Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian


dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka dan lain-lain.

Kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar
untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan
kesehatan, kesakitan dan penyakit). Setidaknya definisi kesehatan harus mengandung
paling tidak komponen : biomedis,personal dan sosiokultural. “ ....keadaan (status)
sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan
yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan.”

Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat


untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan
menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi
bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan
berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi
interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara
publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa.

Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya


kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi
sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin
manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.

1
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak
massa dengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa
tidak sama dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang
membentuk proses komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran[3].

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diangkat dalam pembuatan makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Apa arti dari komunikasi?
2. Bagaimanakah pandangan terhadap komunikasi masyarakat khususnya
dibidang kesehatan ?
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis komunikasi dalam masyarakat?
4. Bagaimana peran media massa dalam masyarakat?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah daripada makalah ini adalah


1. Dapat mengetahui manfaat komunikasi umum
2. Dapat mengetahui manfaat komunikasi kesehatan masyarakat
3. Dapat mengetahui hal-hal apa yang berhubungan dengan komunikasi
umum dan komunikasi kesehatan.
4. Untuk mengetahui peranan dari komunikasi.

D. Manfaat Penulisan

Mafaat dari penyusunan makalah ini yaitu agar kita dapat mengetahui tatacara
berkomunikasi dengan baik dan benar dari berbagai kalangan, khususnya dalam
kalangan umum dan kalangan kesehatan (Masyarakat). Yang dimana, komunikasi
sangatlah penting untuk proses pertukaran pendapat

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Terminologi Komunikasi dan Kesehatan

Menurut Effendi (2005) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai


suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung
(lisan) maupun tak langsung.

Sebenarnya Istilah ‘komunikasi’ (communication) berasal dari bahasa Latin


‘communicatus’ yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian
komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai
kebersamaan.

Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)


menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah
atau membentuk perilaku orang lain (khalayak).

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian


dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka dan lain-lain.

Kesehatan adalah salah satu konsep yang sering digunakan namun sukar
untuk dijelaskan artinya. Faktor yang berbeda menyebabkan sukarnya mendefinisikan
kesehatan, kesakitan dan penyakit (Gochman,1988; De Clercq,1993). Setidaknya
definisi kesehatan harus mengandung paling tidak komponen : biomedis,personal dan
sosiokultural. WHO (1947) menyebutkan“ ....keadaan (status) sehat utuh secara fisik,
mental (rohani), dan sosial, dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit,
cacat dan kelemahan...”

3
B. Definisi Komunikasi Kesehatan

Proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media


tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia
tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status)
sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.

Komunikasi Kesehatan adalah sebuah pendekatan berbagai segi dan disiplin


untuk menjangkau pendengar yang berbeda dan membagi informasi kesehatan
dengan tujuan mempengaruhi, melibatkan, dan mendukung individu, komunitas,
tenaga kesehatan, kelompok khusus, pembuat kebijakan dan masyarakat untuk
memperjuangkan, memperkenalkan, melakukan, atau mempertahankan menjadi
kebiasaan, praktis, atau kebijakan yang pada akhirnya akan berdampak pada
peningkatan hasil-hasil kesehatan.

C. Tujuan Komunikasi Kesehatan

Komunikasi tentu tidak dilakukan bukan tanpa tujuan. Ada banyak tujuan
yang hendak dicapai dengan melakukan komunikasi. Selain menyampaikan pesan,
kegiatan komunikasi memiliki tujuan lainnya, yakni sebagai berikut:
1. Relay information – meneruskan informasi kesehatan dari suatu sumber
kepadapihak lain secara berangkai (hunting).
2. Enable informed decision making – memberi informasi akurat untuk
memungkinkan pengambilan keputusan.
3. Promote Healthy behavior – informasi untuk memperkenalkan hidup sehat.
4. Promote peer information exchange and emotional support – mendukung
pertukaran informasi pertama dan mendukung secara emosional pertukaran
informasi kesehatan.
5. Promote self care – memperkenalkan pemeliharaan kesehatan diri sendiri.

