Anda di halaman 1dari 4

Konsep Pemenuhan 14 Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Virginia Henderson

Definisi keperawatan menurut Henderson harus menyertakan prinsip kesetimbangan


fisiologis. Menurutnya tugas unik perawat adalah membantu individu baik dalam keadaan sakit
maupun sehat melalui upayanya melaksanakan berbagai ativitas guna mendukung kesehatan
dan penyembuhan individu atau proses meninggal dengan damai, yang dapat dilakukan secara
mandiri oleh individu saat ia memiliki kekuatan, kemampuan, kemauan atau pengetahuan untuk
itu (Asmadi, 2008).
Dukungan kesehatan dalam tercapainya kesehatan klien, penyembuhan maupun
meninggal dengan tenang dilakukan dengan pemenuhan 14 kebutuhan dasar manusia sehingga
perawat tidak hanya sekedar mengikuti perintah doketr akan tetapi lebih pada bagaimana
perawat berkontribusi dalam membantu seseorang dapat memenuhi kebutuhannya secara
mandiri. Akan tetapi, perawat tetap menyampaikan rencananya pada dokter ketika mengunjungi
pasien. Pemenuhan 14 kebutuhan dasar manusia dilakukan oleh perawat dengan tetap
memperhatikan sumber kesulitan yang dialami pasien baik karena kurangnya kekuatan,
kemauan, dan pengetahuan. Sehingga tujuan keperawatan untuk mencapai kemandirian dapat
mencapai hasil yang optimal.
Menurut Potter & Perry (2002), Henderson mengusulkan komponen keperawatan dasar
manusia sebagai berikut:
1. Bernafas secara normal
Bernafas secara normal dapat diartikan sebagai terpenuhinya kebutuhan oksigenasi pasien
dimana inspirasi dan ekspirasi tidak mengalami gangguan atau hambatan. Berkaitan
dengan bernafas secara normal, perawat harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
karakteristik pernapasannya, kesimetrisan struktur dan pergerakan dada, abdomen dan
hidung, bunyi yang menyertai pernapasan, posisi pasien, ekspresi, dan perubahan dalam
warna, dan keluhan pasien saat ini yang mengindikasikan kesulitan bernapas, frekuensi
pernafasan pasien yang normal (16-20x/mnt), kemampuan pasien dalam melakukan
inspirasi dan ekspirasi, pernafasan regular/ireguler, pernafasan dangkal/dalam, ekspansi
dada, penggunaan otot bantu napas & cuping hidung, sianosis perifer, tidal volume,
capillary refill time (CRT), hambatan (alat bantu pernafasan).
2. Makan dan minum yang cukup
Makan dan minum yang cukup diartikan sebagai terpenuhinya kebutuhan nutrisi yang
memenuhi standar kecukupan nutrisi, yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan
(BB) ideal. Hal-hal yang pelu dikaji berkaitan dengan makan dan minum yang adekuat
adalah pola makan, frekuensi makan, jenis makanan (terpenuhinya kebutuhan makanan :
kebutuhan kalori, buah, sayur, vitamin, mineral, dan air), kuantitas (porsi makan yang
dihabiskan), BB dan Tinggi Badan (TB) pasien yang dihubungkan dengan BB Ideal dan IMT.
Dalam hal ini perawat perlu mengkaji tentang kemampuan pasien dalam memenuhi
kebutuhan makan dan minum, tentang perilaku makan dan minum, kemampuan
menentukan makan dan minum yang memenuhi syarat kesehatan, kemampuan memasak
dan menyiapkan makanan sendiri. Perawat juga harus mengobservasi adanya nafsu makan,
makanan kesukaan, permintaan pasien untuk makanan yang ingin dimakan saat itu, dan
fobia, serta mengkaji apakah ada radang pada mukosa mulut, nyeri pada gigi, kesulitan
menelan atau kelemahan yang mempengaruhitingkat kepuasan pasien setelah makan.
3. Eliminasi
Eliminasi dapat diartikan sebagai pembuangan sampah tubuh. Manusia membuang air
besar dan kecil, dan mengeksresi cairan tubuh yang lain adalah cara untuk memenuhi
kebutuhan fisiologis tubuh mereka, dan merupakan sebuah kepuasan. Perawat mengkaji
kemampuan mengeliminasi, misalnya kemampuan buang air besar (BAB) atau buang air
kecil (BAK), jumlah, frekuensi, konsistensi, kesulitan dalam BAK dan atau BAB dan
bagaimana pasien mempertahankan fungsi normal dari BAB dan atau BAK , serta kebiasaan
eliminasi. Adanya nyeri yang menyertai tindakan ini, keringat yang banyak atau kondisi kulit
kering yang abnormal juga harus dikaji oleh perawat. Keseimbangan masukan dan haluaran
cairan harus menjadi prioritas perhatian perawat. Mata yang cekung, mukosa mulut kering,
kulit yang tidak elastis dan urine dengan konsentrasi tinggi adalah karakteristik dehidrasi
dan merupakan tanda-tanda bahaya. Mata yang bengkak, clubbing fingers , kedua tangan
yang bengkak dan edema tungkai, atau akumulasi cairan dalam jaringan pada punggung
pasien saat pasien sedang duduk harus diperhatikan. Hal ini bisa menjadi reaksi terhadap
obat.
4. Bergerak dan menjaga postur tubuh yang diinginkan (berjalan, duduk, tidur, dan mengganti
posisi dari posisi yang satu ke yang lainnya) Bergerak dan mempertahankan postur tubuh
dapat diartikan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan mobilisasi dan kemampuan
untuk mempertahankan postur tubuh termasuk keseimbangan tubuh. Postur dikaji untuk
tanda-tanda kelemahan, adanya nyeri saat berganti posisi.
Gaya berjalan, adanya kekakuan,atau ketegangan dari seluruh tubuh atau beberapa bagian
tubuh, misalnya ektremitas, mata atau kelopak mata, dalam berbicara, menelan, bernapas,
defekasi atau BAK juga harus dikaji oleh perawat. Selain itu, kebiasaan duduk, berdiri,tidur,
nyeri saat mobilisasi, kesulitan dalam mobilisasi, penggunaan alat bantu,kebiasaan
olahraga,dan adanya fraktur, dislokasi, serta inflamasi juga merupakankomponen yang
harus diperhatikan.
5. Istirahat dan tidur
Istirahat dan tidur yang adekuat dapat diartikan sebagai terpenuhinya kebutuhan tidur
pasien (rata-rata 6-8 jam per hari), tidak adanya gangguan dalam pola tidur pasien.
Pengkajian pola tidur harus mengindikasikan waktu tidur siang atau malam dan durasinya.
Kedalaman atau soundness harus diperhatikan. Kualitas dan kuantitas tidur, pola tidur,
kebiasaan sebelum tidur, penggunaan obat/alat bantu sebelum dan selama tidur serta
penyebab gangguan tidur pada pasien.
6. Memilih pakaian, cara berpakaian dan melepaskan pakaian Pemilihan pakaian yang sesuai
berkaitan dengan terpenuhinya salah satu kebutuhan personal higyene pasien. Hal-hal yang
perlu dikaji berkaitan dengan pemilihan pakaian yang sesuai adalah jenis pakaian,
kemampuan memakai & melepaskan, kebersihan, dan kerapihan.

