“RECOGNIZE THE PREVENTION OF DIABETES MELLITUS DISEASE”
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin
meningkatnya kasus penyakit tidak menular (PTM). PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara lain penyakit jantung, Diabetes Melitus (DM), kanker, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM meningkat dari 41,7 % pada tahun 1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 (Kemenkes,2012). Pada Data Sample Registration Survey tahun 2014 menunjukkan bahwa diabetes mellitus kini menjadi salah satu penyebab kematian terbesar nomor 3 di Indonesia dengan presentase 6,7%, setelah stroke pada 21,1% serta penyakit jantung koroner pada 12,9%. Bila tidak ditanggulangi, kondisi ini dapat menurunkan produktivitas, meningkatkan angka disabilitas, dan kematian dini. Selain itu Diabetes dan komplikasinya membawa kerugian ekonomi yang besar bagi penyandang diabetes, keluarga penyandang dan negara (DEPKES, 2016). Menurut Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr Nila Farid Moeloek, Sp. M(K), 90% penderita diabetes di seluruh dunia merupakan diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang sehat dan sebetulnya 80% dapat dicegah. Menurut Dinas Kesehatan Provinsi Bali, prevalensi masyarakat Kota Denpasar yang menderita Diabetes Mellitus cukup tinggi yaitu 2,0% dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya yang ada di Bali. Data dari Puskesmas Kota Denpasar tahun 2016 tercatat bahwa diabetes mellitus tipe 2 termasuk sepuluh penyakit terbanyak dan menempati urutan ke lima. Masyarakat Kota Denpasar yang menderita diabetes mellitus dengan usia >40 tahun, laki-laki sebanyak 3485 orang, perempuan sebanyak 3689 orang, dengan total mencapai 7174 orang. Dengan tingginya angka penderita diabetes mellitus, maka dari itu sebagai implementasi LKMM-SK 2018 ISMKI, kami membuat suatu kegiatan Plan of Action dengan mengambil tema “Recognize The Prevention of Diabetes Mellitus Disease”. Yang bertempat di Lapangan Lumintang Denpasar Bali, dimana lokasi ini merupakan lokasi strategis untuk pelaksanaan sosialisasi dan karena lokasinya yang berada di pusat kota. Kegiatan Plan of Action LKMM-SK 2018 ISMKI Wilayah 4: “Recognize The Prevention of Diabetes Mellitus Disease” tersusun atas beberapa rangkaian kontrol kesehatan seperti pengecekan gula darah, kolesterol, dan asam urat selain itu pada kegiatan Plan of Action ini juga dilaksanakan cek tekanan darah dan cek BMI atau cek massa tubuh ideal. Adapula pada kegiatan plan of action ini tidak hanya diadakannya acara seperti kontrol kesehatan untuk deteksi dini, tetapi juga dilaksanakan sosialisasi pada masyarakat mengenai penyakit diabetes mellitus yaitu mengenali tanda dan gejala serta pencegahan pada penyakit ini. Terdapat juga kegiatan penggalian informasi (anamnesis) kepada masyarakat mengenai faktor risiko dengan wawancara sederhana tentang konsumsi manis, asin, buah-buahan, sayur, aktifitas fisik, merokok, stress serta informasi lainnya yang dibutuhkan untuk identifikasi masalah kesehatan. Dari hasil pengecekan gula darah dari 28 orang didapatkan bahwa masyarakat yang memiliki kadar gula darah normal sebesar 68%, beresiko terkena diabetes 28% dan kadar gula darah yang tinggi sebesar 4%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat yang beresiko mengalami diabetes mellitus cukup tinggi dan diperlukan adanya pencegahan dan pemeriksaan lebih lanjut untuk meminimalisir terkena diabetes mellitus. Respon masyarakat terhadap kegiatan ini sangat positif. Kegiatan ini sukses menarik masyarakat setempat yang sedang melakukan kegiatan olahraga. Banyak masyarakat yang tertarik untuk ikut serta dan mengontrol kesehatan mereka, tak jarang mereka berkonsultasi tentang kesehatan mereka dan apa yang harus mereka lakukan untuk mencegah penyakit yang mungkin timbul akibat pola hidup mereka yang keliru.