4
6. Manage demand for health service – memenuhi permintaan layanan
kesehatan.

D. Fungsi Komunikasi Kesehatan

Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat


untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan
menggambarkankebudayaan pada masyarakat[8]. Hal ini membuat media menjadi
bagian dari salah satu institusiyang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan
berinteraksi yang bersifat antarpribadi,dipenuhi melalui kegiatan komunikasi
interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhanuntuk berkomunikasi secara
publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitaskomunikasi massa.

Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam


berlangsungnyakehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas
komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak
mungkin manusia hidup di suatulingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.

Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak


massadengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa
tidak samadengan media massa[9]. Media massa hanyalah salah satu faktor yang
membentuk proseskomunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran.Iklan
merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk orang agar tertarik pada
barangyang ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi menjadi dua, yang pertama
iklan komersilyaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu
produk dan jasa. Yangkedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye sosial
dengan tujuan mengajak,menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan
umum. Iklan non komersil lebihdikenal dengan iklan layanan masyarakat.

5
Kontribusinya antara lain:
a. Meningkatkan kebutuhan terhadap produk/pelayanan
b. Memberitahu cara pemanfaatan produk/pelayanan secara benar
c. Merangsang terjadinya perubahan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan
d. Memberikan sumbangan terhadap peningkatan kesehatan.

E. Komunikasi Kesehatan Masyarakat

Komunikasi adalah hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu
maupun kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari disadari atau tidak komunikasi
adalah bagian dari kehidupan manusia itu sendiri. Manusia sejak dilahirkan sudah
berkomunikasi dengan lingkungannya. Gerak dan tangis yang pertama pada saat ia
dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi.

F. Hubungan Komunikasi Kesehatan Masyarakat

Hubungan masyarakat (public relations) mempunyai ruang lingkup (scope)


kegiatan yang menyangkut banyak manusia (public, masyarakat, khalayak), baik
di dalam (public intern) dan di luar (publik ekstern). Humas sebagai komunikator
mempunyai fungsi ganda yaitu keluar memberikan informasi kepada khalayak
dan ke dalam menyerap reaksi dari khalayak. Organisasi atau instansi atau
lembaga mempunyai tujuan dan berkehendak untuk mencapai tujuan itu.

Hubungan masyarakat dalam suatu organisasi melaksanakan fungsi


manajemen. Humas merupakan salah satu fungsi sebagai unsur pimpinan. Dengan
demikian fungsinya adalah untuk menumbuhkan hubungan yang baik dan serasi
antara publik intern dan publik ekstern dalam rangka memberikan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi.

6
G. Prinsip Komunikasi Kesehatan

1. Prinsip yang pertama menyatakan bahwa komunikasi merupakan proses


simbolik.

Komunikasi merupakan proses pembentukan simbol. Simbol dapat berupa


huruf, angka, kata , bahasa, penampilan, makanan dan lain-lain. Dalam bidang
kesehatan masyarakat, prinsip komunikasi sebagai proses simbolik dapat diterapkan
pada saat penyuluhan. Penyuluhan hendaknya menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti masyarakat yang sedang diberi penyuluhan.
Selain itu, proses simbolik yang lain contohnya adalah dandanan. Pada saat
memberi penyuluhan tentang kesehatan, sebaiknya dandanan jangan terlalu
mencolok (mewah), namun jangan juga terlalu biasa saja. Pakaian yang terlalu
mewah mendatangkan kesan sombong bagi masyarakat sehingga mempengaruhi
keefektifan penyampaian materi pada saat penyuluhan. Sedangkan pakaian yang
terlalu biasa menimbulkan persamaan antara orang yang memberi penyuluhan dan
orang yang diberi penyuluhan.
Sehingga mungkin orang yang diberi penyuluhan akan menganggap enteng
materi penyuluhan tersebut. Dengan demikian penampilan harus disesuaikan dengan
keadaan. Karena penampilan merupakan suatu simbol, dimana orang atau
masyarakat akan memberikan arti terhadap penampilan seseorang.

