Disusun Oleh :
Ikhsanudin Nur Rosyidi
Risti Yulianti
Nadia Izzatunnisa P
Meilia Prihartini
Dewi Anggraeni P
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
Zat pewarna alami merupakan bahan yang penting dalam industry baik pangan maupun
non pangan. Permintaan dan penggunaan zat pewarna alami terus meningkat sejalan dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat tentang arti keamanan dan kesehatan bagi kehidupan dan
lingkungan.
Zat warna alami dapat dihasilkan oleh tumbuhan, baik tumbuhan tingkat tinggi maupun
tumbuhan tingkat rendah atau mikroorganisme (antara lain jamur, khamir dan bakteri), dan
komponen yang menghasilkan warna ini dikenal dengan nama pigmen. Pigmen adalah zat yang
terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan
memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap mata.
Bakteri diketahui dapat memproduksi pewarna alami yang menyerupai pewarn aalami yang
terdapat di tanaman. Bakteri-bakteri yang berpigmen yang dapat menghasilkan pigmen tersebut
contohnya adalah
a) Bakteri penghasil pigmen merah: Bacillus megaterium
b) Bakteri penghasil pigmen karotenoid: Flavobacteriumdehydrogenans,
Rhodobactersphaeroides, Rhodobactersulfidophilus,
Rhodopseudomonasspheroides
c) Bakteri penghasil pigmen biru: Streptomyces sp.
d) Bakteri penghasil pigmen violet kehitaman dan pigmen kuning: Actinomycetes
(Logan,1994)
Sebagian besar jenis pigmen yang dihasilkan oleh bakteri adalah golongan karotenoid.
Beberapa diantaranya yang memiliki nilai komersial adalah: astaxantin, β-karoten, zeaxantin
dan kantaxantin.
a) Karotenoid berperan penting untuk menjaga bakteri dari
kerusakan akibat paparan cahaya dan kerusakan oksidatif dari aktifitas
pembentukan oksigen pada lingkungan aerobik.
b) Karotenoid juga berperan sebgai pengumpul cahaya pada bakteri
fotosintetik
Angkak merupakan beras yang diermentasi dengan menggunakan Monascus spp. Angkak
biasa disebut dengan Ang-Khak, Hong Qu di China dan di jepang diebut dengan Beni, Koji atau
Red Koji. Angkak dibuat dari beras ang diermentasikan dengan Monascus purpureus. Monascus
merupakan bagian dari kelas Ascomycetes dan sukku Monasceae. Monascus dapat mengkonversi
pati menjadi senyawa senyawa metaboit seperti alkohol, antibiotik, antihipertensi, enzim, lemak,
dan pigmen.
Produksi pigmen monascus dipengaruhi leh tpe substrat yang digunakandan kondisi selama
produksi angkak seperti pH, temperatur, an kadar air. Penambahan 1-10% bahan bahan sumber
karbon dan 0,1-0,5% sumber nitrogen (Pepton dan amonium nitrat) pada substrat, dapat
meningkatkan kemampuan inokulum dalam memproduksi pigmen.Pigmen pigmen pada angkak
cukup stabil selama proses autklaf pada kisaran pH yang luas waau lebih disukai pada pH basa
atau netral. Pigmen ini uga stabil selama penyimpanan pada temperatur dingin.
DAFTAR PUSTAKA