perhitungan uji
simultan antara variabel kompensasi statistika dengan bantuan SPSS 19.00
finansial dan non finansial terhadap pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada
produktivitas kerja sebesar 0,822 pengaruh secara bersama-sama atau
(82,2%). simultan dari kompensasi finansial dan non
(2) R2yx1x2 yang menyatakan pengaruh finansial terhadap produktivitas kerja. Besar
simultan antara variabel kompensasi pengaruh secara bersama-sama atau
finansial dan non finansial terhadap simultan kompensasi finansial dan non
produktivitas kerja sebesar 0,676 finansial terhadap produktivitas kerja yaitu
(67,6%). sebesar 0,676 (67,60%), sedangkan
(3) Pyx1 yang menyatakan bahwa pengaruh sisanya sebesar 0,178 (17,80%)
parsial dari variabel kompensasi dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel lain
finansial terhadap produktivitas kerja yang secara teoritik diduga kuat
sebesar 0,357 (35,7%). mempengaruhi produktivitas kerja adalah
(4) P2yx1 yang menyatakan bahwa besar faktor kualitas kehidupan kerja dan
sumbangan pengaruh parsial dari kompetensi karyawan (Ndraha, 1999),
variabel kompensasi finansial terhadap disiplin kerja (Sinungan, 2008)
produktivitas kerja sebesar 0,127 Berdasarkan hasil perhitungan uji
(12,7%). statistika dengan bantuan SPSS 19.00
(5) Pyx2 yang menyatakan bahwa pengaruh pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada
parsial dari variabel kompensasi non pengaruh secara parsial kompensasi
finansial terhadap produkvitas kerja finansial terhadap produktivitas kerja. Besar
sebesar 0,383 (38,3%). pengaruh parsial kompensasi finansial
(6) P2yx2 yang menyatakan bahwa besar terhadap produktivitas kerja yaitu sebesar
sumbangan pengaruh parsial dari 0,357 (35,70%).
variabel kompensasi non finansial Berdasarkan hasil perhitungan uji
terhadap produktivitas kerja sebesar statistika dengan bantuan SPSS 19.00
0,147 (14,7%). pada Tabel 1, menunjukkan bahwa ada
(7) Pyε yang menyatakan bahwa besar pengaruh secara parsial kompensasi non
pengaruh variabel lain sebesar 0,178 finansial terhadap produktivitas kerja. Besar
(17,8%). pengaruh kompensasi non finansial
(8) P2yε yang menyatakan bahwa besar terhadap produktivitas kerja yaitu sebesar
sumbangan pengaruh variabel lain 0,383 (38,30%). Adapun Persamaan dari
sebesar 0,032 (3,2%). analisis regresi berganda penelitian ini
adalah sebagai berikut.