2. Prinsip yang kedua menyatakan bahwa setiap perilaku memiliki potensi


komunikasi.

Dalam bidang kesehatan masyarakat, seorang Tenaga Kesehatan harus paham


dengan apa yang dilakukan masyarakat, karena mereka memiliki body language.
Misalnya, disaat menyampaikan informasi kesehatan, seorang Tenaga Kesehatan
harus dapat melihat respon mereka. Apakah mereka senyum, atau diam saja, atau
malah menunjukkan muka yang kurang sedap.

7
Dengan demikian dapat diketahui tindakan apa yang dapat dilakukan.
Misalnya jika respon audience hanya diam saja atau menunjukkan respon yang
kurang baik seperti menggerutu, bicara sendiri atau memandang dengan tatapan
sinis, mungkin cara penyampaian informasi harus diubah. Menjadi lebih menarik
dan menyenangkan sehingga penyampaian informasi menjadi lebih efektif.

3. Prinsip yang selanjutnya menyatakan bahwa komunikasi memiliki dimensi isi


dan hubungan.

Hal ini berhubungan dengan bagaimana cara menyampaikan suatu pesan.


Ada kalanya satu pesan artinya sama, namun karena cara menyampaikannya
berbeda, pesan tersebut dimaknakan berbeda pula[10]. Contohnya dalam bidang
kesehatan masyarakat adalah proses penyampaian informasi kesehatan kepada anak
kecil dan orang dewasa.
Seorang Tenaga Kesehatan harus dapat membedakan pesan kepada anak kecil
dan orang dewasa. Misalnya, “adek, jangan buang sampah sembarangan”, akan
berbeda artinya dengan, “bapak, jangan buang sampah sembarangan”. Anak kecil
akan menanggapi perkataan itu mungkin dengan biasa saja dan mengikuti perintah
tersebut yaitu tidak membuang sampah sembarangan.
Namun, orang dewasa atau bapak-bapak akan menanggapi pesan itu mungkin
dengan perasaan negatif. Mungkin merasa dirinya dianggap kurang disiplin dan
dianggap seperti anak kecil. Sehingga si penyampai informasi tersebut atau Tenaga
Kesehatan akan dianggap kurang sopan. Dengan demikian, seorang Tenaga
Kesehatan harus memperhatikan cara penyampaian pesan. Jangan sampai
menimbulkan salah persepsi pada masyarakat.

8
H. Hal-hal yang Mempengaruhi Komunikasi Kesehatan
1. Faktor Sender (komunikator), meliputi ketermpilan, sikap, pengetahuan dan
media saluran yang digunakan.

Sebagai pengirim informasi, ide, berita, pesan, komunikator perlu


menguasai cara-cara penyampaian, baik secara tertulis maupun lisan. Sikap
komunikator sangat berpengaruh terhadap komunikan. Keangkuhan dalam
komunikasi dapat mengakibatkan informasi yang diberikan akan ditolak oleh
komunikan. Demikian pula ragu-ragu apat menyebapkan ketidakpercayaan
terhadap informasi pesan yang disampaikan.

2. Faktor Receiver (komunikan), ketermpilan, sikap, pengetahuan dan media


saluran yang digunakan.

Keterampilan komunikan dalam mendengar dan membaca pesan


sangat penting. Pesan yang diberikan akan dapat dengan mudah dimengerti
dengan baik jika komunikan mempunyai keterampilan mendengar dan
membaca. Sikap komunikan yang berpengaruh terhadap efektivitas
komunikasi misalkan sikap apriori, meremehkan, dan berprasangka buruk
terhadap komunikator.

I. Penerapan Prinsip Komunikasi dalam Bidang Kesehatan Masyarakat

Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, sebagai makhluk


Tuhan, individu dan sosial budaya. Yang saling berkaitan dimana kepada
Tuhan memiliki kewajiban untuk mengabdi pada Tuhan, sebagai individu
harus memenuhi segala kebutuhan pribadinya dan sebagai makhluk sosial
budaya harus hidup berdampingan dengan orang lain dalam kehidupan selaras
dan saling membantu. Dalam menjalani kehidupan selaras dengan manusia
lain, diperlukan adanya komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian

9
pesan dari sumber ke penerima melalui saluran atau media. Sehingga
terbentuk interaksi dalam masyarakat yang membentuk suatu sistem sosial.

Interaksi yang terjadi dalam masyarakat melibatkan berbagai aspek


misalnya pendidikan, kebudayaan, keagamaan, kesehatan dan lain-lain. Aspek
yang akan dibahas di artikel ini adalah aspek kesehatan. Khususnya tindakan
pencegahan terhadap penyakit yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di
masyarakat. Masalah kesehatan pada dasarnya merupakan masalah semua
manusia. Karena tidak ada satu manusiapun yang dapat terbebas dari
penyakit. Namun, terkadang ada beberapa orang yang kurang memperhatikan
kesehatan sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan bagi dirinya
maupun orang lain disekitarnya. Masalah kesehatan juga dapat timbul dari
faktor penyakit (agent) yang dapat menyebabkan seseorang menderita sakit.
Oleh karena itu, diperlukan tenaga ahli dalam bidang kesehatan masyarakat,
yang dapat membawa masyarakat ke hidup yang lebih sehat. Tenaga ahli
tersebut salah satunya adalah sarjana kesehatan masyarakat atau biasa disebut
SKM.

Prinsip yang kedua menyatakan bahwa setiap perilaku memiliki


potensi komunikasi. Dalam bidang kesehatan masyarakat, seorang SKM harus
paham dengan apa yang dilakukan masyarakat, karena mereka memiliki body
language. Misalnya, disaat menyampaikan informasi kesehatan, seorang SKM
harus dapat melihat respon mereka. Apakah mereka senyum, atau diam saja,
atau malah menunjukkan muka yang kurang sedap. Dengan demikian dapat
diketahui tindakan apa yang dapat dilakukan. Misalnya jika respon audience
hanya diam saja atau menunjukkan respon yang kurang baik seperti
menggerutu, bicara sendiri atau memandang dengan tatapan sinis, mungkin
cara penyampaian informasi harus diubah. Menjadi lebih menarik dan
menyenangkan sehingga penyampaian informasi menjadi lebih efektif.

10
Prinsip yang selanjutnya menyatakan bahwa komunikasi memiliki
dimensi isi dan hubungan. Hal ini berhubungan dengan bagaimana cara
menyampaikan suatu pesan. Ada kalanya satu pesan artinya sama, namun
karena cara menyampaikannya berbeda, pesan tersebut dimaknakan berbeda
pula. Contohnya dalam bidang kesehatan masyarakat adalah proses
penyampaian informasi kesehatan kepada anak kecil dan orang dewasa.
Seorang SKM harus dapat membedakan pesan kepada anak kecil dan orang
dewasa. Misalnya, “adek, jangan buang sampah sembarangan”, akan berbeda
artinya dengan, “bapak, jangan buang sampah sembarangan”. Anak kecil akan
menanggapi perkataan itu mungkin dengan biasa saja dan mengikuti perintah
tersebut yaitu tidak membuang sampah sembarangan. Namun, orang dewasa
atau bapak-bapak akan menanggapi pesan itu mungkin dengan perasaan
negatif. Mungkin merasa dirinya dianggap kurang disiplin dan dianggap
seperti anak kecil. Sehingga si penyampai informasi tersebut atau SKM akan
dianggap kurang sopan. Dengan demikian, seorang SKM harus
memperhatikan cara penyampaian pesan. Jangan sampai menimbulkan salah
persepsi pada masyarakat.

Komunikasi juga berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan.


Hal ini juga termasuk dalam prinsip komunikasi. Kadang seseorang
bermaksud untuk tidak melakukan komunikasi, namun orang lain
menganggapnya melakukan komunikasi. Inilah yang dimaksud komunikasi
yang tidak disengaja. Sedangkan komunikasi yang disengaja, merupakan
komunikasi yang real, dimana adanya timbal balik yang jelas antara
komunikator dan komunikan. Prinsip ini juga penting dalam bidang kesehatan
masyarakat. Misalnya, seorang petugas kesehatan sebelum makan selalu
mencuci tangan. Dan hal tersebut diamati oleh seorang masyarakat yang
kebetulan memang memiliki hubungan yang dekat. Pada awalnya, kegiatan
mencuci tangan ini merupakan bentuk rutinitas yang memang sudah biasa
dilakukan sang petugas kesehatan. Namun tanpa sengaja, masyarakat yang

11
mengamatinya menjadi terpengaruh untuk meniru kegiatan tersebut. Dengan
demikian, hendaknya kesengajaan ini terjadi dalam hal-hal positif yang dapat
meningkatkan kesehatan masyarakat.

Komunikasi bersifat irreversible yang artinya tidak dapat kembali.


Maksudnya, apa yang telah diucapkan tidak akan bisa ditarik lagi dan
dianggap ucapan itu tidak ada. Mungkin memang kadang terjadi seseorang
menarik kembali ucapannya. Namun, ucapan itu tetaplah pernah diucapkan
dan tidak dapat lenyap begitu saja. Sehingga sebagai seorang SKM, dalam
menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat harus selalu berhati-
hati. Jangan sampai informasi-informasi tersebut disampaikan dengan cara
yang kurang sopan atau mungkin menyakiti hati audience. Sekali hati
seseorang terluka, akan sulit untuk mengobatinya. Dengan demikian untuk
mencapai sebuah komunikasi yang efektif, prinsip yang satu ini juga harus
diperhatikan.

Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah,


khususnya masalah kesehatan. Komunikasi bukan satu-satunya cara untuk
menyelesaikan masalah kesehatan. Memang komunikasi penting dalam
menyelesaikan masalah. Namun komunikasi saja tidak cukup. Perlu adanya
tindakan untuk menyelesaikan masalah. Misalnya, dalam menanggulangi
penyakit DBD di masyarakat, tidak cukup hanya memberikan penyuluhan di
puskesmas. Tapi juga harus dilakukan tindakan seperti melakukan kegiatan
3M secara masal dengan pengawasan dari petugas kesehatan.

12
J. ROLE PLAY KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA MASYARAKAT

Peran :
Mahasiswa 1 : Cindy Alya Rahma
Mahasiswa 2 : Delfira Suci Ramadani

Dua orang mahasiswa dari Poltekkes Kemenkes RI Padang mengadakan


penyuluhan tentang PHBS kepada anak-anak SD N 05 Pasar Usang. Mereka telah
mengantongi izin dari Kepala Sekolah SD N tersebut. Kemudian mereka
menyiapkan semua bahan dan peralatan yang akan digunakan pada kegiatan
penyuluhan kesehatan di SD tersebut. Lalu mereka masuk ke ruang kelas, semua
mahasiswa mempersiapkan alat dan bahannya sedangkan semua siswa duduk di
tempatnya masing-masing dengan tertib.

Mahasiswa 1 : Assalamualaikum wwb. Selamat pagi, adik-adik!


