Anda di halaman 1dari 18

Makalah Karakteristik Organisasi Sektor Publik

I. Pendahuluan

Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.
Dalam bukunya, Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor publik
sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih dipengaruhi
pada interaksi yang terjadi pada masyarakat dan kekuatan sosial didalam masyarakat yang
umumnya berbentuk pemerintahan.
Dalam perkembangannya, akuntansi sektor publik sekarang telah menjadi salah satu
bidang mata kuliah konsentrasi pada program jurusan akuntansi. Oleh karena itu, proses
pembelajaran mata kuliah akuntansi sektor publik di program S-1 reguler harus lebih
mengarahkan ketertarikan dan pemahaman mahasiswa terhadap materi di bidang akuntansi
sektor publik ini. Inovasi sistem pembelajaran menjadi terbuka dengan melibatkan wawasan
dari para dosen dan mahasiswa.
Makalah yang berjudul Karakteristik Organisasi Sektor Publik ini kami buat dari hasil
diskusi kelompok. Namun, mungkin di dalam penyusunan makalah ini masih terdapat
beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat
membantu atas kekurangan makalah yang kami buat ini. Akan tetapi, terlepas dari segala
kekurangan tersebut, kami berharap makalah ini akan sangat bermanfaat bagi kami dan kita
semua sehingga dapat membantu kita untuk lebih memahami tentang organisasi sektor
publik.

II. Landasan Teori

Setiap hari, kita selalu bersentuhan dengan organisasi publik. Jalan raya yang kita lalui
tiap hari adalah salah satu produk dari organisasi publik, yaitu pemerintah. Ketika kita
membayar pajak, retribusi, cukai, bea dan iuran kepemerintahan lainnya, maka kita sedang
mendanai organisasi sektor publik.
Sejak lahir hingga wafat, seseorang yang hidup dalam suatu negara, selalu berinteraksi
dengan sektor publik. Namun apakah organisasi sektor publik itu ? dan apa saja karakteristik
serta ruang lingkupnya ? dalam makalah yang kami buat ini, kami mencoba memberikan
penjelasan menyangkut Organisasi Sektor Publik.
III. Pembahasan

3.1 Pengertian Organisasi Sektor Publik


Sebelum membahas tentang pengertian Organisasi Sektor Publik, terlebih dahulu kita
pahami tentang pengertian dari organisasi dan sektor publik. Secara garis besar, organisasi
adalah kelompok orang yang secara bersama - sama ingin mencapai tujuan. Sedangkan sektor
publik sering didefinisikan sebagai suatu entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan
penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan hak publik.
Jadi, Organisasi sektor publik adalah organisasi yang berorientasi pada kepentingan
publik. Karena orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini biasanya tidak
berorientasi pada laba sebagai tujuan akhirnya. Namun sebagai sebuah organisasi, proses
manajemen tetap berjalan dalam organisasi sektor publik. Kegiatan perencanaan,
pengendalian biaya dan kegiatan serta evaluasi & pengendalian tetap dijalankan di organisasi
sektor publik seperti halnya di sektor swasta.
Organisasi sektor publik merupakan sebuah entitas ekonomi yang memiliki keunikan
tersendiri. Disebut sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi yang tidak
kecil, bahkan bisa dikatakan sangat besar. Organisasi sektor publik juga melakukan transaksi
- transaksi ekonomi dan keuangan. Tetapi berbeda dengan entitas ekonomi lain, khususnya
perusahaan komersial yang mencari laba, sumber daya ekonomi organisasi sektor publik
dikelola tidak untuk tujuan mencari laba ( nirlaba ).
Contoh organisasi sektor publik yang besar dan terkenal adalah negara. Tujuan negara
adalah kesejahteraan dan kemajuan, bukan pemupukan laba yang diperoleh oleh negara
tersebut. Sebagai bentuk organisasi sektor publik yang besar dan kompleks pemerintahan /
negara banyak dibahas dalam literatur. Sehingga sering mengindentikan organisasi sektor
publik dengan pemerintahan. Padahal selain pemerintahan ada rumah sakit, pendidikan,
lembaga swadaya masyarakat, yayasan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan,
keagamaan yang merupakan bentuk organisasi sektor publik.
Pertanggungjawaban dan pelaporan organisasi sektor publik memiliki acuan khusus.
Untuk pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan ( SAP ) dan rujukan
nasionalnya adalah International Public Sector Accounting Standard. Rujukan lain yang
sering digunakan adalah standar akuntansi pemerintah USA yaitu Government Accounting
Standard. Rujukan IPSAS lebih banyak digunakan karena sifatnya yang lebih umum dan
tidak dipengaruhi oleh bentuk organisasi pemerintah negara tertentu. Sedangkan standar USA
tentunya akan sangat diwarnai dengan sistem pengelolaan keuangan dan pelaksanaan
jalannya pemerintahan.
Untuk organisasi sektor publik selain pemerintah menggunakan acuan PSAK 45 tentang
Organisasi Nirlaba. Hal yang membedakan laporan keuangan nirlaba dengan organisasi
bisnis adalah adanya pemisahan dana yang diterima oleh entitas sektor publik dalam bentuk
entitas dana. Biasanya dana yang diterima oleh organisasi tersebut harus
dipertanggungjawabkan secara khusus, maka harus ada pelaporan khusus dan terpisah.
Karakter organisasi sektor publik menunjukkan variasi sosial, ekonomi, politik dan
karakteristik menurut undang - undang. Aktivitas organisasi sektor publik amat beraneka
ragam. Kondisi organisasi sektor publik amat mandiri, atau lepas dari mekanisme murni
pasar.
Organisasi sektor publik dapat dibatasi dengan organisasi - organisasi yang menggunakan
dana masyarakat, sehingga perlu melakukan pertanggungjawaban ke masyarakat.
Di Indonesia, Akuntansi Sektor Publik mencakup beberapa bidang utama, yakni :
a. Akuntansi Pemerintah Pusat
b. Akuntansi Pemerintah Daerah
c. Akuntansi Parpol dan LSM
d. Akuntansi Yayasan
e. Akuntansi Pendidikan dan Kesehatan
f. Akuntansi Tempat Peribadatan
Aktivitas yang mendekatkan diri ke pasar tidak pernah ditujukan untuk memindahkan
organisasi sektor publik ke sektor swasta.