ε Y= 0,175+0.411+0.445
Pyx1 = 0,357 Pyε = 0,178
Berikut ini adalah pemaparan
X1 persamaan regresi tersebut. (1) Konstanta
Ryx1 x2 = 0,822 sebesar 0,175 artinya bahwa apabila
Y kompensasi finansial dan non finansial
nilainya sama dengan nol, maka
X2 produktivitas kerja (Y) sebesar 0,175. (2)
Pyx2 = 0,383 Koefisien regresi kompensasi finansial (X 1)
sebesar 0,411 artinya bahwa apabila
Gambar 1 Struktur Hubungan pengaruh X1 kompensasi finansial meningkat sebesar
dan X2 Terhadap Y. satu satuan, maka produktivitas kerja (Y)
mengalami kenaikan sebesar 0,411%
Keterangan: X1 = kompensasi finansial dengan asumsi bahwa variable bebas yang
X2 = kompensasi non finansial lain dari model regresi adalah tetap. (3)
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Koefisien kompensasi non finansial (X2) karyawan. Temuan penelitian ini memiliki
sebesar 0,445 menyatakan bahwa apabila implikasi bahwa ketika kompensasi non
kompensasi non finansial meningkat finansial yang diberikan perusahaan sesuai
sebesar satu satuan, maka produktivitas dengan yang diharapkan karyawan maka
kerja (Y) mengalami kenaikan sebesar produktivitas kerja karyawan akan semakin
0,445% dengan asumsi bahwa variabel baik.
bebas yang lain dari model regresi adalah Keterbatasan penelitian ini adalah
tetap. pengamatan hanya dilakukan pada satu
perusahaan saja dan tidak berlaku pada
Pembahasan perusahaan lain. Disamping itu dari segi
Berdasarkan penelitian yang telah jumlah populasi yang digunakan dalam
dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa penelitian ini masih terbilang sedikit,
variabel kompensasi finansial dan non sehingga diharapkan bagi peneliti lain untuk
finansial secara bersama-sama menggunakan perusahaan yang lebih besar
mempengaruhi produktivitas kerja dengan populasi penelitian yang lebih luas
karyawan pada UD Merta Abadi. Hasil agar hasil penelitian lebih teruji
penelitian ini mendukung kajian empirik dari keandalannya.
Manalu (2013) yang menyatakan bahwa
kompensasi finansial dan non finansial SIMPULAN DAN SARAN
berpengaruh positif terhadap produktivitas Berdasarkan hasil dan pembahasan yang
kerja karyawan. Dengan demikian berarti telah dilakukan, dapat ditarik beberapa
bahwa karyawan yang puas terhadap simpulan sebagai berikut(1) ada pengaruh
imbalan yang diberikan oleh perusahaan yang positif dari kompensasi finansial dan
baik dalam bentuk finansial maupun non finansial terhadap produktivitas kerja
nonfinansial sebagai ganti atas karyawan pada UD Merta Abadi di Desa
pengorbanannya kepada perusahaan akan Ambengan Kecamatan Sukasada,
senantiasa mempertahankan atau bahkan Buleleng, (2) ada pengaruh yang positif dari
meningkatkan kinerja yang telah dicapainya kompensasi finansial terhadap produktivitas
saat ini. kerja karyawan pada UD Merta Abadi di
Penelitian mengenai pengaruh dari Desa Ambengan Kecamatan Sukasada,
variabel kompensasi finansial terhadap Buleleng, (3) ada pengaruh yang positif dari
produktivitas kerja menunjukkan bahwa kompensasi non finansial terhadap
kompensasi finansial berpengaruh positif produktivitas kerja karyawan pada UD
terhadap produktivitas kerja, hasil tersebut Merta Abadi di Desa Ambengan Kecamatan
didukung oleh kajian empirik dari Yuliana Sukasada, Buleleng.
(2010) menyatakan bahwa kompensasi Berdasarkan simpulan yang telah
finansial berpengaruh positif terhadap dikemukakan, maka dapat diajukan
produktivitas kerja karyawan. Temuan beberapa saran yaitu sebagai berikut(1)
penelitian ini memiliki implikasi bahwa untuk bagi UD Merta Abadi di Desa Ambengan
meningkatkan produktivitas kerja karyawan Kecamatan Sukasada, Buleleng, agar lebih
perusahaan harus memperhatikan sistem meningkatkan produktivitas dengan
pemberian kompensasi finansial untuk memperhatikan sistem pemberian
karyawan. kompensasi finansial maupun non finansial
Hasil penelitian selanjutnya pada agar produktivitas kerja karyawan dapat
penelitian pengaruh dari variabel sesuai dengan yang diharapkan
kompensasi non finansial terhadap perusahaan, karena berdasarkan hasil
produktivitas kerja karyawan, diperoleh penelitian terbukti kompensasi finansial dan
hasil variabel kompensasi non finansial non finansial dapat mempengaruhi
berpengaruh positif terhadap produktivitas produktivitas kerja karyawan. Penerapan
kerja karyawan pada UD Merta Abadi. Hasil sistem kompensasi yang baik akan dapat
penelitian ini sesuai dengan kajian empirik membantu perusahaan untuk mencapai
dari Amsuri (2011) menyatakan bahwa tujuan dalam memperoleh, memelihara dan
kompensasi non finansial berpengaruh menjaga karyawan dengan optimum, (2)
positif terhadap produktivitas kerja bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