Semua Siswa : Selamat pagi, kakak!
Mahasiswa 1 : Bagaimana kabar kalian hari ini?
Semua Siswa : Alhamdulillah luar biasa allahuakbar, kak.
Mahasiswa 1 : Alhamdulillah ya adik-adik. Waahh bagus seklai ya adik-adik
tampak bersemangat. Kakak sangat suka dengan hal itu.
Baiklah adik-adik kakak akan memperkenalkan diri terlebih
dahulu ya. Perkenalkan nama kakak Cindy Alya. Dan
disamping kakak ada kak Delfira Suci. Baiklah adik-adik
kakak kesini tujuannya untuk menyampaikan bagaimana
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat kepada kita
semuanya . Baik untuk menyingkat waktu langsung saja kita
mulai ya adik-adik. Hal ini akan di sampaikan oleh kakak
Delfira kepada kakak Delfira dipersilahkan.

13
Mahasiswa 2 :Baiklah adik-adik kakak akan memulai penyuluhan tentang
perilaku hidup bersih dan sehat serta cara mencuci tangan
dengan baik dan benar supaya adik-adik tau tentang hal
tersebut dan menambah pengetahuan adik-adik. Di sini kakak
akan menjelaskan tentang PHBS. Adik-adik tau tidak apa itu
PHBS?

Siswa : Tidaaaak kak


Mahasiswa 2 : oke baiklah, kakak akan mulai menjelaskan PHBS

Materi Penyuluhan

1. Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah adalah upaya untuk
memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekola agar tahu ,
mau , dan mampu mempraktikkan PHBS, dan berperan aktif dalam
mewujudkan sekolah sehat.

II. Faktor Penyebab Menurunnya Kebersihan


1. Pencemaran lingkungan
Paparan asap yang pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan
pembangunan makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat
paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri
dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat bencana.
2. Menurunnya kebersihan perorangan seperti gosok gigi yang tidak baik dan
benar, kebiasaan cuci tangan yang tidak pakai sabun dan tidak menggunakan
air bersih mengalir, tidak membuang sampah pada tempatnya.
3. Perilaku berisiko seperti merokok, perkelahian antar pelajar.

14
III. Dampak Menurunya Kebersihan
Menurunnya kebersihan lingkungan atau perorangan pada anak dapat
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit infeksi dan penyakit menular
. Kasus infeksi seperti demam berdarah dengue, diare, cacingan, infeksi
saluran pernapasan akut,dan lain –lain.

IV. Cara Mengatasi Menurunnya Kebersihan


· Buang sampah pada tempat nya
· Mencuci dengan sabun dan air mengalir
· Menjaga lingkungan di sekitar kita
· Menjaga kebersihan badan
· Tidak merokok dan menggunakan NAPZA
· Tidak meludah sembarangan
· Buang air kecil dan buang air besar pada jamban sehat
· Tidak jajan sembarangan

Mahasiswa 2 menjelaskan tentang PHBS.

Mahasiswa 1 : Apa ada yang ditanyakan adik-adik?


Semua siswa : Tidak
Mahasiswa 2 : Baik kalau begitu, sekarang kita peragakan cara cuci
tangan yang benar ya
Semua siswa : Iya kak
Mahasiswa 2 : Kita mulai ya. Siap?
Semua siswa : Siap kak
Mahasiswa 1 : Pertama basahi tangan dengan air, kemudian kita
ambil sabun lalu ratakan sabunnya. Gosok-gosok punggung tangan
bergantian. Kemudian bersihkan sela-sel jari tangan seperti ini. Selanjutnya

15
mengunci seperti ini lalu putar ibu jari. Kemudian kita bersihkan kuku dan
yang terakhir kita gosok pergelangan tangan. Lalu kita bilas dengan air bersih.
Mahasiswa 2 : Ayo bisa ga adik-adik?
Siswa : Ulangi kak, masih bingung
Mahasiswa 2 : Baik ya kita ulangi sambil adik-adik ikut menirukan ya

Semua siswa ikut menirukan langkah-langkah cuci tangan

Mahasiswa 1 : Gimana? Mudah kan? Ayo siapa yang mau maju untuk
memperagakan seperti kakak-kakak tadi, nanti kita kasih hadiah loh..
Siswa : Aku aku kak

Salah satu siswa memperagakan cuci tangan di depan kelas.

Mahasiswa 2 : Pinter. Ini hadiah buat kamu adik manis


Siswa : Makasih kak
mahasiswa 2 : Sama-sama.
Mahasiswa 1 : Selanjutnya ada yang ingin bertanya?
Siswa : Saya kak saya. Kalo pake handsanitizer boleh ga
kak?
Mahasiswa 1 : Iya, boleh. Tetapi mencuci tangan lebih baik yaa
kan memakai air mengalir
Mahasiswa 1 : Sekarang kita sudah tau cara cuci tangan yang baik
dan benar. Adik-adik tau gak kapan kita harus mencuci tangan?
Siswa : Sebelum makan, sesudah makan
Mahasiswa 2 : 100 untuk kalian semua. Benar semua jawabannya.
Ada lagi yang tau?
Mahasiswa 2 : selain itu masih ada lagi loh seperti habis Buang Air
Kecil dan Buang Air Besar. Apa kalian mencuci tangan setelah BAK dan

16
BAB?
Siswa : iya
mahasiswa 1 : bagus. Kalau begitu, adik-adik sudah mengerti
tentang perilaku hidup bersih dan sehat.
Mahasiswa 1 : Sekarang adik-adik sudah tau cara mencuci tangan
yang baik dan benar. Udah 1 jam kita disini dan mengetahui perilaku hidup
bersih dan sehat. Sekarang kakak-kakak pamit pulang ya. Terima kasih
perhatiannya
Semua siswa : sama-sama kak.
Semua mahasiswa : selamat siang adik-adik. Assalamualaikum
Semua siswa : selamat siang ka. Waalaikumsalam.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional. Komunikasi


merupakan suatu proses, dimana proses ini tidak disadari kapan awal dan
kapan akhirnya. Komunikasi bersifat dinamis, artinya komunikasi tidaklah
konstan. Tapi melalui tahapan-tahapan dan perubahan. Komunikasi bersifat
transaksional, artinya komunikasi terjadi timbal balik antara komunikator dan
komunikan. Dengan demikian, sebagai seorang SKM, kita tahu bahwa proses
komunikasi tidak hanya terjadi pada saat penyuluhan saja. Tetapi, akan terus
membekas di hati masyarakat. Sehingga, proses penyampaian informasi harus
dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh. Agar masyarakat dapat benar-
benar mengerti maksud dari materi yang disampaikan dan menerapkan dalam
kehidupannya.

Komunikasi dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan


seiring perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat
dan pelaku atau komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam
penyampaian pesan informasi kesehatan.

B. Saran

Makalah ini mebahas tentang komunikasi umum dan komunikasi


kesehatan yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, di harapkan
setelah membaca makalah ini untuk dapat di terapkan dalam kehidupan
sehari-hari cara berkomunikasi yang baik dalam masyarakat dan memahami
cara-cara atau strategi dalam berkomunikasi mengenai kesehatan khususnya
kesehatan masyarakat.

18
DAFTAR PUSTAKA

Baskoro, Anton. 2008. Komunikasi Kesehatan . Banyu Media, Yogyakarta.

Notoatmodjo, 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta

Effendi, Saifuddin. 2005, Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, Penerbit


Pustaka Belajar, Yogyakarta

Biancuzzo M. (2000). Breastfeeding the Newborn. Clinical Strategies for Nurses. 1st
ed. St Louis Missouri: Mosby Inc.

Dra. Hj. Woerjani, M.Pd. ,Dra. Ratnawati T, M.Hum Buku bahan ajar pelayanan
prima

Marhaen fahar. Ilmu komunikasi teori dan praktek penerbit: Graha Ilmu

19

Anda mungkin juga menyukai