3.2 Ciri - Ciri Organisasi Sektor Publik


Organisasi sektor publik memiliki ciri sebagai berikut :
a. Tidak mencari keuntungan finansial
b. Dimiliki secara kolektif oleh publik
c. Kepemilikan sumber daya tidak dalam bentuk saham
d. Keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi berdasarkan konsensus
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta,
misalnya : layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan
sebagainya. Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor
swasta, misalnya : fungsi birokrasi perintahan. Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor
publik dalam beberapa hal berbeda dengan akuntansi sektor swasta.

3.3 Karakteristik Organisasi Sektor Publik


Organisasi sektor publik memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Tujuan
Untuk mensejahterakan masyarakat secara bertahap, baik dalam kebutuhan dasar dan
kebutuhan lainnya baik jasmani maupun rohani
b. Aktivitas
Pelayanan publik ( publik services ) seperti dalam bidang pendidikan, kesehatan, keamanan,
penegakan hukum, transfortasi publik dan penyediaan pangan.
c. Sumber Pembiayaan
Berasal dari dana masyarakat yang berwujud pajak dan retribusi, laba perusahaan negara,
peinjaman pemerintah, serta pendapatan lain – lain yang sah dan tidak bertentangan sengan
perundangan yang berlaku.
d. Pola Pertanggungjawaban
Bertanggung jawab kepada masyarakat melalui lembaga perwakilan masyarakat seperti
Dewan Perwakilan Rakyat ( DPR ), Dewan Lerwakilan Daerah ( DPD ), dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD )
e. Kultur Organisasi
Bersifat birokratis, formal dan berjenjang
f. Penyusunan Anggaran
Dilakukan bersama masyarakat dalam perencanaan program. Penurunan program publik
dalam anggaran dipublikasikan untuk dikritisi dan didiskusikan oleh masyarakat dan akhirnya
disahkan oleh wakil dari masyarakat di DPR, DPD. Dan DPRD.
g. Stakeholder
Dapat dirinci sebagai masyarakat Indonesia, para pegawai organisasi, para kreditor, para
investor, lembaga – lembaga internasional termasuk lembaga donor internasional seperti
Bank Dunia, IMF ( International Monetary Fund ), ADP ( Asian Development Bank ), PBB (
Perserikatan Bangsa – Bangsa ), UNDP ( United Nation Depelopment Program, USAID, dan
Pemerintah luar negeri.

3.4 Lingkup Organisasi Sektor Publik


Ruang lingkup organisasi sektor publik, antara lain :
a. Bergerak dalam lingkungan yang sangat kompleks dan variatif
b. Sektor publik menyerap banyak tenaga kerja
c. Faktor Lingkungan yang mempengaruhi, yaitu :
 Faktor ekonomi, yang meliputi :
 Pertumbuhan ekonomi
 Tingkat inflasi
 Tenaga kerja
 Nilai tukar mata uang
 Infrastruktur
 Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)

 Faktor politik, yang meliputi :


 Hubungan negara dan masyarakat
 Legitimasi pemerintah
 Tipe rezim yang berkuasa
 Ideologi negara
 Elit politik dan massa
 Jaringan Internasional
 Kelembagaan

 Faktor kultural, yang meliputi :


 Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
 Sistem nilai di masyarakat
 Historis
 Sosiologi masyarakat
 Karakteristik masyarakat
 Tingkat pendidikan

 Faktor demografi meliputi antara lain :


 Pertumbuhan penduduk
 Struktur usia penduduk
 Migrasi
 Tingkat kesehatan

Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value of money
dalam menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep pengelolaan
organisasi sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
a. Ekonomi
Pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada harga yang terendah.
b. Efisiensi
Pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang
terendah untuk mencapai output tertentu.
c. Efektivitas
Tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau perbandingan outcome
dengan ouput.
Ketiga hal tersebut merupakan pokok value of money, namun beberapa pihak
berpendapat perlu ditambah 2 elemen yaitu keadilan (equity) mengacu pada adanya
kesempatan sosial yang sama untuk mendapatkan pelayan publik yang berkualitas dan
kesejahteraan ekonomi. Pemerataan (equality) penggunaan uang publik tidak terkonsentrasi
pada kelompok tertentu melainkan secara merata.
Value of money memiliki beberapa manfaat, yaitu :
a. Meningkatkan pelayanan publik
b. Meningkatkan efektifitas pelayan publik dan pelayanan tepat sasaran
c. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam
penggunaan input.

3.5 Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta
Perbedaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dengan
membandingkan beberapa hal, antara lain :
a. Tujuan organisasi
Dilihat dari tujuannya, organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan
menonjol terletak pada tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk
memaksimumkan laba ( profit motive ), sedangkan pada sektor publik adalah pemberian
pelayanan publik dan penyediaan pelayanan publik.
Tetapi meskipun tujuan utama sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, tidak
berarti organisasi sektor publik sama sekali tidak memiliki tujuan yang bersifat finansial.
Organisasi sektor publik juga memiliki tujuan finansial, akan tetapi hal tersebut berbeda baik
secara filosofis, konseptual, dan operasionalnya dengan tujuan profitabilitas sektor swasta.
b. Sumber pembiayaan
Perbedaan sektor publik dengan sektor swasta dapat dilihat dari sumber pendanaan
organisasi atau dalam istilah manajemen keuangan disebut struktur modal atau sumber
pembiayaan. Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal
bentuk, jenis dan tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan
retribusi, charging for service, laba perusahaan milik negara seperti BUMN/BUMD,
pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan obligasi pemerintah, penjualan aset
negara, dan pendapatan lain - lain yang sah dan tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang ditetapkan. Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan
dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas
bagian laba yang diinvestasikan kembali ke perusahaan (retained earnings) dan modal
pemilik. Sumber pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan
penerbitan saham baru untuk mendapatkan dana dari publik.
c. Pola pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan
(pemegang saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen
bertanggung jawab kepada parlemen dan masyarakat karena sumber dana yang digunakan
organisasi sektor publik dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat (
public funds ). Pola pertanggungjawaban di sektor publik bersifat vertikal dan horisontal.
Pertanggungjawaban vertikal ( vertical accountability ) adalah pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada ototritas yang lebih tinggi, misalnya pertanggungjawaban atas
pengelolaan dana kepada pemerintah pusat. Pertanggungjawaban horisontal ( horisontal
accountability ) adalah pertanggungjawaban kepada masyarakat luas.

d. Struktur organisasi
Secara kelembagaan, organisasi sektor publik juga berbeda dengan sektor swasta.
Struktur organisasi pada sektor publik bersifat birokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan
struktur organisasi pada sektor swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor utama yang
membedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanya pengaruh politik yang sangat
tinggi pada organisasi sektor publik. Tipologi pemimpin, termasuk pilihan dan orientasi
kebijakan politik, akan sangat berpengaruh terhadap pilihan struktur birokrasi pada sektor
publik. Sektor publik memiliki fungsi yang lebih kompleks dibandingkan dengan sektor
swasta.
e. Karakteristik anggaran dan stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran
dipublikasikan kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan., anggaran
bukan sebagai rahasia negara. Sementara itu, anggaran pada sektor swasta bersifat tertutup
bagi publik karena anggaran merupakan rahasia perusahaan.
Dari sisi stakeholder, pada sektor publik stakeholder dibagi menjadi dua yaitu internal
dan eksternal, pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet, MPR,
DPR, dan sebagainya), Kelompok politik ( partai politik ), manajer publik ( gubernur,
BUMN, BUMD ), pegawai pemerintah. Stakeholder eksternal pada sektor publik seperti
masyarakat pengguna jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi
sosial ekonomi yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi,
Bank sebagai kreditor pemerintah, Badan - badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan
sebagainya), investor asing, dan generasi yang akan datang.
Pada sektor swasta, stakeholder internal terdiri dari manajemen, karyawan, dan pemegang
saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari bank, serikat buruh, pemerintah,
pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang dan pasar modal.
f. Sistem akuntansi yang digunakan
Pada sektor swasta sistem akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis
akrual ( accrual accounting ). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan
sistem akuntansi berbasis kas ( cash basis accounting ).
g. Tolak Ukur
Tolak ukur organisasi sektor publik sulit diidentifikasi secara jelas, apakah pencapaian
kepuasan masyarakat, keberhasilan dalam memanfaatkan dana sesuai dgn anggaran atau
efisiensi dan efektifitas kegiatan sedangkan sektor swasta lebih jelas dalam pengukurannya
yaitu mencari laba

3.6 Persamaan sifat dan karakteristik sektor publik dengan sektor swasta
Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor
swasta, akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:
a. Sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral dari sistem ekonomi di suatu
negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama untuk mencapai tujuan
organisasi.
b. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
(scarcity of resources), sehingga baik sektor publik maupun sektor swasta dituntut untuk
menggunakan sumber daya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.
c. Proses pengendalian manajemen, kedua sektor sama - sama membutuhkan informasi yang
handal dan relevan untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian.
d. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik
pemerintah maupun swasta sama - sama bergerak di bidang transportasi massa, pendidikan,
kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.
e. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan.
f. Merupakan bagian tidak terpisahkan dari suatu sistem perekonomian nasional

3.7 Tujuan Akuntansi Sektor Publik


American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan
akuntansi pada organisasi sektor publik adalah untuk :
a. Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisiensi dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi.
Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen (management control).
b. Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan
tanggungjawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya
yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan
kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait
dengan akuntabilitas (accountability).
Karakteristik Akuntansi Sektor Publik ~tugas ASP

By. LisaKarlina (141.12.022)

A. Pengertian dan Ruang lingkup

Kajian tentang sector public biasanya mulai dilakukan dari sisi manajemen. Dalam
pengembangannya, kajian tersebut telah memasuki wilayah karakter frase “sector Publik”.
Pemahaman sektor public lebih ditempatnkan pada suatu wilayah di luar pemerintahan
ditambah dengan wilayah pemerintahan itu sendiri. Dari sisi kebijakan public, sektor public
lebih dipahami sebagai kenaikan pajak, birokasi yang berlebihan, pemerintahan yang besar,
dan nasionalisasi versus privatisasi.
Dalam arti luas, sektor public disebut bidang yang membicarakan metode manajemen
Negara. Dalam arti sempit diartikan sebagai pungutan oleh Negara. Dari sudut pandang ilmu
ekonomi, sektor public sering didefinisikan sebagai “suatu entitas yang aktivitasnya
berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memetuhi kebutuhan dan hak
public”.
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat dengan penerapan perlakuan akuntansi
pada domain publik.Domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks
dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya
jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, akan tetapi juga karena kompleksnya
lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut.
Selain itu, dalam pratiknya definisi organisasi sektor public di Indonesia adalah organisasi
yang menggunakan dana masyarakat, seperti :
a. Organisasi Pemerintah Pusat
b. Organisasi pemerintah Daerah
c. Organisasi Parpol dan LSM
d. Organisasi Yayasan
e. Organisasi Pendidikan dan Kesehatan : puskesmas, rumah sakit, dan sekolah.
f. Organisasi Tempat Peribadatan : masjid, gereja, vihara, kuil.
Beberapa tugas dan fungsi sektor publik dapat juga dilakukan oleh sektor swasta, misalnya :
layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dan sebagainya.
Adapun beberapa tugas sektor publik yang tidak bisa digantikan oleh sektor swasta,misalnya
: fungsi birokrasi perintahan. Seabagi konsekuensinya, akuntansi sektor publik dalam
beberapa hal berbeda dengan akuntansi sektor swasta.

B. Tujuan Akuntansi sektor Publik


American Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993)menyatakan bahwa tujuan
akuntansi pada organisasi sektor publikadalah untuk :

• Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisiensi dan
ekonomis atas suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi.
Tujuan initerkait dengan pengendalian manajemen (management control).
• Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan
tanggung jawab mengelola secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumber daya
yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk melaporkan
kepada publik atas hasil operasi pemerintah dan penggunaan dana publik. Tujuan ini terkait
dengan akuntanbilitas (Accountability)
C. Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dengan Sektor Swasta.

Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor swasta,
misalnya tugas untuk mengahsilkan beberapa jenis pelayanan publik, seperti layanan
komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik, dan sebagainya. Namun, untuk
tugas tertentu keberadaan sektor publik tidak dapat digantikan oleh sektor swasta, misalnya
fungsi birokrasi pemerintahan.Sebagai konsekuensinya, akuntansi sektor publik dalam
beberapa hal berbeda dengan akuntansi sektor swasta.

Perbedaan sifat dan karakteristik sektor public dan sektor swasta dapat dilihatdengan
membandingkan beberapa hal, yaitu :

1. Dilihat dari tujuannya


Organisasi sektor publik berbeda dengan sektor swasta. Perbedaan menonjol terletak pada
tujuan memperoleh laba. Pada sektor swasta terdapat tujuan untuk memaksimumkan laba,
sedangkan pada sektor publik adalah pemberian pelayanan publik, dan penyediaan pelayanan
publik.
2. Sumber Pembiayaaan
Sumber pembiayaan sektor publik berbeda dengan sektor swasta dalam hal bentuk, jenis dan
tingkat risiko. Pada sektor publik sumber pendanaan berasal dari pajak dan retribusi, charging
for service, laba perusahaan milik negara, pinjaman pemerintah berupa utang luar negeri dan
obligasi pemerintah, dan pendapatan lain-lain yang sah dan tidak bertentangan dengan
peraturan perundangan yang ditetapkan.Sedangkan untuk sektor swasta sumber pembiayaan
dipisahkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal. Sumber pembiayaan internal terdiri atas
bagian laba yang diinvestasikan kembali keperusahaan dan modal pemilik. Sumber
pembiayaan eksternal misalnya utang bank, penerbitan obligasi, dan penerbitan saham baru
untuk mendapatkan dana dari public.
3. Pola Pertanggungjawaban
Manajemen pada sektor swasta bertanggung jawab kepada pemilik perusahaan (pemegang
saham) dan kreditor atas dana yang diberikan. Pada sektor publik manajemen bertanggung
jawab kepada masyarakat karena sumber dana yang digunakan organisasi sektor publik
dalam rangka pemberian pelayanan publik berasal dari masyarakat.

4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada sektor publik bersifatbirokratis, kaku, dan hirarkis, sedangkan
struktur organisasi padasektor swasta lebih fleksibel. Salah satu faktor utama
yangmembedakan sektor publik dengan sektor swasta adalah adanyapengaruh politik yang
sangat tinggi pada organisasi sektor publik.
5. Karakteristik Anggaran dan Stakeholder
Jika dilihat dari karakteristik anggaran, pada sektor publik rencana anggaran di publikasikan
kepada masyarakat secara terbuka untuk dikritisi dan didiskusikan. Sementara itu, anggaran
pada sektor swasta bersifat tertutup bagipublik karena anggaran merupakan rahasia
perusahaan. Dari sisi stakeholder , pada sektor public stakeholder dibagi menjadi dua yaitu
internal dan eksternal. Pada stakeholder internal antara lain adalah lembaga negara (kabinet,
MPR, DPR, dan sebagainya), kelompok politik (partai politik), manajer publik (gubernur
BUMN,BUMD), pegawai pemerintah. Eksternal pada sektor public seperti masyarakat
pengguna jasa publik, masyarakat pembayar pajak, perusahaan dan organisasi sosial ekonomi
yang menggunakan pelayanan publik sebagai input atas aktivitas organisasi, Bank sebagai
kreditor pemerintah, Badan-badan internasional (IMF, ADB, PBB, dan sebagainya), investor
asing, dan generasi yang akan datang. Padasektor swasta, stakeholder internal terdiri dari
manajemen, karyawan, dan pemegang saham. Sedangkan stakeholder eksternal terdiri dari
bank, serikat buruh, pemerintah, pemasok, distributor, pelanggan, masyarakat, serikat dagang
dan pasar modal.
6. Sistem Akuntansi yang digunakan
Pada sektor swasta sistem akuntansi yang biasa digunakan adalah akuntansi yang berbasis
akrual (accrual accounting). Sedangkan pada sektor publik lebih banyak menggunakan sistem
akuntansi berbasiskas (cash basis accounting).

Meskipun sektor publik memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta,
akan tetapi dalam beberapa hal terdapat persamaan, yaitu:

1. Kedua sektor tersebut, yaitu sektor publik dan sektor swasta merupakan bagian integral
dari sistem ekonomi di suatu negara dan keduanya menggunakan sumber daya yang sama
untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Keduanya menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan sumber daya
(scarcity of resources), sehingga baik sektorpublik maupun sektor swasta dituntut untuk
menggunakan sumberdaya organisasi secara ekonomis, efektif dan efisien.

3. Proses pengendalian manajemen, termasuk manajemen keuangan, pada dasarnya sama di


kedua sektor. Kedua sektor sama-sama membutuhkan informasi yang handal dan relevan
untuk melaksanakan fungsi manajemen, yaitu: Perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian.
4. Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang sama, misalnya: baik
pemerintah maupun swasta sama-sama bergerak dibidang transportasi massa, pendidikan,
kesehatan, penyediaan energi,dan sebagainya.
5. Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan ketentuan hukum lain yang
disyaratkan

D. Perkembangan Akuntansi sektor Publik

Sejarah organisasi sektor publik sebenarnya sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam
bukunya, Vernon Kam (1989) menjelaskan bahwa praktik akuntansi sektor publik sebenarnya
telah ada sejak ribuan tahun sebelum masehi. Kemunculannya lebih dipengaruhi pada
interaksi yang terjadi pada masyarakat dan kekuatan sosial di dalam masyarakat.
Setelah datang banyak kritikan dan serangan dari teori perkembangan radikal, di negara-
negara indusri sektor publik mengalami reformasi. Reformasi tersebut tampak dalam adopsi
New Public Management (NPM) dan reinventing goverment di banyak negra terutama
Anglo-Saxon. Dengan adanya perubahan pada sektor tersebut, terjadi pula perubahan pada
akuntansi sektor publik. Contohnya perubahan sistem akuntansi dari akuntansi berbasis kas
menjadi akuntansi berbasis akrual. Pemerintah New Zeland yang dianggap berhasil dalam
menerapkan akuntansi berbasis akrual telah mengadopsi sistem akuntansi tersebut sejk tahun
1991.
Kini muncul isu bahwa akuntansi sektor publik di negara berkembang mengalami
kebangkrutan. Namun hal tersebut dapat disangkal dengan negara-negara yang memiliki
kepercayaan publik tinggi seperti Malaysia, Taiwan, Thailand dan Korea Selatan.
Kontribusi sektor publik dapat memantu pembangunan nasional dan stabilitas publik. Oleh
karena itu perbaikan kinerja sektor publik terus dilakukan agar dapat tercipta good publik and
corporate govermance. Seiring dengan perbaikan sektor publik, akuntansi publik pun ikut
berkembang dengan pesat. Hal ini tampak pada dua dasawarsa terakhir, istilah “akuntabilitas
publik, value for money, reformasi sektor publik, privatisasi, good publik governance.” yang
begitu cepat masuk ke kamus sektor publik.
Isu-isu sektor publik masih terus bermunculan misalnya isu perlunya dilakukan reformasi
akuntansi, auditing, sistem anajemen keuangan pubik, privatisasi perusahaan-perusahaan
publik, dan tuntutan dibuatnya laporan laporan keungan eksternal.
E. Akuntansi Sektor Publik dan Good Governance
Pengertian governance dapat diartikan sebagai cara mengelola urusan-urusan publik. World
Bank memberikan definisi governance sebagai ”the way state power is used in
managingeconomic and social resources for development of society”. Sementara itu, United
Nation Development Program (UNDP)mendefinisikan governance sebagai “the exercise of
political,economic, and administrative authority to manage a nation’s affair at all levels”.
Dalam hal ini, World Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumber daya
sosial dan ekonomi untuk kepentingan pembangunan masyarakat, sedangkan UNDP lebih
menekankan pada aspek politik, ekonomi, dan administratif dalampengelolaan negara. Jika
mengacu pada program World Bank dan UNDP, orientasi pembangunan sektor publik adalah
untuk menciptakan good governance. Pengertian good governance sering diartikan sebagai
kepemerintahan yang baik. Sementara itu, World Bank mendefinisikan good governance
sebagai suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab
yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi
dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif,
menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi
tumbuhnya aktivitas usaha.UNDP mendefinisikan karakteristik dari Good Governance
sebagai berikut:
a. Participation.
Keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya. Partisipasi
tersebut dibangun atas dasar kebebasan berasosiasi dan berbicara serta berpartisipasi secara
konstruktif.
b. Rule of Law.
Kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa pandang bulu.
c. Transparency.
Transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan
dengan kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh yang membutuhkan.
d. Responsiveness.
Lembaga-lembaga publik harus cepat dan tanggap dalam melayani stakeholder
e. Consensuss orientation.
Berorientasi pada kepentingan masyarakat yang lebih luas.
f. Equity.
Setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh kesejahteraan dan
keadilan.
g. Efficiency & effectiveness.
Pengelolaan sumber daya public dilakukan secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna
(efektif)
h. Accountability.
Pertanggung jawaban kepada publik atas setiap aktivitas yang dilakukan.
i. Strategic vision.
Penyelenggara pemerintahan dan masyarakat harus memiliki visi jauh ke depan.
F. Sifat dan Karakteristik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi merupakan sutau aktivitas yang memilki tujuan untuk mencapai hasil tertentu dan
hasil tersebut harus memiliki manfaat.Dalam beberapa hal, akuntansi sektor publik berbeda
dengan akuntansi pada sektor swasta. Perbedaan sifat dan karakteristik akuntansi tersebut
disebabkan karena adanya perbedaan lingkungan yang mempengaruhi. Komponen
lingkungan yang mempengaruhi organisasi sektor publik meliputi:
 Faktor ekonomi meliputi antara lain :
• Pertumbuhan ekonomi
• Tingkat inflasi
• Tenaga kerja
• Nilai tukar mata uang
• Infrastruktur
• Pertumbuhan pendapatan per kapita (GNP/GDP)

 Faktor politik meliputi antara lain :


• Hubungan negara dan masyarakat
• Legitimasi pemerintah
• Tipe rezim yang berkuasa
• Ideologi Negara
• Elit politik dan massa
• Jaringan Internasional
• Kelembagaan

 Faktor kultural meliputi antara lain :


• Keragaman suku, ras, agama, bahasa dan budaya
• Sistem nilai di masyarakat
• Historis
• Sosiologi masyarakat
• Karakteristik masyarakat
• Tingkat pendidikan

 Faktor demografi meliputi antara lain :


• Pertumbuhan penduduk
• Struktur usia penduduk
• Migrasi
• Tingkat kesehatan
Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value of money dalam
menjalankan aktivitasnya, dimana value of money merupakan konsep pengelolaan organisasi
sektor publik yang mendasarkan pada 3 elemen utama, yaitu :
1. Ekonomi : pemerolehan input dengan kualitas tertentu pada hargayang terendah.
2. Efisiensi : pencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan
input yang terendah untuk mencapai output tertentu.
3. Efektivitas : tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan atau
perbandingan outcome dengan ouput. Ketiga hal tersebut merupakan pokok value of money,
namun beberapa pihak berpendapat perlu ditambah 2 elemen yaitu keadilan (equity) mengacu
pada adanya kesempatan sosial yang sama untuk mendapatkan pelayan publik yang
berkualitas dan kesejahteraan ekonomi. Pemerataan (equality) penggunaan uang publik tidak
terkonsentrasi pada kelompok tertentu melainkan secara merata.
Manfaat implementasi value of maoney :
a. Meningkatkan pelyanan public
b. Meningkatkan efektifitas pelayan publik, pelayan tepat sasaran.
c. Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensidan penghematan dalam
penggunaan input.

G. Akuntabilitas Publik
Adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban,
menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi
taggungjawabnya kepada pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewajiban
untuk meminta pertaggung jawaban tersebut. Akuntabilitas publik terdiri atas 2 macam, yaitu
:
1. Akuntabilitas vertical
2. Akuntabilitas Horisontal

Privatisasi adalah merupakan salah satu upaya mereformasi perusahaan publik untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan publik.Otonomi Daerah dilakukan melalui
desentralisasi yang menghasilkan 2 manfaat : mendorong peningkatan partisipasi, prakarsa
dan krativitasmasyarakat dalam pembangunan serta mendorong pemerataan hasilnya.
Memperbaiki alokasi sumber daya produktif melalui pergeseran peran pengambilan
keputusan publik ke tingkat pemerintah yang paling rendah yang memiliki informasi yang
paling lengkap.
Karakteristik organisasi sektor publik DEFENISI SEKTOR PUBLIK Organisasi Sektor
Publik sering diartikan sebagai organisasi yang berorientasi pada kepentingan publik. Karena
orientasinya pada kepentingan publik maka organisasi ini biasanya tidak berorientasi pada
laba sebagai tujuan akhirnya. Namun sebagai sebuah organisasi, proses manajemen tetap
berjalan dalam organisasi sektor publik. Kegiatan perencanaan, pengendalian biaya dan
kegiatan serta evaluasi & pengendalian tetap dijalankan di organisasi sektor publik seperti
halnya di sektor swasta. Perbedaan orientasi dan tujuan yang membuat perencanaan dan
pengendalian lebih komplek karena menggunakan lebih banyak ukuran parameter
keberhasilan. Pertanggungjawaban dan pelaporan organisasi sektor publik memiliki acuan
khusus. Untuk pemerintah menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan rujukan
nasionalnya adalah International Public Sector Accounting Standard. Rujukan lain yang
sering digunakan adalah standar akuntansi pemerintah USA yaitu Government Accounting
Standard. Rujukan IPSAS lebih banyak digunakan karena sifatnya yang lebih umum dan
tidak dipengaruhi oleh bentuk organisasi pemerintah negara tertentu. Sedangkan standar USA
tentunya akan sangat diwarnai dengan sistem pengelolaan keuangan dan pelaksanaan
jalannya pemerintahan. Untuk organisasi sektor publik selain pemerintah menggunakan
acuan PSAK 45 tentang Organisasi Nirlaba. Hal yang membedakan laporan keuangan nirlaba
dengan organisasi bisnis adalah adanya pemisahan dana yang diterima oleh entitas sektor
publik dalam bentuk entitas dana. Biasanya dana yang diterima oleh organisasi tersebut harus
dipertanggungjawabkan secara khusus, maka harus ada pelaporan khusus dan terpisah. Dari
sudut pandang ilmu ekonomi , sektor publik didefenisikan sebagai suatu entitas yang
aktifitsanya berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan
hakpublik. Organisasi sektor publik merupakan suatu entitas ekonomi yang memiliki
keunikan tersendiri. Disebut sebagai entitas ekonomi karena memiliki sumber daya ekonomi
yang tidak kecil bahkan dapat dikatakan sangat besar. Organisasi sektor publik juga
melakukan kegiatan transaksi ekonomi dan keuangan,tetapai berbeda dengan entitas ekonomi
yang lain, khususnya perusahaan komersial yang mencari laba, sumber daya ekonomi
organisasi sektor publik dikelola tidak untuk mencari laba ( nirlaba). Organisasi sektor publik
sebagian besar adalah merupakan organisasi pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. Adapula yang menjalankan aktivitasnya dalam berbagai bentuk yayasan
mulai dari yayasan yang menyelenggarakan pendidikan, yayasan yang bergerak di bidang
sosial sampai dengan yayasan-yayasan yang bidangnya sangat khusus seperti beasiswa.
Organisasi sektor publik menjadi berbeda karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1.
Dijalankan tidak untuk mencari keuntungan finansial 2. Dimiliki secara kolektif oleh publik
3. Kepemilikan atas sumber daya tidak digunakan dalam bentuk saham yang dapat
diperjualbelikan 4. Keputusan-keputusan yang terkait kebijakan maupun operasi didasarkan
pada konsensus. Entitas ekonomi organisasi sektor publik tetap memiliki kesamaan dengan
entitas bisnis lainnya. Beberapa kesamaan tersebut antara lain: 1. Merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam sebuah sistem perekonomian nasional yang secara bersama-sama
menggunakan sumber daya, baik sumber daya finansial, modal maupun manusia. 2. Sama-
sama menghadapi sumber daya ekonomi yang terbatas untuk mencapai tujuan-tujuannya 3.
Mempunyai pola manajemen keuangan yang sama yang dimulai dari perencanaan, sampai
pengendalian dimana penggunaan akuntansi menjadi kebutuhan. 4. Keduanya mempunyai
output produk yang sama. Misalnya pemerintah menyediakan alat transportasi berupa bus
DAMRI dan pihak swasta yang bergerak pada sektor yang sama menyediakan sarana bus
seperti Karya Agung PERBEDAAN SEKTOR PUBLIK DAN SEKTOR SWASTA Secara
umum yang membedakan secara signifikan antara organisasi sektor publik dengan
perusahaan adalah: 1. Tujuan Organisasi Perusahaan komersial bertujuan untuk
memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham melalui penciptaan keuntungan. Sedangkan
organisasi sektor publik, mempunyai tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
pelayanan. Perusahaan merupakan organisasi yang dijalankan untuk mencari laba atau profit
profit-oriented , sedangkan organsasi sektor publik merupakan organsasi yang dijalankan
bukan untuk mencari laba. 2. Sumber-sumber Pendanaan Perusahaan komersial didanai
melalui hasil operasi perusahaan bersangkutan selain investasi dari pemegang saham.
Organisasi sektor publik mendanai operasinya tidak melalui laba operasi tetapi melalui cara
khusus berupa sumbangan atau donasi yang bersifat sukarela. Di organisasi pemerintahan
cara seperti ini direalisasikan melalui pembayaran pajak atau retribusi. Bagi pemerintah
daerah termasuk sumber dana adalah sumbangan/subsidi dari pemerintah pusat. Di organisasi
sektor publik lain sumber pendanaan bisa berupa iuran anggota, subsidi atau sumbangan dari
donatur. 3. Peraturan Perundangan Organsasi sektor publik khususnya lembaga pemerintah
harus melakukan aktivitasnya sesuai dengan perundangan yang berlaku yang diamanatkan
dalam UUD 1945 untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat meskipun tidak
memberikan keuntungan bagi organisasi pemerintah yang bersangkutan. Bagi perusahaan
komersial mereka bisa memlih aktivitas mana yang akan dilakukan atau produk apa yang aka
diproduksi berdasarkan pertimbangan untung dan rugi. Entitas ekonomi dapat dibagi menjadi
dua, yaitu: · Perusahaan komersial yang bertujuan mencari laba · Organisasi sektor publik
yang tidak mencari laba (nirlaba) PERKEMBANGAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Dari berbagai buku Anglo Amerika, akuntansi sektor publik diartikan sebagai mekanisme
akuntansi swasta yang diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Dari berbagai
buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut akuntansi pemerintahan. Dan
diberbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan publik. Berbagai
perkembangan terakhir, sebagai dampak penerapan daripada accrual base di Selandia Baru,
pemahaman ini telah berubah. Akuntansi sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana
masyarakat. Akuntansi dana masyarakat dapat diartikan sebagai: “… mekanisme teknik dan
analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat”. Dari definisi diatas
perlu diartikan dana masyarakat sebagai dana yang dimiliki oleh masyarakat - bukan
individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi -organisasi sektor publik, dan juga pada
proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta. Di Indonesia, akuntansi sektor publik
dapat didefinisikan: “… mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada
pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen
dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada
proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta” Perkembangan sektor publik tidak bisa
dilepaskan dari peranan pemerintah mengingat pemerintah merupakan entitas sektor publik
yang besar dan dominan di negara ini. Reformasi yang terjadi di banyak negara khususnya di
Indonesia juga memberikan dampak signifikan dalam perkembangan akuntansi sektor publik.
Tuntutan agar pemerintah dikelola secara profesional dan efisien membuka kesadaran setiap
orang terutama bagi aparat pemerintah untuk senantiasa tanggap akan tuntutan lingkungannya
dengan berupaya memberikan pelayanan terbaik secara transparan dan berakuntabilitas.
Dalam buku Vernon Karn (1989) menjelaskan bahwa praktif akuntansi sektor publik
sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun yang silam (SM). Kemunculannya lebih dipengaruhi
pada interaksi dan kekuatan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Kekuatan sosial
masyarakat yang umumnya berbentuk organisasi sektor publik yang dapat diklasifikasikan
dalam: · Semangat kapasitas · Peristiwa politik dan ekonomi · Inovasi teknologi Sejarah juga
menujukkan bahwa praktik pencatatan telah dilakukan di zaman Mesir. Mesir melakukan
praktik pencatatan laporan bulanan terkait dengan hasil pemungutan pajak. Gubernur
mengawasi dan menyimpan catatan kekayaan setiap distrik sebagai dasar pemungutan pajak.
Dimasa Babilonia, praktik pencatatan juga telah dilakukan untuk setiap kegiatan pendapatan
dan produksi. Masa Yunani, pemerintah yang berkuasa membagi secara adil berbagai sumber
pendapatan yang diterima. Phartenon sebutan bagi organisasi kementerian yang bertugas
mengembangkan berbagai metode pencatatan untuk barang-barang berharga. Di akhir abad
ke-14, praktik pencatatan transaksi keuangan di temukan di Genoa, temuan ini sebagai bukti
transaksi keuangan antara pemerintah yang berkuasa dan rakyat. Pada masa merkantilisme
(abad 15 sampai abad 17) kekuatan ekonomi berpindah dari Iitalia ke Inggris. Sistem ini
membuat pemerintah pusat berusaha untuk mengendalikan dan mengatur semua tahap
perdagangan. Pada abad ke-18 terjadi perubahan mendasar dalam bisnis. Inisiatif individu
menjadi lebih dihargai dan diberi peluang seluas-luasnya. Akibatnya, revolusi industri
muncul di Inggris. Hal ini menunjukkan pengembangan akuntansi keuangan dan biaya
perusahaan lebih dipicu oleh perkembangan praktik akuntansi sektor publik. Akuntansi sektor
publik memiliki kaitan yang sangat erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada
sektor publik. Sektor publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan komplek
dibandingkan dengan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya
jenis dan bentuk organisasi yang berada didalamnya, akan tetapi juga kompleksnya
lingkungan yang mempengaruhi lembaga – lembaga publik tersebut. Keluasan wilayah
publik meliputi : a. Badan – badan pemerintah ( pusat, daerah dan unit kerja pemerintah ) b.
Perusahaan milik negara ( BUMN dan BUMD ) c. Yayasan , organisasi politik dan organisasi
massa LSM, Universitas dan Organisasi nirlaba lainnya. Sebelum dibahas secara lebih
spesifik tentang akuntansi sektor publik , perlu kiranya kita bahas terlebih dahulu tentang
akuntansi pemerintahan yang merupakan bagian dari akuntansi sektor publik. Cheap Offers:
http://bit.ly/gadgets_cheap

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Anda mungkin juga menyukai