Makalah Ips
Makalah Ips
Di susun oleh:
Mutmainnah LC.
Trinila SP.
Terndri wularianti S.
Hendrik Lunda
Furkan
Yongki Ismanto
Muh. Zikri
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkaan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, berkat
rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan Tugas IPS Tentang
Agresi Militer Belanda pertama dan kedua. Semoga tugas ini dapat
bermanfaat bagi kita semua dan dapat mengenal lebih jelas tentang Agresi
militer belanda yang pertama dan kedua.
Daftar isi:
Halaman Judul
Kata Pengantar
Bab I
Pendahuluan
I.I Latar belakang
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
Bab II
Pemahaman
Bab III
Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran-saran
Bab IV
Daftar Penutup
BAB I
I.2 Tujuan
I.3 Manfaat
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
b. Perundingan Renville
Pada tanggal 18 September 1947, Dewan Keamanan PBB
membentuk Commite of Good Offices (Komite Jasa-jasa Baik). Komite itu
kemudian terkenal dengan sebutan Komisi Tiga Negara(KTN). Anggota
KTN terdiri atas wakil Australia, Richard Kiby, wakil Belgia, Paul van
Zeeland, dan wakil Amerika Serikat, Frank Graham. Terpilihnya Australia
dalam KTN merupakan permintaan pihak Indonesia, sedangkan terpilihnya
Belgia merupakan permintaan pihak Belanda. Kemudian Australia dan
Belgia menentukan anggota KTN ketiga, yaitu Amerika Serikat.
Tugas pokok KTN adalah mecari penyelesaian damai terhadap
masalah perselisihan antara Indonesia dan Belanda. Untuk itu, KTN
menawarkan perundingan kepada kedua negara. Amerika Serikat
mengusulkan tempat pelaksanaan perundingan yang di luar wilayah
pendudukan Belanda maupun wilayah Republik Indonesia. Tempat yang
dimaksud adalah sebuah kapal AS bernama Renville, yang sedang berlabuh
di Tanjung Priok. Perundingan itu terkenal dengan sebutanPerundingan
Renville.
Dalam perundingan itu, delegasi Indonesia dipimpin oleh Amir
Syarifuddin, sedangkan delegasi Belanda dipimpin oleh Abdullah
Wijoyoatmojo. Perundingan berlangsung alot karena baik Indonesia
maupun Belanda cenderung berpegang teguh pada pendirian masing-
masing. Akhirnya, pada tanggal 17 Januari 1948, hasil Perundingan
Renville disepakati dan ditandatangani.
B. Agresi Militer II
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Agresi militer merupakan bentuk rill bahwa Belanda melanggar
perjanjian Internasional (Linggajati). Dalam agresi ini belanda mencoba
menguasai kota-kota pelabuhan dan kota perkebunan yang dianggap
penting bagi Indonesia.
2. Saran-saran
BAB IV
Daftar Penutup
Sumber: phttp://sayyidanchiam.blogspot.com/2012/10/makalah-agresi-
militer-belanda-i-dan-ii.html