7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal dengan cara mengatur cara
berpakaian dan memodifikasi lingkungan Mempertahankan temperatur tubuh dalam
rentang normal diperoleh melalui berbagai proses fisiologis, termasuk transfer panas
secara fisik dan kimia. Pengoperasian mekanisme ini dimediasi oleh sistem saraf pusat.
Sumber utama dari panas tubuh adalah pembakaran makanan di dalam tubuh. Panas yang
dihasilkan dari aktivitas otot menjaga suhu tubuh, aktivitas ini dengan sigap menaik kan
atau menurunkan suhu tubuh sesuai kebutuhan. Panas dieliminasi melalui proses radiasi,
penguapan, dan konveksi. Dan perawat perlu mengakaji berkaitan dengan upaya
mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal adalah sensasi terhadap suhu,
kemampuan berkompensasi terhadap panas/dingin , dalam hal ini mengatur cara
berpakaian dan memodifikasi lingkungan

8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi, dan menjaga integument Hal-hal yang perlu dikaji
berkaitan dengan mempertahankan kebersihantubuh adalah kemampuan pasien dalam
merawat rambut, kuku, gigi, telinga, hidung, genitalia.

9. Menghindari bahaya dari lingkungan dan mencegah melukai orang lain Hal-hal yang perlu
dikaji berkaitan dengan upaya menghindari bahaya lingkungan dan mencegah cedera
adalah pengetahuan pasien, kemampuan pasien dalam menghindari bahaya, risiko cedera
dan pencegahan terhadap cedera.
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi, kebutuhan, rasa takut,
pertanyaan dan ide-ide. Kemampuan berbicara dipengaruhi oleh suasana hati dan biasanya
selalu merefleksikan kondisi mental, jika tidak ada masalah fisik. Apa yang seseorang atau
pasien katakan dan bagaimana pasien tersebut mengatakannya harusdiperhatikan. Hal-hal
lain ini termasuk kemampuan pasien berkomunikasi, kesulitan dalam berkomunikasi dan
hambatan dalam berkomunikasi.
11. Beribadah menurut keyakinan Hal-hal yang perlu dikaji berkaitan dengan beribadah adalah
kemampuan pasien dalam menjalankan ibadah dan kebutuhan akan mentor/pembimbing
rohani.

12. Bekerja untuk hal yang menyediakan sebuah pencapaian Hal –hal yang perlu dikaji
berkaitan dengan bekerja adalah kemampuan pasien untuk bekerja, visi, harapan dalam
bekerja dan hambatan dalam bekerja.

13. Bermain atau berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi. Hal-hal yang perlu dikaji
berkaitan dengan bermain adalah minat bermain, frekuensi bermain dan jenis
rekreasi/permainan (khusus bagi anak, sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak).

14. Belajar, menggali, atau memuaskan rasa keingintahuan yang mengacu pada perkembangan
dan kesehatan normal. Hal-hal yang perlu dikaji berkaitan dengan belajar adalah
kemampuan pasien dalam belajar, tingkat kecerdasan, dan kemampuan konsentrasi

Anda mungkin juga menyukai