mengkaji aspek yang serupa yaitu tentang Karyawan Pada Industri Kerajinan
kompensasi finansial, non finansial serta Tangan Kerang di Surabaya. Jurnal
produktivitas kerja karyawan diharapkan SDM. Vol 2 No.2 Tahun 2010.
untuk mengembangkan penelitian ini
dengan menggunakan populasi dan sampel Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber
yang lebih luas agar hasil penelitian lebih Daya Manusia, Edisi Keempat.
teruji keandalannya, disamping itu juga Yogyakarta: BPFE.
diharapkan untuk menguji variabel lain yang
diduga kuat dapat mempengaruhi Nawawi, H. Handari. 2003. Manajemen
produktivitas kerja karyawan seperti Strategik Organisasi Non Profit
kualitas kehidupan kerja, kompetensi dan Bidang Pemerintahan. Jakarta:
disiplin kerja. Gajah Mada University Press.

DAFTAR RUJUKAN Ndraha, Taliziduhu. 1999. Pengembangan


Amsuri, Ahmad. 2011. Pengaruh Sumber Daya Manusia. PT Rineka
Kompensasi Non Finansial Cipta: Jakarta.
Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan pada industri kerajinan Nitisemito, Alex.S, 2000, Manajemen
hiasan dinding di Lombok. Jurnal Personalia: Manajemen sumber
Manajemen Bisnis STIE, Volume 2 Daya Manusia,Edisi Keempat.
No. 2 Tahun 2013. Jakarta: Ghalia Indonesia

Anonim. 2012. Peraturan pemerintah No. Ravianto, J. 1991. Produktivitas Kerja.


50/2012 tentang Sistem Manajemen Cetakan Pertama. Jakarta: Ghalia
Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Indonesia.

Gitosudarmo, Indriyo. 1995. Perilaku Rivai, Veithzal. 2004.Kepemimpinan


Keorganisasian. Yogyakarta: BPFE. danPerilaku Organisasi, Edisi
Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo
Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen Persada.
Personalia dan Sumber Daya
Manusia (edisi 2). BPFE: Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen
Yogyakarta. Sumber Daya Manusia. Bumi
Aksara: Jakarta.
Hasibuan, Malayu S. P.2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Simamora, Henry. 2001. Manajemen
PT. Bumi Aksara: Jakarta. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
STIE YKPN
Kadarisman, M.Dr. 2012. Manajemen
Kompensasi. PT. Grafindo Persada: -------. 2004. Manajemen Sumber Daya
Jakarta Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN

Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Sinungan, Muchdarsyah. 2008.


ManusiaUntuk Keunggulan Bersaing Produktivitas Apa dan Bagaimana.
Organisasi. Edisi Pertama. PT Bumi Aksara: Jakarta
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner
Kussrianto, B. 1990. Peningkatan dan Analisis Data Sumber Daya
Produktivitas Karyawan. Jakarta: Manusia. PT.Buku Seru: Jakarta.
LPPM.
Sutrisno, Edy. 2009, Manajemen Sumber
Manalu, Rina. 2010. Pengaruh Kompensasi Daya Manusia. Jakarta: Penerbit
Finansial dan Non Finansial Kencana
Terhadap Produktivitas Kerja
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Syarif, Rusli. 2001. Peningkatan Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Raja


Produktivitas Terpadu (PPT) atau Grafindo Persada: Jakarta.
Pengendalian Mutu Terpadu (PMT)
yang Disesuaikan Dengan Kondisi Yuliana. 2010. Pengaruh Kompensasi
Bangsa. Angkasa : Bandung. Finansial Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Pada Perusahaan
Tohardi, Ahmad, 2002, Pemahaman Praktis Keset Lancar Maju Semarang.
Manajemen Sumber Daya Manusia, Jurnal SDM. Universitas Semarang.
Edisi Kesatu. Bandung: C.V. Mandar Vol. 1 Nomor 1 Tahun 2011. Hal
Maju. 127-145.

Umar, Husein. 2004. Riset Sumber Daya Yuniarsih, Tjutju dan Suwatno. 2009.
Manusia, cetakan Keempat. Manajemen Sumber Daya
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta. Manusia. Alfabeta: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai